Masih di rumah singgah, Flora pamit ke toilet pada Nyonya Dira bersama asistennya. Namun bukanya ke toilet, Flora justru pergi ke halaman belakang. Asistennya memberikan ia sebuah rokok sekaligus memberikan korek untuk Flora.
''Huft, rasanya pahit sekali mulutku. Kalau sehari saja tidak menyesap rokok ini.'' Ucapnya sambil mengebulkan asap dari bibirnya.
''Ternyata pencitraan seperti ini sungguh melelahkan ya, Jon.'' Kata Flora pada asitennya yang bernama Joni.
''Sabar lah, Flo. Ini demi karir. Bayangin aja kalau nanti berita ini udah gue up di channel youtube elo, pasti viewernya naik dan langsung tranding. Elo bakal jadi headline di seluruh Indonesia. Calon menantu konglomerat, Flora Michella Fransiska. Dan karir elo semakin meroket.''
''Iya tapi gue capek kalau harus pura-pura sok bersih dan higenis seperti itu. Secara apa yang dia lakukan sudah sangat berlebihan. Kalau gue udah dapetin apa yang gue mau, gue tinggalin lah. Siapa yang bisa hidup dengan manusia seperti itu. Oke dia tampan, mapan dan punya segalanya tapi kalau mentalnya terganggu, buat apa?''
''Kayaknya si Tuan tampan itu bukan sekedar bersih tapi penyakit nggak sih? Lebih tepatnya penyakit mental OCD.''
''Kayaknya sih gitu. Selama gue hidup di dunia, baru sekali ini ketemu cowok kayak gitu. Apa-apa cuci tangan, mau pelukan aja pakai di semprot. Dan yang lebih anehnya lagi, masa iya kita nggak pernah ciuman? Setiap gue mau nyium, dia bilang jangan. Secara gue cewek normal, pasti lah pingin ngrasain ciuman. Gue pikir dia nggak separah itu meskipun gue akui, dia itu royal banget.''
''Ya udah lah, sabar aja. Kalau nggak kuat cukup lambaikan tangan.'' Seloroh Joni dengan tawanya.
''Ya udah kita balik. Udah habis satu batang rokok, udah tenang hidup gue. Tapi gue kumur dulu, sekalian mana parfum gue biar Tante Dira nggak curiga.''
Joni lalu mengeluarkan semua keperluan yang di butuhkan oleh Flora di dalam tasnya. Setelah semuanya bersih dan tidak ada aroma rokok, Flora pun kembali lagi berkumpul bersama Nyonya Dira dan anak-anak di rumah singgah.
Setelah acara selesai, Flora pun pamit terlebih dahulu pada Nyonya Dira.
''Tante, aku pamit dulu ya. Aku ada syuting iklan. Sekali lagi terima kasih untuk pengalaman yang berharga ini ya, Tante.'' Kata Flora seraya memeluk Nyonya Dira.
''Iya. Tante juga senang sekali hari ini bersama kamu, Flora. Terima kasih ya untuk hadiahnya, mereka pasti sangat senang.''
''Sama-sama, Tante. Aku juga bahagia bisa berbagi dengan mereka. Aku pergi dulu ya, Tante. Tante hati-hati dan sampai bertemu kembali.''
''Iya Flora. Kamu juga hati-hati ya.''
Akhirnya Flora meninggalkan rumah singgah itu dan Nyonya Dira pun memutuskan untuk pulang. Selama di dalam mobil, Nyonya Dira mencari artikel tentang OCD. Rupanya dia mendengar semua pembicaraan Flora dengan asistennya. Sungguh sakit sekali hati Nyonya Dira mendengar fakta yang sebenarnya tentang Flora. Bahkan ia merasa gagal karena tidak mengenali gejala OCD pada Arsen sejak kecil. Air mata pun tak bisa terbendung, saat mengingat semua ucapan Flora dan saat melihat isi artikel tentang OCD lewat layar ponselnya.
''Apakah benar itu penyakit mental? Kenapa sebagai ibu aku tidak menyadarinya?'' batin Nyonya Dira.
