...Vote,like dan komentar ya ❣️...
Perlu diingat ya,semua sistem informasi di novel ini tidak selalu sejalan dengan dunia nyata,negara dan seluruh sistem kinerjanya disini hanya fiktif imajinasi semata,jadi apapun yang reader dapat tak sesuai dengan kenyataan mohon jangan memberi kritik jahat karena ini hanya cerita fiktif imajinasi saya.
Terimakasih atas pengertiannya 🍰
...🍹...
...H...
...A...
...P...
...P...
...Y...
...R...
...E...
...A...
...D...
...I...
...N...
...G...
...🍹...
.........
...# flashback #...
Great Manor Alzeus........
Manik indah grey itu perlahan terbuka,Asline terbangun.Gadis cantik itu terdiam linglung sejenak sembari menatap langit-langit ruangan yang terasa asing baginya,mewah dan sangat maskulin! itulah yang tergambar dari pandangan pertama gadis itu membuka mata.
"Akhhh!" Tersentak sakit kala mencoba bangun cepat dan kini mendapati seluruh bagian perutnya terasa sakit luar biasa.
Benar!
Kini ia ingat pasti apa yang telah terjadi.
Asline menatap pakaiannya yang telah terganti menjadi sepasang piyama manis dengan corak awan menutupi tubuhnya.
Sutra berkualitas tinggi!.
Menyibak sedikit area perut dan mendapati kini perut berkulit putih mulus itu telah dibabat dengan perban tebal.
Menoleh saat bangun secara perlahan,infus ia lepas dengan hati-hati.
Kamar bernuansa hitam elegant ,tidak ada warna cerah didalamnya dan terkesan,menindas!.
Tanpa diberitahu pun Asline tau pasti,ini adalah kamar pribadi seorang pria dewasa!.
Asline menyentuh perutnya yang terasa berdenyut luar biasa,perlahan gerakan ia lakukan.
Gadis itu turun dari ranjang king size dan mulai meneliti seluruh bagian kamar mewah yang terasa begitu monoton tanpa warna lain selain hitam,putih dan abu-abu.
Kaki jenjangnya perlahan berjalan kearah dinding kaca.
"Wow...... ini bukan sebuah rumah atau vila biasa! ini...ini adalah kastil!!" Asline berseru ngeri kala melihat pemandangan seluruh tempat dari kaca kamar yang tertuju langsung ke area taman depan yang penuh bunga mawar putih.
Hingga.....
Klik.......
Asline menoleh cepat kala mendengar suara pintu terbuka.
"Eh? wah anda sudah bangun rupanya nona? nah...sebaiknya demi kehidupan bersama,tolong kembali berbaring dengan tenang" Asline mengeryit kala melihat sosok berseragam butler masuk dengan ucapan yang tersirat dalam di saat bersamaan.
"Anda siapa? apa anda yang menyelamatkan saya tuan?" Asline mencoba sesopan mungkin.
Pria muda itu tertawa samar,menggeleng dan mulai meraih sebuah remote di atas meja samping ranjang.
bipppppp.....
Asline tersentak kala seluruh kaca dinding tertutup tirai dan sebuah lampu Cristal mewah menyala menerangi seluruh kamar mewah yang semula hanya bercahaya redup dengan lampu dinding.
Asline menghela nafas menormalkan rasa kagetnya.
"Bukan,tuan muda kamilah yang menolong dan membawa nona kemari,jadi bisakah anda berbaring lagi hingga dokter kami datang?dan perkenalkan,saya butler Imanuel" Imanuel memperkenalkan diri dan mendesak dengan halus.
Bisa masuk rumah sakit seluruh penghuni isi vila jika pangeran iblis itu tau gadis itu tidak menurut dan berjalan dalam keadaan lemah begini!.
"Tidak, terimakasih tapi saya tak bisa berbaring lagi dan harus kembali pulang.Maaf bisakah saya merepotkan anda tuan butler untuk memanggilkan saya taksi saja" Asline meminta dengan senyum penuh permohonan.
