Pagi menyingsing dikediaman Seno, disaat matahari masih memancarkan sinarnya dengan malu-malu. Seorang laki-laki sudah berkutat didapur sejak tadi. Jangan lupakan celemek yang dikenakannya menambah kesan manis bagi laki-laki itu.
Dia Reyka,
Laki-laki dengan sejuta pesona itu sedang membuat sarapan untuk keluarganya. Seperti tugas rutinitas yang selalu ia lakukan tiap harinya.
"kakak masak apa?" Seno datang dengan pakaian santainya
Laki-laki berumur itu memilih duduk dimeja makan sembari menuang air putih untuk dikonsumsi. Diumurnya yang tidak lagi, Seno harus mulai menjaga apa yang ia konsumsi. Termasuk kafein, laki-laki itu harus mulai mengurangi nya.
"masak makanan favorit mamih" jawab Reyka singkat
Seno mengangguk paham. Masakan sarapan kesukaan Sania, apalagi kalau bukan nasi goreng.
Setelah selesai Reyka menuang nasi goreng kebeberapa piring dan Seno turut menyajikan nya diatas meja makan. Kerja sama yang singkat, namun meninggalkan kenangan manis untuk dikenang dikemudian hari.
"selamat pagi semuanya" Salma dan Sena turun bersama dan langsung menciup pipi Seno dan Reyka bergantian, hal yang rutin mereka lakukn
"pagi juga sayang. Gimana kuliah kalian?" tanya Seno memulai hari membuat Sena dan Salma mendengus malas
Mendengar tentang kuliah dimeja makan dan pagi hari menjadi kekesalan sendiri bagi kedua perempuan keturunan Seno itu. Prinsip kedua perempuan itu selalu sama.
Yaitu memulai hari dengan hal yang membahagiakan. Jika dari pagi, sudah ditanya mengenai perkembangan kuliah bagaimana mereka akan menjalani hari-hari kedepannya?
"ya begitu" jawab Sena sekenanya lalu menyuapkan nasi goreng. Tidak lupa ia langsung menyeru bahagia karena mendapat rasa nasi goreng kesukaan nya, "pasti buatan ka Reyka"
Reyka balas tersenyum tidak lupa mencubit pipi Sena yang menggelebung lucu.
"bukan jawaban seperti itu yang papih inginkan" balas Seno, "oke gini deh, Sena bagaimana kelanjutan skripsi kamu? Dan Salma bagaimana pembelajaran kuliah kamu?" Seno memperjelas pertanyaan
"ya lancar-lancar aja" jawab Salma singkat
"sebelumnya gini deh pih, kalau mau nanya urusan kuliah tuh jangan pagi-pagi gini. Sena dan Salma nggak suka, serasa memulai hari dengan hal yang buruk"
Seno tertawa mendengar Sena mendumel kesal dan Salma yang mengangguk setuju seraya mengacungkan kedua jempol dengan semangatnya.
"iya-iya, papih ngaku salah deh. Maaf dan silahkan lanjutin acara makan kalian"
Suasana kembali tenang. Hanya terdengar perdebatan sesekali antara Seno dan Reyka mengenai perusahaan.
"pagi, maaf Sean telat" laki-laki dengan piama biru dongkernya langsung duduk diantara Reyka dan Seno dengan menahan kantuk, jangan lupakan muka bantalnya tetapi tetap tidak menutup wajah tampannya
Lagipula, jangan ada yang meragukan kualitas gen seorang Seno.
...~§~...
Dengan riang Sena menghampiri Reyka yang sudah menunggu disamping mobil. Reyka langsung terkesiap melihat penampilan Sena yang tampak lebih 'perempuan/girly' dibanding sebelumnya.
"bagaimana penampilan Sena hari ini?" tanya Sena dengan semangat
Reyka tersenyum, "cantik, sangat cantik. Adik kakak memang yang paling cantik" jawab Reyka
Mendengar jawaban Reyka, tak ayal jantung Sena sedikit berdegup. Walaupun perempuan itu berusaha menepis perasaannya.
"tumben pakai rok kayak gini. Biasanya kamu paling males kalau disuruh papih atau kakak pake rok" tanya Reyka penuh keingin tahuan
Sena gelegapan dan berakhir hanya nyengir, tidak ingin menjawab pertanyaan.
"mau berangkat sekarang?" tanya Reyka setelah mendengus tajam, paham maksud kebungkaman Sena
Sena mengangguk mengiyakan, "nanti jangan turunin aku didepan kampus ya ka" Pinta Sena penuh harap, "turunin Sena disupermarket Jl.kambing aja"
Reyka mengernyit heran. Jika diibaratkan, Jl. kambing tuh masih memiliki jarak yang cukup jauh dari tempat kampus dan memiliki jarak yang sangat dekat dari mansion mereka. Jadi, untuk apa Reyka mengantarkan Sena hanya sampai ke gang depan komplek?
