BAB 16 Perpisahan

Di rumah Fandi, Fandi bersama orang tuanya dan juga Olivia sedang berkumpul di ruang keluarga. Mereka sedang membicarakan hari pernikahan Fandi dan Olivia.

''Lihat Olivia-Fandi, undangan pernikahan kalian sudah jadi. Mama bahagia sekali karena minggu depan kalian akan segera menikah. Apa kalian suka dengan pilihan Mama?''

''Aku suka sekali Tante. Pilihan Tante memang tidak berubah sejak dulu.''

''Katering sudah beres, undangan sudah siap di sebar, fitting baju pengantin pun sudah siap dan cincin pernikahan tinggal mengambilnya saja. Nanti kalian pergi bersama ambil cincin pengantin di toko langganan Mama ya.''

Sedari tadi Fandi hanya diam dan tidak mempedulikan ucapan Mamanya sama sekali. Hanya Olivia yang begitu semangat untuk menyambut pernikahan itu. Di pikiran Fandi saat ini hanyalah Shenna.

''Fandi, jangan sampai kamu mengacaukan pernikahan ini. Papa sudah mengumumkan pesta pernikahan kalian kepada relasi bisnis Papa. Dan jangan sampai kamu membuat Mama mu sakit seperti beberapa waktu lalu.'' Pesan Tuan Ifan pada putranya.

''Bagaimana kalau aku tidak mau menikah dengan Olivia? Kenapa semuanya buru-buru seperti ini? Apa salah Sheena di mata Papa dan Mama? Dia gadis yang baik, jujur, pintar dan sederhana.'' Fandi menumpahkan isi hatinya begitu saja.

''Fandi, kamu masih memikirkan gadis itu? Mama heran apa yang dia lakukan sampai kamu begitu tergila-gila padanya. Olivia itu terbaik untuk kamu. Apalagi kalian adalah teman sejak kecil. Baik buruknya kamu, Olivia sudah tahu dan mau menerimanya begitu juga sebaliknya. Keluarga kita pun juga sudah dekat sejak lama. Lalu apa yang salah? Bibit, bebet dan bobotnya sudah sangat jelas.'' Kata Nyonya Citra.

''Apa bibit, bobot dan bebet itu penting? Pernikahan tanpa cinta apa bahagia Mah-Pah?''

''Cinta itu akan datang seiring berjalannya waktu. Apalagi kalian sudah saling mengenal. Gadis itu asal usulnya tidak jelas. Kalau kamu menikah dengan dia, bagaimana dengan reputasi keluarga kita? Pikir itu baik-baik Fandi! Ini semua juga untuk masa depan kamu.'' Jelas Tuan Ifan. Olivia sangat sedih saat mendengar ucapan Fandi namun ia tidak akan menyerah untuk mendapatkan Fandi.

''Fan, aku akan menunggu kamu sampai kamu bisa membuka hati kamu untuk aku. Jujur saja saat aku mendengar kalau kita di jodohkan, aku sangat bahagia. Karena aku tidak perlu lagi mengenal jauh siapa calon suami aku. Kalaupun kita menikah nanti, aku juga tidak akan memaksamu untuk mencintaiku. Kita jalani pernikahan kita layaknya seorang sahabat saja.'' Kata Olivia dengan mata berkaca-kaca.

''Kamu dengar Fandi? Olivia begitu tulus. Kurang apalagi Olivia? Dia bukan hanya cantik tapi juga pintar dan asal usul keluarganya jelas. Kamu jangan membuat Papa malu karena keegoisan kamu.''

''Fandi lebih baik kamu bersama Olivia, pergi menuju toko perhiasan langganan Mama. Ambil cincin pernikahan kalian. Mama mohon, jangan kecewakan Mama. Olivia sudah tulus mencintaimu jadi kamu jangan sia-siakan dia. Atau kamu akan kehilangan Mama.'' Itulah ancaman yang selalu menjadi andalan Nyonya Citra untuk mengancam putranya itu. Nyonya Citra memang sangat dominan dalam mengatur kehidupan putranya itu.

Fandi dengan wajah kesalnya segera beranjak dari sofa untuk memenuhi perintah Mamanya.

''Tante-Om, aku permisi ya.''

''Hati-hati ya sayang,'' pesan Nyonya Citra. Olivia lalu berjalan dengan langkah terburu untuk mengikuti Fandi. Selama di dalam mobil, hanya ada keheningan disana.

''Fan, maafkan aku.'' Lirih Olivia yang berusaha membuka obrolan.