Dan seketika senyum pria itu lenyap.
"Kata-kata tuan muda kami tidak bisa dibantah nona! jika tuan muda kami memerintah anda untuk berbaring hingga dokter menyatakan nona pulih,maka nona maupun kami harus menurut tanpa bertanya lebih jauh!"
Asline ingin berkata,namun melihat wajah dingin butler muda itu,gadis itu terdiam hingga sosok itu pergi keluar dan kembali mengunci pintu dengan interkom sandi.
Huft......
Helaan nafas berat terdengar, Asline duduk gusar di sisi ranjang yang bahkan terlalu besar untuk ditiduri 5 orang lagi.
Asline berfikir keras,saat ia menatap seluruh tempat dari dinding kaca kamar besar itu,dapat ia lihat seluruh tempat dari pintu masuk hingga gerbang keluar semua di pantau puluhan kamera pengawas,bahkan untuk keluar masuk harus melalui interkom pemindai agar gerbang besar itu bisa terbuka.
"Heh...ternyata pemilik kamar ini cukup bodoh meninggalkan sebuah laptop begitu saja kala orang asing menempati kamarnya!" Asline terkekeh dan dengan perlahan berjalan kearah sebuah sofa dimana didepan sofa itu ada sebuah meja dengan sebuah laptop diatasnya.
"Ada delapan kamera sudut 360°,ada sekitar 50 titik koordinat ranjau sampai gerbang depan!" Asline bergumam jengkel,jemari lentiknya berhasil membobol sistem keamanan Vila setelah hampir setengah jam lamanya gadis itu berperang sengit dengan deretan sandi dan simbol acak yang berhasil di retas.
Enter.......
Asline tersenyum manis kala alarm sistem berbunyi nyaring dan keributan mulai terdengar dari balik pintu dimana telinganya menempel sempurna mencuri dengar.
"Hehehe..maaf saja kalian tak akan bisa menahanku disini lebih lama,dan untuk tuan muda yang entah siapa itu,semoga kita tak bertemu lagi!!" Asline terkekeh,setelah mematikan seluruh medan ranjau dan menghubungi jasa taksi online untuk menjemput dijalan yang tak jauh dari vila,Asline keluar kala keadaan kacau tak terkendali.
Kabur dengan cepat!.
...#back off#...
.......🍷.......
HAHAHA......
Suara gelak tawa bahagia terdengar keras dari dalam sebuah kamar berisi tiga orang.
"Hahaha..lihat..lihatlah mah,rencana Grizela berhasil! sudah dua hari dan j*lang itu tidak kembali,lihat papa harus membelikan Zela Ferarri sebagai buah rencana berhasil ini!!" Wanita muda dengan make up tebal itu tertawa bahagia memeluk lengan sang ayah.
Dante tertawa,mengelus rambut putrinya dengan bangga.
"Tapi sayang...mama merasa ada yang aneh! orang-orang yang kamu kirim menghilang tanpa kabar! dan orang-orang yang ayahmu kirim bahkan mati dengan mengenaskan !! mama takut orang terakhir yang membantu anak sialan itu kini membuat masalah dengan orang-orang suruhanmu! jika tidak...kemana mereka menghilang?!" Lucinda merasakan hawa dingin dipunggungnya entah mengapa.
Asline memang menghilang sejak dua hari yang lalu,namun para suruhan putrinya, Grizela juga tidak kembali bahkan mengambil sisa pembayaran mereka! Lucinda merasakan firasat buruk entah bagaimana!.
"Tenanglah ma! gadis busuk itu pasti sudah mati membeku di suatu tempat! dan mungkin saja para penjahat yang Grizela kirim sedang mengurus pekerjaan mereka yang lain hingga mereka terlambat datang untuk mengambil uang mereka,santai saja ma!" Grizela tertawa melihat wajah gugup ibunya itu.
