...Vote, like dan komentar ya ❣️...
...🍹...
...H...
...A...
...P...
...P...
...Y...
...R...
...E...
...A...
...D...
...I...
...N...
...G...
...🍹...
Great Mansion Wiguna.......
Hari menjelang malam,sepanjang sore aura di mansion megah itu terasa mencekam.Bahkan,para pelayan bekerja dengan begitu tenang dan hati-hati.Terlalu takut menimbulkan sedikitpun suara hingga iblis Hades yang sedang berdiam di dalam kamar pribadinya itu keluar dan kembali mengamuk dengan menyembur siapapun yang bersuara.
Terlalu tegang untuk melewati satu hari saja.
Hingga....
Brakhhhh....
"Hei....apa kau gila anak muda? sttttt...kau ingin semua orang disini jadi samsak hidup tuan Arkansas?!" Pria paruh baya berpakaian kepala butler itu melotot tajam melihat kearah sosok pria muda yang masuk tergesa-gesa bahkan membuka keras pintu utama.
Cristian dengan wajah pucat berusaha mengatur nafas,pria muda itu sudah bermandi keringat dengan manik dipenuhi kegelisahan.
"Butler....butler Dyazel,apa...apa Archa...Archa sudah pulang? apa dia ada di Mansion?!!" Dengan nafas terputus-putus Cristian bertanya dengan wajah pucat.
"Kau bicara apa Tian? bukankah Archa seharian ini denganmu? kau jangan main-main!" Sosok dengan kemeja berantakan turun dari tangga,Raino memicing tajam menatap wajah pias Cristian.
"Ada-apa?" Cristian menoleh mendapati sosok Raider yang berdiri disampingnya entah kapan!.
"A..aku... Archana... ARCHA hilang!!!" Dengan segenap keberanian Cristian menjawab pertanyaan Raider.
Prankkkkkk......
Piring berisi buah yang dibawa Raider terjatuh seketika,aula jatuh dalam keheningan menakutkan.
BUGHHHHH...
"RAINO...APA YANG YANG KAU LAKUKAN?!!" Raider sadar dengan cepat,Raino sudah memukul wajah Cristian dengan brutal.
Cristian jatuh dengan keras menerima pasrah pukulan keras diwajahnya oleh Raino,benar! Cristian sangat membenci dirinya sendiri yang telah lalai menjaga adik mereka.
"Bagaimana bisa adikmu hilang Cristian?! apa yang kamu lakukan sampai bisa lengah begini?" ketiga pria muda itu menoleh mendapati sepasang suami istri berdiri menatap mereka tajam.
Rion dan Kayra!.
"Tian juga tidak tau pasti papi Rion! sejak kembali dari perusahaan tuan Arkansas,Archa menarik saya kesebuah pusat perbelanjaan.Disana Archa seperti orang kebingungan dan memasuki semua toko yang ia lihat.......Tian berusaha membantu mencari apa yang Archa cari,namun ia hanya menangis papi,Tian tidak mengerti hingga saat tiba-tiba Archa izin ketoilet dan tidak kembali dalam waktu yang lama.Maaf papi...maafkan Tian,Tian tidak becus menjaga Archa" Cristian menjelaskan dengan manik bergetar memerah.
"Apa maksudmu?! putriku hilang?!!"
Deg......
Semua menoleh kearah pintu lift,disana.Disana berdiri sosok Arkansas dengan semua aura membunuh dari manik tajamnya.
"Maaf tuan Arkansas,saya....saya tidak bisa menjaga Archa! dia...dia menangis sejak keluar dari perusahaan WJC " Tian menunduk sesal,sungguh Arkansas bukanlah sosok yang mudah.
"Tidak berguna!!"
Arkansas menegang penuh kemarahan.
Apa,apakah ini salahnya? apakah putrinya menghilangkan karena sikapnya? Arkansas menyesali rasa sakit yang tanpa sengaja ia torehkan.
Dan malam itu,lampu seluruh Mansion menyala terang.
"Turunkan Tim khusus!! temukan putriku dan jangan kembali jika tidak membawa Archana!! temukan putriku atau kuhabisi semua orang yang ada disini!!" Raungan murka Arkansas mencekam,para penjaga mengigil begitupula dengan Rion dan kedua putranya.
Semua anggota inti dihubungi turun.
Puluhan mobil sedan hitam keluar dari garasi penjaga.
