''Honey, kamu mau kan menemaniku belanja. Aku butuh sepatu dan pakaian untuk syuting iklan besok.'' Rengek Flora yang bergelayut pada lengan Arsen yang sedang fokus menyetir.
''Maaf ya, Flo. Kamu hari ini pergi sendiri saja. Aku kan sudah memberimu kartu untuk berbelanja. Aku sibuk sekali hari ini.''
''Kamu selalu tidak ada waktu untukku. Aku tidak butuh uangmu tapi aku butuh kamu.''
''Iya aku paham. Tapi bagaimana lagi? Weekend kita habiskan waktu bersama.''
''Tapi aku bahagia sekali, kamu sudah mengenalkan aku dengan kedua orang tuamu. Padahal kita baru lima bulan bersama. Apa kamu serius dengan hubungan kita?''
''Iya aku serius. Karena selama aku mengenal banyak wanita, kamu lah yang masuk dalam kriteriaku. Apa kamu siap kalau kita menikah?''
''Menikah? Mmmmm aku tidak ingin terburu-buru, Arsen. Aku sudah terlanjur menandatangani sejumlah kontrak yang mengharuskan aku untuk tidak bersuami terlebih dahulu.'' Jawab Flora dengan tergagap.
''Oke baiklah. Aku akan mendukung penuh karirmu. Apapun yang kamu perlukan, katakan saja.''
''Terima kasih ya, honey. Aku sangat mencintaimu.''
''Aku juga mencintaimu, Flo.''
-
Sementara itu Sheena baru tersadar dari pingsannya. Pandangannya mengedar saat melihat sekelilingnya yang tampak asing.
''Aku dimana?'' ucapnya tercekat seraya beranjak dari tempat tidurnya.
''Nona, Nona sudah sadar.'' Kata Pak Roni, supir Arsen.
''Anda siapa? Dan saya dimana? Bagaimana saya bisa sampai disini?''
''Tadi Nona hampir tertabrak oleh mobil yang saya kendarai tapi Nona ternyata pingsan.'' Jelas Pak Roni. Sheena terdiam berusaha mengingat apa yang baru saja ia alami.
''Maafkan saya ya, Pak. Karena saya tadi yang tidak fokus saat menyeberang. Kalau begitu saya akan pergi dan terima kasih telah menolong saya.''
''Tapi Nona, Tuan meminta saya untuk menjaga Nona disini sampai Tuan kembali.''
''Tuan? Maksudnya?''
''Iya Tuan, saya. Saya ini supir disini. Jadi sebaiknya anda menunggu Tuan sampai kembali.''
''Apa? Siapa lagi Tuan itu? Apakah dia seperti Tuan Hanafi? Astaga, aku keluar dari sarang harimau dan sekarang masuk ke sarang singa,'' batin Sheena penuh rasa takut.
''Kalau begitu, saya boleh ke kamar mandi.''
''Baiklah. Saya akan menunggu di luar.'' Kata Pak Roni seraya berlalu. Sheena kemudian pergi ke kamar mandi untuk mencuci mukanya.
''Ya Tuhan, apa yang harus aku lakukan sekarang. Bagaimana aku mengatasi semua ini? Lalu bagaimana Ayah? Apa Ayah sudah berhasil melunasi hutang Ibu?'' Keira terus bergumam sambil menatap wajahnya dari pantulan cermin.
''Aku harus pergi dari sini. Jangan-jangan pemilik rumah ini seorang gengster atau mungkin mafia. Aku di culik dan di jual. Atau aku di bunuh dan organ tubuhku di perjual belikan,'' gumam Sheena dengan beribu pertanyaan dalam benaknya. Ia kemudian segera keluar dari kamar mandi dan kembali membawa koper serta ranselnya. Shenna mengendap keluar kamar.
''Wah, ini rumah atau istana? Dimana pintu keluarnya?'' batin Keira sambil terus mengendap. Sheena sangat hati-hati supaya tidak ada yang melihatnya tapi rumah itu tampak sepi. Bahkan rumah itu sangat rapi dan amat sangat bersih.
Namun saat Sheena berjalan mundur, ia merasa menabrak seseorang. BRUK! Shenna lalu menoleh ke belakang dan melihat seorang pria yang sangat tampan. Cahaya menyilaukan terpancar dari belakang pria itu, aura ketampanan yang membuat semua wanita bertekuk lutut. Mata Shenna bahkan sampai tak berkedip.
''Hhh, aku sudah terbiasa melihat para wanita menatapku seperti itu.'' Kata Arsen.
''Si-siapa kamu?''
''Aku pemilik rumah ini. Apa kamu tidak ingat denganku?'' tanya Arsen sambil menyilangkan kedua tangannya di dadanya.
''Mmmm siapa? Aku lupa.''
''Ingatanmu ternyata sangat buruk. Kamu yang mengotori jas ku dengan ingusmu yang menjijikkan itu." Tegas Arsen sambil mendekatkan wajahnya pada Sheena. Shenna pun terdiam dan mengingat kembali kejadian malam itu. Malam dimana dia sedang patah hati.
''Gawat! Kenapa aku sampai berbuat bodoh seperti itu?'' batin Sheena.
''Oh itu. Aku minta maaf. Aku tidak sengaja melakukannya.''
''Kamu tahu berapa harga jas ku? Jas itu rancangan desainer terkenal dan belinya menggunakan dolar. Jadi kamu harus menggantinya.''