"Yah...jikapun gadis itu berhasil selamat,papa masih punya ribuan cara untuk melenyapkanya! jadi mama santai saja" Dante membujuk istrinya dengan senyum geli.
"Yah semoga saja" Lucinda mendesah melihat kebahagiaan suami juga putrinya itu.
.........🍷..........
Alarik memijit pelipisnya lelah,menatap pada layar LCD di seluruh ruangan keamanan perusahaan Wiguna Coorporation.
Sejam yang lalu Imanuel memberitahu bahwa sistem keamanan Vila dibobol.Dan kini Alarik sang kepala IT hanya bisa tertawa geli melihat akhir dari penemuan gilanya.
"Gadis itu sungguh rubah berkuku tajam! pantas saja si Zeus gila itu menyuruhku meninggalkan laptop di kamarnya,hebat juga gadis itu bisa menembus gerbang sistemku" Alarik tertawa lepas,lalu menatap wajah dingin yang terlihat di sudut layarnya.
"Hehehe..bercanda boss,aku terpeleset tidak bermaksud mengatai kau gila" Alarik terkekeh canggung,sial dia lupa bahwa kini mereka tengah online persiapan rapat .
Sosok dingin Rayganta terlihat acuh,begitu dingin tanpa emosi.
"C**ari detail kucing liar kecil itu,kirim ke email dan waktumu hanya 10 menit**!"
Klik......
Dan Vidio call itupun berakhir sepihak .
"Sabar Rik...sabar...Zeus sialan!!" Alarik memaki jengkel,tugasnya semakin menggunung oleh bos Tiran tak punya hati itu.
.......🍷........
Asline duduk dengan mata terpejam didalam sebuah taksi yang kini berjalan menuju rumah tua Gradian.
"Hehehe......bagus! sangat bagus,kau mau main-main denganku rupanya Grizela! tak masalah tunggu dan lihat saja hadiah yang akan kuberikan padamu sebagai balasannya!" Asline terkekeh samar dengan senyum dingin diwajah cantiknya.
Jika dulu dimasa lalu,saat mereka masih anak-anak.Asline akan selalu menjunjung tinggi kebahagiaan Grizela karena ibu dari wanita itu sangat baik pada ibu Asline sendiri,Lucinda dulu bahkan selalu membelikan gaun yang lebih meriah untuk Asline dari pada untuk Grizela sendiri.
Yah,meski pada akhirnya Asline menyadari satu hal.
Semua barang yang dibelikan Lucinda untuk dirinya dulu adalah barang-barang obral yang sangat murah!.
Semua barang imitasi dari baju-baju mahal merek terkenal,dan yah.Asline tertipu karena sang ibu Amrita sendiri tak pernah mempermasalahkan pemberian Lucinda untuk Asline.
Karena bagi wanita baik hati itu,bukan harga barangnya yang penting, namun niat hati pemberilah yang penting.
Dan akhirnya, semua kebaikan keluarga kecil Santanu itu akhirnya dibalas dengan kejam.
Asline mendesah dan mulai menatap kearah depan.
"Pak,tolong pergi ke butik Greenday dulu" Asline menatap piyamanya dengan kesal.
Ia perlu berbenah diri sebelum kembali.
"Baik nona"
.........🍷..........
"Kamu sudah lihat kan Jonathan? Asline sekarang hanya gadis liar yang suka keluyuran! dia bahkan tidak pulang dua hari ini sejak malam terakhir selesai acara kita! Jo...buka matamu itu,Asline bukan lagi gadis yang sepolos saat ia kecil dulu,aku sudah menasehati dirinya untuk bicara baik-baik dengan keluarga Fernandes,tapi dia... hiks dia bahkan memukulku!! kau lihat lebam ini!" Grizela menangis menyembunyikan niat buruk yang sebenarnya.
Jonathan terdiam,benar.
Pria itu memutuskan datang bersama keluarganya untuk membicarakan persatuan hubungan kedua keluarga mereka selanjutnya.
