REYKA POV
Dengan tidak santainya Reyka berjalan kearah mansion membiarkan tatapan-tatapan kasihan yang tertuju padanya. Rasa amarah masih menyelimuti dirinya, tapi dia nggak tahu mesti melampiaskan nya ke siapa?
Ke Sena? Melampiaskan ke Sena sama saja Reyka melakukan percobaan bunuh diri. Ia tidak mau Sena jadi ngediemin dirinya walaupun Reyka ada niat tersendiri untuk mendiamkan adiknya itu.
"kamu kenapa nduk?" tanya pelayan dimansion begitu Reyka merebahkan tubuh diatas sofa
"hanya terjadi kecelakaan kecil" Reyka meringis begitu menyentuh lukanya
Pelayan yang mendapati luka disekujur wajah Reyka langsung balik lagi dengan sebaskom air hangat.
"biar saya aja mba" Pintanya dengan sopan
Reyka meraih kapas dan mencelupkan pada baskom yang Reyka yakini sudah tercampur dengan alkohol itu. Reyka mempuk-puk lukanya pelan dengan bantuan cermin. Sesekali laki-laki itu meringis dan merengut jika mengingat luka wajahnya yang tidak kecil.
Hancur sudah wajah tampanku.
"ya ampun! Wajah kamu kenapa jadi hancur gini" histeris Seno. Ia mengambil kotak p3k dan mulai mengobati luka dilengan Reyka, "baru papih tinggal sebentar aja ini muka udah hancur gini. Sama siapa sih?"
Reyka tetap diam. "tanya aja sama anak perempuan ayah" ucapnya saat melihat Sena datang. Reyka buru-buru bangkit dan masuk ke kamarnya
Sena terus memanggil hingga gebrakan pintu berakhir tepat didepannya. Ia terus mengetuk pintu kamar Reyka hingga menimbulkan suara berisik.
"ada apa ini sebenarnya?" tanya Seno yang melihat Sena menangis dan terduduk didepan kamar Reyka
"ka Reyka marah besar sama Sena" adu Sena diiringi tangisan kencang
"marah? Nggak biasanya kakak kamu itu bisa marah sama kamu. Setahu papih, Reyka yang paling dekat dengan kamu. Mana mungkin dia berani marah sama kamu. Kamu ada bikin kesalahan apa sama Reyka sampai dia marah gitu?"
"aku---
"dan wajahnya kenapa sampai babak belur gitu?"
Sena semkaian terisak. Ia menelungkup wajah nya nggak berani menatap Seno, "pacar Sena nggak sengaja liat kami berdua terus main mukulin ka Reyka aja" ucapnya dengan perlahan
"pacar? Kamu punya pacar?"
Sena mengangguk lirih. "Sena nggak sengaja ngelupain janjian Sena dengan pacar Sena. Terus kayaknya pacar Sena ngeliat aku sama ka Reyka lagi jogging berdua dan dia kira kakak selingkuhan Sena. Pacar Sena main mukul ka Reyka"
Seno mengernyit tidak suka. Mendengar ungkapan Sena saja, laki-laki itu bisa paham kalau pacar Sena bukan laki-laki baik.
Sena segera berdiri, "tapi Rehan pasti nggak sengaja ko! Rehan juga nggak tahu kalau ka Reyka itu kakak Sena. Dia cuma salah paham" Ucap Sena yang malah membela Rehan
"jadi Rehan namanya? Tapi bukan laki-laki baik kalau langsung main fisik tanpa berfikir pakai otak dulu" Ucap Seno membuat Sena terdiam
"dan kamu masih bisa membela laki-laki itu sementara kakak kamu sendiri sampai habis dipukuli kayak gitu. Papih nggak suka sama dia, putuskan laki-laki itu" titah nya lalu turun kelantai bawah untuk mengambil kotak p3k
®®®
"pasti nggak langsung dibersihin lukanya?" tebak Seno saat wajah Reyka tertempel plester begitu saja tanpa dibersihkan terlebih dahulu
"mana sempat"
Seno menarik nafas maklum. Ia membersihkan darah kering yang tersisa diwajah Reyka. Seno membersihkan nya dengan telaten, Seno juga mengompres luka memar disekujur tubuh Reyka.