''Seharusnya kamu bisa menolaknya dan tidak mengganggu hubunganku dengan Sheena.''

''Aku tidak kalau kamu memiliki seorang kekasih. Jadi saat mendengar perjodohan kita, aku sangat bahagia dan aku memutuskan untuk kembali. Kamu tidak perlu khawatir, Fan. Sekalipun kita sudah menikah, kamu masih bisa berhubungan dengan Sheena. Yang terpenting orang tua kita tidak menahan malu dengan semua ini.''

''Apa selama di luar negeri, tidak ada pria yang mendekatimu? Apa kamu sama sekali tidak mempunya kekasih?''

''Aku pernah dekat dengan beberapa pria tapi tidak ada yang seperti kamu, Fan. Semua itu hanya bertahan sebentar toh perjodohan kita juga sudah di atur sangat lama bahkan sejak kita masih kecil. Itulah yang di katakan oleh Papa dan Mama ku jadi percuma saja aku menjalin hubungan dengan pria lain karena ujung-ujungnya, kamu dan aku akan di jodohkan.'' Jelas Olivia.

''Pemikiran mereka sungguh sangat kuno,'' kata Fandi dengan senyum getirnya.

Sesampainya di toko perhiasan, Fandi menurunkan Olivia begitu saja

''Ambillah cincin itu dan pulanglah naik taksi. Aku ada urusan sebentar.'' Kata Fandi dengan sikap dinginnya.

''Baiklah kalau begitu. Kamu hati-hati.'' Kata Olivia yang berusaha mengerti Fandi. Fandi lalu melajukan mobilnya menuju rumah kontrakan Sheena. Sejak Sheena resign, Fandi sibuk mencari keberadaan Sheena secara diam-diam sampai akhirnya Fandi mengetahui dimana keberadaan Sheena saat ini.

-

Saat Sheena hendak berangkat kerja, ia sangat kaget melihat Fandi sudah di depan pintu kontrakannya.

''Fan-Fandi!" ucapnya tergagap.

''Shenna!" ucap Fandi seraya memeluk Shenna.

''Aku sudah mencarimu kemana-mana, Sheena. Akhirnya aku bisa menemukanmu juga. Aku sangat merindukanmu.''

''Fandi, lepaskan aku! Semuanya sudah berakhir, Fan.''

''Tapi tidak bagiku, Sheena. Sejak kamu resign dari kantor, aku sangat gelisah dan hampir gila memikirkanmu.''

''Fan, kamu sudah di jodohkan dengan Nona Olivia dan Mama kamu saja tidak merestui hubungan kita. Aku tidak mau hubungan kita berjalan tanpa restu.''

''Sheena, kita bisa menjalani secara backsreet. Aku akan menuruti apa yang Mama ku inginkan tapi aku juga tidak akan meninggalkan kamu.''

''Fandi, itu tidak benar. Itu akan menyakiti Nona Olivia dan Mama kamu.''

''Aku tidak peduli! Aku hanya mencintai kamu. Mama dan Papa sudah mengatur pernikahan ku dengan Olivia. Minggu depan kami akan menikah.''

Mendengar apa yang Fandi ucapkan, membuat dunia Sheena serasa runtuh. Sheena tidak menyangka kalau Fandi akan menikah secepat ini.

''Selamat ya Fan. Semoga kalian bahagia.'' Kata Sheena dengan suara bergetar sambil melepaskan pelukan Fandi.

''Sheena, jangan bohongi perasaanmu. Kamu juga masih mencintaiku kan? Aku ingin kita hidup bersama. Ayo kita perjuangkan cinta kita!" Kata Fandi sambil menggenggam erat tangan Sheena. Mata Sheena berkaca-kaca, berusaha menahan air mata yang sudah menggenang di pelupuk matanya.

''Fan, aku memang masih mencintaimu. Tapi kita tidak bisa egois. Ada orang yang tersakiti dengan hubungan kita. Dan aku tidak mau itu terjadi.''

''Sheena aku mohon, ijinkan aku menghabsikan waktuku bersama mu sebelum hari pernikahan itu tiba.''

''Fan, sebaiknya kamu pulang. Aku akan pergi bekerja.'' Sheena lalu melepas genggaman tangan Fandi dan beranjak pergi namun tiba-tiba Fandi memeluknya dari belakang.

''Sheena, jangan tinggalkan aku. Bagaimana bisa aku hidup tanpa kamu? Aku mencintaimu tapi aku tidak bisa menyakiti Mama jadi aku akan menjalani keduanya. Aku siap mengorbankan diriku supaya kita tetap bisa bersama.''