Mundur juga tak akan mungkin saat seluruh dunia tahu bahwa tunangannya kini adalah Grizela bukan Asline,dan Jonathan patah hati karena masalah ini.
"Sudahlah Grizela! Tante memang sudah dari awal tidak suka dengan gadis itu! dia itu pura-pura saja suci! nyatanya hanya gadis kotor yang picik!" Chintya ibu dari Jonathan menambahkan bensin diatas bara api dihati putra juga suaminya.
"H**ati-hati Dengan mulut anda nyonya Fernandes! adikku bukan gadis seperti itu**!!" Suara dingin Sagara terdengar dari arah tangga lantai dua.
Chintya acuh,dan mengendikkan bahu tak perduli.
"Gara,diamlah saat para orang tua tengah berunding!" Dante menatap tajam sosok acuh putranya itu.
"P**ara ular memang saling membelit koloni mereka**" Sagara mengejek dengan sarkasme berbalik berlalu pergi menuju kamarnya berada.
"Ma!" Geram Jonathan mendengar ucapan ibunya itu.
"Apa?! memang benar apa yang mama bilang! lupakan gadis pendosa itu,pastinya dia sedang bermain-main dengan pria-pria asing diluar sana! lupakan dia,kamu itu sekarang calon suami Grizela bukan lagi tunangan Asline!!" Hardik Chintya geram menatap wajah sayu putranya.
PROK.... PROK...PROK....
Semua mata menoleh cepat kearah pintu masuk saat suara tepukan tangan cukup keras terdengar.
Seorang gadis dengan wajah manis berjalan masuk,dress putihnya bergerak seirama langkah kaki indahnya dan yah,Jonathan sekali lagi terperangkap dalam keindahan alami gadis itu.
Asline merapikan sedikit rambutnya sebelum tersenyum manis bak tak menyadari ketegangan yang terjadi setelah kedatangannya.
"Well.....bukankah ini adalah mantan tunanganku dan keluarganya? ada apa kalian datang kerumahku lagi?" Asline bertanya dengan wajah polos.
"ASLINE!! JAGA MULUTMU!!" Grizela berteriak kesal.
Apa? rumahnya? apa gadis itu tau apa arti ayahnya di rumah tua Gradian itu? Grizela menatap emosi wajah santai Asline.
"Gadis kurang ajar! rumah ini adalah rumah Mr Alfarezho setelah tuan Gradian wafat! bicara apa kau ini seenak saja mengklaim ini adalah rumah hak milikmu?! tidak tau diri!!" Chintya menyembur sinis.lucinda menunduk menyembunyikan senyum atas ucapan pedas Chintya.
"Rumah? rumah yang mana milik tuan Alfarezho? nyonya Fernandes,kurasa anda bermimpi terlalu besar! ini rumah warisan saya,dan dimana hak milik tuan Alfarezho disini?" Asline menjawab santai,terlalu santai hingga wajah Chintya memerah dengan wajah gelap Dante juga keluarganya.
"Asline Alfarezha Gradian! apa kau sadar apa yang kau ucapkan? akulah yang telah bekerja keras bertahun-tahun ini demi aset Gradian dan dimana kau letakkan hormatmu padaku,pamanmu sendiri!!" Dante terengah-engah menahan luapan kemarahannya,Asline! pria paruh baya itu memicing layaknya melihat iblis wanita kejam didiri keponakannya itu.
"Tidak perlu banyak basa-basi! kakek Hans,antar tamu-tamu terhormat ini keluar,aku masih ada urusan yang harus diselesaikan dengan nona Grizela!" Asline menyerigai dingin,dan saat itu juga Grizela merasakan sesuatu mencekik lehernya tak kasat mata!.
Lucinda bergidik! semoga gadis itu tak tau apapun,semoga apa yang ia takutkan tak terjadi!.
Fikiran Lucinda menjadi kosong saat para pelayan mulai memaksa keluarga Fernandes untuk pergi dengan halus!.
........🍷........
.......
