...Vote ,like dan komentar ya ❣️...
...Jangan mengusik jika tidak ingin terusik!...
...- Alzeus -...
...🍁...
...H...
...A...
...P...
...P...
...Y...
...R...
...E...
...A...
...D...
...I...
...N...
...G...
...🍁...
Kepulan asap rokok bak lingkaran cincin putih keluar dari mulut seorang pria muda yang kini duduk sembari sibuk menatap layar ponselnya dengan wajah bahagia.
Ruang mewah dengan sofa-sofa besar dan sebuah layar LCD cukup besar didalamnya.
lampu Kristal dan beberapa katana khas Jepang dipajang disetiap sudut dinding.
Siapa yang akan menyangka,sebuah bangunan vila yang nampak horor dan bobrok ternyata adalah fatamorgana dari isinya yang bak hotel bintang lima.
"Sudah kali Nooo..asap rokokmu itu menganggu sekali! kau lagi Max,kalau tidak bisa merokok jangan sok-sok coba-coba! untung tidak mati kau!" Sarkas Ryuga melihat sosok Max yang sudah mulai tenang setelah sebelumnya terus terbatuk parah.
"Gila memang! di London saja pada takut,nah disini... minum,rokok,clubing...wah calon penghuni neraka kalian!" Alarik menggeleng miris.
Hahahaha
"Kau melucu brother?! kau sendiri juga ke clubing bodoh!" Gion terbahak menepuk punggung Alarik keras.
"Sudahlah Gi,mumpung disini tidak ada para mom! kau sendiri tau...kita ini anak jantan,kalau tidak club apalagi drink..banci ?!" Raino menyahut santai.
Benar,pergaulan mereka memang bebas.Namun ada beberapa hal yang selalu akan ada dan terjaga.
Persaudaraan
Solidaritas
Saling melindungi
Dan yang paling penting,No S*x!.
Mereka adalah anak laki-laki! nakal boleh,bodoh jangan!.
Selama mereka bisa menjaga diri,menjaga saudara-saudaranya,terutama menjaga mata dan hati para wanita keluarga mereka,maka semua halal!.
Raino si Playboy.
Maxim si pemberi harapan palsu.
Xain si kalem.
Raider si maniak buku.
Gion sang penebar racun.
Diego sang Raider.
Ryuga sang penebas.
Alarik sang hacker.
Arsenio sang peledak.
Dan sang pemimpin.....
Rayganta sang Zeus dewa penghancur.
Mereka adalah 10 inti dan leader dari anak Blood Eagle, Dark Eagle!.
"Mau kemana kau Shen?! perasaan baru saja kita balik dari kantor polisi jemput si Erwin,kau mau kemana lagi?" Diego bertanya kala melihat sosok Arshenio keluar dari kamarnya sudah lengkap dengan pakaian serba hitam lengkap dengan masker dan sarung tangan karet.
"Suatu tempat kak" balas Arshenio kecil.
"Halah!....tas bom itu mau kau bawa kemana lagi? jangan cari perkara kalau belum izin,nanti si boss mengamuk kita juga yang repot! sana izin!" Ryuga menatap jengah sosok adik laki-laki mereka itu.
"Benar itu Shen...lebih baik tidur sana kebo lagi daripada cari perkara! " Maxim menyambung sembari sesekali tertawa melihat lawakan komedi dari ponselnya
Para remaja tampan itu menatap wajah kesal Arshenio dengan tegas.
Ayolah,ini sudah hampir lewat pukul 1 malam dan anak itu justru ingin keluar?.
"Sebentar saja kali kak! Arshen juga tidak lama" Anak laki-laki berusia 10 tahun itu nampak memaksa.
"Tidur..besok kamu itu sekolah! ingat Paman Lucas akan marah jika sampai surat panggilan BK datang lagi" Suara tegas Raider disambut decakkan kesal dari adik Rayganta itu.
"Terserah!" berbalik dan membanting pintu kamar dimarkas mereka.
Brakhhhhh...
"Eh monyet..monyet!" latah Raino yang tengah asik menonton totorial menggoda seorang gadis dari YouTube.
Bahkan ponselnya sampai jatuh kedalam mangkuk mie yang baru setengah ia makan.
"ANAK SETAN KAU ARSHENIO!!" amuk Raino menatap nyalang pintu berwarna coklat bertuliskan go away from my door!.
Melirik nanar pada ponselnya dan akhirnya membanting punggungnya pada sandaran sofa dengan putus asa.
Ponsel barunya.....!!
