Bab 10_Larangan Pergi

“Selamat pagi, Ma, Pa,” sapa Gibran yang langsung duduk bersama dengan orang tuanya di meja makan. Tangannya masih sibuk meracik sarapan. Pagi ini, dia berniat datang lebih cepat dan melihat Bia, gadis yang selalu saja menjadi pusat pikirannya selama beberapa hari.

Rika yang ada di depan Gibran menatap anaknya dengan kening berkerut. Rasanya dia seperti melihat Gibran yang bebeda. Hari ini dia terlihat lebih semangat dari pada biasanya. “Apa ada yang spesial dengan hari ini, sayang?” tanya Rika dengan mata menatap Gibran lekat.

Gibran yang baru saja menyendok makanannya langsung diam dan menatap mamanya bingung. “Maksud Mama?” tanya Gibran dengan mulut yang sibuk mengunyah makanan.

“Maksud mama, apa ada yang spesial dengan hari ini? Kamu terlihat lebih bersemangat dari pada sebeeumn-sebelumnya,” jelas Rika dengan pandangan lekat.

“Tidak, Mas,” jawab Gibran dengan senyum tipis.

“Mungkin anak kita sudah mulai menemukan pendampingnya, sayang. Jadi, itu yang membuat dia merasa bahagia,” ujar Randy dengan tatapan menggoda.

Gibran hanya tersenyum kecil mendengar ucapan papanya. Dia memilih mengabaikannya dan kembali fokus dengan sarapan. Targetnya saat ini adalah cepat selesaikan makan dan segera ke rumah sakit. Sebelum Bia pergi dan rasa penasraannya tidak terbalas sama sekali.

“Kenapa kamu tidak mencoba berpacaran saja dengan Keysha?” celeuk Rika membuat Gibran langsung tersedak.

Gibran segera meraih gelas di depannya dan meneguk hingga tandas. Matanya menatap ke arah sang mama dengan pandangan memprotes. “Mama, jangan memulai lagi deh.Gibran tidak mau sama Keysha. Dia itu sahabat Gibran dari kecil dan selamanya tidak akan pernah ada hubungan percintaan diantara kami,” tegas Gibran yang segera bangkit. Dia yakin jika masih di sana, orang tuanya akan tetap menjodohkannya dengan Keysha.

“Sayang, habiskan dulu sarapannya,” teriak Rika ketika mendapati anaknya pergi.

“Gibran mau berangkat saja Ma, Pa,” jawab Gibran tanpa membalik badan.

Rika dan Randy yang melihat hanya berdecak kecil menyadari tingkah anak pertamanya.

“Dia benar-benar mirip denganmu, .as,” celetuk Rika dengan senyum kecil.

“Dia itu darah dagingku, sayang,” jawab Randy dengan tawa dan diikuti Rika yang hanya berdecak kecil.

_____

“Bagaimana hubunganmu dengan Mikail, Misca?” tanya seorang wanita dengan garis menua, tetapi tetap terliat elegan dengan pakaiannya yang selalu saja mengikuti zaman. Matanya menatap lekat anaknya yang masih memberikan selai kacang di rotinya.

Mischa hanya diam ketika mendapat pertanyaan seputar Mikail. Dia merasa tidak bersemangat sama sekali membahas Mikail pagi ini. Dia masih saja kesal karena ulah pria yang sangat dicintainya kemarin. Menanggapnya sampah dan malah memilih membela pelayan. Dasar idiot, batin Mischa merasa kesal.

“Mischa, kalian ada masalah?” tanya Mey, mama Mischa.

“Tidak. Kami baik-baik saja?” jawab Mischa dengan wajah santai.

“Kalau kalian baik-baik saja, kenapa dia tidak datang sejak kepulangannya? Ini sudah hampir dua minggu dan dia belum datang menjenguk orang tuamu sama sekali. Bahkan, dia tifak pernah menjemput dan mengajakmu keluar,” ucap Mey dengan pandangan lekat.

“Bawa dia kemari sore ini,” tegas pria yang sejak tadi diam. Roby menatapnya dengan pandangan tegas dan tidak mau diganggu gugat sama sekali.

