Bab 01

Reyka Aditama Putra, anak sulung yang mulai terkenal sampai mancanegara karena ketekunan nya dalam menguasai dunia bisnis. Laki-laki berusia 27 tahun itu kini sudah ditunjuk sebagai penerus dari pengusaha Seno karena laki-laki paruh baya itu mulai menikmati masa tuanya untuk berdiam dirumah dan mengenang kenangan istri tercinta.

Banyak perempuan yang berlomba-lomba untuk mendapatkan hati Reyka, tapi apa daya dengan sifat dinginnya Reyka dikenal sebagai pria yang sulit ditaklukan.

Bahkan Seno dan Alex sendiri, laki-laki yang berperan dalam tumbuh kembang Reyka sudah menyerah untuk menjodohkan Reyka dengan kerabatnya ataupun anak dari salah satu kolega.

Ada saja yang akan dilakukan Reyka untuk menggagalkan rencana perjodohan. Dari rencana kecil sampai yang fatal pernah Reyka lakukan dan berakhir Seno dan Alex membiarkan sendiri untuk mencari cinta sejatinya.

"Reyka pulang!" suara dingin menggelegar mengarungi seisi mansion hingga membuat si pendengar bergidik ngeri

"kakak udah pulang?" pekik Sena dari lantai atas kemudian berlari menghampiri Reyka, terburu-buru

"hati-hati" sahut Reyka penuh khawatir lalu menahan tubuh Sena yang limbung dengan memeluknya

Sena tersenyum canggung lalu mengangguk. Seperti seorang istri, ia membantu membawakan tas milik Reyka dan mengikuti laki-laki itu sampai kedapur.

"kakak mau minum apa?" tanyanya antusias, kemudian berjongkok untuk memperhatikan beberapa merek minuman untuk disajikan pada Reyka

"air putih aja"

Sena berdecak, "nggak bosen apa minum air putih terus? Sena aja yang denger bosen banget"

Reyka mengulum senyum mengamati wajah Sena yang terlihat kesal, "nggak, asal kamu yang kasih ke kakak"

"apasih nggak nyambung!" sewotnya seraya mengulurkan segelas air putih untuk Reyka

Reyka tertawa. Tawa yang hanya diperlihatkan untuk keluarganya. Sena sempat berdecak kagum melihat tawa itu, tawa yang membuat sesosok Reyka semakin tampan dibuatnya. Tetapi, buru-buru Sena memalingkan wajah sebelum Reyka menegurnya.

"kakak" rajuk Sena, mengambil lengan Reyka dan mulai memijitinya. Hal yang selalu ia lakukan sebelum meminta suatu hal

Sena memang tanggung jawab Seno. Tetapi, Seno sudah mengalihkan tanggung jawab itu pada Reyka lantaran Sena yang sangat sulit diatur. Sangat berbeda dengan Sean dan Salma yang selalu menuruti apa kata Seno.

Reyka tersenyum lembut, menarik Sena kepelukannya dan mengusap surai indah milik Sena. "biasanya kalau kayak gini, lagi ada maunya nih" Ucap Reyka penuh sasaran

"Sena suka sama temen Sena" cicitnya

"terus?" tanya Reyka balik dengan suara dinginnya, sangat berbeda dengan suasana hangat beberapa waktu lalu

"tadi laki-laki itu nyatain perasaan sama Sena. Jadi, Sena bolehkan pacaran sama dia?" serunya sangat semangat

"nggak!" pekik Reyka, laki-laki itu langsung bangkit mengambil tas dan berlalu begitu saja, membiarkan Sena yang terus memanggilnya tanpa henti

BRUK...

Membanting pintu sudah menjadi kebiasaan Reyka saat sedang kesal. Pintu yang malang.

Reyka berjalan menuju cermin. Menatap wajahnya yang mengeras, menahan amarah yang kian membara setelah mendengar sepatah kata yang dilontarkan Sena.

"kenapa?! Kenapa harus seperti ini!"

...~®~...

"papih nggak tau kalian lagi ada masalah atau sedang bertengkar, tapi papih nggak suka kalau suasana dirumah menjadi suram seperti ini" bentak Seno hingga semua anggotanya menunduk

Alex mengangguk setuju, "masalah diluar jangan sampai dibawa kerumah. Selesaikan dengan tenang" sambung Alex

Semenjak seorang perempuan yang menjadi panutan keluarga Seno dinyatakan meninggal dunia, Alex terkadang tinggal dimansion ini. Selain untuk membantu merawat anak-anak Alex juga berperan mengurangi kesedihan bagi Seno.

Awalnya, Alex hanya ingin tinggal satu sampai dua tahun hingga Seno kembali beraktivitas seperti biasa. Tetapi, setelah Seno pulih. Laki-laki itu memerintah Alex untuk tinggal disini. Agar Seno memiliki teman, ucapnya kala itu.