''Aku tidak punya uang sebanyak itu. Biar aku cuci kan saja pakaianmu.''
''Hhh kamu pikir, dengan di cuci bisa mengembalikan kebentuk semula. Apalagi dengan ingusmu yang menyimpan ribuan bakteri di dalamnya. Jadi kamu harus bertanggung jawab. Kamu harus menggantinya.''
''Sudah ku bilang kalau aku tidak punya uang.''
''Jangan banyak alasan! Aku bisa melaporkanmu pada polisi atas perbuatan tidak menyenangkan.''
''Hanya masalah kecil saja harus di bawa ke kantor polisi? Kejam sekali anda. Memang ya orang kaya suka seenaknya sendiri. Mentang-mentang banyak uang, suka menindas orang miskin. Lagipula tidak ada saksi dan barang bukti, silahkan saja.'' Kata Shenna yang berusaha melawan Arsen.
''Aku permisi, Tuan. Terima kasih untuk pertolonganmu dan maaf aku sudah menganggu perjalananmu.'' Kata Sheena sambil berlalu.
''Eits, siapa suruh kamu boleh pergi!" kata Arsen sambil menarik ransel Sheena.
''Aku sedang sibuk, Tuan. Jadi jangan mengangguku. Biarkan aku pergi! Tidak ada untungnya anda menahan orang miskin seperti aku.''
''Baiklah sebagai ganti rugi, jadi pembantu di rumahku sampai hutangmu lunas.''
''Hutang apalagi? Kita saja baru bertemu tapi anda sudah menagihku hutang. Jadi aku mohon, jangan persulit hidupku. Biarkan aku pergi!" Kata Sheena sambil menepis tangan Arsen.
''Kalau kamu mencoba keluar, aku akan melaporkanmu pada polisi!"
''Laporkan saja kalau berani,'' ucapnya sambil berlalu.
''Kuat Shenna! Kamu harus berani! Apalagi berurusan dengan orang asing. Setidaknya kamu harus secepatnya kabur. Daripada kamu di jual.'' Sheena mempercepat langkahnya dan segera meninggalkan rumah Arsen.
''Sial! Berani-beraninya dia pergi. Ah, sudahlah! Untuk apa juga aku menghiraukannya. Lebih baik aku urus saja pekerjaanku.'' Kata Arsen sambil berlalu menuju kamarnya.
-
Malam hari di sebuah apartemen, suara decapan dua insan yang sedang bercinta memenuhi isi kamar.
''Ahhhh,'' lenguh panjang sepasang kekasih saat keduanya sampai pada puncak kenikmatan. Kini keduanya saling berpelukan dengan tubuh yang masih telanjang di balik selimut.
''Bagaimana dengan kekasihmu yang super bersih itu, sayang?'' tanya seorang pria berwajah tampan dan berjambang, dengan tato naga di lengannya.
''Aku sudah tidak tahan bersamanya. Kalau bukan karena mengincar uangnya, aku sudah muak. Aku sama sekali tidak puas. Dia bahkan tidak tergoda dengan ku sama sekali. Untuk sekedar mencium pipi saja, aku harus menyemprotkan spray anti kuman. Tadi dia mengajakku untuk bertemu dengan orang tuanya.'' Dan ternyata wanita itu adalah Flora.
''Apa dia ingin menikahimu?'' tanya Hans, kekasih Flora yang sudah ia kencani selama 2 tahun.
''Iya. Tapi aku belum siap. Aku tidak mungkin bisa hidup bersama dengan pria itu. Hanya kamu yang bisa memuaskan aku di ranjang, sayang. Kamu juga tidak kalah tampan dengannya.''
''Jujur saja aku sangat takut kalau kamu goyah.''
''Mana mungkin. Kamu adalah produser terkenal bertangan dingin. Kalau bukan karena bujukanmu, mana mungkin aku dekat dengannya. Karena kamu butuh dana lebih untuk mengganti ke rugianmu.''
''Kita bisa memanfaatkannya. Dia putra konglomerat tapi sangat bodoh.''
''Dia masih lugu, sayang. Sebelum aku mendekatinya, aku kan mencari dulu kriteria wanita yang ia sukai seperti apa. Heran saja, jaman sekarang mencintai seseorang hanya karena alasan kebersihan. Aku pikir dia itu sakit.''
''Kamu benar! Dia itu tidak waras. Sepertinya dia juga sangat mencintaimu.''
''Dia mencintaiku karena aku sempurna di matanya. Aku tidak tahan hidup berdampingan dengannya, dengan pura-pura menjadi orang sok bersih. Rasanya aku sudah tidak tahan bersama dia.''
''Sabar sayang. Kamu sebentar lagi bisa mendirikan butik dan sekolah model, sementara aku akan memperbesar PH ku. Dengan suntikan dana dan dengan rayuanmu, dia sangat mudah untuk di kelabuhi,'' kata Hans dengan tawanya. Begitu pula dengan Flora yang mentertawakan kebodohan Arsen.
Bersambung..... Yukkkk like komen dan vote yang banyak ya, makasih 🙏🙏❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 253 Episodes
Comments
Jubaedah Tfk
kok nama nya keira😁
2022-01-19
0
Kar Genjreng
dugaan Orang tua Arsen benar ya thor... tapii kenapa ga di perpanjang pertemuannya dengan Shenna thor.. apa ketemu lagi nantinya..
2022-01-19
0
Penulis Amatir
up
2021-10-02
0