"Kau menyukai nya?"
Reyka menghentikan langkah sebentar sebelum melanjutkan kegiatan kedapur. "siapa yang kau maksud?"
"apa perlu Sean perjelas lagi?" tanya Sean dengan selidikan tajam
"kakak nggak paham maksud kamu" jawab Reyka dengan sedikit terbata lalu berlalu meninggalkan Sean yang sudah menyungging kan senyuman penuh makna
Kalau itu memang benar, aku akan selalu dukung kakak. Tekad Sean dalam hati.
Disudut ruangan lain, Reyka sedang berada di balkon kamarnya menghadap langsung pepohonan pinus. Nafasnya masih berderu mengingat pertanyaan Sean yang seakan menuntut dirinya.
"apa benar Sean tahu perasaanku?" ucapnya dengan getir pada dirinya sendiri
Reyka hanya berharap Sean salah menerka dan bukan Sena yang Sean maksud. Reyka hanya belum siap jika orang terdekat nya mulai mengetahui perasaan yang sudah ia simpan sejak kecil.
Krek... Reyka menoleh dan mendapati Sena membuka pintu kayu kamarnya. Adik kecilnya itu tersenyum bahagia seolah ada kabar bahagia yang baru didengarnya.
"ka Reyka" panggil Sena dengan nada merajuk
Sena menghampiri Reyka yang berada dibalkon. Ia ikut berdiri disamping Reyka.
"ka weekend besok kita jogging yuk" Pinta Sena dengan penuh harap
"kamu tahu jawaban kakak apa?"
Pernah suatu hari Reyka menyetujui ajakan olahraga olah Sena. Dengan bahagia laki-laki itu bersiap bahkan di pagi hari buta. Mengingat ia pergi berdua dengan Sena. Kemudian pukul 6 teng, Reyka dan Sena mulai mengitari komplek perumahan. Tapi apa?! Bukannya olahraga Reyka malah dikerubungi oleh wanita wanita nggak jelas dan berakhir Reyka berlari menghindari perkumpulan itu serta meninggalkan Sena begitu saja.
Itu yang membuat Reyka malas berolahraga lagi. Lebih baik ia berkutat di gym daripada harus dikerubungi oleh wanita-wanita.
"ahhh kakak mah nggak seru" rengek Sena, "padahal Sena pengen olahraga berdua sama kakak"
Mendengar rengekan Sena mau tidak mau Reyka langsung menyetujuinya. "ya sudah kakak mau. Tapi kakak nggak janji" Ucap Reyka membuat Sena memekik bahagia
"makasih kakak!"
"kembali kasih adik kakak tersayang"
...~®~...
Sudah dua hari keempat anak Seno berlibur di villa keluarga, dan sekarang mereka berempat sudah kembali ke mansion Seno dan mulai beraktivitas seperti sedia kala.
"papih" panggil Reyka dari kejauhan
Seno yang mendengar panggilan Reyka segera memasuki bingkai foto yang sedari tadi ia pandang. Tapi terlambat, Reyka sudah melihat nya dari kejauhan.
"papih lagi kangen mamih?"
Seno menggeleng. Laki-laki yang sangat menyayangi Reyka seperti anaknya sendiri itu nggak ingin membuat Reyka jadi khawatir.
“nggak usah bohong. Reyka sering liat papih nangis diem-diem sambil megang foto mamih” jelas Reyka sembari menarik nafas dalam-dalam
Jika merasa kehilangan, sampai saat ini pun Reyka masih merasa kehilangan yang begitu dalam. Apalagi kehilangan sesosok ‘mamih’ yang sangat sayang padanya setelah orang tuanya sendiri saat itu tidak pernah menunjukkan kasih sayang itu.
“papih rindu sama mamih kamu” ucap Seno tiba-tiba,
“apa papih nggak mau menikah lagi? Soalnya –
“nggak!” potong Seno cepat, “papih nggak pernah berfikiran sampai sana. Perasaan papih kepada mamihmu masih ada hingga saat ini, dan perasaan itu nggak akan tergantikan oleh siapapun”
Bukan maksud Reyka menyuruh papihnya itu menikah lagi. Reyka juga nggak mau mamih –sania- tergantikan perannya oleh perempuan lain. Hanya saja Reyka selalu berfikir bagaimana kehidupan Seno kedepannya jika keempat anaknya sudah menikah. Reyka nggak mau meninggalkan Seno sendiri dan dia bersenang-senang dengan keluarganya.
Auch, Reyka selalu pusing jika sudah memikirkan masalah tersebut.
“Reyka hanya khawatir sama papih” terang Reyka agar Seno mengerti
Seno tersenyum maklum. Diantara keempat anaknya, hanya Reyka yang sangat perduli padanya. Padahal Reyka nggak ada hubungan darah sama sekali dengannya.
