...Vote,like dan komentar ya ❣️...
...🍹...
...H...
...A...
...P...
...P...
...Y...
...R...
...E...
...A...
...D...
...I...
...N...
...G...
...🍹...
Hahahaha...
Tawa merdu terdengar begitu menyeramkan,keringat dingin mulai mengucur disepanjang punggung Grizela,wanita muda itu tanpa sadar mencengkram kuat telapak tangan ibunya,Lucinda mencoba tenang.
Apa yang akan gadis itu ketahui? selama mereka tak mengaku maka semua ketakutan ini hanya omong kosong belaka!.
"Mengapa wajahmu seperti baru saja melihat hantu,sepupu Grizela? aku baru saja selamat dari maut loh,dan yah! aku belum mati,jadi tolong kondisikan wajahmu itu!! kau itu sudah jelek jangan membuat wajahmu semakin jelek hahaha...astaga perutku!!" Asline terkekeh,menutupi rasa sakit pada luka di perutnya .Berjalan anggun mendudukkan dirinya di sebuah sofa tunggal tepat dihadapan Grizela yang duduk disamping Lucinda.
"Bicara apa kau ini Asline? mati? jangan sembarang!" Dante menghardik geram dengan senyum paksa diwajahnya.
Asline menggeleng geli,menatap ketiga orang dihadapanya bagai melihat sekumpulan badut bodoh yang cukup menghibur.
"Hahaha..bukankah orang-orang kirimanmu sudah melapor Grizela? apa kata mereka? ngomong-ngomong, pendapatanmu sebagai penyanyi lumayan besar juga ya hingga bisa menyewa sekelompok orang-orang bodoh untuk mengincarku,ck...ck...ck....haruskah aku lakukan sesuatu pada image malaikat yang selama ini kau bangun terhadap para penggemar lagu-lagu burukmu? hell....sayang sekali kali ini aku masih hidup" Asline bersidekap dada,bersandar malas pada sandaran sofa dan mulai menatap dalam wajah pias Grizela.
"ASLINE!! SUDAH CUKUP OMONG KOSONGMU! JANGAN SEMBARANGAN MENUDUH HAL BURUK PADA GRIZELA!!" Dante meraung,mengantam meja dengan kepalan tangannya .
Asline terkekeh remeh,menjulurkan tangannya meraih sebutir anggur diatas meja,mengunyah buah manis itu dengan malas dan meraih sebuah pisau buah dengan tiba-tiba.
Wushhhhhhhhh....
Trakkkkkhhhh...
"AKHHHHHH ....PAPA!!!" Grizela memekik shock kala pisau buah itu dengan cepat menancap di kursi tepat ditengah-tengah ia dan ibunya duduk.
"Hahahaha.....anda seperti tidak memahami kata-kata saya dengan benar tuan Dante! putri bodohmu ini,beraninya dia melempar lelucon hidup PADAKU! apa kau fikir dengan mengirim para sampah itu kau bisa membunuhku? bermimpi lah!!" Asline menatap wajah Grizela yang sudah memerah siap menyemburkan kemarahan.
"APA KATAMU?! KAU JANGAN PERNAH MENUDUHKU YANG TIDAK-TIDAK! KAU HANYA IRI PADA KARIRKU DAN KAU HANYA DENDAM KARENA JONATHAN LEBIH MEMILIHKU BUKAN?! HAHAH... LIHAT KHAYALANMU,DASAR GADIS GILA!!" Raung Grizela penuh dendam.
Lucinda menarik tangan putrinya agar kembali duduk,Grizela tidak boleh lepas kendali.Di kediaman Gradian ini sekarang bukan lagi berisi orang-orang suaminya,ia tak mau mulut para pelayan baru ini akan membawa dampak buruk bagi image baik putrinya di publik.
