BAB 08

Reyka dan Sean sedang berkutat didepan laptop dan berkas-berkas yang kian menggunung. Perusahaan baru saja mendapat tander tapi dengan tenggat waktu yang sangat singkat. Jadi mau tidak mau, Sean harus ikut membantu kakaknya.

Ini semua karena Seno,

"pokoknya Sean nggak mau! Kakak kan tahu sendiri, Sean nggak suka dengan dunia kantor. Lebih baik kakak suruh papih aja daripada Sean malah mengacau kerjaan kakak dan buat perusahaan kalah tander dari perusahaan lain" jelas Sean agar Reyka mengubur keinginannya mengajak Sean kekantor

Jawaban Sean membuat Reyka kini beralih pada Seno yang sedang menyeruput kopi dan membaca kopi. Seno yang merasakan tatapan maut dari orang-orang disekitarnya hanya bisa terbatuk kecil.

"kalian apaan sih natep papih sampai segitunya. Dikira papih buronan apa!" gertak Seno

"papih kan memang buronan. Buronan bagi hati mamih Sania" jawab salma dari ruang tamu yang masih bisa mendengar perbincangan kakak dan papihnya

Seno semakin tersedak mendengar jawaban Salma. Kemudian laki-laki paruh baya itu tersenyum malu-malu, membenarkan perkataan Salma.

"cih..." Sean mendecih membuat Seno langsung memicing tajam

"gimana papih mau nggak?" tanya Reyka seraya menengahi

"papih sudah nggak kuat lagi mengurus perusahaan. Ajaklah adik kamu sesekali, biar Sean belajar sedikit demi sedikit tentang perusahaan. Lagipula kondisi ayah nggak memungkinkan untuk keperusahaan" Seno pura-pura batuk didepan anak-anaknya dan kemudian meninggalkan dengan masih pura-pura batuk

Sungguh Seno sangat ingin lepas dari perusahaan. Laki-laki berumur itu sudah malas mengurus perusahaan dan memilih bersantai dirumah seraya mengenang kembali kenangan bersama almarhum istrinya tercinta.

Disisi lain kepergian Seno membuat Reyka dan Sean saling pandang. Sean sudah hampir pergi tapi ditahan oleh Reyka,

"denger kan kata papih?" sarkasnya

"papih cuma lagi pura-pura loh" Sean mendesis tidak suka, "lagi pula papih masih sanggup urus perusahaan daripada aku"

Reyka menatap dengan pandangan yang membuat keluarganya tidak bisa berkutik. Bener saja! Sean mau tidak mau mengangguk dan berakhirlah mereka disini. Diruangan milik Reyka dan berkutat pada beberapa projek dan Sean yang menyusun nya sedemikian rupa.

"kalau kalah dalam tander ini?" tanya Sean menghentikan Reyka yang sedang mengetik

"tidak masalah" jawab Reyka dengan santai, "kakak cuka pengen kamu belajar tentang perusahaan dan urusan menang atau kalah tander ini, kakak tidak terlalu perduli" jawab Reyka sekenanya

Sean menganga tidak percaya. Jadi, beberapa jam aku didepan laptop itu bukan lain hanya tipuan kakak agar aku belajar tentang perusahaan?

Reyka mengangguk seakan mendengar jeritan hati Sean. Sean semakin merengut, ia menepis beberapa berkas dihadapannya dan melenggang pergi tanpa berpamitan sedikitpun.

Reyka tertawa puas melihat tingkah Sean yang merajuk. Laki-laki itu tidak ambil pusing, pulang kantor ia akan membawakan surat tanah untuk Sean. Sudah pasti adiknya kembali senang.

Reyka kembali melanjutkan menelusuri laptop dan memulai mengetik lagi. Sesekali ia menaikkan kacamata yang terus merosot. Padahal hidung Reyka sudah terbilang mancung, tetap saja karena keringat kacamata nya terus merosot tanpa ampun.

