BAB 03

Hari ini Sena dijadwalkan masuk kuliah untuk mengejar salah satu mata kuliah yang masih memiliki nilai kosong. Sena rela datang agar ia bisa melanjutkan skripsi yang tertunda akibat nilai kosong tersebut.

Kelas yang dilakukan nggak terlalu lama. Hanya membutuhkan waktu kurang dari 2 jam, Sena sudah kembali berada ditempat parkir.

Perempuan itu sedang menunggu jemputan. Ralat, ia sedang menunggu Reyka. Pasalnya laki-laki itu meminta untuk menjemputnya.

"ck, kakak lama banget sih. Udah nunggu hampir setengah jam juga!" gerutu Sena sembari bolak balik mendial Reyka tapi hanya operator yang terus menjawabnya

"mana panas lagi" keluhnya. Ia berjalan beberapa langkah, mencari tempat teduh

Sekali lagi Sena mendial nomor ponsel Reyka. Tetap saja yang menjawab suara perempuan alias operator.

Sena mendecak kesal. Menghentak-hentakkan kakinya. Sena benar-benar tidak suka menunggu sendirian seperti ini.

Sena dapat dikategorikan anak gaul dalam artian ia selalu mengikuti perkembangan zaman. Tetapi dibalik itu semua, Sena memiliki sifat pemalu membuat ia hanya memiliki segelintir teman saja.

Dan sayangnya semua teman Sena tidak ada yang mendapat nilai rendah dikelas ini. Jadilah, Sena benar-benar merasa sendiri ditempat ia berdiri saat ini.

Tidak lama kemudian, dari jauh terdengar suara mesin motor mendekat. Sena hanya menoleh lalu kembali menyibukkan diri dengan ponsel-nya.

"Sena" panggil seseorang dengan suara beratnya. Ia membuka helm full-face nya didepan Sena

Nafas Sena tercekat. Laki-laki didepannya inilah yang kemarin lusa menyatakan perasaan padanya. Laki-laki yang sudah membuat seorang Sena jatuh cinta.

"eh Reza" ucapnya dengan malu-malu

"lagi apa?" tanya laki-laki itu masih berada diatas motor ninja

"lagi nungguin jemputan. Tapi udah ditunggu dari tadi, belum datang juga" keluh Sena sedikit merajuk

Reza terkekeh, menambah kesan tampan diwajah dinginnya itu. Menurut Sena, Reza dan Reyka memiliki pribadi yang sangat dingin. Dua-duanya pun sangat tampan. Yang membedakan mereka berdua adalah sifat nya. Rezamasih akan cair jika bersama temannya, berbeda dengan Reyka yang tidak pernah terlihat seperti itu kecuali bersama keluarganya.

Tiba-tiba, Sena menggeleng. Bisa-bisanya aku membandingkan mereka berdua.

"mau pulang bareng?" ajak Reza, "sekalian mau nanya jawaban yang kemaren" tanyanya misterius

Deg... Pasti mau membicarakan masalah kemarin. Aku harus jawab apa? Aku memang pengen pacaran dengan laki-laki yang aku suka. Tapi aku nggak bisa hirauin perintah ka Reyka gitu aja.

Sena hanya bisa mengangguk dan tersenyum malu-malu.

Sena naik keatas motor dengan bantuan Rehan. Motor melaju begitu Sena sudah naik.

"mau kemana?" tanya Reza sedikit kencang saat mereka berada di traffic Light berwarna merah

Sena mencondongkan badan, "apa!" serunya

"kamu mau diantar kemana?" Reza sedikit berbalik hingga wajah keduanya terlihat sangat dekat jika saja helm Reza tidak membatasnya

"eh, kekantor ka Reyka" ucapnya sedikit gugup

Rehan mengangguk mengerti. "kita makan siang dulu ya"

Sena melirik jam yang melingkar dipengannya. Masih ada waktu sebelum makan siang, "ya sudah ka" putusnya setelah menimang-nimang

Rehan tersenyum lalu kembali melajukan motor membelah jalan yang tidak terlalu padat setelah traffic Light berubahwa warna menjadi hijau.

...~§~...

Ruangan didominasi biru memenuhi kafe yang kini dikunjungi Sena dan Reza. Mereka memesan makanan terlebih dahulu sebelum memilih duduk disudut kafe, menghadap langsung kaca besar yang menampilkan jalanan.

"gimana pertanyaan aku yang kemarin?" Ucap Rehan memecah suasana

Sena tidak menjawab, ia hanya terus mengadu-aduk minumnannya. Bingung ingin menjawab seperti apa.

"kenapa diam? Kamu nolak aku?" tanya Reza dengan suara rendah, merasa kecewa

Spontan Sena menggeleng. Ia memilih bungkam, bingung harus menjelaskan dari mana.

"kamu nggak nolak aku? Tapi kamu juga nggak nerima aku? Terus aku lagi digantungin nih sama cewe cantik dihadapanku" goda Reza seraya menaik-naikkan alis berulang kali

Sena terkekeh, "aku bingung"

"lah?"