"PMS kali itu anak!" Sambung Maxim sambil tertawa puas menatap keadaan malang Raino.
"Sudah berhenti dan tidur sana!" Xain bangkit dan menuju lantai dua dimana kamarnya berada.
Besok mereka masih harus kuliah pagi.
Semua bangkit menuju tangga untuk segera memasuki kamar masing-masing.
"Eh...ini si bos kemana? perasaan batang hidungnya pun tak kelihatan?" Ryuga menarik tangan Xain sembari celingukan melihat ruang istirahat mereka.
"Bos?" tanya Xain dengan wajah datar.
"Iyalah monyet!" kesal Ryuga melihat wajah datar Xain itu.
"Mana aku tahu,kau tanya sama tembok sana!" Xain melenggang pergi menyisakan Ryuga yang nampak melongo menelaah ucapannya tadi.
"Yah...tembok kok suruh orang bicara pada tembok ! situ waras?!" Ryuga bergumam jengkel.
Yah, pergi jauh dari pandangan para ibu benar-benar merusak otak mereka dengan segala kebiasaan para anak muda di kota itu.
Jakarta!......
Raider menggeleng,ia merasa heran sendiri terkadang.
Ryuga ini seperti tertukar oleh sifat James!.
Entah bagaimana Papa mereka Ryuiji bisa membuat anak sebobrok Ryuga?.
"Sudahlah Ryuga...kau mau berkicau sampai kapan? tidur sana!" Kesal Raider melihat mulut Ryuga yang tak berhenti berkomat-kamit.
"Sibuk saja kau!" Balas Ryuga jengkel,berjalan menaiki tangga dan menghempaskan pintu kamarnya kesal.
Raider maupun Xain mengelus dada.sungguh selain Raino dan Maxim,Ryuga ini sama saja rusuhnya.
...........⚜️...........
Sementara itu......
Terlihat diatap sebuah mobil sport hitam,ditengah bukit dengan semilir angin malam.
Seorang pemuda tampan dengan mata tertutup dan seringai dingin tercetak di bibirnya yang tak pernah memberi senyuman pada siapapun selain adik dan sang ibu.
Taburan bintang dengan sinar sang rembulan menjadikannya bak lukisan abadi yang terasa sangat sulit di jelaskan.
Indah....
Mambawa aura dingin yang menekan tanpa disadari.
Manik tajam dengan sorot dingin tanpa riak itu terbuka perlahan.menatap langit malam dengan senyum penuh arti.
Bip......
"*H*oammmm...yes bos? kau tidak tau ini waktunya manusia tidur? ka-"
"D**iam dan biarkan Arsenio keluar**"
"*T*a-"
Tuuuuttt.....
Dan diseberang sana,Alarik yang dengan wajah bantalnya membanting ponselnya keatas ranjang.
Untung bukan ke lantai!.
"Setan memang!" Dengan kesal sang hacker Dark Eagle itu bangkit dan menuju kamar Arshenio.
Tok...tok...tok....
Brakhhhhh....
Brakhhhhh...
"ARSHEN!! BANGUN TIDAK?! KUHANCURKAN PINTUMU LAMA-LAMA!" Amuk Alarik yang sudah emosi,lelah juga dia berdiri didepan pintu si Arshenio lama-lama.
Ceklek...
"Apa?" tanya Arshenio dengan wajah acuhnya.
"Adik laknat kau ya?! tidak ada sopannya perasaan!" Decak Alarik jengkel.
"Talk to much!" Arshenio si acuh hendak menutup lagi pintunya,pusing mendengar omelan Alarik.
Namun...
"Keluar sana,kau boleh pergi kata si bos!" Alarik berbalik pergi dengan muka jengkel setengah mati.
Senyum devil Arshenio terbit.
Ia kembali memasuki kamar dan segera menyambar tas serta kunci motornya.
...........⚜️............
Suara gonggongan an*ing terdengar mengisi keheningan malam,sosok dingin Rayganta duduk tenang dalam mobilnya sembari menatap datar pada sosok yang baru saja turun dari motornya tersembunyi dalam kegelapan.
...( style Arshenio )...
Yah,Sosok berusia 10 yang tingginya hampir setara dengan murid kelas tiga junior high school.
"Khe...khe...khe...beraninya kau pak tua berteriak pada kakakku! well...malam ini akan kubuat kau tertidur untuk selamanya!" Arshenio terkekeh dan mulai mengeluarkan beberapa bola platinum dari tas ranselnya.
