Hao Long bergegas keluar dari Ruang Aula Sekte Tangan Dewa dengan senyum tipis dan mata yang digenangi air karena melihat kesedihan Lai Ong dan Sheng Gu yang tidak berdaya akan situasi mereka.
“Dasar sampah Hao! Pergilah dari sekte kami jauh-jauh!”
Hao Long terkejut mendengar teriakan beberapa murid Sekte Tangan Dewa yang berteriak bergantian menghina dirinya dengan sebutan sampah.
“Beginikah rasanya disebut sampah! Benar-benar menyakitkan!” Hao Long menggeram marah. Namun Ia tidak kuasa membalas hinaan itu saat ini.
Sepanjang satu kilometer saat akan keluar dari wilayah Sekte Tangan Dewa, Hao Long selalu mendapat hinaan dari para murid lainnya.
Hingga akhirnya Ia tiba di gerbang Sekte yang begitu besar dengan tembok yang cukup tinggi.
Sesampainya di luar gerbang, Hao Long termenung. Ia baru menyadari jika tidak mengetahui kemana arah tujuannya saat ini.
Saat itulah Ia teringat akan Li Annchi yang berada di Sekte Pulau Es. Akhirnya Hao Long memutuskan untuk mencari keberadaan Li Annchi apapun resiko yang akan Ia hadapi.
“Long’er! Tunggu sebentar.” Suara Patriark Gu Bao yang tiba-tiba muncul dari udara, mengejutkan Hao Long.
Gu Bao lalu memberi sebuah surat dan satu cincin ruang yang berisi sepuluh ribu batu roh untuk bekal Hao Long. Hao Long diberi surat itu untuk Ia bawa ke Sekte Tombak Emas.
Ketua Sekte Tombak Emas adalah Sahabat baik Gu Bao. Ia berharap sahabatnya itu, mau menjadikan Hao Long sebagai muridnya.
Hao Long sangat tersentuh dengan perhatian yang Gu Bao berikan. Ia berjanji suatu saat akan mengunjungi sekte Tangan Dewa setelah dirinya menjadi kuat.
Hao Long berjalan ke arah yang ditunjuk oleh Gu Bao yaitu ke arah selatan dari wilayah Sekte Tangan Dewa. Menurut Gu Bao, dalam sebulan Hao Long bisa tiba di tempat yang Ia tuju.
Saat sudah tidak terlihat lagi oleh Gu Bao, Hao Long memasukkan Tasnya ke dalam Cincin Ruangnya.
Setelah tiga jam berjalan, Hao Long yang merasa keletihan, beristirahat di bawah sebuah pohon besar. Telah dua perkampungan yang Ia lewati dan Ia mulai merasakan lapar.
“Ah kenapa aku lupa dengan Sesepuh Ao Lang?”
Hao Long yang tidak pernah bertemu lagi dengan Roh Ao Lang sejak pertama kali melihatnya dua minggu lalu, segera mengusap-usap cincin ruang di jari tengahnya.
Beberapa saat kemudian, keluarlah asap putih yang hanya Hao Long sendiri yang bisa melihatnya. Asap yang berubah menjadi wujud Ao Lang beberapa saat kemudian.
“Kenapa Kau baru memanggilku saat ini? Sudah banyak waktu yang terlewatkan untuk kau berkultivasi!”
Ao Lang yang baru muncul, terlihat marah kepada Hao Long yang kini menggaruk kepalanya mendengar perkataan makhluk berwujud roh itu.
“Maafkan Aku kakek, Aku terlalu asik dengan teman-teman baruku. “ Hao Long lalu menjelaskan situasinya yang kini sedang Ia hadapi.
“Baguslah jika begitu Hahahaha …” Ao Lang tertawa senang mendengar Hao Long di usir dari Sekte Tangan Dewa.
Hao Lang yang keheranan melihat sikap Ao Lang, akhirnya memahami setelah Ao Lang menjelaskan bahwa dengan situasi Hao Long saat ini, Ia bisa leluasa melatih dirinya untuk berkultivasi.
Ao Lang lalu meminta Hao Long mengikutinya. Ia mengetahui sebuah tempat yang tepat untuk melatih kultivasi Hao Long.
Sebuah goa berjarak dua puluh kilometer dari tempat mereka saat ini. Goa itu berada di tengah-tengah hutan yang tidak seorangpun berani memasukinya karena dihuni oleh ribuan binatang buas yang sangat kuat.
Para Kultivator tingkat Kaisar sekalipun, tidak berani memasuki hutan tersebut. Hanya Kultivator Tingkat Bumi saja yang berani memasukinya.
Setelah hampir satu hari berjalan kaki, Hao Long akhirnya tiba di tepi hutan yang terasa sangat menyeramkan itu.