Air mata yang sedari tadi Sheena tahan pun, tak bisa ia bendung. Air mata itu tumpah membasahi wajah cantiknya.

''Fan, lepaskan aku. Jangan membuat langkahku semakin berat untuk melepasmu.''

''Tapi aku tidak mau melepasmu, Sheena. Aku sangat mencintaimu. Olivia juga sudah tahu hubungan kita dan dia bahkan mau berkompromi dengan kita.''

''Tidak Fandi. Itu akan menyakitkan untuk Nona Olivia. Pergilah bersamanya dan aku merestui hubungan kalian. Kamu tidak usah memikirkan aku lagi. Aku juga akan mencari kebahagiaanku sendiri.''

''Sheena,'' lirih Fandi. Fandi pun tak kuasa menahan air matanya. Hatinya begitu sakit dan hancur karena harus berpisah dengan Sheena. Keduanya saling menangis menahan perih yang tak tertahan. Cinta yang datang tanpa restu memang sangatlah meyakinkan.

''Sheena, aku mohon, untuk hari ini saja habiskan waktumu dengan ku.''

''Maafkan aku Fandi. Aku harus segera pergi ke bekerja. Aku bisa terlambat karena ini adalah pekerjaan baruku.'' Kata Sheena. Fandi lalu melonggarkan pelukannya. Ia kemudian memutar tubuh Sheena untuk menghadapnya. Namun Sheena memilih menundukkan pandangannya karena ia tidak mampu menatap mata Fandi.

''Sheena, pandanglah aku sejenak sebelum kamu memilih mengakhiri semuanya.'' Ucap Fandi sambil mengangkat dagu Sheena. Sheena memberanikan diri untuk menatap Fandi.

''Kamu sungguh tidak mau memperjuangkan cinta kita?''

''Bukan aku tidak mau, Fan. Hubungan kita berjalan tanpa restu jadi aku tidak mau melanjutkannya. Kamu tahu restu orang tua sangatlah penting dalam sebuah hubungan terutama restu seorang Ibu. Jangan sakiti perasaan orang tua kamu hanya karena hubungan kita ini. Selagi kamu masih mempunyai orang tua, sayangilah mereka dan berbaktilah pada mereka. Aku yakin cinta itu akan datang sendirinya apalagi aku dengar Nona Olivia adalah teman masa kecilmu. Jadi tidak ada lagi yang perlu aku khawatirkan. Aku percaya bahwa Nona Olivia akan menjaga dan mencintaimu dengan tulus.'' Kata Sheena dengan air mata yang sedari tadi telah membahasi pipinya, begitu pula dengan Fandi yang sangat berat mengakhiri semuanya. Fandi kemudian kembali memeluk Sheena dengan sangat erat, ia juga mengecup pucuk kepala Sheena. Fandi lalu melepaskan pelukannya.

Fandi kemudian mengeluarkan sebuah kotak cincin dari saku celananya.

''Ini adalah cincin yang sudah aku siapkan untuk kita. Simpanlah cincin ini untukku. Aku sudah mengukir namaku dan namamu disana.'' Kata Fandi sambil menggenggamkan kotak cincin itu di telapak tangan Sheena. Sheena hanya bisa terdiam dan sesenggukan menahan tangisnya.

''Baiklah kalau itu memang keinginanmu, mari kita akhiri dengan meninggalkan kenangan indah.'' Ucap Fandi. Fandi lalu merangkul pinggang Sheena dan Fandi mendaratkan ciuman di bibir Sheena. Mereka lalu berciuman dengan tetesan air mata yang tidak bisa tertahan lagi. Ciuman itu semakin dalam, begitu pula dengan pelukan Fandu. Sheena pun melakukan hal yang sama, melingkarkan tangannya pada pinggang Fandi dengan sangat erat. Seolah waktu akan berhenti dan memihak pada mereka. Dalam tangis dan ciuman perpisahan itu, Fandi merasa bahagia karena Sheena masih mau membalas ciumannya yang berarti Sheena masih mencintainya. Setelah cukup lama berciuman, Sheena segera menyadari dan melepaskan pagutannya.

''Terima kasih untuk semuanya. Terima kasih untuk semua cinta dan kenangan indah yang kamu berikan, Sheena. Ingatlah bahwa sampai kapan pun aku akan mencintaimu dan aku akan membawa cintamu sampai aku mati.'' Fandi lalu mengecup kening Sheena dengan sangat dalam, kemudian Fandi pun pergi berlalu meninggalkan rumah Sheena. Selepas Fandi hilang dari pandangannya, Sheena menangis sesenggukan sambil menggenggam kotak cincin dari Fandi.