"Apa kamu sedang mendongeng? kau fikir aku akan percaya?! aku ingin tau,seberapa tak tau malunya dirimu yang bahkan sudah tertangkap basah oleh mulut para tikus kirimanmu itu,mereka sudah mengaku wahai Grizela! apa dengan sanggahanmu aku akan percaya begitu? otakmu tidak kau simpan di lutut bukan? hahaha..tuan Dante nyonya Lucinda kalian yakin tidak memberi susu basi pada putri kalian ini saat bayi? lihat betapa bodohnya dia berbohong!!" Asline menggeleng dramatis,meneguk segelas teh hangat yang baru saja tersaji oleh Hans.
"Sudah cukup Asline! bibi mohon tolong jaga sedikit perasaan Grizela, bagaimanapun kesalahpahaman dirimu pada Grizela,dia itu lebih tua darimu,tolong hormati sedikit dia sebagai kakakmu.Asline,entah bibi tidak tau bagaimana kamu bisa sebegitu bencinya pada kami keluarga pamanmu,tapi tolong....Grizela ini adalah seorang publik figur,jadi tolong perhatikan dampaknya untuk putri bibi, tolong" Lucinda bersuara benar-benar menampilkan wajah seorang bibi yang baik hati dan penyayang.
Lucinda menggenggam erat lengan Grizela dan menatap dalam wajah gelap suaminya.
"Bagaimanapun kamu menuduhku aku tak perduli! kau mau menuduhku ingin membunuhmu,itu bukan urusanku! Line,entah apa yang kamu alami dua hari terakhir,tapi yang pasti semua tak ada hubungannya denganku!!lagipula aku terlalu sibuk untuk mengurusi semua tuduhan-"
"Sibuk? sibuk merayu para investor besar dan para tuan muda kaya demi debut album begitu? kurasa lubangmu bahkan sudah tak akan berasa lagi jika Jonathan pakai! yah..dasar bitc*" Asline memotong ucapan Grizela dengan pedas tajam dan tanpa basa-basi.
"ASLINE!!!" raung Dante dan Grizela bersamaan.
"Grizela jangan!!!!"
Lucinda melotot horor kala melihat Grizela sudah berlari melompati meja dengan sebuah pisau buah bersiap menghunus jantung Asline.
Asline mengeryit,bangkit cepat kala ujung tajam pisau tipis itu mengarah padanya.
WUSHHHH....
"MATI KAU JAL*NG!!!!!!!!" Grizela sudah menerjang dengan pisau mengarah kearah jantung Asline yang berdiri tepat beberapa centimeter darinya.
Asline bergeser cepat,tangannya berayun gesit menghantam lengan Grizela yang membawa pisau.
BUGHHHHH....
"AKHHHHHH!!!"
Semua terlalu cepat,Dante belum sempat bereaksi kala tubuh Grizela sudah mengantam badan sofa dengan kaki Asline menginjak punggung wanita itu.
WUSHHHH...
Grephhh....
"ARKHHHHHHH...LEPASKAN AKU BIT*H!! " Grizela meraung kala Asline menjambak rambutnya dari belakang,memaksanya bangun menghadap kedua orang tuanya dengan posisi kepala menengadah dengan rasa sakit pada akar rambutnya yang ditarik kasar oleh Asline.
"Asline...Asline lepaskan Grizela!! kau menyakitinya!!!" Lucinda memekik kaget,wajah putrinya memerah dengan air mata mengalir deras.
Dante menegang,tak pernah ia sangka bahwa Asline akan menjadi begitu kejam dan berani!.
"ARKHHHH...LEPASKAN RAMBUTKU SIALAN!! KAU-"
DEGGGGGGGGG
Jantung Grizela memompa kencang,bahkan rasanya bola mata Lucinda akan keluar menyaksikan apa yang kini dihadapi putrinya.
Grizela membeku,sebuah benda dingin nan tajam terasa dilehernya seketika bahkan sebelum ia sempat memaki.
Dante melebarkan mata,dengan jelas ia melihat benda tajam itu bertengger manis dileher putrinya.
Asline menatap kearah pasangan Alfarezho dengan manik dingin.Tidak ada senyum bahkan senyum ejekan sekalipun.
"Bagaimana rasanya jika pisau indah ini mengiris,menyayat dan memutus lehermu?" Asline bertanya dengan wajah datar tanpa ekspresi,tubuh Grizela mengigil hebat!.