Sebuah motor Ninja bergerak cepat hendak melaju meninggalkan Mansion,Raino bergerak meninggalkan deretan penjaga dibelakang.
Dibelakang motor sport Raino bergerak Raider dengan earphone ditelinganya.
Dibelakang kedua motor sport itu melaju sebuah mobil Alphard hitam dengan speaker aktif.
"Utara...selatan...barat...timur.....bila perlu seluruh isi kota temukan nona muda Archana!!" Suara Rion terdengar keras disahuti klakson masing-masing sedan hitam dibelakang.
Wajah tampan Arkansas menghitam, rahangnya mengeras penuh amarah.seluruh tim keamanan mansion telah diturunkan.
Apakah putrinya diculik oleh musuh?
Dan.....
Ditengah semua mobil sedan yang telah bersiap meninggalkan gerbang awal menuju gerbang keluar kedua.
Sebuah motor sport melaju dari arah berlawanan,Raino yang melaju paling depan sontak memberhentikan laju motornya.
Sosok pria dengan perawakan familiar memasuki gerbang Mansion dengan sosok mungil dibelakangnya duduk manis di jok belakang memeluk erat sosok pria dewasa.
"Archa?!! semua berhenti !!" Raino berteriak melalui Earphone ditelinga yang tersambung dengan yang lain.
Sosok mungil menyedihkan itu terlihat jelas begitu motor sport berhenti di pintu masuk mansion.
Arkansas keluar dari dalam mobil sportnya berlari menuju sosok yang kini terlihat jelas begitu helm full face itu terbuka.
Sweeter kuning cerahnya telah basah dengan noda debu,mantel putihnya sedikit koyak dan tidak terpasang dengan benar, rambut panjangnya ditutupi daun kering.
Yah,basah oleh kepingan salju yang mencair
Apa yang sudah dilakukan putrinya hingga kotor begini?.
Arkansas memeluk tubuh lembut remaja mungil itu dengan perasaan lega.
"Daddy......" suara lemah gadis itu terdengar menyedihkan.
Suara merdunya bergetar,tubuhnya mengigil serta bibir yang sudah mulai membiru kedinginan.
"Kenapa tidak pakai mantelmu dengan benar sayang? " Arkansas dengan lembut mengangkat tubuh ringan putrinya dalam gendongan ala bridal.
Bersiap memasuki Mansion hingga suara lirih gadis remaja mungil itu menghentikan langkah semua orang.
"Daddy tunggu....." Arkansas terhenti sejenak namun kembali melangkah saat Dyazel sudah membuka pintu masuk.
"Ambilkan selimut hangat,bawa susu hangat dan handuk kering!!" Titah Rion dengan cepat saat tubuh mungil keponakannya itu sudah aman diatas sofa hangat.
Arkansas tengah sibuk membuka mantel yang sudah setengah lembab putrinya.
"Daddy....maaf..."
Deg......
Arkansas menegang kala tangan mungil putrinya meraih tangkai bunga matahari yang sudah terlihat sedikit layu,gadis remaja itu mengeluarkan tangkai bunga itu dan menyerahkannya kepada sosok ayahnya.
Arkansas terdiam sesak hatinya.
"Maaf Daddy...Archa benar-benar lupa ini adalah hari ayah Nasional.Archa sudah mencari disemua toko hadiah apa yang cocok untuk Daddy,tapi...tapi Archana tidak menemukan satupun! hiks...Archa lalu pergi jalan-jalan ketaman kota dan tidak sengaja melihat seorang penjual bunga.Awalnya ingin Archa beli tapi saat Archa mendekat,bunganya sudah habis dibeli orang lain hiks....Archa mau beli bunga matahari karena bunga itu seperti wujud cinta Daddy pada Archa,tapi bunganya habis" Gadis itu terisak memeluk tubuh kokoh ayahnya dengan tangis sedih.
Raino mendesah panjang, Raider menutup mata sedang pasangan Rion memeluk Kayra yang sudah menangis sedih melihat interaksi ayah dan putrinya itu.
Cristian menghapus air matanya dalam diam,sungguh gadis cantik yang berhati murni.
"Lalu kenapa Archa sampai kotor begini sayang? kenapa tidak pulang saja kalau tidak dapat bunganya.Daddy tidak marah walau tidak ada hadiah di hari ayah untuk Daddy,selama Archa dan kedua kakak kamu sehat,Daddy sudah menganggap itulah hadiah terbaik yang anak-anak Daddy berikan selama hari ayah ini! jadi kenapa bisa kotor begini?" Dengan sekuat tenaga Arkansas menjaga suaranya agar tidak bergetar.