Mischa yang mendengar langsung menelan rotinya dengan susah payah. Menatap papanya dengan rasa bimbang. Dia ingin membuat Mikail yang merangkak dan meminta maaf kepadanya, tetapi melihat papanya dan juga kecuekan Mikail yang bahkan tidak menghubungi sejak kemarin, dia mulai ragu.

“Ada masalah?” tanya Roby dengan pandangan datar.

Mischa memilih menggeleng dan melanjutkan makanannya. Dia masih berpikir, apa yag akan dilakukan agar Mikail mau datang ke rumahnya. Hal yang membuatnya merasa kesal setengah mati. Dia berharap Mikail mampu luluh, tetapi mencairkan Mikail sama saja mencairkan kutub utara. Sangat tidak mungkin.

“Jangan membuat masalah denganya, Mischa. Apapun yang dilakukan Mikail, kamu harus tetap bersabar. Apalagi sampai dia meminta putus darimu. Papa tidak mau mendengar kamu membuat masalah dan mengusik Mikail. Tetaplah menjadi kekasih seperti yang diinginkannya. Dia adalah salah satu aset untuk perusahaan kita. Dia merupakan pewaris tunggal dari perusahaan Aditama,” tegas Roby dengan penuh penekanan.

“Iya, Pa,” jawab Mischa pasrah. Dia juga bukan wanita gila yang akan melepaskan Mikail begitu saja.

“Aku bahkan akan melakukan apa saja agar dia tetap menjadi milikku, Pa,” ucap Mischa dengan senyum tipis.

“Bagus. Usir semua yang akan mengganggu jalanmu,” jawab Roby dengan senyum sinis

“Tentu saja.”

_____

“Saila sudah bangun?” tanya Mikail yang sudah siap dengan pakaian kerja.

“Nona Saila belum bangun, Tuan,” jawab seorang pelayan yang ada di dekatnya.

“Bangunkan dia. Katakan kalau sudah waktunya sarapan,” perintah Mikal yang langsung duduk. Matanya menatap lekat kursi tunggal yang ada di depannya.

Mikail baru saja berniat mengambil ponsel di sebelahnya ketika Saila sudah melangkah menuruni tangga rumahnya. Matanya menatap lekat wajah gadis yang sudah seperti adik sendiri untuknya. Memperhatikan pakaian Saila yang kebesaran. Ya, dia memang memberikan pakaiannya sebagai ganti karena pakaian Saila yang sudah kotor.

Saila mulai melangkah dan duduk di kursi tunggal yang tersisa. Matanya menatap Mikail yang tepat berada di depannya. Membiarkan para pelayan mengerjakan tugas. Memberikan satu per satu makanan di atas piring keduanya.

“Bagaimana tidurmu semalam, Saila?” tanya Mikail dengan suara tegas.

“Nyenyak, Kak,” jawab Saila dengan senyum tipis. Matanya menatap para peayan yang sudah mulai pergi dari ruang makan.

“Makanlah. Setelah ini aku harus segera ke kantor,” perintah Mikail dan langsung menyantap sarapannya.

Hening. Saila hanya diam dan menuruti apa perkataan kakaknya. Sesekali, matanya menatap Mikail yang tampak serius dalam mengunyah makanan. Wajahnya tidak menunjukan ekspresi sama sekali. Hal yang sudah wajar menurutnya.

Mikail meletakan sendoknya, membuat Saila yang masih mengunyah menatap lekat.

“Kamu belum selesai?” tanya Mikail dengan nada lebih melembut.

“Habiskan. Aku akan menuggu,” kata Mikal dan langsung diangguki.

Saila segera menghabiskan makanan di piring. Matanya mengabaikan Mikal yang sudah menatapnya tanpa berpaling. Sesekali Saila memilih mengembuskan napas perlahan dan berharap detak jantungnya akan berdetak secara normal.

Ayolah, jangan buat aku melakukan hal konyol di depan kakak, batin Saila merutuki hatinya.

“Sudah?” tanya Mikal dengan pandangan lekat.

Saial mengangguk dan menatap Mikail. Menyesap wajah yang sudah lama tidak dilihatnya sama sekali. Sampai akhirnya, Mikail bangkit, membuat Saila menghentikan tangan yang masih membersihkan bibirnya.