"Ka...kamu...kamu lepas...lepaskan aku! kau gila!!" Grizela menjerit kala rasa sakit mulai terasa di kulit lehernya.
Alis indah Asline naik dengan jenaka.
"Benarkah? yah...memang mungkin benar aku sudah gila! lalu.....bukankah orang gila tak masalah bahkan jika sampai membunuh orang? well...tidak ada hukum yang berlaku untuk orang tidak waras! so.....let me tell you,apakah aku masih akan masuk penjara jika membunuh ? " Asline terkekeh merasakan tubuh mengigil Grizela,bahkan para pelayan yang melihat sudah menjerit ngeri.
Tes..... tes... tes...
"Hiks... papa tolong Zela!!" Grizela menangis kala merasakan sakit luar biasa kala pisau tajam itu mulai mengiris kulitnya,dapat ia rasakan darah yang mulai menetes deras.
"Apakah kau mau kuiris dengan perlahan? atau....kupotong urat nadimu sebelum mengiris kulit lehermu hingga putus? oh jangan!! bagaimana tajuk berita besok saat kau benar-benar mati Grizela?!! aku tau.... bagaimana kalau!! SEORANG PENYANYI BARU TERKENAL TEWAS AKIBAT SERANGAN SEORANG GADIS YANG DIDUGA MENGALAMI GANGGUAN KEJIWAAN!! hahaha.....oh astaga!! kau akan mati dengan hot news!!" Asline berseru heboh,manik indahnya dipenuhi kegembiraan yang seketika membuat seluruh bulu kuduk semua orang berdiri.
"ASLINE HENTIKAN!! KAMU FIKIR KAMU SIAPA BISA BERBUAT SEPERTI INI PADA PUTRIKU?!! APA KAMU FIKIR SAYA AKAN MEMBIARKAN SEMUA PENGHINAAN,KEKERASAN DAN PERBUATAN JAHATMU PADA ZELA?! AKU MASIH HIDUP ASLINE! DAN SUDAH CUKUP SEMUA KELAKUANMU!!" Dante maju dengan cepat berusaha meraih putrinya yang sudah mengigil bahkan menangis pilu.
"Berhenti disana!" titah Asline sebelum Dante benar-benar meraih tubuh Grizela dari kuncianya.
Dante tak bergeming, keselamatan putrinya harus segera ia atasi dari ancaman pisau tajam ditangan Asline.
Namun.....
"PAPA....HIKS......ARKKKKHHHH!!"
"ASLINE!!!"
Dante menjerit geram kala melihat Darah semakin deras dari luka sayatan dileher putrinya.
Asline tidak main-main!.
"Kau tuli? kuperingatkan padamu dan putrimu yang bodoh ini,sekali lagi kalian coba bermain-main denganku......" Asline menggantung ucapannya dengan senyum manis.
Lucinda sudah jatuh terduduk dengan lemas.
"A**ku tak segan memberi kalian bayaran balasan dua kali lipat**" Asline menekan setiap ucapannya dengan senyum manis,dan yang dapat ditangkap oleh mata semua pelayan dan penghuni kediaman itu adalah,teror!.
Mereka semua tau pasti,gadis muda ini tidak main-main!.
"APA KALIAN SEMUA PATUNG?!! CEPAT TARIK PUTRIKU!!!" Dante meraung kala semua pengawal hanya berdiri terpaku.
Asline tersenyum remeh.
Dan......
Zraashhhhhhh........
"ARKHHHHHHH!!!"
BRUKHHHHHH......
Asline melempar tubuh bergetar Grizela hingga kening wanita itu menghantam sudut meja,lehernya tersayat dengan cukup parah hingga darah seakan air terjun yang mengalir.
Kening dan lehernya terluka!.
Lucinda bangkit memeluk tubuh naas putrinya dengan derai air mata.
PLAKKKKKKK.....
HENING.......
Semua terdiam hanya terdengar suara tangis Lucinda meratapi keadaan Grizela yang sudah terkapar tak sadarkan diri.