Tak ada ringisan yang keluar dari bibir Reyka. Laki-laki itu hanya bisa terdiam sambil menatap lurus. Bahkan mulutnya tak sesekali berniat menjawab pertanyaan Seno.
"kamu marah karena adik kamu memiliki seorang kekasih?" tanya Seno sambil menutup kotak p3k setelah dirasa membersihkan luka Reyka sudah selesai, "marah karena adikmu sudah punya kekasih atau karena pacarnya yang main memukul kamu tanpa sebab"
"keduanya" jawab Reyka singkat
"papih paham, sampai saat ini kamu masih khawatir sama Sena. Tapi biarin dia memilih pasangannya sendiri. Papih hanya takut kalau kita terlalu mengngekang nya, dia merasa tertekan dan malah mencari kebahagiaan diluar sana. Kamu tahu sendiri kan, pergaulan anak zaman sekarang serem banget"
"Reyka nggak marah sama sekali. Mungkin sedikit marah karena laki-laki itu mukul Reyka tanpa ngasih Reyka kesempatan buat mukul balik" elak Reyka membuat Seno tertawa
"dasar kamu ini!" tawa Seno
"harga diri aku diinjak-injak sama laki-laki yang bahkan belum Reyka kenal" Reyka bersungut
"papih juga nggak suka sama laki-laki itu. Berani-beraninya dia pacaran anak papih dan menghajar anak papih yang lainnya"
"sakit pih" rajuk Reyka
"ah jadi laki jangan manja gini dong. Bukan ajaran papih sama sekali!" seru Seno,
Setelah perbincangan tentang kekasih Sena yang tidak disetujui Seno dan pembahasan mengenai Reyka yang nggak boleh terlalu lama mendiami Sena. Akhirnya Seno keluar dari kamar Reyka setelah meminta anak itu untuk istirahat.
Beberapa jam kemudian.
Seperti janji sebelumnya, hari ini Seno beserta antek-anteknya akan mendatangi makam Sania. Reyka sudah siap dengan pakaian serba hitam tidak lupa ia memakai masker dan kacamata hitam untuk menutupi luka yang masih terlihat basah itu.
"kakak siap" seluruh keluarga langsung menoleh Reyka yang turun, begitu juga Sena yang ingin langsung menghampiri namun dihadang oleh Seno
"langsung jalan sekarang?" tanya Reyka
"ka~ panggilan Sena seakan mengudara saat Reyka melewatinya begitu saja. Hatinya berdesir saat Reyka nggak menoleh seperti sedia kala. Ada rasa sakit di hatinya yang terdalam, tapi Sena nggak tahu rasa apa itu.
Didalam kendaraan suasana sangat kaku. Seno yang biasanya menengahi juga kini memilih terdiam seraya menatap jalanan yang tampak lenggang. Fikirannya terbagi antara masalah anak-anaknya dan masalah perasaanya yang kian gugup lantaran ia kembali mengunjungi tempat peristirahatan terakhir sang istri tercinta.
“kakak kenapa?” tanya Salma yang baru sadar dengan wajah Reyka yang babak belur
Pertanyaan Salma tanpa sadar membuat Sena gigit jari dan melirik takut serta Sean yang melirik acuh namun mengendikkan bahu memilih nggak mau tahu lebih lanjut.
“biasa laki-laki” jawab Reyka sekenanya
“kakak mana pernah boxing sih! Setahu Salma kakak paling benci kekerasan” sindir Salma tajam
“iya-iya maaf, tadi ada orang gila yang tiba-tiba hajar kakak” jawab Reyka dan membuat Sena langsung terbatuk kecil
Salma ber-oh ria, nggak ingin bertanya lebih lanjut setelah matanya tak sengaja menatap langsung netra Seno yang mengisyaratkannya untuk diam dan nggak bertanya lebih lanjut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Yolla
lanjut kk
2021-07-31
1
Mia Kurnia
next
2021-07-31
0
Imelda Nurrahmah
lanjuttttt
2021-07-31
0