"Sean lagi nggak ada masalah selain masalah kafe yang papih dedikasikan" Ucap Sean tidak terima disalahkan

Sean, laki-laki yang kini berusia 25 tahun itu memiliki sifat playboy hingga mempunyai kekasih hampir disetiap wilayah yang ia jangkau. Sifatnya sangat berbanding terbalik dengan Reyka.

Dengan keramahan-nya, Sangat mudah bagi seorang Sean menggaet perempuan dan bertekuk lutut dibawahnya.

Fyi, Sean yang seharusnya menjadi pewaris tunggal perusahaan Seno malah memilih menjadi pengusaha dan membuka kafe yang sudah memiliki cabang tersebar luas. Membiarkan perusahaan yang dikelola Seno jatuh ketangan Reyka, karena hanya Reyka lah salah satu harapan Seno untuk menunjang perusahaan nya.

"kenapa lagi kafe kamu?"

Sean mengendikkan bahu laku kembali menyuapkan nasi kedalam mulutnya, "hanya sedikit masalah mengenai pembukaan cabang di Malang" jawab Sean sekenanya

"kalau Salma?" tanya Alex penuh keheranan

Salma mengerjap lalu menggeleng, "bukan masalah besar. Hanya sedikit pusing sama tugas yang dikasih dosen" Salma mendesah kasar, tidak ada selera makan

"jangan sampai nilaimu turun" sambung Seno membuat Salma mendesah kasar, semakin pusing

Coba aja ada mamih disini, pasti Salma nggak merasa tertekan kayak gini. Gumam Salma dalam hati.

Reyka yang duduk persis disamping Salma langsung menggengam lengan perempuan itu. Menyalurkan ketenangan, "nggak apa-apa, yang penting harus tetep jaga kesehatan" bisiknya yang dijawab senyuman lembut oleh Salma

"ehem!" Seno berdeham menenangkan suasana, padahal tanpa Seno sadar dirinya lah penyebab suasana semakin terasa mencekam

"sebenarnya ada apa ini?" tanya Seno lagi belum merasa puas mendapat jawaban

"itu kakak!" Sena bersungut dan memainkan sendok, masih merasa kesal dengan Reyka

Sejak dulu, kakaknya lah yang menjadi penghalang kisah percintaan nya. Padahal, ia ingin merasakan kisah-kisah romansa seperti film yang ia tonton.

Tapi, semua itu terhalangkan karena Reyka yang sangat protektif pada dirinya. Padahal Sean sendiri membebaskan Sania untuk mengarungi kisah percintaan nya.

Sena jadi benci ka Reyka!

"kenapa lagi?" tanya Seno yang sudah bosan mendengar keributan antara Reyka dan Sena

"kakak nggak bolehin aku pacaran. Padahal ada laki-laki yang lagi aku suka" Sena menaruh wajah diatas meja makan, menahan kesal

Seno beralih pada Reyka yang sedang mengaduk-aduk makanan, "kali ini alasanya apa lagi?"

"Sena masih kecil, dia harus fokus belajar daripada mengurus percintaan"

"tapi, nggak selamanya kamu mengekang Sena. Biarkan dia merasakan indahnya dunia percintaan" jelas Alex

"dan kembali mengalami peristiwa itu?"

Semua bungkam. Seno paham, Reyka masih merasa sakit mengingat peristiwa buruk itu. Kelalaian nya yang menyebabkan Sena hampir mengalami hal itu. Tapi, sampai kapan Reyka akan terus mengekang Sena?

"yang lalu biarlah berlalu. Kata mamih Sania juga apa, semua peristiwa buruk itu harus dilupakan dan lanjutkanlah hidup tanpa bayang-bayang masa lalu lagi" jelas Seno membuat Reyka bungkam

Sania selalu bisa menjadi alasan Reyka bungkam dan memilih mengalah.

"setidaknya dia bisa bersikap seperti Salma" kata 'dia' yang tersemat dalam pembinaan Reyka menandakan laki-laki itu sedang mode seriusnya

"jangan samakan aku dengan Salma! Dia lebih menyukai buku dan aku lebih menyukai dunia luar! Kakak memang sellau bela Salma daripada aku! Aku benci kakak" Sena membanting sendok dan berlalu begitu saja

Reyka berdeham, "saya pamit" pamitnya lalu memilih undur diri meninggalkan decakan kesal dari yang tersisa dimeja makan

Terpopuler

Comments

nichic

nichic

good start

2021-09-26

0

ayudya

ayudya

ga ada masalah si klu mereka jadian sih, tp reyka harus jujur sm sena.

2021-08-17

1

yonahaku

yonahaku

masalah nya reyka nggak berani mengungkapkan perasaan nya makanya jadi begitu

2021-08-05

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!