''Kemana dia Yah? Gara-gara dia aku kehilangan semuanya,'' kata Bu Lian saat mereka tiba di rumah.
''Untuk apa kamu mencarinya? Kamu seorang ibu tapi kamu begitu tega menjual Sheena dan mengorbakannya.''
''Dia pantas mendapatkan itu. Dimana dia? Aku mau memberinya pelajaran.''
''Kenapa kamu tidak pernah memberinya sedikit kasih sayang padanya, Lian? Kamu selalu menyuruhnya untuk bekerja dan memupuskan harapannya untuk kuliah. Kamu membakar dan merobek beasiswanya ke luar negeri.''
''Dia tidak boleh lebih unggul dari Sinta. Karena Sinta adalah anak kandungku dan dia bukan anakku. Jadi wajar saja aku melakukan itu. Enak saja aku membiarkannya sukses. Siapa dia?''
''Dia bahkan sangat menyayangimu, Lian. Sikap diam dan penurutnya, semata hanya untuk menghormati kamu dan berharap suatu saat dia bisa mendapatkan kasih sayang serta pelukan dari kamu.''
''Oh ya ternyata kamu diam-diam punya harta lain? Kenapa kamu bisa punya sertifikat sawah itu?''
''Itu bukan urusanmu. Kalau aku tidak menyimpannya, sudah pasti kamu sudah menjualnya sejak lama demi memenuhi gaya hidup kamu yang berlebihan. Sekarang aku tidak punya apa-apa lagi dan itu semua habis hanya untuk membayar hutangmu pada Tuan Hanafi. Aku harap jangan pernah berhubungan dengan dia lagi.''
''Lalu dimana anak itu sekarang?'' tanya Bu Lian dengan suara meninggi.
''Dia sudah pergi. Sesuai keinginanmu selama ini, dia memutuskan untuk meninggalkan rumah ini.''
''Oh baguslah, akhirnya dia sadar diri juga. Sekarang hidupku akan lebih tenang tanpa si benalu itu.'' Bu Lian kemudian berlalu menuju dapur. Sementara Pak Damar mengehela nafas panjang, heran dengan sikap istrinya yang sangat keterlaluan dan melewati batas.
''Kamu dimana sekarang, Nak? Baru beberapa jam lalu berpisah, Ayah sudah merindukanmu,'' batin Pak Damar.
-
Sementara itu satu jam sudah Sheena berada di jalanan, ia tidak tahu harus pergi kemana. Lila, iya Sheena pergi menuju kontrakan Lila. Hanya Lila yang saat ini ia miliki. Sheena lalu menyeberang jalan hendak menuju halte bus. Namun tanpa ia sadari suara klakson membuatnya terkejut. Sheena yang tidak fokus hampir saja tertabrak dan ia terjatuh karena kaget. Di tambah matanya berkunang dan sangat gelap.
''Pak Roni, bisa bawa mobil nggak sih?'' Arsen marah pada supirnya.
''Ma-maf Tuan. Sepertinya saya menabarak.''
''Apa?'' ucap Arsen terperanjat.
''Saya turun sebentar.''
''Iya cepat periksalah!" perintah Arsen. Pak Roni lalu keluar dan melihat Shenna pingsan disana. Pak Roni sangat panik dan segera memberitahu Arsen.
''Tu-tuan ada gadis itu pingsan.'' Ucapnya tergagap. Mendengar ucapan Pak Roni, Arsen segera turun dari mobilnya untuk melihat siapa gadis itu.
''Ah sial! Ini menghambat pekerjaanku saja. Angkat dia dan masukkan ke mobil. Kita bawa ke rumah saja.'' Perintah Arsen. Arsen segera berpindah tempat duduk di bangku depan, Pak Roni lalu mengangkat gadis itu seorang diri tanpa Arsen mau membantunya.
Setelah memasukkan Sheena ke dalam mobil, Arsen teringat bahwa Sheena adalah gadis di malam itu.
''Sungguh sial bertemu dengan gadis ingus seperti dia. Awas saja setelah sadar, aku akan memberinya pelajaran,'' batin Arsen dengan senyum sinisnya.
-
Sesampainya di rumah...
''Pak, bawa dia ke kamar tamu saja. Tolong jaga dia, pastikan dia tidak kabur. Aku akan pergi menemui ada sesuatu hal yang harus aku lakukan.''
''Baik Tuan.'' Pak Roni lalu membawa Sheena masuk ke dalam rumah dengan koper dan tas yang di bawa oleh Sheena. Setelah bangku belakang kosong, Arsen buru-buru menyemprotkan cairan spray andalannya untuk membasmi bakteri yang menempel di bangku mobilnya.
Arsen kini sudah tiba di apartemen mewah miliknya. Disanalah Flora kekasihnya tinggal. Seorang gadis yang sudah bersamanya sejak lima bulan.
''Honey!" sapa Flora saat melihat Arsen datang. Ia pun sangat senang dan hendak memeluk Arsen. Namun sebelum memeluk Flora, tak lupa cairan ajaib ia semprotkan ke tubuh Flora. Barulah Arsen menerima pelukan Flora.
''Kamu selalu begitu setiap aku ingin memeluk. Aku sendiri juga baru selesai memberishkan tubuhku.'' Ucapnya sambil memeluk manja Arsen. Satu bulan terakhir ini Flora tinggal di apartemen milik Arsen karena apartemen miliknya sedang di renovasi.