Hatinya terlalu lemah untuk putrinya.
Archana mendongak menatap wajah teduh sang ayah,memeluk perut ayahnya erat saat elusan lembut mendarat di rambutnya.
"Kata penjual bunga itu ada sebuah taman yang masih memiliki bunga matahari yang belum mati akibat salju,jadi Archa cari ketaman itu dengan bibi penjual bunga.Memang ada Daddy....dan Archa harus petik sendiri jadi kotor hehehe...maaf Daddy" dengan tangan bergetar Arkansas meraih bunga hasil usaha putrinya.
Wajah mungil itu sudah cukup pucat dengan tubuh mengigil dalam pelukannya.
Dan seketika itu,wajah Arkansas jatuh penuh penyesalan.
Hati putrinya terlalu lembut bahkan untuk sedikit saja perubahan hati keluarganya.
"Ya sayang...Daddy tidak dan tidak akan pernah marah pada Archa...sini berikan bunganya pada Daddy,akan Daddy letakkan di vas kaca ruang kerja Daddy" Archana dengan senang menyerahkan Bunga itu.
"Sayang...minum dulu susu hangat ini setelah itu ikut mami ganti baju" Kayra dengan lembut menyerahkan segelas susu hangat rasa vanila.
Arkansas dengan perlahan meraih gelas dan membantu putrinya sedikit menghangatkan perutnya.
Meraih handuk dan menyeka rambut putrinya dengan lembut.
"Baiklah kak,berikan Archa agar aku urus dan gantikan pakaiannya" Kayra meraih handuk dan membantu Archana berdiri.
" Raider...bawa adikmu ke kamar biarkan mami kamu bantu Archa ganti baju" Raider mengangguk dan meraih tubuh lemas Archana untuk memasuki lift menuju kamar gadis itu.
"Tian,saya harap ini terakhir kali kamu lalai.jika terjadi lagi......" Arkansas menggantung ucapannya dengan manik tajam menghunus semua pria muda di aula utama mansion.
"Kalian semua akan ikut merasakan konsekuensinya!!"
Glekkkkkk....
Raino mengigil kala aura Arkansas benar-benar terlalu kejam.
"Maaf no! kau jadi ikut terseret aku benar-benar minta maaf,aku tak becus menjaga adik kita" Cristian menunduk sedih.
Pukhhhh...
"Maaf aku memukulmu! yah...anggap saja kita sama-sama salah! sudahlah jangan drama seperti wanita,aku ke markas dulu" Raino menumpuk pundak Cristian dengan wajah menyebalkan yang seketika menghilangkan suasana sendu yang baru saja terjadi.
"Hah.....Arkansas dapat bunga hari ayah Nasional,lalu aku? nasib...nasib...kenapa kau berikan aku dua anak iblis tak punya hati itu ya. Tuhan?! aku ingin anak perempuan manis!!" Rion mendesah dramatis menatap wajah jengah Dyazel yang menatapnya miris.
"KAYRA!! SAYANG...BERI AKU SEORANG ANAK PEREMPUAN MANIS!!"
Teriak Rion dengan tidak tau malunya.
"Papa,kau gila?" Raider yang baru kembali mengantar Archana mendengus jengah melihat kelakuan ayahnya itu.
Sungguh tidak Wiguna sekali!.
"Papa kalian itu memang sudah gila dari lahir" Arkansas menimpali dengan santai sembari mencium bunga matahari pemberian putrinya dengan senyum provokasi kearah wajah jengkel Rion.
"Bedebah sial!" Sinis Rion bangkit gusar pergi kearah pantry,hatinya terlalu panas melihat bunga cantik pemberian Archana yang bahkan tidak ada setangkaipun untuknya.
Nasib...nasib.....
......... 🍷..........
Matahari bersinar cerah meski cuaca dingin masih ada.
Sudah seminggu Manor Gradian ini terasa tenang dan damai kala keluarga kecil Dante itu berada di rumah sakit.
Asline terkekeh,sungguh ia tak menyangka bahwa goresan pisaunya akan membuat seorang Grizela akan tinggal lama dirumah sakit.
Yah,sekali proses penyembuhan maka Grizela akan melakukan operasi plastik lagi demi menutupi luka sayatan jelek dilehernya itu.