"aku nggak dibolehin pacaran sama keluarga aku" dusta Sena, "tapi aku juga suka sama kamu" cicitnya

Rehan mengembangkan senyumnya, "ya udah kalau gitu kita pacaran, tapi keluarga kamu jangan sampai ada yang tau" paparnya menjelaskan

"memangnya bisa?"

"sebentar deh" Reza menatap Sena lekat-lekat, "ada alasan nggak sih kenapa keluarga kamu ngelarang anaknya punya kekasih"

Sena bungkam. Ia harus bilang apa? Masalah itu? Masalah yang sangat ingin Sena lupakan tapi tidak pernah bisa Sena lepaskan begitu saja.

Sena menggeleng diam-diam. Memberi kabar buruk ke orang lain, sama saja memperburuk pandangan orang padanya. Sena tidak mau itu terjadi.

"keluarga aku memang sangat posesif keanak perempuan nya" hanya kalimat tersebut yang mampu terucap dari bibir mungil Sena

"ibu kamu? Biasanya ibu suka mendukung anaknya walaupun harus menentang keluarga lainnya"

"mamih aku udah meninggal dari umur aku masih 3 tahun" ucapnya dengan nada pias

Giliran Reza yang bungkam. Ia mengusap tengkuknya, sadar ia sudah salah bicara. "maaf"

Sena mengibas tangannya didepan Rehan, "santai aja, udah lama ini" bohongnya, padahal sampai saat ini mendengar kata 'mamih' masih menimbulkan bekas luka yang begitu mendalam bagi Sena

"jadi kita pacaran kan?" Ucap Rehan memastikan

Sena mengangguk malu-malu, "iya, pacaran"

"makasih sayang" Rehan berdiri, menghampiri Sena dan memeluk perempuan itu

Begini rasanya bisa pelukan dengan laki-laki yang aku sukai?

Sena balik memeluk Reza. Degupan diantara keduanya mengiringi pelukan yang maasih belum lepas juga.

"tapi jangan bilang-bilang keluarga aku ya" Pinta Sena setelah mengurai pelukan

Reza mengangguk lalu mengacak-acak rambut sena. Perlakuan yang mulai detik ini akan Sena sukai dari Reza!

"tapi nggak selamanya kita Backstreet kan?"

"sampai aku bisa bujuk keluarga aku" ucapnya walau sedikit tidak yakin

"ya sudah, aku tunggu kabar baiknya" riang Reza

"iya sayang" jawab Sena menambah senyuman manis dibibir Rehan hingga menimbulkan sedikit lesung pipi

Selanjutnya, Sena dan Reza disibukkan dengan makanan yang sudah mereka pesan. Pasta yang sudah dingin lantaran mereka dimakan sejak tadi, tetap terasa hangat karena kehangatan yang tercipta bagi pasangan yang baru saja jadian.

...~§~...

Selepas makan, Reza langsung mengantar Sena keperusahaan miliki Reyka. Sena sengaja turun dari jauh agar Reyka tidak melihat, entah mengapa Sena merasa sedikit gugup.

Mungkinkah karena dia telah membohongi kakaknya?

Ia memasuki lift khusus presdir setelah menyapa bagian resepsionist. Karyawan Reyka memang tergolong ramah, jarang seperti di sinetron yang akan bersikap sinis pada perempuan cantik yang dekat dengan presdirnya.

Ting... Sampai dilantai paling atas pintu lift terbuka. Begitu masuk lebih dalam, Sena mendapati sekretaris Reyka tidak ada pada tempatnya.

"kakak sama sekretaris nya nggak lagi kunjungan kan?" Ucap Sena pada dirinya sendiri berusaha mengingat-ingat jadwal milik Reyka

Memang benar, Reyka selalu memperlihatkan jadwal kantornya kepada Sena layaknya Sena adalah orang terpenting bagi Reyka. Selain itu, Reyka akan pertama kali melapor pada Sena jika ada pekerjaan tambahan.

Sepenting itu Sena bagi Reyka.

Sena sudah berada persis didepan pintu ruang presdir. Ruangan yang dulunya milik Seno. Ia bergerak membuka pintu sebelum sepasang suara menginterupsi dari dalam ruangan. Sena kembali mengurungkan niatnya dan memilih duduk dikursi yang tersedia.

"hei Sena" Baby -sekretaris Reyka-- menyapa begitu keluar dengan berkas-berkas dilengannya

"hai mba" Sena tersenyum

"kenapa nggak langsung masuk?"

Sena mangangkat bahu, tidak ingin memperpanjang pembicaraan. "ini mau masuk" Sena masuk begitu mendapat anggukan dari Baby

"kemana saja kamu?" suara berat nan dingin menginterupsi begitu Sena membuka pintu

Bahkan perempuan itu belum duduk, ia masih berada dipalang pintu. Terlihat jelas Reyka yang duduk dikursi kebesaran nya seraya memandang tajam dirinya.

Duh, kenapa jadi merinding gini?

"kenapa kamu pergi tanpa izin sama kakak dulu?"

Mampus!

Terpopuler

Comments

ayudya

ayudya

rehan apa reza Thor, 😂

2021-08-18

0

Nur Lizza

Nur Lizza

lanjut

2021-07-22

1

Verana Yunita

Verana Yunita

biasa bang.....belajar kelompok....lanjuut thor

2021-07-20

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!