Seperti keluarga pada umumnya diakhir pekan, keluarga S akan tetap meluangkan waktu untuk berlibur bersama. Mengistirahatkan diri dari kepenatan dihari-hari yang sibuk.
Kegiatan ini selalu dilakukan setelah setahun Sania dikebumikan. Mereka akan tetap berusaha menjaga keeratan kekeluargaan mereka, walaupun Sania sudah tidak bersama dengan mereka.
Tidak banyak yang mereka lakukan. Mereka hanya akan membuat pesta kecil dihalaman belakang mansion atau jika sedang libur panjang Seno akan membawa seluruh keluarganya liburan keluar kota atau nggak keluar negeri.
"papihh.... Salma bawa daging kesukaan papih!" pekik Salma dari luar rumah, berlari kedalam dengan menunjukkan beberapa kantong plastik dan sisanya dibawa Reyka. Mereka baru saja belanja untuk bahan bbq-an dibelakang rumah
"langsung kebelakang aja" titah Sean dan meraup barang belanjaan untuk ditata diatas piring, "papih ada dibelakang"
Salma mengangguk. Ia mengambil nampan yang diberikan Sean. "aku bawa kebelakang ya ka"
"oh iya, kamu dicariin Sena tuh. Dia lagi ada dikamar nggak mau ikut acara" Ucap Sean acuh
Masalah kemarin masih menjadi peperangan antara Salma dan Sena. Salma yang tidak terima dengan semua tuduhan Sena dan Sena yang merasa semuanya lebih memihak Salma daripada dirinya menimbulkan perselisihan diantara mereka berdua.
"aku nggak mau! Aku masih kesel sama ka Sena!" serunya tidak terima kemudian mendecih
"ada apa ini?" tanya Reyka yang baru tiba setelah mengeluarkan beberapa bahan lainnya yang ditinggal Salma
Sean dan Salma terdiam.
Reyka menatap Salma yang fokus dengan potongan paprika dengan gugup. Ia tahu Salma sedang mengabaikan nya. Sejak kemarin.
Bahkan Salma berangkat dengan terpaksa setelah tahu bahwa Reyka-lah yang menjadi teman belanjanya hari ini. Hampir saja perempuan itu menolak, jika tidak mengingat uang sakunya akan dipotong oleh Seno kalau tidak menurut.
"kamu masih marah sama kakak?"
"dih kata siapa?!" ujarnya sewot
"nada bicara kamu menjelaskan semuanya Salma" tekan Reyka
Salma memutar matanya jengah, "aku nggak suka loh jadi bahan perbandingan sama ka Sena. Aku sama ka Sena itu beda!" ucapnya ketus
"maaf" Reyka hanya bisa melontarkan kalimat tersebut dan memeluk Salma
Salma terisak dan balik memeluk Reyka. Salma paling benci jika ia harus ribut sama Sena. Sena sudah berperan sebagai ibu bagi Salma.
"kakak juga minta maaf" tiba-tiba Sena datang dari arah belakang dan ikut memeluk Salma dari belakang
"kakak ikut!" pekik Sean
Berakhirlah mereka berempat saling berpelukan. Pelukan penuh kebahagiaan.
...~§~...
Semua keluarga semua sudah berkumpul dihalaman belakang rumah. Duduk melingkari api unggun yang dibuat Alex. Sekarang waktunya.
Waktu mereka untuk mengenang kembali peristiwa beberapa bulan belakangan ini. Kegiatan yang menjadi ajang flashback bagi mereka.
Seno menarik nafas dalam-dalam. Memperhatikan sekitar, anak-anaknya yang sudah pada menunduk. Merasakan atmosfer kesedihan yang mendalam.
Entah mengapa, hanya menatap api unggun ditengah malam selalu berhasil membuat mereka semua merasakan kesedihan. Meluapkan segala hal yang mereka ingin katakan.
"kalian tahu apa yang buat papih memendam rasa sesal sama mamih kalian hingga saat ini?" tanya Seno membuat keempat anaknya mendongak, menatap penuh tanya
"apaan pih?" tanya Sean to the point
"papih ingin memutar kembali waktu dan mengajak mamih kalian untuk pergi liburan bersama. Hingga menciptakan kenangan yang nggak terlupakan sampai sekarang" Seno menahan diri kuat-kuat agar tidak menangis didepan anak-anaknya, "papih hanya bisa menorehkan luka dihari pertama liburan kami, saat itu" lanjutnya
Reyka dan Sean terdiam. Saling pandang. Sania masih menjadi topik yang sensitif bagi mereka berdua.
