''Ya ampun Sheen, sabar ya. Ternyata elo punya masalah serumit itu.''
''Yang gue pikirin cuma Ayah, Lil.''
''Tapi keputusan elo buat pergi ke rumah itu sangat tepat. Elo benar-benar di uji dua masalah sekaligus ya. Fandi sama Ibu elo.''
''Gue kangen sama, Ayah. Gimana kabar Ayah ya? Ayah juga nggak telepon gue sama sekali.''
''Lebih baik tenangin diri elo. Fokus sama masa depan elo, setelah elo sukses, elo bisa kembali sama Ayah elo. Elo pikir aja Shen, sekarang usia elo udah 25 tahun tapi karena Ibu elo itu, kehidupan elo sama sekali tidak berkembang. Beasiswa elo di batalin, mimpi elo di patahin gitu aja padahal gue tahu, elo itu cerdas dan sangat pintar. Sumpah deh masa iya ada ibu yang seperti itu.''
''Elo kan tahu, kalau gue cuma anak pungut. Jadi sudah pasti gue di perlakukan buruk, Lil. Usia gue udah segini tapi karir dan percintaan gue gagal semuanya.''
Lila kemudian memeluk sahabatnya itu.
''Gue iri sama elo, Lil. Elo punya Ayah dan Ibu yang sayang banget sama elo. Meskipun dalam kesederhanaan tapi kalian bahagia. Kapan ya Lil, gue punya keluarga hangat seperti itu?''
''Suatu saat akan tiba hari bahagia itu, Shen. Percaya sama gue ya. Ini udah malam, mending elo istirahat. Besok gue ajak elo ke tempat kerja gue.''
''Makasih ya, Lil. Sekarang cuma elo yang gue punya.''
-
Keesokan harinya, Nyonya Dira sudah tiba di rumah singgah. Hari itu Flora memutuskan untuk naik mobil bersama asistennya. Nyonya Dira mengernyit saat melihat Flora tiba bersama asistennya dengan mengambil sebuah rekaman vidio.
''Hai guys, aku sudah tiba di rumah singgah milik calon mertua aku. Kalian tahu kan siapa pacar aku? Yap, Arsen. Hubungan kami sedang di sorot oleh media. Dan sekarang aku sudah tiba di rumah singgah bersama mertua aku.'' Kata Flora yang menyapa penggemarnya lewat daily vlognya. Ia kemudian berjalan menghampiri Nyonya Dira yang sudah tiba disana.
''Hai Tante, apa kabar?'' sapa Flora sambil memeluk Nyonya Dira.
''Baik.'' Singkat Nyonya Dira dengan tatapan tidak suka.
''Guys kenalin, tentu kalian semua sudah tahu kalau ini calon Mama mertua aku. Tante Dira Dirgantara. Kami berdua sangat dekat dan sangat akrab sekali, seperti ibu dan anak.'' Kata Flora yang terus berakting di depan kamera.
''Hmmm akrab darimana? Ketemu saja baru kemarin.'' Batin Nyonya Dira.
''Flora, kenapa harus pakai vidio seperti ini?''
''Maaf ya, Tante. Ini daily vlog untuk penggemar aku. Nanti aku upload di channel youtube aku. Siapa tahu nanti akan banyak donasi yang masuk. Iya kan, Tante?''
''Oke, baiklah.'' Jawab Nyonya Dira pasrah. Hari itu Nyonya Dira melihat Flora bermain dengan anak-anak disana. Meskipun, cairan anti bakteri selalu dalam genggamannya. Bahkan untuk bersentuhan dengan anak-anak saja, Flora menyemprotkan cairan itu. Nyonya Dira terus memantau Flora, memastikan bahwa Flora itu memang pilihan yang tepat untuk putranya.
-
Sedangkan Arsen bersama Tuan Keenan sedang berada di restoran, menunggu klian mereka.
''Keenan!" sapa Tuan Darwin saat baru tiba di restoran.
''Darwin!" seru Keenan. Keduanya lalu saling berpelukan.
''Bagaimana kabarmu, Darwin? Sepuluh tahun sudah kamu meninggalkan negeri ini.''
''Aku baik, Keenan. Bagaimana denganmu?''
''Aku juga baik. Dimana putramu?'' tanya Keenan dengan pandangan mengedar.
''Baru juga tiba tapi dia sudah demam jadi aku menyuruhnya istirahat. Dan anak tampan ini, pasti putramu?''
''Siapa lagi, Darwin? Salah satu hasil bibit unggulku.'' Kata Keenan seraya tertawa.
''Hai, Om. Bagaimana kabar Om?''
''Om baik. Kamu sudah besar ya, Arsen. Kamu semakin dewasa dan tentunya semakin tampan saja.''
''Om juga sangat awet muda. Sepuluh tahun berlalu tapi wajah Om masih tetap sama.'' Kata Arsen. Saat melihat Arsen, Tuan Darwin mendadak menundukkan pandangannya teringat sesuatu.
''Apa apa Darwin?'' tanya Tuan Keenan.