“Kalau begitu aku berangkat,” ujar Mikail.

“Kak,” panggil Saila, membuat Mikal berhenti. Matanya menatap Saila tanpa mengatakan apa pun.

Saila mulai bangkut dan menatap Mikal lekat. “Boleh Saila ikut? Saila harus ke asrama. Semalam Sai....”

“Tidak,” potong Mikai dengan wajah yang tidak lagi ramah. “Kamu hanya boleh di rumah, Saila. Kamu dilarang kembali ke asrama. Paman Roy akan mengantarkan pakaian untukmu. Nanti malam aku akan membawau pulang. Tante Rika juga merindukanmu.”

Saila yang mendengar hanya mampu diam dengan wajah tertunduk. Sampai Mikail pergi dari hadapannya, membuat tubuh ringkihnya langsung terduduk di kursi.

“Aku juga ingin keluar dan mencari pengganti agar bisa melupakanmu, Kak,” batin Saila lelah.

_____

Terpopuler

Comments

Idha Winarsih

Idha Winarsih

oh jdi gitu motif dari keluarganya mischa
kenapa sangat2 ingin anaknya tetap menjadi kekasih mikail
karena ingin mengincar hartanya
dasar keluarga gila harta 😏😏
jijik 😏😏

2020-04-17

4

Bluew Mlaty

Bluew Mlaty

emng boleh pacaran dengan saudara sendiri.?
kasih wanita lain saja thor buat mikail.

2020-04-16

2

Cik Gu Comel

Cik Gu Comel

Mischa dan orangtuanya trnyta pny niat yg g baik.