''Sheena, kamu harus kuat! Jangan cengeng!" ucap Sheena yang berusaha menyemangati dirinya sendiri.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Eny Agustina

Eny Agustina

Duhhh kak author hebat... bisa bikin gue inget sang mantan..
.
.
Kiihihihihihiii

2022-07-05

0

Mien Mey

Mien Mey

yah trmen sd sm sm patah hati nih😄

2022-02-12

0

Kar Genjreng

Kar Genjreng

terbaru cinta ternyata tidak harus memiliki tapi saling mengikhlaskan..... lanjut🤣🤣🤣🤣🤣🤣 author

2022-01-19

0

lihat semua
Episodes
1 MPH 1- Kenyataan Hidup
2 MPH-2 Restu Yang Gagal
3 BAB 3 Lara Hati Sheena
4 BAB 4 Meninggalkan rumah
5 BAB 5 Pertemuan Kedua
6 BAB 6 Muka Dua
7 BAB 7 Serbuk Berlian
8 BAB 8 Bertemu Sheena
9 BAB 9 Ayah...
10 BAB 10 OCD???
11 BAB 11 Hari pertama kerja
12 BAB 12 Fakta Terungkap
13 BAB 13 Patah Hati
14 BAB 14 W.O.W
15 BAB 15 Kerisauan Hati Arsen
16 BAB 16 Perpisahan
17 BAB 17 Hari Terberat Shenna
18 BAB 18 Move On!
19 BAB 19 Sheenaaaa!!!!!
20 BAB 20 Terjebak!!!
21 BAB 21 Kamu mau jadi istrinya, Arsen?
22 BAB 22 Dilema Kehidupan
23 BAB 23 Serbuk Berlian ke-2
24 BAB 24 Bertemu Kembali
25 BAB 25 Akhir Cerita Cinta
26 BAB 26 Melepas Cinta Pertama
27 BAB 27 Bukan Jodoh
28 BAB 28 Make Over Sheena
29 BAB 29 Tinggalah Bersama Arsen
30 BAB 30 Kehadiran Sheena
31 BAB 31 Merasa Tersisihkan
32 BAB 32 Dia Kekasihku!
33 BAB 33 Penggrebekan!
34 BAB 34 MENIKAH??!!!
35 BAB 35 SAH!!
36 BAB 36 MR. BAWEL
37 BAB 37 Bertemu Ayah
38 BAB 38 Sarapan Pagi
39 BAB 39 Senyum Kepalsuan
40 BAB 40 Melunak???
41 BAB 41 Diam-Diam Perhatian
42 BAB 42 Perhatian Kecil
43 BAB 43 Pertemuan
44 BAB 44 Curahan Hati Sheena
45 BAB 45 Persiapan Pesta
46 BAB 46 Menghadiri Pesta
47 BAB 47 Melepas Dengan Ikhlas
48 BAB 48 Siap Menikung
49 BAB 49 Sisi Lain Arsen
50 BAB 50 Mentreatment Sheena
51 BAB 51 Care?
52 BAB 52 RIVAL
53 BAB 53 Memulihkan Luka
54 BAB 54 Lain di mulut, lain di hati
55 BAB 55 Bayi Besar
56 BAB 56 Belajarlah Mencintai
57 BAB 57 Nafkah
58 BAB 58 Ice Skating
59 BAB 59 Dream Land
60 BAB 60 Kejahilan Sheena
61 BAB 61 Mencari Kebenaran
62 BAB 62 Mencari Petunjuk
63 BAB 63 Motel??
64 BAB 64 Khawatir
65 BAB 65 Mr. Perfect
66 BAB 66 Anak Kita?
67 BAB 67 Ada apa denganku?
68 BAB 68 Kepercayaan Mertua
69 BAB 69 Mertua Menginap
70 BAB 70 KOMPAK
71 BAB 71 Petunjuk Yang Jelas