Military School of England.....
Seorang remaja tampan tengah terduduk dibawah sebuah pohon kelapa cukup besar di area salah satu bagian pusat pelatihan.
Pandangannya jauh ke depan,tangan kanannya bermain lincah dengan sebuah belati tajam yang selalu terselip apik di balik celana militernya.
Pukhhhh....
Sebuah tangan kokoh menepuk pundaknya dari samping,pria remaja itu menoleh dan tersenyum samar menatap sahabatnya itu.
"Kau tetap tinggal bahkan saat pihak asrama memberi libur natal? Shen kurasa kau terlalu keras pada dirimu sendiri" pria remaja dengan kaos hitam ternoda keringat itu mendesah panjang.
" Ketua" Dan yah,satu lagi remaja dengan kaos hitam senada datang memanggil.
kedua remaja tampan dengan wajah penuh keringat itu duduk beralas rumput dibawah pohon kelapa yang kini menaungi ketiganya.
Yah, Arshenio duduk memainkan belatinya.
Remaja tampan itu menatap malas kedua sahabat yang ikut duduk lesehan menikmati waktu istirahat sejenak dari intruktur kejam mereka.
Pelatihan calon tentara militer dan tim SWAT.
Arshenio,remaja tampan putra kedua dari Arkansas itu duduk bersandar lelah pada batang pohon dengan satu tangan meraih sebuah kalung dua sisi.
Mereka memang masih remaja dan baru tahap awal pelatihan,namun pelatihan keras dan kejam ini mampu membentuk tubuhnya menjadi lebih kokoh dari remaja normal lainya .
Mereka disini dilatih menjadi senjata abadi.
Bayangan pohon kelapa yang menutupi sinar mentari membawa sosok Arshenio layaknya seorang jenderal perang berdarah yang tersembunyi dalam kegelapan.
Dingin dan tak tersentuh!.
Bagai sebuah tembok besar berdiri kokoh disekelilingnya,membuat siapapun tak mudah mendekat.
"Tidak,aku tak bisa kembali sekarang" Arsenio menatap wajah lelah kedua sahabat seperjuangannya.
Kedua remaja tampan itu saling melirik dengan mata tajam.
Vincent Lagreas dan Guandro Alatama.
Kedua sahabat Arshenio yang menjadi dekat sejak perkemahan pertama pelatihan mereka.
"Khem...sudahkah kau membawa data tim pasukan pilihan kita pada instruktur Blake?" Vincent bertanya kala alarm tanda berkumpul kembali mulai terdengar nyaring.
Arshenio mengangguk dan bangkit cepat menuju lapangan besar untuk latihan sesi kedua mereka.
...🌴...
...TBC...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 283 Episodes
Comments
Rika_Faris
karakter ini g cocok dgn deskripsi kamu ttg fisik asline thor....
lbh baik g usah tampilkan wajah karakternya dr pada bikin kecewa
2023-09-26
0
Triiyyaazz Ajuach
menunggu kejutan Asline utk Dante,Lucinda dan Grizella
2023-05-15
0
🌹°/❀°Elzatta Levion°❀/°🌹
PENGUMUMAN PENGUMUMAN📢📢📢!!!!!!!! UNTUK PARA READERS YG SANGAT ESMOSI MAAF KEPLESET MAKSUD NYA YG LAGI EMOSI, HAYOKKK KITA KUMPUL, JANGAN LUPA BAWA KULIT DURIAN, PANCI GOSONG, LINGGIS, MESIN BABAT, PISAU DAPUR,DLL. DAN KLO ADA GK DATANG GPP CUKUP KIRIM KAN SANTET ONLINE. HAYOKKK KITA BANTAI SI DANTA BESERTA KE-2 ANTEK" NYA (LUCINDA & GRIZELA)!!!!! DI JAMIN SERUUUUU!!!!!😫😂🤣🤣
SEMANGAT TEROSSS EL HOHOYYY😮😄😄😄
2021-08-15
4