"BUTLER!! SIAPKAN MOBIL ZELA HARUS DIBAWA KERUMAH SAKIT!!!" Lucinda meraung.
Grizela diangkat oleh beberapa pengawal,Hans terpaku melihat wajah dingin nona mudanya.
"Jika sampai putriku ada apa-apa,kau harus membayar dengan nyawamu!!" Dante pergi setelah menampar keras pipi mulus Asline yang menatapnya acuh.
"Aku akan mengadakan pesta jika putrimu mati hanya dengan luka kecil seperti itu" Asline mengangkat bahu acuh,tak perduli rasa sakit pada wajah kirinya.
"Gadis tidak tau diri!!" Dante melangkah pergi menyusul mobil istrinya kerumah sakit.
Hening....
Semua pelayan telah bubar.
"Nona...nona line tidak apa? mari kakek kompres pipinya" Hans mendekat dan menatap hangat wajah dingin nona kedua Gradian itu.
"Luka ini tak berarti apapun dibanding 7 tahun hidupku yang lalu kakek,ini bahkan tidak berarti!" Asline tersenyum manis,berbalik melangkah kelantai dua dimana kamarnya berada.
"Asline!! maafkan kakak" Asline menoleh saat pijakan tangga terakhir menuju lantai dua,suara kakak laki-lakinya terdengar.
Tersenyum dan berjalan mendekat kearah pria muda yang tengah berdiri menatapnya iba.
"Kak....kau harus bertahan kak,kau sudah tau bahwa wanita itu bukan ibu dan adik kandung mu,jadi jangan minta maaf ya! dan kak...Asline percaya kakak cerdas,jadi cobalah menata kepingan puzzle yang hilang dari keluarga kakak,aku tidak membenci kakak...hanya sifat ayah kakak!" Asline tersenyum menepuk bahu Sagara yang terlihat rapuh .
"Asline mau tidur dulu ya kak,dan...jangan terlalu keras pada diri sendiri" Asline berlalu menuju kamarnya dan hilang begitu pintu tertutup.
"Terimakasih tidak berubah pada kakak Asline! kau adik kakak dan bibi Amrika adalah sosok ibu yang berarti dalam ingatan kakak" Sagara tersenyum tipis,menuruni tangga dan berlalu meninggalkan Manor.
...........🍷.............
"Kau tau tuan? aku sangat senang putriku memberiku sebuah buket bunga saat hari kasih sayang!"
"Hahaha..putriku bahkan membuat sebuah cake yang cantik untuk ayahnya...aku sangat bahagia!!"
"Benar...benar...anak perempuan kita sangat manis!!"
Pria paruh baya yang duduk di meja pemimpin itu melamun tenggelam dalam fikirannya sendiri.
Benar!
Ini adalah hari ayah Nasional yang baru saja ditetapkan oleh sang ratu Inggris.
Dan semua keluarga yang memiliki anak akan memberi hadiah pada orang tua mereka.
Huft...
Axel melirik ngeri wajah gelap bos nya itu.
Ada-apa lagi sekarang?!.
Mengapa wajah tiran Hades itu lebih menakutkan dari biasanya?!.
Axel mendesah panjang,andai Rayga tidak ada urusan di Brunei,kini ia tak perlu repot menemani Arkansas si Tiran itu duduk menghadiri rapat dengan para tua penjilat ini .
"DADDY!!!! "
HAPHHHHH
Wajah suram Arkansas mendadak terang cerah tanpa badai yang beberapa menit lalu terlihat, seketika suara ceria itu menghentikan gumaman para kolega WJC itu .
Arkansas terkekeh menangkap tubuh lembut putrinya dan membawa tubuh mungil gadis remaja itu kedalam pelukannya.
"Archi?" Arkansas memastikan dengan lembut .
"No Archi! Archa Daddy hihihi....kangen Daddy!!" Gadis remaja manis itu terkekeh manis dan memeluk erat tubuh kokoh sang ayah.
"Kenapa hm? tidak biasanya kekantor Daddy" Arkansas menjawil gemas hidung mungil putri kecilnya yang akan ia anggap layaknya bayi manis seumur hidupnya.