Perjuangan Sania masih sangat melekat difikiran mereka. Walaupun mereka masih kecil saat itu, tetap saja bayang-bayang Sania selalu absen di enak mereka.
"pih" panggil Salma dengan suara seraknya
"mamih pasti seneng karena memiliki suami yang seperti papih" papar Sena menambahi, tidak ingin menambah kesedihan Seno
"mamih juga beruntung mendapat suami setia seperti papih" tambah Salma yang diangguki keempat orang lainnya
Seno memang mengagumkan. Semua yang ada di dirinya sangat perfect sampai orang-orang akan sulit mencari celah kesalahan yang dibuat Seno.
Tapi dari semua sikap dan sifat baiknya, keempat anaknya malah kagum pada sifat setia yang dimiliki Seno. Banyak para suami yang ditinggalkan istri lebih memilih menikah lagi dengan alasan 'agar ada yang bisa mengurus anak'. Alasan klise yang selalu dilakukan orang kebanyakan.
Tapi tidak dengan Seno, ia berjanji tidak akan pernah mengkhianati cintanya pada Sania. Dan laki-laki itu memilih merawat anaknya sendirian tanpa bantuan siapapun itu. Kecuali Alex, yang terkadang masih membantu nya.
"kami juga bangga punya papih kayak papih" tambah Sean lagi, menambah kesan mellow diantara mereka berlima
"harusnya papih yang bangga sama kalian. Makasih karena masih mau berada disisi papih sampai saat ini, sampai detik ini" papar Seno
Semuanya tersenyum lalu memejamkan mata. Menambah kesan bahagia bercampur mellow diantara mereka.
"sudah ah! Kenapa jadi mellow gini" canda Sena, hanya tidak ingin yang lain melihat kesedihannya, "Sena mau ambil minum dulu. Ada yang mau nitip?"
"papih"
"Sean"
"Salma"
Seruan mereka bertiga secara bersamaan membuat Sena menghela nafas kesal. Mau tidak mau, ia mengangguk. Daripada dianggap anak dan adik durhaka.
"biar kakak bantu" Ucap Reyka tiba-tiba lalu mengikuti Sena yang sudba berjalan sembari bergerutu ria
Sena masuk kedalam rumah tanpa tahu ada Reyka dibelakangnya. Ia berjalan menuju dapur dan mengambil gelas secara paksa.
Bunyi dentingan demi dentingan disusul gerutuan Sena membuat Reyka yang dibelakang perempuan itu menahan tawa, merasa gemas.
"ada yang mau kakak bantu?"
"astagfirullah!" Sena berbalik dan hampir saja terjungkal jika saja Reyka tidak menopangnya
Mereka saling tatap sebentar. Menimbulkan debaran aneh diantara keduanya.
'perasaan apa ini?' Sena menggeleng lalu langsung bangkit dan menyibukkan diri dengan merapihkan bajunya yang terlihat dan kusut
"maaf ka, aku nggak sengaja. Lagian kakak bikin kaget Sena aja" gerutu Sena
Reyka terkekeh, "maaf ya"
"oh iya, ada apa kakak mau susul Sena?" tanya Sena dengan netra terus tertuju pada gelas yang mulai isi dengan minuman rasa kesukaan keluarganya. Jujur saja, Sena masih gugup karena kejadian tadi
"mau bantuin kamu" Reyka mengambil gelas dari belakang Sena, hingga posisi mereka persis seperti sedang pelukan dari arah belakang
Hembusan nafas terada diceruk leher Sena, membuat perempuan itu merasa geli sekaligus gugup bukan main.
"kak?" panggilnya pelan, pasalnya mereka sudah menyusun lima gelas diatas nampan sejak tadi tetapi Reyka tak kunjung mengubah posisi nya
"iyaa?" tanya Reyka tanpa tahu perempuan didepannya sedang gugup dan kikuk
"awas" titahnya perlahan
Reyka menyingkir setelah mengacak-acak rambut Sena. "maafin kakak ya"
"Hah?"
"soal kemarin malam" jelas Reyka
Sena mengadah kemudian berbalik dan menatap netra Reyka lekat-lekat. "aku udah maafin kakak ko" jawabnya kemudian mengecup singkat pipi Reyka dan berlari begitu saja melupakan tugasnya mengantar minum
BLUSH....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Nymala
sama2 suka 🤭
2021-08-10
1
yonahaku
apakah Sania menitipkan Sena kepada Reyka ya seperti nya perhatian banget Reyka sama adiknya yang satu itu
2021-08-05
1
Umy Wida Ningsih Rustandi
kasihan juga reyka ...
2021-07-28
1