''Mungkin kalau putriku masih ada. Aku pasti akan menjodohkan dia dengan putramu, Arsen. Tapi sayang kini hanya Arthur yang aku miliki.''
''Om mempunyai anak perempuan?'' tanya Arsen penasaran.
''Iya Arsen. Tapi dia sudah tenang bersama Tuhan.''
''Maaf ya, Om. Aku sungguh tidak tahu.''
''Tidak apa-apa. Lagi pula saat itu, dia masih bayi. Dia kembaran Arthur.''
''Aku pikir Arthur putra tunggal, Om Darwin.''
''Baiklah daripada kita berlarut dalam kesedihan, lebih baik kita bicarakan bisnis. Katanya kamu tertarik dengan bisnis putraku.'' Sahut Tuan Keenan yang berusaha mengalihkan pembicaraan.
''Iya. Aku memang sangat tertarik dengan gelang kesehatan dan juga perusahaan yang menawarkan jasa kebersihan. Sebuah gebrakan baru dari Dirgantara Group. Aku ingin menginvestasikan dana ku disana. Aku sudah melihat bagaimana sepak terjang Arsen dalam mengurus bisnismu.''
''Aku sendiri tidak percaya, Om. Kalau ON CLEAN sudah berdiri selama 5 tahun sejak aku mendirikannya. Tentu saja menjaga kepercayaan pelanggan tidaklah mudah. Mereka selalu puas dengan kinerja kami dan memang untuk masalah kebersihan, aku selalu tegas dengan mereka. Dan untuk gelang kesehatan yang sedang aku rancang ini, gelang ini lebih tepatnya gelang couple.'' Jelas Arsen sambil menunjukkan persentasinya di layar laptop pada Tuan Darwin.
''Gelang couple? Maksudnya?''
''Iya ini desain yang sudah aku buat, Om. Selain untuk kesehatan, gelang ini di utamakan untuk mereka yang memiliki pasangan. Ya, meskipun nanti aku akan membuat dua versi. Kelebihan gelang ini, kita bisa tahu suasana hati pasangan kita. Saat dia sedang sedih, bahagia, jatuh cinta atau mungkin dalam bahaya, gelang ini bisa menunjukkan itu semua. Jadi kita tahu bagaimana suasana hati pasangan kita. Karena di dalam gelang ini, aku sudah membenamkan chip untuk mengontrol semua itu. Sekalipun berjauhan, kita akan tetap tahu bagaimana suasana hati pasangan kita. Lebih tepatnya dia bisa membaca dari getaran denyut nadi. Dia akan berkedip warna merah saat tanda bahaya, mengeluarkan tanda hati saat bahagia dan akan berwarna ungu saat sedih. Begitulah rancangan baru yang sedang aku buat, Om.'' Jelas Arsen panjanh lebar.
''Luar biasa! Arsen, kamu memang sangat hebat. Ini terobosan baru dalam dunia bisnis. Om yakin kalau gelang ini akan sangat laku keras di pasaran.''
''Tentu saja nanti aku akan menguji cobanya sebelum di pasarkan, Om. Selain itu Om, ion yang ada dalam gelang ini bisa membantu menstabilkan tekanan darah, kolestrol, asam urat, membuat kita lebih rileks dan juga dia bisa menjadi pengingat saat semua hal yang aku sebutkan tadi sudah melampaui batas. Dia akan berbunyi seperti alarm. Jadi saat itu terjadi, kita harus membenahi pola hidup sehat kita.''
''Keenan, putramu sungguh luar biasa! Dia benar-benar mewarisi otak brilian dari dirimu dan juga istrimu yang luar biasa itu.'' Puji Tuan Darwin dengan senyum lebarnya.
''Aku juga sangat bangga padanya, Darwin.''
''Baiklah Arsen, Om akan bergabung dengan proyek baru kamu ini. Dan akan menginvestasikan dana untuk ON CLEAN. Pastikan ON CLEAN dan proyek baru ini bisa masuk dalam kancah international.''
''Tentu saja, Om. Dengan koneksi Om yang memang sudah bertaraf interntional, tentu saja aku sangat yakin kalau proyek ini akan berhasil.''
''Aku akan membawa klienku dari Amerika untuk mengembangkan rancanganmu ini. Rancangan anak Indonesia tentunya.'' Kata Tuan Darwin sambil menepuk lengan Arsen.
''Keenan, pastikan pilihkan wanita terbaik untuk Arsen. Kamu harus ketat dan harus selektif memilih jodoh untuk putramu ini. Jangan sampai dia salah pilih! Apalagi jiwa mudanya masih bergejolak," kata Tuan Darwin mengingatkan.
''Pasti Darwin. Aku akan sangat ketat untuk memilih jodoh untuk putraku ini.''
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 253 Episodes
Comments
Nelly Djunaidi
jangan2 Sheena anak tuan Darwin ya..
2022-02-09
0
Dahlia Anwar
kenapa GX sekalian kalau berbohong bisa berubah warna kuning hahha biar komplit
2021-11-10
0
Penulis Amatir
lanjut
2021-10-02
0