2020-04-13

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1_Saila
2 Bab 2_Mikail Aditama
3 Bab 3_Mengunjungi Saila
4 Bab 4_Kemurkaan Mikail
5 Bab 5_Penjelasan Saila
6 Bab 6_Mischa Ronike
7 Bab 7_Batas Kesabaran
8 Bab 8_Katakan, Mischa!
9 Bab 9_Jangan Takut
10 Bab 10_Larangan Pergi
11 Bab 11_Kamu Mencintainya?
12 Bab 12_Aku tidak Mencintainya
13 Bab 13_Rencana Pertunangan
14 Bab 14_Tetaplah di sisiku
15 Bab 15_Temukan Dia, Mikail
16 Bab 16_Because, I Love You
17 Bab 17_Mau Jadian?
18 Bab 18_Pagi Membahagiakan
19 Bab 19_Panggilan Sayang
20 Bab 20_Aku Menerimanya
21 Bab 21_Kumohon Percayalah
22 Bab 22_Persiapan Pertunangan
23 Bab 23_Pertunangan Sesungguhnya
24 Bab 24_Jaga Diri Baik-baik
25 Bab 25_Peringatan Pertama
26 Bab 26_Kenalkan Aku Dengannya
27 Bab 27_Perjodohan?
28 Bab 28_Kemurkaan Mikail
29 Bab 29_Permintaan Maaf
30 Bab 30_Wedding Day
31 Bab 31_Takut Kehilangan
32 Bab 32_ Mencoba Percaya
33 Bab 33_Kerja Sama
34 Bab 34_Sifat Berbeda Mikail
35 Bab 35_Berkunjung Ke Rumah Mertua
36 Bab 36_Gagal Honyemoon
37 Bab 37_Keluarga Baru
38 Bagian 38_Only You
39 Bab 39_Kecemasan Mikail
40 Bab 40_Bukan Karena Hamil, kan?
41 Bab 41_Rencana Keysha
42 Bab 42_Mulai Waspada
43 Bab 43_Mulai Sedikit Berubah
44 Bab 44_Mau Punya Anak?
45 Bab 45_Marahkah?
46 Bab 46_Patah
47 Bab 47_Apakah Sebuah Perpisahan?
48 Bab 48_Mulai Bergerak
49 Bab 49_Dia Suamiku, kan?
50 Bab 50_Mau Kamu Hamil
51 Bab 51_Sosok Lain
52 Bab 52_Ketabahan Hati Sefvirda
53 Bab 53_Malaikat Misterius
54 Bab 54_Bertemu Pembeli
55 Bab 55_Cinta atau Tidak?
56 Bab 56_Masih Ada Kesempatan?
57 Bab 57_Jawaban Sebenarnya
58 Bab 58_Jangan Menyesal
59 Bab 59_Tentukan Pilihanmu
60 Bab 60_Mencoba Mencintai
61 Bab 61_Tawaran Michael
62 Bab 62_Hari Pertunangan
63 Bab 63_Penolakan dan Pemaksaan
64 Bab 64_Akan Menjaga
65 Bab 65_Wanita Murahan
66 Bab 66_Jangan Mencari Masalah
67 Bab 67_Because, I Love You
68 Bab 68_Satu Syarat
69 Bab 69_Masih Tidak Percaya
70 Bab 70_Bahagia atau Tidak?
71 Bab 71_Merindukanmu
72 Bab 72_Aku Suka
73 Bab 73_Mempertemukanmu Dengannya
74 Bab 74_Kamu Kapan?
75 Bab 75_Untuk Apa?
76 SEKILAS INFO
77 Bab 76_Entah Sejak Kapan
78 Bab 77_Satu Minggu Lagi
79 Bab 78_Akan Mencintaimu Selamanya
80 Bab 79_Kenapa Tidak Jujur?
81 Bab 79_Tertangkap Basah
82 Bab 80_Jangan Lagi
83 Bab 81_Benar-benar Gila
84 Bab 82_Ngidam
85 Bab 83_Tidak Ada Tempat
86 Bab 84_Menceritakan Semua
87 Bab 85_Aku Takut
88 Bab 86_Kamu Bisa Tinggalkan Dia
89 Bab 87_Banyak Aturan
90 Bab 88_Dipercepat
91 Bab 89_Seharusnya Malam Ini
92 PENGUMUMAN
93 Bab 90_Pernikahan Sederhana
94 Bab 91_Hanya Sejenak
95 Bab 92_Pagi Pertama Dengannya
96 Bab 93_Manjanya Ibu Hamil
97 Bab 94_Kabar Mengejutkan
98 Bagian 95_Lepas Kendali
99 Bagian 96_Masih Merasa Sakit
100 Bab 97_Apa Ada yang Terjadi?
101 Bab 98_Jemput Dia Secepatnya
102 PERMOHONAN MAAF
103 Bab 99_Temui Di Rumah Sakit
104 Bab 100_Merasakan Sebuah Kehilangan
105 Bab 101_Bicarakan dengan Baik
106 Bab 102_Baby Junior
107 Bab 103_Bertemu Mantan
108 SEDIKIT INFORMASI DAN BUKAN UPDATE
109 Bab 104_Sudah Ikhlas Melepas
110 Bab 105_Jangan Kabur-kaburan Lagi
111 Bab 106_Cepatlah Datang
112 Bab 107_Keluarga Baru
113 EXTRA PART 1
114 EXTRA PART 2
115 EXTRA PART 3
116 EXTRA PART 4
117 EXTRA PART 5