"kamu mau ngapain?" tanya Reyka lalu melirik kesamping
Sena masih tidak bisa duduk diam.
"ck kebiasaan!" gumam Reyka lalu mendekat kearah Sena
"eh?" seru Sena saat mendapati wajah Reyka yang mendekat, sangat dekat. Sampai-sampai Sena bisa merasakan deru nafas Reyka
Sena menelan Saliva. Tiba-tiba merasa gugup, tubuhnya kaku nggak bisa digerakkan. Karena Sena tahu, jika dia bergerak sedikit saja bibir ranumnya bisa saja mencium wajah Reyka.
Sret.... Sret.... Sret.... Reyka berusaha menarik seatbelt namun macet. Laki-laki itu diam-diam mendesah kasar.
Mengapa harus macet segela sih! Padahal jantungnya sudah nggak bisa diajak kerja sama. Bagaimana kalau Sena sampai mendengar nya?
Sret...... Akhirnya lancar. Reyka buru-buru memasang seat belt. Lalu keposisi duduk lagi seperti tidak melakukan apa-apa, sebelumnya.
Padahal tanpa Sena tahu, laki-laki itu berusaha menetralkan nafasnya yang tiba-tiba terasa sesak dan menurunkan detak jantungnya yang seakan sedang pada salto, alias cepat sekali.
"ehm... Kakak nggak usah repot-repot. Sena juga bisa pasang seatbelt sendiri" Ucap Sena memecah keheningan
Jangan ditanya, bagaimana keadaan perempuan itu sekarang. Sama saja seperti Reyka, Sena berusaha menurunkan irama detak jantung yang kian membara. Dan jangan lupakan wajahnya yang sudah memerah menambah kesan malu dan gugup yang kentara.
"eh iyaa maaf" balas Reyka lalu buru-buru memasang seatbelt juga untuknya kemudian memacu mobil dengan sedikit ngebut
Diperjalanan suasana hening. Hanya terdengar bunyi radio dengan suara sangat kecil.
Ceklek.... Reyka mengerem mobil begitu Sena mengisyaratkan untuk turun ditempat yang diinginkan nya tadi.
"kenapa disini sih? Kenapa nggak dikampus aja? Lagian disini susah angkutan umum" papar Reyka dengan khawatir
"itu... Aku mau berangkat sama teman Kuliah ku" jawab Sena setelah sedikit lama terdiam dan mengernyit kan keningnya
Sena hanya ber-oh ria. Tidak menanggapi lebih lanjut jawaban Sena karena yang laki-laki itu tahu saat ini Sena sedang membohongi dirinya.
"ya sudah aku berangkat" Ucap Sena
Sena menyalimi lengan Reyka dan laki-laki itu langsung mencium kening Sena dengan perasaan tulus.
"hati-hati dijalan, langsung kirim pesan sama kakak kalau ada yang aneh dan kalau sudah sampe kampus"
Sena masih memegang keningnya yang baru merasakan kelembapan bibir Reyka. Kemudian ia mengangguk.
"ya sudah hati-hati, semoga aktivitas dikampus hari ini menyenangkan" Reyka memberi semangat hingga Sena mengangguk cepat
"aku pergi" pamit Sena lalu turun dari mobil
Reyka terus memandang merasa Sena sudah berdiri, menunggu tepat depan supermarket Reyka memilih memutar balik mobil dan kembali ke mansion.
"kan dia bohong" Reyka yang sengaja melaju kan mobil dengan lambat masih bisa melihat bagaimana Sena yang langsung girang saat seorang laki-laki dengan motor ninjanya datang
"kenapa masih sakit aja sih!" gerutu Reyka untuk dirinya sendiri
"kalau dia lebih bahagia sama laki-laki lain, ya gue bisa apa? Selain merelakan nya" Reyka tersenyum masam sadar perasaan nya masih ada hingga detik ini
"nggak papa deh, biar gue aja yang ngalah. Biar gue sendiri yang merasakan kesakitan ini demi Sena bahagia terus" lanjutnya dengan suara lirih nan pedih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
ayudya
Dr kecil reyka tu ngalah trs, kasian Thor satu kan mereka.
2021-08-18
0
Yunia Afida
sabar reyka akan indah pada waktunya
2021-07-29
0
Yunia Afida
sean jodohnya siapanya
2021-07-29
0