72 BAB 72 Terjebak Rasa
73 BAB 73 Mengesahkan Pernikahan?
74 BAB 74 Dramatisir
75 BAB 75 Menantu Idaman
76 BAB 76 Mengungkap Fakta
77 BAB 77 First Kiss
78 BAB 78 Perkembangan Arsen
79 BAB 79 Menjelang Pertemuan
80 BAB 80 Shirin Kembali!
81 BAB 81 PATAH HATI
82 BAB 82 Merawat Dua Pria
83 BAB 83 Move On, Arthur!
84 BAB 84 Pulang Ke Rumah
85 BAB 85 Ada yang kurang
86 BAB 86 Kebahagiaan Sheena
87 BAB 87 Pulang ke rumah suami
88 BAB 88 Merawat Suami
89 BAB 89 Cerita di London
90 BAB 90 Deg-Degan
91 BAB 91 Nonton Bersama
92 BAB 92 Belalaimu???
93 BAB 93 Apa Rasa Itu Ada?
94 BAB 94 French Kiss
95 BAB 95 Tanda-tanda bucin
96 BAB 96 Mengunjungi Adik
97 BAB 97 Nyaman
98 BAB 98 Pelipur Lara
99 BAB 99 Tamu
100 BAB 100 Kagum
101 BAB 101 Bersama Adik Ipar
102 BAB 102 Vitamin K(Kiss)
103 BAB 103 Tunggu Aku
104 BAB 104 Makan Malam Keluarga
105 BAB 105 Bertemu Ayah
106 BAB 106 Memperjuangkan Sheena
107 BAB 107 Di rumah mertua
108 BAB 108 Mari kita memulainya!
109 BAB 109 Cerita masa lalu
110 BAB 110 Belajar Memulai
111 BAB 111 Nasihat Papa
112 BAB 112 Vitamin K lagi
113 BAB 113 Pendekatan
114 BAB 114 Persembahan Terakhir
115 BAB 115 Hangat
116 BAB 116 7 POIN
117 BAB 117 Hanya Kamu
118 BAB 118 Konsultasi
119 BAB 119 Menunda
120 BAB 120 Mysophobia
121 BAB 121 My Perfect Husband
122 BAB 122 Syukuran
123 BAB 123 Sisi Lain
124 BAB 124 OPERASI
125 BAB 125 Pulang!
126 BAB 126 Merawat Sheena
127 BAB 127 Naik Level
128 BAB 128 Semakin Cinta
129 BAB 129 Level 3
130 BAB 130 Asupan Level 3
131 BAB 131 Gamang
132 BAB 132 OTW Level 4
133 BAB 133 Aku menginginkanmu
134 BAB 134 Making Love ++
135 BAB 135 Sheena-Ku
136 BAB 136 Awal Yg Indah
137 BAB 137 BERKUMPUL
138 BAB 138 Big Family
139 BAB 139 Happy Family
140 BAB 140 Mencari Kenangan
141 BAB 141 Pengorbanan Cinta
142 BAB 142 Akhir Cerita Cinta
143 BAB 143 Luka???
144 BAB 144 Menjauh
145 BAB 145 Menyusul
146 BAB 146 Macau
147 BAB 147 Khawatir
148 BAB 148 Hukuman ++
149 BAB 149 Kekacauan
150 BAB 150 Rencana Baru
151 BAB 151 Shoping
152 BAB 152 Obat Nyamuk
153 BAB 153 Pelajaran Hidup
154 BAB 154 Mulai Lagi
155 BAB 155 Menguntit
156 BAB 156 Manipulatif
157 BAB 157 Hampir Saja
158 BAB 158 Bromance
159 BAB 159 Keras Kepala
160 BAB 160 Peduli
161 BAB 161 Fakta!
162 BAB 162 Broken Heart
163 BAB 163 Menghibur Belinda
