BAB 12

Dekorasi serba putih memenuhi rumah kediaman keluarga Adiguna, kerabat dan tamu undangan mulai berdatangan di acara sakral pernikahan cucu sulung keluarga ternama itu.

"Ken, kami tahu ini berat." Ucap Adiguna pada sang cucu yang berdiri gagah di hadapannya.

"Aku sudah menerimanya, Opa." Balas Keenan membuang nafasnya kasar.

"Mama sudah memanggil kamu, ayo turun karena acaranya akan di mulai." Ajak Harun pada papa dan putranya itu.

Keenan keluar di susul oleh Opa Adiguna dan juga sang papa, mereka menuruni satu persatu anak tangga yang berhasil mengundang tatapan dari para tamu.

Tanpa peduli pada tatapan dari keluarga dan tamu yang datang, Ken langsung saja duduk di depan penghulu yang sudah bersiap untuk membacakan doa janji suci pernikahan nya hari ini.

"Kakak, kau tampan sekali." Puji Rival sekedar menghibur kakak sepupunya itu.

"Rival, berhenti menggoda kakakmu!" seru Azka sambil menarik tangan putranya menjauh.

Ken menolehkan kepalanya ketika mendengar bisik bisik para tamu, ia melihat Kinanti yang berbalut gaun pengantin diapit oleh mama dan juga tante nya. Penampilan Kinanti yang benar-benar membuat fokus Ken sedikit buyar karena kecantikan dan manis nya wajah gadis itu.

"Duduklah, Kinan." Tutur Sandra pelan mendudukkan Kinanti di sebelah Keenan.

"Ken," panggil Sandra pelan sambil mengangguk kecil.

"Aku tahu, Ma." Balas Keenan lirih.

"Apa acaranya sudah bisa kita mulai?" tanya pak penghulu pada kedua mempelai.

Ken menarik nafasnya sebentar, ia mengangguk pasrah dan langsung menjabat tangan pak penghulu sesuai instruksi pria berpeci hitam itu.

"Saya nikahkan dan kawinkan engkau Keenan Pradipta Adiguna bin Harun Adiguna dengan Kinanti Aurelia binti Toni Hartanto dengan mas kawin cincin seberat 5 gram dan uang tunai sebesar 250 juta, dibayar tunai!!" ucapan pak penghulu yang menjadi gerbang pembuka untuk Ken mengikuti ucapan nya.

"Saya terima nikah dan kawinnya Kinanti Aurelia binti Toni Hartanto dengan mas kawin tersebut dibayar tunai!" sahut Ken dengan satu tarikan nafasnya.

"Bagaimana para saksi?" tanya pak penghulu pada semua tamu undangan yang datang.

"SAH!"

"Selamat! sekarang kalian sudah sah menjadi pasangan suami dan istri." Ucap pak penghulu seraya menjabat tangan Kinanti dan Keenan bergantian.

Kinanti memejamkan matanya dengan sesuatu mulai membasahi pipinya, ia menoleh ke arah Keenan yang kini sudah menyandang status sebagai suaminya. Kinanti meraih tangan Ken dan mencium nya.

Keenan tampak ragu untuk mencium kening Kinanti, tetapi entah dorongan dari mana ia melakukannya dengan lembut.

"Aku akan mencintai kamu seperti kamu mencintaiku, Ken. Aku akan berusaha menjadi istri yang baik dan dapat membangun rumah tangga bahagia untuk keluarga kita." Batin Kinanti menatap Ken dengan dalam.

"Aku sudah menikahinya, kini statusnya sudah sah menjadi istriku. Aku harus bisa belajar mencintai nya, Tuhan! bantu aku melakukannya." Batin Keenan membalas tatapan Kinanti tak kalah dalam.

***

"Selamat ya Keenan dan Kinanti, semoga pernikahan kalian bahagia dan selalu bersama sampai maut memisahkan." Ucap Sandra mengusap kepala menantunya.

"Amin, Ma. Terimakasih," balas Kinanti bahagia.

"Kakak!!" teriak Kiara dengan begitu keras.

"Kia, kecilkan suaramu!" seru Keenan meniup telinganya yang ingin pecah mendengar teriakan sang adik.

"Ssstttt...aku tidak bicara padamu, aku ingin bicara pada kakak ipar," desis Kiara tersenyum kearah Kinanti.

Setelah cukup lama akhirnya gadis itu turun dari pelaminan sang kakak, kini giliran Opa dan Oma nya yang memberikan doa mereka masing-masing.

"Cantik sekali istrimu, Ken. Semoga kalian segera di beri momongan ya," ucap Oma Amira seraya mengusap tangan Kinanti lembut.

"Ken, jaga istrimu ya." Pesan Opa Adiguna yang diangguki oleh Ken.

"Terimakasih banyak Opa dan Oma." Ucap Kinanti ragu untuk memanggil pasangan itu.

"Doakan Rival cepat meyusul ya, Ken." Ucap Tante Ana yang sudah berharap putranya menikah.

"Mama aku ini masih muda!" seru Rival kesal pada sang mama.

"Iya, Sayang. Rival itu masih terlalu muda, kuliahnya saja belum lulus." Timpal Azka membela putranya.

"Jadi kamu mau menikah ketika sudah tua? mau jadi perjaka tua?!" tanya Ana mencecar sang suami.

"Hei, kalian ini ayo turun. Menganggu pasangan baru saja," ajak Sandra menarik tangan adik iparnya turun dari pelaminan.

Kinanti tertawa melihat hangatnya keluarga Ken, ia jadi mengingat keluarganya yang sudah pergi dari dunia ini untuk selamanya. Kinanti menatap Keenan, ia memegang pergelangan tangan Ken membuat si empu menoleh.

"Terimakasih karena membawaku ke dalam keluargamu yang begitu hangat," ucap Kinanti menatap Keenan dengan tatapan lembut.

"Iya." Balas Keenan singkat.

"Aku mencintaimu, Ken." Ucap Kinanti pelan di selingi senyuman manis yang terukir di wajah cantiknya.

Nafas Ken memberat mendengar ucapan istrinya, apa yang harus ia lakukan. Apakah hari ini ia harus berbohong lagi dan mengatakan jika dirinya mencintai Kinanti?

AUTHOR MENCINTAIMU, KEN. eh bercanda 😫

BERSAMBUNG....................

Terpopuler

Comments

sherly

sherly

ya ampun Ken susah bener sih tinggal bilang aku juga mencintaimu Kinan sayang.... gitu loh ken...

2024-02-17

0

~Mrs.Njn

~Mrs.Njn

sekarang Ken blm mencintai, tp nanti giliran sdh dpt jatah gak mau udahan.
baru terlontar kata2 bucin disetiap napasnya?!!😀😀😀

2022-01-24

0

Arik Purwaningsih

Arik Purwaningsih

berbohong demi kebaikan kan gpp Ken, hehehe

2021-10-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!