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Bab 1_Saila
2
Bab 2_Mikail Aditama
3
Bab 3_Mengunjungi Saila
4
Bab 4_Kemurkaan Mikail
5
Bab 5_Penjelasan Saila
6
Bab 6_Mischa Ronike
7
Bab 7_Batas Kesabaran
8
Bab 8_Katakan, Mischa!
9
Bab 9_Jangan Takut
10
Bab 10_Larangan Pergi
11
Bab 11_Kamu Mencintainya?
12
Bab 12_Aku tidak Mencintainya
13
Bab 13_Rencana Pertunangan
14
Bab 14_Tetaplah di sisiku
15
Bab 15_Temukan Dia, Mikail
16
Bab 16_Because, I Love You
17
Bab 17_Mau Jadian?
18
Bab 18_Pagi Membahagiakan
19
Bab 19_Panggilan Sayang
20
Bab 20_Aku Menerimanya
21
Bab 21_Kumohon Percayalah
22
Bab 22_Persiapan Pertunangan
23
Bab 23_Pertunangan Sesungguhnya
24
Bab 24_Jaga Diri Baik-baik
25
Bab 25_Peringatan Pertama
26
Bab 26_Kenalkan Aku Dengannya
27
Bab 27_Perjodohan?
28
Bab 28_Kemurkaan Mikail
29
Bab 29_Permintaan Maaf
30
Bab 30_Wedding Day
31
Bab 31_Takut Kehilangan
32
Bab 32_ Mencoba Percaya
33
Bab 33_Kerja Sama
34
Bab 34_Sifat Berbeda Mikail
35
Bab 35_Berkunjung Ke Rumah Mertua
36
Bab 36_Gagal Honyemoon
37
Bab 37_Keluarga Baru
38
Bagian 38_Only You
39
Bab 39_Kecemasan Mikail
40
Bab 40_Bukan Karena Hamil, kan?
41
Bab 41_Rencana Keysha
42
Bab 42_Mulai Waspada
43
Bab 43_Mulai Sedikit Berubah
44
Bab 44_Mau Punya Anak?
45
Bab 45_Marahkah?
46
Bab 46_Patah
47
Bab 47_Apakah Sebuah Perpisahan?
48
Bab 48_Mulai Bergerak
49
Bab 49_Dia Suamiku, kan?
50
Bab 50_Mau Kamu Hamil
51
Bab 51_Sosok Lain
52
Bab 52_Ketabahan Hati Sefvirda
53
Bab 53_Malaikat Misterius
54
Bab 54_Bertemu Pembeli
55
Bab 55_Cinta atau Tidak?
56
Bab 56_Masih Ada Kesempatan?
57
Bab 57_Jawaban Sebenarnya
58
Bab 58_Jangan Menyesal
59
Bab 59_Tentukan Pilihanmu
60
Bab 60_Mencoba Mencintai
61
Bab 61_Tawaran Michael
62
Bab 62_Hari Pertunangan
63
Bab 63_Penolakan dan Pemaksaan
64
Bab 64_Akan Menjaga
65
Bab 65_Wanita Murahan
66
Bab 66_Jangan Mencari Masalah
67
Bab 67_Because, I Love You
68
Bab 68_Satu Syarat
69
Bab 69_Masih Tidak Percaya
70
Bab 70_Bahagia atau Tidak?
71
Bab 71_Merindukanmu
72
Bab 72_Aku Suka
73
Bab 73_Mempertemukanmu Dengannya
74
Bab 74_Kamu Kapan?
75
Bab 75_Untuk Apa?
76
SEKILAS INFO
77
Bab 76_Entah Sejak Kapan
78
Bab 77_Satu Minggu Lagi
79
Bab 78_Akan Mencintaimu Selamanya
80
Bab 79_Kenapa Tidak Jujur?
81
Bab 79_Tertangkap Basah
82
Bab 80_Jangan Lagi
83
Bab 81_Benar-benar Gila
84
Bab 82_Ngidam
85
Bab 83_Tidak Ada Tempat
86
Bab 84_Menceritakan Semua
87
Bab 85_Aku Takut
88
Bab 86_Kamu Bisa Tinggalkan Dia
89
Bab 87_Banyak Aturan
90
Bab 88_Dipercepat
91
Bab 89_Seharusnya Malam Ini
92
PENGUMUMAN
93
Bab 90_Pernikahan Sederhana
94
Bab 91_Hanya Sejenak
95
Bab 92_Pagi Pertama Dengannya
96
Bab 93_Manjanya Ibu Hamil
97
Bab 94_Kabar Mengejutkan
98
Bagian 95_Lepas Kendali
99
Bagian 96_Masih Merasa Sakit
100
Bab 97_Apa Ada yang Terjadi?
101
Bab 98_Jemput Dia Secepatnya
102
PERMOHONAN MAAF
103
Bab 99_Temui Di Rumah Sakit
104
Bab 100_Merasakan Sebuah Kehilangan
105
Bab 101_Bicarakan dengan Baik
106
Bab 102_Baby Junior
107
Bab 103_Bertemu Mantan
108
SEDIKIT INFORMASI DAN BUKAN UPDATE
109
Bab 104_Sudah Ikhlas Melepas
110
Bab 105_Jangan Kabur-kaburan Lagi
111
Bab 106_Cepatlah Datang
112
Bab 107_Keluarga Baru
113
EXTRA PART 1
114
EXTRA PART 2
115
EXTRA PART 3
116
EXTRA PART 4
117
EXTRA PART 5

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!