164 BAB 164 Kita tidur bersama?
165 BAB 165 Satu Ranjang
166 BAB 166 Grebek Masal
167 BAB 167
168 BAB 168 Wedding Party
169 BAB 169 Awal Pertemuan
170 BAB 170 Sensitif
171 BAB 171 Berita Duka
172 BAB 172 Hari Baru
173 BAB 173 Nebeng
174 BAB 174 Suamiku, Aneh!
175 BAB 175 Dunia Terbalik
176 BAB 176 Aku Lemah???
177 BAB 177 Gadis Tangguh
178 BAB 178 Permintaan Aneh
179 BAB 179 Dua Garis
180 BAB 180 BABY TWINS
181 BAB 181 Keluarga Yg Hangat
182 BAB 182 Berkumpul
183 BAB 183 Sunday Morning
184 BAB 184 Sharing
185 BAB 185 Accident
186 BAB 186 Pelukan
187 BAB 187 RASA
188 BAB 188 Cemburu Ya??
189 BAB 189 Semakin Kesal
190 BAB 190 Mengintai
191 BAB 191 Saling Cemburu?
192 BAB 192 Adu mulut
193 BAB 193 Merawat Belinda
194 BAB 194 Khawatir
195 BAB 195 Harapan Baik
196 BAB 196 Demi Cinta
197 BAB 197 Memory
198 BAB 198 Ketulusan Cinta
199 BAB 199 Kehamilan Olivia
200 BAB 200 Kabar Suka dan Duka
201 BAB 201 Suka dibalik Duka
202 BAB 202
203 BAB 203 Saling Menguatkan
204 BAB 204 Damai
205 BAB 205 Tanda-tanda Posesif
206 BAB 206 Pertemuan keluarga lagi?
207 BAB 207 First Kiss
208 BAB 208 Rencana Pertunangan
209 BAB 209 Launching
210 BAB 210 Dia atau Dia?
211 BAB 211 Mendapat Restu
212 BAB 212 Menyatakan Rasa
213 BAB 213 Gadis Pilihan
214 BAB 214 Nasihat Papa
215 BAB 215 Keceplosan
216 BAB 216 Kisseu
217 BAB 217 PACAR?
218 BAB 218 Makan Siang
219 BAB 219 Pulang Ke rumah
220 BAB 220 MENIKAH?
221 BAB 221 Kak, jangan berhenti!
222 BAB 222 Kenyataan Pahit
223 BAB 223 Tidak Sabar
224 BAB 224 Kejutan Kecil
225 BAB 225 Gairah Calon Pengantin
226 BAB 226 Wedding Day A&B
227 BAB 227 Gairah Pengantin Baru
228 BAB 228 Istri yang menggoda
229 BAB 229 Takut Terbongkar
230 BAB 230 Belum Siap
231 BAB 231 Merawat Brian
232 BAB 232 Meyakinkan Gea
233 BAB 233 Terjebak
234 BAB 234 Menyelamatkan Gea
235 BAB 235 Menjaga Dirimu
236 BAB 236 HASRAT
237 BAB 237 Baby?
238 BAB 238 Rooftop
239 BAB 239 Makin Cinta
240 BAB 240 Bertemu Camer
241 BAB 241 Lampu Hijau
242 BAB 242 Membajak Sawah
243 BAB 243 Kembali Ke Kota
244 BAB 244 Godaan
245 BAB 245 Mendekati Kejujuran
246 BAB 246 Membawa Calon Istri
247 BAB 247 Memperjuangkan Cinta
248 BAB 248 Menjemput Cinta
249 BAB 249 Menantu Idaman
250 BAB 250 Melamar
251 BAB 251 Perjuangan Cinta
252 BAB 252 Bersama
253 BAB 253 The End
Episodes

