“Amitabha! Liontin Naga? Tidak mungkin … Bagaimana Liontin itu bisa bersamamu?” Biksu Gao Han berkata terbata-bata sesaat kemudian.
Sikap biksu sepuh itu, membuat Hao Long teringat pada kejadian beberapa hari yang lalu saat dirinya bertemu dengan sosok kakek misterius berkemampuan sangat tinggi.
Ia pun segera memberi hormat kepada Biksu Sepuh itu seraya bertanya mengapa Sang Biksu begitu terkejut dengan Liontin yang tergantung di lehernya itu.
“Aku akan menjelaskannya setelah Kau selesai mengobati tubuh fana ini.” Biksu Gao Han kembali duduk dengan nafas yang mulai teratur kembali.
Hao Long tak memiliki pilihan lain, Ia pun segera mengeluarkan satu Buah Persik Dewa dari dalam Cincin Ruangnya. Setelah itu Ia membuat buah itu mengambang tepat di atas pusar tubuh fana Sang Guru.
Dari kedua telapak tangannya, keluar cahaya kuning keemasan yang segera menyelimuti Buah Persik Dewa yang kulitnya juga berwarna kuning keemasan.
Perlahan cahaya keluar dari buah persik masuk ke dalam pusar tubuh fana Ao Lang yang wujud Rohnya telah duduk bermeditasi.
Sementara Biksu Chang Lin mengawasi proses yang berlangsung hingga seharian itu. Saat hari telah berganti malam tiga jam lalu, akhirnya proses itu pun hampir selesai.
Terlihat kedua lengan Hao Long mengeluarkan keringat yang berwarna yang tidak bening, melainkan kecoklatan.
Saat buah persik itu tinggal sebesar ibu jari, Hao Long seorang menggerakkannya ke arah kepala Sang Guru tepatnya di atas keningnya.
Tubuh Fana Ao Lang tersentak beberapa kali saat Hao Long mengalirkan energi dari buah Persik Dewa itu agar memasuki dahi sang guru. Proses ini adalah proses yang menentukan kesembuhan Ao Lang.
Hao Long mengalihkan pandangan ke arah Biksu Chang Lin yang segera berdiri dari duduknya dan berpindah duduk di belakang Hao Long yang mulai kehabisan energi qi.
Dengan bantuan energi dari Biksu Chang Lin, akhirnya satu jam kemudian proses pengobatan Ao Lang selesai.
Biksu Chang Lin segera membaca mantera untuk mengembalikan Roh Ao Lang yang tiba-tiba tertarik dengan sangat cepat memasuki raganya.
Sesaat kemudian, Ao Lang tersadar dengan tubuh fananya. Ia segera bangkit untuk duduk. Keterkejutan terlihat dari wajahnya saat merasakan tubuhnya memiliki energi qi yang besar.
Tidak Ia duga sama sekali, setelah proses pengobatannya selesai, dirinya telah mencapai tingkat Pendekar Langit Tahap Menengah.
“Long’er … Terimakasih Kau telah menyembuhkan Guru.” Ao Lang yang begitu gembira segera memeluk Hao Long yang masih duduk lemas.
Hao Long tersenyum bahagia karena berhasil mengobati Sang Guru. Namun rasa letih membuatnya segera terkulai lemas dan segera tertidur di pelukan Ao Lang.
Dengan perlahan-lahan Ao Lang mengangkat tubuh Hao Long dengan energi qi nya. Setelah membaringkan tubuh murid satu-satunya itu, Ia segera menyelimutkan jubah yang dilepas Hao Long tadi pagi.
“Terimakasih telah membantuku selama ini Sahabatku.” Ao Lang segera memberi hormat dengan mengangkat kedua tangannya kepada Biksu Chang Lin.
Ia juga memberi hormat kepada Biksu Sepuh Gao Han. Sang Biksu yang telah berusia lebih dari seratus tahun itu, segera meminta Ao Lang dan Biksu Chang Lin untuk mendekat kepadanya.
“Penderma Ao Lang, Siapa sebenarnya muridmu itu? Dan dari manakah Ia berasal?”
Ao Lang segera menjelaskan bahwa Hao Long berasal dari masa depan, tepatnya empat ribu tahun dari masa sekarang. Dan Ia berada di masa kini, karena dibawa oleh Sosok yang mengaku sebagai Dewa Naga Api.
Dahi Biksu Gao Han berkerut mendengar hal itu, lalu Ia kembali bertanya.
“Apakah Ia mengetahui Liontin apa yang ada di lehernya itu?”
“Yang Ia ketahui adalah Liontin Naga itu benda kuno yang merupakan warisan turun temurun dari keluarganya. Selain itu, Ia tidak mengetahui bahwa Liontin Naga itu membuat Ia dan seorang gadis temannya bisa berada di masa sekarang.”