Terus terkekeh jenaka dengan tangan yang sibuk merakit sumbu penyulut.
Memakai masker oksigen dan tangan dengan lihai melempar salah satu bola platinum yang sudah mulai mengeluarkan asap.
ZHESSSS.........
PRANKKKKK.....
Kaca jendela sebuah rumah minimalis itu pecah .
Tak lama lampu salah satu kamar menyala, Arshenio menyerigai.Anak laki-laki itu segera menuju pusat kendali listrik seluruh rumah di bagian belakang.
Ctakhhhh...
Seluruh aliran listrik padam.
Anak itu berbalik dengan tawa pecah.
1
2
3
BOOOOMMMMMM......
Penghuni rumah tak menyadari hingga sebuah ledakkan besar menewaskan polisi dan seluruh keluarganya.
Tanpa ampun.
Tanpa peringatan.
Rayganya menyerigai dingin dan mulai menghidupkan mobilnya untuk segera pergi kembali ke markas.
Arshenio terbahak hingga tak lama suara mobil pemadam bersahutan dan seluruh rumah disekitarnya mulai menyala dengan teriakan panik semua orang.
Api mulai terlihat membumbung.
Tangisan ketakutan mulai terdengar.
Waktu sudah menunjukkan 3 pagi,dan setengah dari komplek perumahan itu akhirnya habis dilalap api.
"Done! well...itulah akibat dari kau tidak menjaga tingkah dan mulutmu pak tua! masih untung kau terkena bom dan langsung mati,coba jika kau diajak bermain dulu oleh kakakku? bisa nangis darah kau pak tua! baiklah... berterimakasih nanti saja,ahh...kau ucapkan saja terimakasih untukku lewat kakek buyut Bayu,atau kakek buyut Bagas? hoammmm....sial! besok harus sekolah lagi,kalau tidak paman Lucas bisa merepet nanti!" Arshenio bermonolog.
Motor sport kawasaki ninja itu akhirnya meninggalkan kompleks perumahan itu dengan malas.
Pagi hari di rumah berlantai dua Lucas.
"*B*erita hari ini,telah meledak sebuah bom dengan sekala jangkauan kecil,peristiwa tersebut diduga ulah dari sekelompok teror*s pihak kepolisian masih melakukan olah tempat kejadian perkara,kejadian ini telah menimbulkan korban jiwa,kerugian puluhan juta rupiah dan dilaporkan bahwa satu keluarga dari sekjen.......sekian berita hari ini!"
Sosok pria paruh baya nampak menghela nafas,seorang wanita dengan wajah teduh datang membawa secangkir kopi susu dan meletakkanya diatas meja tepat dihadapan Lucas.
Yah,Lucas telah menikah dua tahun setelah meninggalkan London.
Kini pria itu telah bahagia dengan sang istri meski sampai saat ini belum dikarunia anak.
Istri Lucas adalah mantan pramugari yang kini berhenti bekerja dan memilih menjadi ibu rumah tangga sesuai keinginan sang suami,Lucas.
"Kenapa Pah? pagi-pagi wajahnya jelek begitu?" Sang istri terkekeh dan duduk disamping sosok Lucas yang sudah mematikan televisi dan meraih pinggang sang istri dengan lembut.
"Kejahatan makin menjadi,papa takut saja mah.Arshenio, Kakak ipar Arkan titipkan disini pada papa,tapi anak itu justru jarang pulang.Rayganta juga tidak mau tinggal sama kita....katanya anak-anak itu sudah membeli sebuah kompleks apartemen! papa jadi pusing,padahal papa senang sekali jika Vila ini mereka ramaikan" Jelas Lucas frustasi mengadu pada sang istri.
Amora,istri dari Lucas menggeleng geli.
"Namanya juga anak laki-laki pah.Wajar jika mereka ingin mandiri,lagipula mereka bahkan lebih kaya dari papa,jangan terlalu masuk dalam kehidupan masa muda mereka pah,mereka butuh kepercayaan dalam menjalani masa-masa seperti itu!" Amora dengan sabar memberi pengertian.
Lucas mengangguk dan mengecup pipi istrinya penuh syukur.
Sungguh,Lucas sangat bersyukur dulu Tuhan mempertemukan dirinya dengan Amora.
Wanita berhati lembut dan sederhana itu mampu membawanya keluar dalam kesedihan akan kematian Lili dan dosa Dysabel.
"Kamu benar istriku,yah...biarkan mereka membawa jalan masa muda mereka seperti apa,kita hanya bisa memantau dan menasehati jika jalur mereka mulai salah" Ungkap Lucas dan meraih cangkir kopi buatan sang istri.