Updated 253 Episodes

1
MPH 1- Kenyataan Hidup
2
MPH-2 Restu Yang Gagal
3
BAB 3 Lara Hati Sheena
4
BAB 4 Meninggalkan rumah
5
BAB 5 Pertemuan Kedua
6
BAB 6 Muka Dua
7
BAB 7 Serbuk Berlian
8
BAB 8 Bertemu Sheena
9
BAB 9 Ayah...
10
BAB 10 OCD???
11
BAB 11 Hari pertama kerja
12
BAB 12 Fakta Terungkap
13
BAB 13 Patah Hati
14
BAB 14 W.O.W
15
BAB 15 Kerisauan Hati Arsen
16
BAB 16 Perpisahan
17
BAB 17 Hari Terberat Shenna
18
BAB 18 Move On!
19
BAB 19 Sheenaaaa!!!!!
20
BAB 20 Terjebak!!!
21
BAB 21 Kamu mau jadi istrinya, Arsen?
22
BAB 22 Dilema Kehidupan
23
BAB 23 Serbuk Berlian ke-2
24
BAB 24 Bertemu Kembali
25
BAB 25 Akhir Cerita Cinta
26
BAB 26 Melepas Cinta Pertama
27
BAB 27 Bukan Jodoh
28
BAB 28 Make Over Sheena
29
BAB 29 Tinggalah Bersama Arsen
30
BAB 30 Kehadiran Sheena
31
BAB 31 Merasa Tersisihkan
32
BAB 32 Dia Kekasihku!
33
BAB 33 Penggrebekan!
34
BAB 34 MENIKAH??!!!
35
BAB 35 SAH!!
36
BAB 36 MR. BAWEL
37
BAB 37 Bertemu Ayah
38
BAB 38 Sarapan Pagi
39
BAB 39 Senyum Kepalsuan
40
BAB 40 Melunak???
41
BAB 41 Diam-Diam Perhatian
42
BAB 42 Perhatian Kecil
43
BAB 43 Pertemuan
44
BAB 44 Curahan Hati Sheena
45
BAB 45 Persiapan Pesta
46
BAB 46 Menghadiri Pesta
47
BAB 47 Melepas Dengan Ikhlas
48
BAB 48 Siap Menikung
49
BAB 49 Sisi Lain Arsen
50
BAB 50 Mentreatment Sheena
51
BAB 51 Care?
52
BAB 52 RIVAL
53
BAB 53 Memulihkan Luka
54
BAB 54 Lain di mulut, lain di hati
55
BAB 55 Bayi Besar
56
BAB 56 Belajarlah Mencintai
57
BAB 57 Nafkah
58
BAB 58 Ice Skating
59
BAB 59 Dream Land
60
BAB 60 Kejahilan Sheena
61
BAB 61 Mencari Kebenaran
62
BAB 62 Mencari Petunjuk
63
BAB 63 Motel??
64
BAB 64 Khawatir
65
BAB 65 Mr. Perfect
66
BAB 66 Anak Kita?
67
BAB 67 Ada apa denganku?
68
BAB 68 Kepercayaan Mertua
69
BAB 69 Mertua Menginap
70
BAB 70 KOMPAK
71
BAB 71 Petunjuk Yang Jelas
72
BAB 72 Terjebak Rasa
73
BAB 73 Mengesahkan Pernikahan?
74
BAB 74 Dramatisir
75
BAB 75 Menantu Idaman
76
BAB 76 Mengungkap Fakta
77
BAB 77 First Kiss
78
BAB 78 Perkembangan Arsen
79
BAB 79 Menjelang Pertemuan
80
BAB 80 Shirin Kembali!
81
BAB 81 PATAH HATI
82
BAB 82 Merawat Dua Pria
83
BAB 83 Move On, Arthur!
84
BAB 84 Pulang Ke Rumah
85
BAB 85 Ada yang kurang
86
BAB 86 Kebahagiaan Sheena
87
BAB 87 Pulang ke rumah suami
88
BAB 88 Merawat Suami
89
BAB 89 Cerita di London
90
BAB 90 Deg-Degan
91
BAB 91 Nonton Bersama
92
BAB 92 Belalaimu???
93
BAB 93 Apa Rasa Itu Ada?
94
BAB 94 French Kiss
95
BAB 95 Tanda-tanda bucin
96
BAB 96 Mengunjungi Adik
97
BAB 97 Nyaman
98
BAB 98 Pelipur Lara
99
BAB 99 Tamu
100
BAB 100 Kagum
101
BAB 101 Bersama Adik Ipar
102
BAB 102 Vitamin K(Kiss)
103
BAB 103 Tunggu Aku
104
BAB 104 Makan Malam Keluarga
105
BAB 105 Bertemu Ayah
106
BAB 106 Memperjuangkan Sheena
107
BAB 107 Di rumah mertua
108
BAB 108 Mari kita memulainya!
109
BAB 109 Cerita masa lalu
110
BAB 110 Belajar Memulai
111
BAB 111 Nasihat Papa
112
BAB 112 Vitamin K lagi
113
BAB 113 Pendekatan
114
BAB 114 Persembahan Terakhir
115
BAB 115 Hangat
116
BAB 116 7 POIN
117
BAB 117 Hanya Kamu
118
BAB 118 Konsultasi
119
BAB 119 Menunda
120
BAB 120 Mysophobia
121
BAB 121 My Perfect Husband
122
BAB 122 Syukuran
123
BAB 123 Sisi Lain
124
BAB 124 OPERASI
125
BAB 125 Pulang!
126
BAB 126 Merawat Sheena
127
BAB 127 Naik Level