Para pria tua pengusaha itu menatap pemandangan manis itu dengan wajah melongo shock.
Ini benar Tiran bengis Wiguna Coorporation?.
Kenapa begitu lembut? siapa gadis remaja manis ini?.
Segunung pertanyaan melayang difikirkan tiga orang pengusaha berumur itu .
"Wah...apa ini putri tuan arkansas?! pasti gadis manis ini membawa hadiah hari ayah!"
"Tidak disangka tuan arkansas memiliki putri remaja semanis ini!"
"Benar.. beruntung sekali jika putriku seperti nona muda Wiguna ini*!" .
Arkansas tanpa sadar tersenyum samar,putrinya memang hadiah terbaik dari istrinya.
Hingga....
"Nona manis,mana hadiah untuk ayahmu?! pasti kejutan besar ya? selamat tuan Arkansas!!" Salah seorang kolega berseru penuh pujian.
"Eh? hadiah? Daddy tidak ulang tahun bukan,buat apa Archa kasih hadiah?"Gadis remaja itu menjawab dengan polosnya.
Duarrrrrrrr.......
Seketika Guntur bak menyambar langit cerah di hati Arkansas.pria itu tiba-tiba dipenuhi dengan udara dingin.
Axel menepuk jidatnya sembari menutup mata kala awan gelap tiba-tiba menekan seluruh ruangan .
"Daddy?" Archana menatap binggung wajah suram sang ayah.
"Axel,minta Cristian bawa Archana pulang" dengan kata-kata itu jatuh,semua orang merinding horor kala pria Tiran itu berbalik pergi setelah melepas pelukan putrinya.
"Daddy.....hiks...Daddy kenapa papi?" Archana yang merasa perubahan emosi ayahnya menangis meraih lengan Axel dan bertanya panik.
"Hah.....sayang...papi rasa akan ada badai di Mansion nanti jika kamu tidak segera paham" Axel menepuk pucuk rambut lembut Archana,melirik Cristian yang mengusap tengkuknya horor.
Archana menatap bungkusan kado yang berada diatas meja disisi masing-masing kolega ayahnya itu.
"Nak...apa kamu lupa ini hari ayah Nasional? astaga sayang sekali!" Pria dengan wajah oriental China disisi kiri menggeleng miris.
Archana terdiam dan mulai menghitung entah apa dengan jemari imutnya.
"Hiks...Daddy pasti marah!! dasar Archa bodoh! lama tertidur jadi pikun!!" Batin Archana kesal sendiri.
Ia berbalik berlari menyambar lengan kakak angkatnya dengan cepat.
Cristian terkejut namun tak urung berlari kecil mengikuti langkah kaki mungil adiknya.
Axel mendesah panjang.
Dasar anak muda!.
...TBC...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 283 Episodes
Comments
Triiyyaazz Ajuach
duh Archana kau membuat ayahmu sedih nak
2023-05-16
0
🌹°/❀°Elzatta Levion°❀/°🌹
El lu thu kgk, gw bca ulang Princess Of Darkness (My Beutiful Target) ngenang perjuangan Arkansas & Liora bersatu, dn pas gw msih bca cetita yg Arkansas & Liora gw teringat cerita yg ini klo Liora meninggal, rasanya gak nyangka batt gtu loh, rasanya kyk devaju thu gk. bkin keajaiban dong El, ntar yg meninggal itu tbuh orang lain liora yg asli di sembunyikan seseorang gtu. bener" gk rela loh, rsanya kurang lengkap klo gk ada liora 😭😭😭
Semangat truss yah El😊😘😘😘
2021-08-17
5
Ocie_Yoongi 💜
🤭🤣 Arkansas ngambek sama Archa, maianya Archa jangan keseringan bibi, jadi pelupa dan bikin Daddy Arkansas ngambek kyk bocil gak dikasih permen 😋🤣
Makasih Thor udah up, ditunggu next updatenya ya dan semoga crazy up 😇🤗🥰😍😘😎💛🌼💜
2021-08-16
1