“Ambillah Pedang Naga Emas yang berada di dalam cincin ruangmu itu. Dan peganglah agar kau tidak dimakan oleh binatang buas yang menghuni hutan ini.”
Hao Long tidak terkejut saat mendengar hutan di depannya dihuni binatang buas yang biasa disebut Beast dalam dunia asalnya.
Beast bisa saja memiliki kekuatan yang mengerikan. Karena hal itulah, Hao Long dengan cepat mengeluarkan sebuah pedang yang berbilah emas dari dalam cincin ruangnya.
Aura kuning keemasan segar memancar saat pedang tersebut telah berada di tangan Hao Long. Ia pun segera berlari mengejar Ao Lang yang telah memasuki hutan yang bernama Hutan Kematian itu.
Hao Long bergidik ngeri setelah seratus meter berada di dalam hutan tersebut. Saat itu, Ia melihat puluhan ekor Beast dari berbagai jenis sedang menatapnya dengan lidah yang terjulur seolah melihat hidangan yang lezat.
Namun begitu, tidak ada satupun dari mereka yang berani mendekat, bahkan bergerak mundur saat Hao Long semakin mendekati mereka.
“Kakek … Kenapa Beast ini seperti ketakutan? Apakah pedang ini yang membuat mereka ketakutan?”
“Benar Long’er, Pedang di tangan mu itu adalah Pusaka Tingkat Langit yang mereka takuti.”
Hao Long yang tak memahami tentang tingkat pusaka, lalu bertanya tentang tingkatan pusaka kepada Ao Lang.
Sambil terus melangkah, Hao Long mendengarkan tingkatan pusaka yang dijelaskan oleh Ao Lang.
Ada lima tingkatan pusaka di dunia kuno ini. Yaitu Pusaka Perunggu, Pusaka Perak, Pusaka Emas, Pusaka Bumi dan Pusaka Langit.
Pusaka Langit adalah pusaka yang diciptakan oleh pusaka yang diciptakan manusia namun memiliki kekuatan seperti pusaka yang diciptakan oleh para dewa.
Pedang Naga Emas adalah salah satu dari Pusaka Langit yang diciptakan oleh seorang Penempa Senjata terkenal di masa ribuan tahun lalu.
Pedang Naga Emas, Ribuan tahun lalu dimiliki oleh Cucu Sang Penempa senjata itu sendiri. Pedang pusaka itu, membuatnya menjadi Kultivator pedang yang tidak terkalahkan hingga akhir hayatnya.
Ia menyepikan dirinya dan sejak saat itu pedang Naga Emas menghilang dari dunia kuno dan tidak diketahui lagi dimana keberadaannya.
Tiba-tiba saja, gerakan Ao Lang terhenti. Ia merasakan Aura besar dari Beast yang bergerak cepat ke arah mereka.
“Hati-hatilah! Ada Beast Tingkat Bumi yang sangat kuat sedang mengarah ke tempat kita!” Terdengar kecemasan dalam suara Ao Lang.
Hao Long seketika menjadi gugup, jantungnya berdebar keras mendengar peringatan Ao Lang dengan suara bergetar tersebut.
Sesaat kemudian terdengar suara bergemuruh dari sisi sebelah kiri mereka. Ratusan Beast lain segera lari berhamburan menjauhi tempat tersebut saat mendengar suara raungan yang tiba-tiba muncul di belakang mereka.
Sesaat kemudian, di hadapan Hao Long dan Ao Lang, muncul seekor beast berwujud Singa yang memiliki tubuh kuning keemasan.
Singa setinggi lima meter itu, menatap tajam ke arah Hao Long dengan mata yang lebar dan mulut yang menyeringai. Memperlihatkan taringnya yang sangat besar dan juga tajam.
“Beast ini memiliki kekuatan setara Kultivator Tingkat Bumi Tahap Akhir. Kekuatannya setara dengan kekuatan ku saat masih dalam tubuh fanaku.”
Ao Lang menelan ludahnya saat menyadari kekuatan yang ditunjukkan ole Beast berwujud seekor singa itu.
--------------------O---------------------
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 169 Episodes
Comments
Pendi Sukm
ceritanya sangat bagus kalimat dan alur cerita tertata rapi....cuma sayangnya tidak tamat,,,,mungkin authornya kehabisan ide tentang novel ini,atau authornya sendiri sudah berpindah kedunia kultivator seperti tokoh yang dia ceritakan😁😁😁
2024-03-02
1
Agus Susanto
emangnya 4000 tahun yg lalu udah ada tower pemancar
2023-01-24
1
Simon Istia
mantaaaaap thor
2022-07-16
0