Asline terkekeh,susah memang menjaga wajah seorang publik figur.
Dan inilah keuntungan yang diperoleh Asline dari Grizela.
Gadis cantik dengan piyama soft blue itu terduduk mengucek matanya dengan pelan.
Senyum cerah gadis itu terbit kala melihat kalender yang disana sebagai lingkaran merah telah tertandai disalah satu tanggal.
"Well.....mari kita lihat bagaimana tuan Dante akan mengadakan pesta ulang tahun putri bodohnya nanti?!" Asline bangkit menguncir asal rambut panjangnya dan berjalan menuju kamar mandi.
Hari ini adalah hari pertama ia akan meninjau lahan untuk proyek baru pembangunan hotel yang akan dibangun di kota Brooklyn.
Hotel dan sebuah resort tepi pantai.
Gabungan kerja sama antara Gradian universe dan WJC yang kini masih tahap perundingan.
Entah? apa saja kerja dari Dante hingga proyek yang diimpikan ayahnya Santanu bisa begitu lama belum rampung.
Gadis itupun memasuki kamar mandi sembari bersenandung kecil membayangkan proyek besar WJC yang akan ia rebut dari tangan Dante.
Memikirkan reaksi Dante saja sudah membuat Asline semakin bersemangat menyabotase.
20 menit kemudian....
Uap hangat keluar begitu pintu kamar mandi terbuka.
Gadis dengan bathrope putih itu keluar dengan handuk melilit rambut basahnya.
Membuka lemari besar berisi jejeran gaun dan dress informal dari walk in closet minimalis kamarnya.
Tak berselang lama,Asline tersenyum puas menatap outfitnya .
Coat soft blue menutupi blouse soft blue.
Gadis itu berjalan keluar kamar dengan wajah santai.
"Nona Asline anda ingin sarapan apa hari ini?" Butler Hans menyapa nona keduanya dengan ramah.
Gadis cantik itu tersenyum manis dan menggeleng lembut.
"Tidak kakek Hans,Asline ada hal penting hari ini,jadi sarapan akan diluar saja nanti.Kakek Hans,tolong ganti semua merek yogurt di dalam kulkas dengan merk lain,apa saja boleh dan yang di kulkas buang semua" Ucap Asline tersenyum penuh arti.
Hans mengeryit dan tak lama menggeleng keras.
"Tidak boleh Nona! yogurt adalah minuman nyonya Lucinda kala stress,jika nyonya tidak melihat yogurtnya di dalam kulkas,dia akan mengamuk" Jelas Hans mendesah panjang.
Asline tertawa,memegangi perutnya dengan kesal.
"Aduh kakek Hans...ini perintah dariku,lakukan saja kalau Medusa tua itu mengamuk serahkan saja padaku,takut apa? paling-paling dia akan menjerit nanti" Asline membalas santai reaksi syok sang butler.
Hans hanya bisa menggelengkan kepalanya lelah,nona-nya ini benar-benar tak takut rupanya.
"Ya sudah aku berangkat kakek Hans" Asline melambai meraih kunci mobil miliknya yang baru dua hari lalu dirinya beli setelah mobil Ferarri Raino entah berada dimana.
Asline memasuki garasi,berjalan kearah sebuah mobil Audi A7 berwarna putih yang terparkir sempurna tak jauh disamping mobil Bugatti Veyron Sagara.
"Time to play !!" Asline berguman licik,memasuki mobilnya dan melaju menuju cabang hotel Universal Gradian.
"Saatnya menjadi pencuri yang cantik!" Asline melaju dengan riang,ini kesempatan yang tepat saat Dante sibuk di rumah sakit.
Sagara menatap bayangan mobil Audi yang mulai tak terlihat lagi dengan senyum geli diwajahnya.
"Adikku yang nakal!!" Sagara terkekeh,akan ia biarkan Asline melakukan apapun yang gadis itu inginkan.
Ia sudah tak akan perduli lagi apapun yang ayahnya dan juga para Medusa itu akan alami.
...TBC...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 283 Episodes
Comments
Triiyyaazz Ajuach
ya ampun Archana gmana nggak pada gemes dan jadi rebutan klau seimut itu, setidaknya Asline msh pnya dukungan dari Sagara dan kakek Hans dan juga pamannya Will
2023-05-16
2
NagHazHaqhy
😅🤣🤣🤣
2022-12-21
0
Sasih Hafitria
harus nya
2022-08-19
0