Hingga...
"Khem...paman sama Tante Amora pagi-pagi sudah merusak mata! tidak tau apa ada manusia Jomblo abadi disini!" Keduanya tersentak menengok kebelakang dan melihat lima orang remaja tampan berdiri dengan senyum jahil mereka.
Ryuga mendengus,yang merasa tersindir ucapan Maxim.
Yah,kelima remaja itu adalah Raino,Maxim,Ryuga,Diego dan satu anak kecil berusia 10 tahun, Arshen.
Yang lainya,entah!.
Uhukkkk......
Lucas tersedak mendengar godaan Raino dan Amora,wanita cantik itu sibuk menutupi kedua pipinya yang memerah.
Sial mereka seakan tertangkap basah sedang ia-ia.
"Loh kalian tidak ada jadwal kuliah pagi?" Amora bertanya mengalihkan suasana.
"Tidak masuk kampus setahun juga kami tetap jenius Tante! ini si cebol di perhatikan saja Tante,jangan kasih bolos!" Lirik ejekan Maxim pada Arshenio yang mendelik kesal.
"Siapa yang kau katakan cebol?! aku ini baru 10 tahun bodoh! dasar tua!" Balas Arshenio sarkas.
Lucas menghela nafas.
"Arshen...jangan begitu, itu kakakmu juga.... yang sopan !" Tegur Lucas pada anak laki-laki Liora itu.
"Dan kamu Maxim......jangan mengejek adikmu! cebol apa? anak normal tidak akan setinggi adikmu! kalian itu terlalu tidak normal!" Decak Lucas frustasi sendiri.
Bayangkan saja, Anak-anak berusia 17 tahun itu hampir melewati tingginya yang 170,entah kapan mereka berhenti tumbuh tinggi?.
"Paman saja yang kerdil!" Raino menyambung santai.
Wajah Lucas memerah dengan gelak pecah Amora.
"ANAK KURANG AJAR! MANA ADA SEORANG PILOT PENDEK! KERDIL YOUR HEAD!" Amuk Lucas yang sudah bangkit membawa remote televisi bersiap melempar kepala remaja-remaja pembangkang itu .
"LARI BROTHER....ADA SIMPANSE MENGAMUK!!" Raino terbahak dan dengan langkah seribu berlari diikuti saudara-saudaranya yang masih linglung.
Ini kenapa mereka jadi diseret-seret?.
"YAKHHH...ANAK KURANG AJAR KAU RAINO.... MAXIM..KEMBALI PAMAN GUNDULI KEPALAMU!!" Nafas Lucas memburu sembari berlari mengejar kelima remaja itu yang sudah kalang kabut menaiki motor sport masing-masing.
"Hah..hah...dasar Arion sialan!. bisa-bisanya dia menitipkan anak Dajjal seperti mereka padaku!" Ucap Lucas tersengal-sengal sembari menunjuk kearah kelima orang itu menghilang .
"Minum dulu pah,coba tarik nafas lalu buang. ayo pah tarik nafas..." Ucap Amora sembari terkekeh geli melihat suaminya yang menurut .
Hingga...
"Eh? buat apa aku tarik nafas buang nafas?" Monolog Lucas hingga tak lama matanya melotot melihat istrinya yang sudah berjalan cepat masuk kedalam rumah.
"MORA....... MEMANGNYA SUAMIMU INI MAU LAHIRAN APA?! " Amuk Lucas yang sadar telah dipermainkan oleh sang istri.
"Sabar..sabar..punya istri, keponakan tidak ada yang waras...memang tidak ada otak!" Kesal Lucas sembari membanting remote yang ia bawa sebagai alat memukul kepala anak-anak nakal itu.
Mendesah dan pria paruh baya itu terkekeh mengingat kehebohan pagi itu,Yah.Semua telah kembali menjadi warna baru dan berharap saja jalan anak-anak muda generasi Wiguna itu akan mulus.
...⚜️...
...TBC...
Kisah ini akan fokus kearah perjalanan Rayganta dan kawan-kawanya dulu ya.
*S*o...keep watching and stay positive😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 283 Episodes
Comments
Querido🦋
menghawatirkan pelaku😭
2023-06-16
0
Triiyyaazz Ajuach
msh bingung dgn nama" mereka dan org tua mereka mgkn stlh ini hrs baca novel yg sblmnya biar paham
2023-05-15
0
Rose
nyimak
2021-11-06
0