128
BAB 128 Semakin Cinta
129
BAB 129 Level 3
130
BAB 130 Asupan Level 3
131
BAB 131 Gamang
132
BAB 132 OTW Level 4
133
BAB 133 Aku menginginkanmu
134
BAB 134 Making Love ++
135
BAB 135 Sheena-Ku
136
BAB 136 Awal Yg Indah
137
BAB 137 BERKUMPUL
138
BAB 138 Big Family
139
BAB 139 Happy Family
140
BAB 140 Mencari Kenangan
141
BAB 141 Pengorbanan Cinta
142
BAB 142 Akhir Cerita Cinta
143
BAB 143 Luka???
144
BAB 144 Menjauh
145
BAB 145 Menyusul
146
BAB 146 Macau
147
BAB 147 Khawatir
148
BAB 148 Hukuman ++
149
BAB 149 Kekacauan
150
BAB 150 Rencana Baru
151
BAB 151 Shoping
152
BAB 152 Obat Nyamuk
153
BAB 153 Pelajaran Hidup
154
BAB 154 Mulai Lagi
155
BAB 155 Menguntit
156
BAB 156 Manipulatif
157
BAB 157 Hampir Saja
158
BAB 158 Bromance
159
BAB 159 Keras Kepala
160
BAB 160 Peduli
161
BAB 161 Fakta!
162
BAB 162 Broken Heart
163
BAB 163 Menghibur Belinda
164
BAB 164 Kita tidur bersama?
165
BAB 165 Satu Ranjang
166
BAB 166 Grebek Masal
167
BAB 167
168
BAB 168 Wedding Party
169
BAB 169 Awal Pertemuan
170
BAB 170 Sensitif
171
BAB 171 Berita Duka
172
BAB 172 Hari Baru
173
BAB 173 Nebeng
174
BAB 174 Suamiku, Aneh!
175
BAB 175 Dunia Terbalik
176
BAB 176 Aku Lemah???
177
BAB 177 Gadis Tangguh
178
BAB 178 Permintaan Aneh
179
BAB 179 Dua Garis
180
BAB 180 BABY TWINS
181
BAB 181 Keluarga Yg Hangat
182
BAB 182 Berkumpul
183
BAB 183 Sunday Morning
184
BAB 184 Sharing
185
BAB 185 Accident
186
BAB 186 Pelukan
187
BAB 187 RASA
188
BAB 188 Cemburu Ya??
189
BAB 189 Semakin Kesal
190
BAB 190 Mengintai
191
BAB 191 Saling Cemburu?
192
BAB 192 Adu mulut
193
BAB 193 Merawat Belinda
194
BAB 194 Khawatir
195
BAB 195 Harapan Baik
196
BAB 196 Demi Cinta
197
BAB 197 Memory
198
BAB 198 Ketulusan Cinta
199
BAB 199 Kehamilan Olivia
200
BAB 200 Kabar Suka dan Duka
201
BAB 201 Suka dibalik Duka
202
BAB 202
203
BAB 203 Saling Menguatkan
204
BAB 204 Damai
205
BAB 205 Tanda-tanda Posesif
206
BAB 206 Pertemuan keluarga lagi?
207
BAB 207 First Kiss
208
BAB 208 Rencana Pertunangan
209
BAB 209 Launching
210
BAB 210 Dia atau Dia?
211
BAB 211 Mendapat Restu
212
BAB 212 Menyatakan Rasa
213
BAB 213 Gadis Pilihan
214
BAB 214 Nasihat Papa
215
BAB 215 Keceplosan
216
BAB 216 Kisseu
217
BAB 217 PACAR?
218
BAB 218 Makan Siang
219
BAB 219 Pulang Ke rumah
220
BAB 220 MENIKAH?
221
BAB 221 Kak, jangan berhenti!
222
BAB 222 Kenyataan Pahit
223
BAB 223 Tidak Sabar
224
BAB 224 Kejutan Kecil
225
BAB 225 Gairah Calon Pengantin
226
BAB 226 Wedding Day A&B
227
BAB 227 Gairah Pengantin Baru
228
BAB 228 Istri yang menggoda
229
BAB 229 Takut Terbongkar
230
BAB 230 Belum Siap
231
BAB 231 Merawat Brian
232
BAB 232 Meyakinkan Gea
233
BAB 233 Terjebak
234
BAB 234 Menyelamatkan Gea
235
BAB 235 Menjaga Dirimu
236
BAB 236 HASRAT
237
BAB 237 Baby?
238
BAB 238 Rooftop
239
BAB 239 Makin Cinta
240
BAB 240 Bertemu Camer
241
BAB 241 Lampu Hijau
242
BAB 242 Membajak Sawah
243
BAB 243 Kembali Ke Kota
244
BAB 244 Godaan
245
BAB 245 Mendekati Kejujuran
246
BAB 246 Membawa Calon Istri
247
BAB 247 Memperjuangkan Cinta
248
BAB 248 Menjemput Cinta
249
BAB 249 Menantu Idaman
250
BAB 250 Melamar
251
BAB 251 Perjuangan Cinta
252
BAB 252 Bersama
253
BAB 253 The End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!