Saat berhenti di rambu lalu lintas, pandangan Nyonya Dira tertuju pada seorang gadis yang tak lain adalah Shenna. Shenna sedang asyik bercengkrama dengan anak jalanan. Shenna juga membagikan makanan kecil untuk mereka. Shenna bernyanyi bersama dengan anak-anak jalanan itu.
''Siapa gadis itu? Dia cantik sekali. Melihatnya, aku mengingat diriku yang dulu.'' Gumam Nyonya Dira. Nyonya Dira lalu memutuskan untuk keluar dari mobil.
''Pak Aryo sebaiknya menepi dulu. Saya mau menghampiri anak-anak jalanan disana.''
''Baik Nyonya.''
Nyonya Dira lalu keluar dari mobil dan menghampiri mereka.
''Halo anak-anak!" sapa Nyonya Dira dengan lembut. Sheena yang mendengar suara tidak asing itu pun mendongakan kepalanya.
''Halo Tante.'' Sapa salah satu mereka.
''Maaf, apa kamu salah satu kerabat mereka?'' tanya Nyonya Dira pada Sheena.
''Kebetulan tidak, Tante. Aku berhenti saat melihat mereka.''
''Oh begitu. Kebetulan saya punya rumah singgah. Apa kalian mau ikut bersama Tante?''
''Mau sekali, Tante.'' Jawab mereka dengan kompak.
''Apa Tante sungguh punya rumah singgah? Bukan tempat penampungan untuk menjual mereka kan?'' kata Sheena yang merasa khawatir.
''Tenang saja. Aku bukan orang jahat. Perkenalkan namaku Dira Dirgantara.'' Kata Nyonya Dira sambil mengulurkan tangannya pada Sheena. Sheena tercekat saat mendengar nama itu. Nama yang tidak asing di telinganya.
''Jadi Tante ini, Nyonya Dira Dirgantara Mamanya Kakak Queen?'' tanya Sheena dengan terbata.
''Iya, benar. Kamu siapa? Kenapa mengenal putriku?''
''Namaku Sheena, Tante. Saat SD aku pernah satu sekolah dengan Arsen.'' Kata Sheena yang berusaha mengingatkan Nyonya Dira. Nyonya Dira pun berusaha mengingat hal itu.
''Oh ya, aku ingat. Kamu Sheena yang selalu saja mendapat marah dari Arsen kan?''
''Iya Tante. Sudah lama sekali kita tidak bertemu. Bagaimana kabar Kakak Queen dan Kak Raja?''
''Mereka semuanya baik. Dan mereka menetap di London bersama anak-anak mereka. Mereka mempunya dua orang anak Rania dan Rainer.''
''Syukurlah mereka baik-baik saja.''
''Sebaiknya kita lanjutkan mengobrol sekalian makan siang bagaimana? Biar nanti anak-anak ini di urus oleh pegawaiku.''
''Maaf sekali ya, Tante. Bukanya menolak tapi aku janji untuk bertemu dengan Ayahku. Bagaimana kalau lain kali?''
''Baiklah tidak masalah.''
''Kalau begitu aku permisi ya, Tante. Sampaikan salam ku untuk Kakak Queen dan Kak Raja ya.''
''Salam untuk Arsen mana?'' tanya Nyonya Dira.
''Tante tahu sendiri kan kalau Arsen suka kesal dengan ku. Kalau dia mendengar namaku, dia pasti akan marah. Karena aku selalu jahil padanya. Jadi sebaiknya rahasiakan saja pertemuan kita.'' Kata Sheena dengan senyumnya.
''Baiklah Sheena. Oh ya ini kartu nama Tante, disana juga ada alamat rumah singgah. Kamu bisa mengunjungi mereka. Salam untuk Ayah kamu ya.''
''Pasti Tante. Sampai jumpa Tante.''
Sheena kemudian berlalu dan memilih untuk naik angkot.
''Bagaimana reaksi Arsen kalau bertemu dengan Shenna ya?'' gumam Nyonya Dira dalam hati.
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 253 Episodes
Comments
Wanda Revano
akhirnya thoorrr.tuh kan bnr mereka prnh satu sd.soalnya aku bca wktu crita di oh my queenn
2022-06-12
0
Kar Genjreng
oh ternyata teman sekolahnya thor bukannya anak dari Darwin ya..
2022-01-19
0
Thry Nophy
lanjut kak
2021-09-18
0