Biksu Gao Han mengangguk-anggukkan kepalanya. Ao Lang kemudian bercerita tentang kejadian beberapa hari lalu, saat seorang kakek yang memiliki kekuatan setara dengan Biksu Gao Han.
“Mungkin Dia adalah Qiu Heng, Si Dewa Tongkat Merah. Kenapa Ia muncul kembali ke dunia persilatan?”
Biksu Gao Han berkata demikian setelah Ao Lang menyebutkan ciri-ciri Kakek tersebut. Terlihat kekhawatiran di wajahnya setelah mengetahui jika Qiu Heng telah kembali.
“Sebenarnya Liontin apakah yang dimiliki oleh muridku itu Sesepuh?”
Ao Lang yang penasaran melihat ketakutan kakek Misterius terhadap Liontin yang dimiliki Hao Long, memberanikan diri bertanya kepada Biksu Gao Han.
Setelah terdiam beberapa saat dan menghela nafas panjang, Biksu Gao Han pun mulai menjelaskan kepada Ao Lang dan Biksu Chang Lin.
Sekitar lima puluh tahun lalu, terjadi sebuah pertarungan yang dilakukan oleh empat jagoan Daratan Kuno. Pertarungan itu dilakukan di atas sebuah tebing yang berada di tepi Pantai Hitam di sebelah wilayah Timur daratan Kuno.
Pertapa Sakti Pulau Persik, Dewa Tongkat Merah, Dewa Tombak Golok dan dirinya sendiri bertarung untuk memperebutkan Liontin Naga Api yang saat itu dimiliki olehnya.
Liontin itu Biksu Gao Han dapatkan dari Gurunya yang merahasiakan dari mana Liontin itu berasal. Liontin itu sebenarnya sebuah Segel untuk membuka sebuah goa yang berada di Pantai Hitam.
Konon di dalam goa itu, terdapat sebuah Zamrud yang bernama Khatulis. Zamrud sebesar kepala bayi baru lahir itu, memiliki kekuatan energi tak terbatas.
Manusia yang bisa menyerap energi murni dari kristal tersebut, dipastikan akan memiliki kekuatan seperti Dewa.
Karena hal itulah, Liontin Naga Api menjadi benda yang diperebutkan oleh keempat Jagoan tua itu. Sekaligus untuk menentukan siapa yang terkuat diantara mereka berempat.
Namun di luar dugaan mereka, saat pertarungan memuncak dan Liontin itu terlempar dari jubahnya, terjadi sesuatu yang membuat mereka nyaris tewas.
Liontin Naga yang mengambang di udara itu, berusaha ditarik oleh ke empatnya dengan menggunakan energi qi mereka masing-masing.
Namun tiba-tiba Liontin itu bersinar terang menyilaukan mata dan sesaat kemudian melesat keluar Sosok Naga Api sepanjang lima puluh meter yang dengan kekuatannya melemparkan mereka hingga terlempar puluhan meter.
Selain mengalami luka yang parah, kultivasi mereka pun turun hingga ke tahap Pendekar Langit Tahap Awal dari sebelumnya Pendekar Dewa Tahap Awal.
Saat Ular Naga Api itu akan kembali menyerang untuk membunuh mereka, tiba-tiba ular naga itu meraung dan kembali terhisap ke dalam Liontin.
Sesaat kemudian Liontin itu melesat ke udara dan menghilang di ketinggian. Meninggalkan keempat jagoan yang terduduk lemas dengan wajah pucat.
Masih tersisa kengerian di wajah mereka masing-masing dengan apa yang baru saja terjadi. Beruntungnya mereka masih tetap hidup.
Setelah kejadian itu, mereka pun menghilang dari dunia persilatan hingga saat ini.
“Kurasa, Dewa Tongkat Merah telah berhasil memulihkan kultivasinya ke tingkat Pendekar Dewa hingga Ia memutuskan untuk kembali ke muncul.”
Biksu Gao Han berkata dengan suara parau saat mengakhiri kisah yang terjadi lima puluh tahun lalu itu dan juga alasan Ia menghilang dari Dunia Persilatan.
“Lalu bagaimana Liontin itu bisa dimiliki oleh Klan Hao yang jahat itu?” Tanya Ao Lang kemudian.
-------------------------O-------------------------
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 169 Episodes
Comments
Muhammad Azrori
Pontianak. Zambrut akhtulistiwa
2024-01-11
1
Rin Alfarizy
💯💯💯💯💯
2022-03-26
2
Rin Alfarizy
💯💯💯💖💖💖
2022-03-26
1