Tok... Tok... Tok... (suara pintu diketuk)

"masuk" jawab Reyka dari dalam tanpa menoleh sama sekali

"kakak!" raut lelah Reyka langsung terganti dengan rona bahagia begitu suara Sena memasuki pendengaran nya

"Sena? Kamu ngapain disini?" Reyka menatap ingin tahu saat lengan Sena disembunyikan dibelakang tubuhnya, "apa itu?"

"taraaaa" Sena mengeluarkan sepatu yang ia beli saat itu, untuk pembayaran tenang saja Sena sudah membayar via transfer ke Rehan walaupun Rehan sempat bertanya ini itu dan berfikir yang tidak-tidak

"wahhhh apa iniii" reaksi antusias Reyka menambah kebahagiaan bagi Sena, "sepatu?"

Sena mengangguk, "Sena beliin sepatu olahraga untuk kakak yang jarang olahraga" ejeknya

"kamu ini!" Reyka mendatangi Sena dan mengapit wajah perempuan itu diketeknya. Sena memberontak tapi tetep kalah dengan tenaga Reyka yang jauh lebih besar darinya

"ka.... Bau ihhh" pekik Sena yang membuat Reyka melepas kekepan nya

Reyka tertawa renyah begitu tahu wajah Sena sudah memerah bukan main.

"malah ketawa! Sena kasih kakak hadiah bagus loh, kenapa Sena malah dapet balesan aroma ketek gitu. Mana bau lagi" bohongnya, karena seorang Reyka selalu wangi menurut Sena

"yakin bau?" tanya Reyka tidak percaya

Sena melengos membuat Reyka tertawa. Setelah puas tertawa ia membawa Sena duduk disofa yang biasanya digunakan untuk tamu yang datang.

"kapan kamu beli sepatu?" tanya Reyka seraya melihat-lihat sepatu olahraga berwarna hitam yang terlihat simple namun tetap melibatkan sisi mewahnya

"kemarin"

"sama siapa? Karena setau kakak, kamu paling nggak suka kalau jalan-jalan kemall sama temen kampus kamu"

Sena mengulum bibirnya, "eh itu, sekali-kali aku mau kok!" serunya sedikit ngegas

"biasa aja kali" Reyka mencoba sepatu tersebut dan ternyata ukurannya sangat pas, "kayaknya ini mahal. Kakak perlu ganti nggak nih?"

"namanya juga hadiah, masa minta ganti. Kalau diganti ya bukan hadiah lagi namanya" gerutu Sena

"ya udah, makasih ya adik kakak tersayang atas hadiahnya" Ucap Reyka penuh penekanan

"Sama-sama kakakku sayang"

Berbeda dengan Sena yang tertawa, Reyka malah terdiam. Ucapan 'sayang' yang terlontar dari bibir Sena entah kenapa semakin menggelarkan hati Reyka. Sayang yang diucapkan candaan oleh Sena ternyata dianggap serius oleh laki-laki itu.

"kak!" Reyka terperanjat lalu menoleh melihat Sena yang sudah berkacak pinggang

"kenapa?"

"mikirin apa sih? Sena panggilan juga dari tadi"

"cuman masalah kantor" jawab Reyka singkat, "oh iya, kenapa kamu pakai celana lagi? Kakak lebih suka kalau kamu make rok kayak kemaren"

"memang apa bedanya? Sama-sama pake baju ini"

"kalau pake rok kamu terlihat lebih cantik dan kakak suka itu" Ucap Reyka tanpa sadar hingga kedua orang berbeda jenis kelamin itu saling memandang

Pandangan yang membuat jantung mereka berdegup kencang.

Terpopuler

Comments

Bunda Aini

Bunda Aini

lanjut

2021-07-25

0

Reny Saputro

Reny Saputro

semangat

2021-07-25

0

Imelda Nurrahmah

Imelda Nurrahmah

lanjuttttt

2021-07-25

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!