''Kamu sudah siap kan? Mama dan Papa sudah menunggu di restoran.''
''Mmmm apa Papa dan Mama kamu akan menyukai ku?''
''Tentu saja. Kamu adalah wanita pertama yang aku bawa menemui orang tuaku. Setelah ini aku akan melamarmu dan menikahimu.'' Kata Arsen.
''Kamu serius?''
''Iya. Karena kamu adalah wanita yang paling bisa menjaga kebersihan seperti diriku.''
(Sungguh alasan yang aneh, mencintai seorang wanita hanya karena satu frekuensi saling menjaga kebersihan)
"Tentu saja kebersihan itu nomor satu. Dan spray ajaib ini selalu ada di tasku."
"Baiklah, ayo berangkat!" Kata Arsen dengan senyuman yang mampu meluluhan hati semua wanita.
-
Sesampainya di restoran, Tuan Keenan dan Nyonya Dira sudah menunggu. Mereka tidak sabar menunggu kedatangan putra dan calon menantunya.
"Pah-Mah," sapa Arsen sambil melambaikan tangannya. Tuan Keenan dan Nyonya Dira kompak membalas senyuman dan lambaian tangan putranya.
"Mah-Pah, ini adalah Flora. Dia wanita yang aku cintai." Arsen memperkenalkan Flora pada kedua orang tuanya. Namun saat orang tua Arsen mengulurkan tangannya, Flora terlebih dahulu menyemprotkan handsinitizer ke tangannya dan juga tangan kedua orang tua Arsen. Nyonya Dira dan Tuan Keenan kompak saling melempar pandangan aneh.
"Maaf ya Om-Tante, sudah kebiasaan. Aku Flora." Kata Flora yang akhirnya menjabat tangan kedua orang tua Arsen.
"Tidak masalah Flora. Kamu sangat cantik." Puji Nyonya Dira.
"Terima kasih Tante."
"Pah-Mah, Flora ini adalah seorang model dan aktris. Aku mengenalnya saat aku sedang meninjau resort di Bali. Dia disana sedang melakukan syuting iklan." Jelas Arsen.
"Oh sungguh? Hebat sekali kamu ya. Sudah berapa film dan sinetron yang kamu bintangi? Maaf ya Om soalnya juga jarang menonton televisi atau bioskop."
"Belum banyak, Om. Bulan depan ada proyek film horor. Untuk sementara aku hanya mengambil proyek iklan, model dan drama seri. Karena aku ingin lebih menikmati waktuku bersama Arsen. Aku tidak bisa kalau harus berpisah lama dengannya. Apalagi kehadirannya selalu menjadi pusat perhatian para gadis.'' Kata Flora sambil memeluk manja lengan Arsen.
''Oh begitu. Baiklah lebih baik kita makan dulu, kebetulan sudah datang,'' kata Keenan.
''Iya Om.'' Jawab Flora dengan gaya anggunnya.
''Pah, kamu yakin kalau mau punya menantu seperti itu. Mereka ini mirip, sama-sama menjaga kebersihan. Lihat saja sendok saja di semprot, apa-apa di semprot. Mama saja capek kalau lihat Arsen berlebihan seperti itu. Bagaimana kalau mereka berdua bersatu?'' bisik Nyonya Dira pada suaminya.
''Mah, aku memang perfeksionis tapi aku tidak menyangka kalau Arsen akan separah ini. Sebaiknya kita tes saja calon menantu kita ini. Besok kan kamu mau pergi ke rumah singgah, kamu ajak saja dia. Aku tidak ingin kalau Arsen salah pilih.''
''Aku juga sama, Pah. Naluriku sebagai ibu mengatakan kalau dia bukan yang terbaik untuk Arsen.''
''Kita lihat saja nanti, Mah.''
''Papa sama Mama bisik- bisik apa sih?'' sahut Arsen.
''Begini, besok Mama mau ke rumah singgah. Mama ingin mengajak Flora kesana. Apa Flora mau?''
''Boleh Tante. Aku mau kok ikut menemani Tante. Tapi apa itu rumah singgah tante?''
''Oh itu seperti yayasan. Yaysan anak yatim, begitulah Flora.''
''Wah, aku mau sekali Tante. Aku sangat menyukai anak-anak,'' kata Flora dengan senyum lebarnya.
''Baiklah kalau begitu besok jam 10 pagi.''
''Iya Tante.''
''Dan besok Arsen, kamu ikut Papa untuk menemui Om Darwin. Dia baru saja pulang dari Jerman. Dia sangat tertarik dengan gelang kesehatan yang kamu rencakan. Ya siapa tahu Om Darwin bisa memasarkannya kesana.''
''Ide bagus, Pah. Besok aku jemput Papa ke rumah ya.''
''Oke.''
''Hmmmm sepertinya sangat menyenangkan menjadi menantu seorang konglomerat,'' batin Flora.
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 253 Episodes
Comments
Kar Genjreng
mungkinkah yang akan menjadi menantunya adalah Sheena.. soalnya flora bukan gadis baik hanya menginginkan kekayaannya Arzen saja... author seneng sinetron ya.. karena pernah baca judulnya lupa si cuma di situ ada kata kata sinetron ngono lo ga popo si.. ok lanjutke..
2022-01-19
0
Tutun Imam
up dong nungu nih
2021-09-15
0
Irsa Arini
flora rupanya agak licik nih, biar bisa menjadi menantu konglomerat
2021-09-15
0