“papih paham. Hanya saja papih nggak rela kalau ada perempuan lain yang menggeser posisi mamih kamu dihati papih”
“Reyka nggak rela juga” tambah Reyka lalu menelungkup diatas meja
Seno tertawa lalu mengulurkan tangan untuk mengusap rambut Reyka. “papih ingin menjadi suami yang setia. Agar hingga papih dipanggil yang maha kuasa, papih masih mempunyai gelar sebagai suami dari mamih kamu. Lagi pula papih masih ingin bertemu dengan mamih Sania diakhirat kelak. Jika papih memutuskan untuk menikah lagi, bisa jadi papih nggak akan bertemu dengan mamih kamu lagi”
“papih kenapa ngomong gitu sih!” gertak Reyka
“apanya?” jawab Seno dengan sewot
“dipanggil yang maha kuasa” Seno tertawa renyah menanggapi ucapan Reyka
“memang benar kan? Umur nggak ada yang tahu, bisa papih meninggal besok, lusa atau tahun depan. Papih hanya ngomong sesuai kenyataan saja”
“tapi Reyka nggak suka papih ngomong gitu. Papih harus panjang umur sampai papih nyaksiin pernikahan anak-anak papih dan melihat cucu papih” papar Reyka, sedikit tidak suka jika Seno sudah membicarakan perihal kematian
“aamiin. Semoga papih bisa merasakan hingga ketahap itu” jawab Seno lalu diam-diam menahan batuknya, nggak ingin membuat Reyka khawatir
“widihhh… papih sama Ka Reyka lagi pada ngumpul. Lagi pada ngomongin apa nih?” seru Salma disusul Sena dibelakangnya
Kedua perempuan itu masih mengenakan baju perginya karena baru saja mereka datang dari pusat perbelanjaan untuk membeli beberapa skincare yang sudah menjadi rutinitas tiap bulannya.
“papih kalian lagi rindu sama mamih” ucap Reyka menjawab yang sebenarnya hingga ia mendapat pelototan dari Seno, karena tidak pernah berfikir Reyka akan mengatakan yang sebenarnya
“sama Sena juga kangen sama mamih” jujur Sena lalu duduk diatas sofa diikuti oleh Salma setelah perempuan itu menaruh belanjaan di meja
“salma nggak pernah ketemu mamih, tapi Salma kayak rindu banget sama mamih” tambah Salma dengan nada sendu, “rasanya pengen merasakan kehadiran seorang mamih di hidup Salma. Nggak papa deh ngerasain sebentar doang, yang penting Salma tahu rasanya memiliki seorang mamih”
Perkataan Salma mengundang kesedihan dan membuat eforia diruang tamu seakan suram. Ternyata hingga saat ini sosok 'Sania' masih meninggalkan kesedihan dirumah ini. Padahal ini sudah bertahun-tahun semenjak Sania di nyatakan meninggal dunia.
"maaf Salma buat kalian jadi sedih lagi" Ucap Salma penuh sesal
Seno menghampiri dan memeluk Salma, "kami maklum nak. Hanya kamu satu-satunya anak papih yang nggak pernah merasakan kasih sayang yang mamih lontarkan. Papih maklum kalau kamu ingin merasakan itu semua. Papih juga minta maaf, karena hingga detik ini papih belum bisa memberikan kasih sayang berlebih layaknya seorang ibu yang mencintai anaknya "
"bukan salah papih" suara Salma berubah parau
Seno terus mengusap punggung Salma dan berharap Salma kembali tenang lagi. Kini rasa bersalah kembali melingkupi diri Seno. Ucapan Salma sama saja tertuju untuk dirinya, karena ia belum bisa menggantikan peran Sania untuk putri bungsunya itu walaupun Seno yakin, ia sudah berusaha sebesar mungkin.
Reyka dan Sena ikut menghambur kepelukan Seno serta Salma. Keempat orang berbeda usia itu saling memeluk dan memiliki kesedihan mendalam yang sama direlung hati masing-masing.
'lihatlah sayang, keempat anakmu masih sangat merindukan kamu. Nggak ada yang bisa menggantikan peran kamu dirumah ini' gumam Seno dalam hati
'mih, Reyka rindu mamih. Rindu banget, maafin Reyka kalau sampai detik ini masih belum bisa membahagiakan mamih' ucap Reyka kali ini tetap dalam hati
'kenapa mamih pergi ninggalin Sena secepat itu? Bukannya mamih pernah janji sama Sena, kalau pas Salma sudah gede kita akan jalan-jalan ke mall bertiga layaknya anak muda' lanjut Sena dalam hati
'Salma memang belum ikhlas kalau ingat mamih sudah meninggalkan Salma untuk selamanya, apalagi Salma masih sering dihantui rasa bersalah karena mamih meninggal karena bertaruh nyawa demi melahirkanku. Walaupun begitu, makasih mih karena sudah mengizinkan Salma untuk melihat dunia ini. Tenang selalu disana mamih' ucap Salma dengan paraunya didalam hati
"minggu besok kita jenguk mamih ya" ajak Seno yang diangguki ketiga anaknya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Nur Lizza
😭😭😭😭😭
2021-07-30
1
Yunia Afida
sania g rela kamu pergi ke yang maha kuasa
2021-07-29
0
Vince Nalis Tpk
mewekkkkk😭
2021-07-28
3