Penonton yang mendukung Wu Xiang, bersorak riuh melihat Lai Ong yang hampir keluar arena. Sementara penonton yang menjagokan Lai Ong, terdiam menahan nafas mereka.
Lai Ong terlihat kebingungan, Ia mencari Hao Long ke arah barisan penonton. Hal itu membuat Sheng Gu menjadi heran. Demikian juga dengan gurunya, Luo Jian.
“Adik Long … Dimana dirimu!?”
Lai Ong berteriak setelah Ia tidak berhasil menemukan dimana Hao Long berada. Pertarungan pun terhenti karena sikapnya tersebut.
Tentu saja Sheng Gu terkejut mendengar perkataan Lai Ong, Ia pun mengedarkan pandangan matanya ke barisan penonton. Namun Ia tidak menemukan sosok Hao Long di sana.
Sementara Hao Long tersenyum kecut, Ia tidak menduga akan sebesar itu reaksi Lai Ong, Ia pun menyesali tindakannya tadi.
“Lai Ong … Apakah Kau sudah menyerah!? Jika tidak, maka segera lanjutkan pertandingan ini!” Tetua Lang Hu pun menegur Lai Ong yang kemudian kembali fokus dengan pertarungannya.
Wu Xiang pun kembali menyerang setelah melihat Lai Ong telah siap dengan pertarungan mereka. Ia yang merasa akan memenangi pertandingan itu, menyerang dengan jurus tendangan yang menjadi andalannya.
Lao Ong teringat ucapan Hao Long beberapa saat tadi, hingga Ia pun menyerang Wu Xiang saat Murid Tetua Lang Hu itu, menyerang dirinya dengan tendangan melompat.
BUGH
Tubuh Wu Xiang terpental hingga ke tepi arena akibat tendangan Lai Ong yang mengenai punggung kirinya. Lai Ong sendiri terlihat tertegun saat mendapati ucapan Hao Long tadi, ternyata benar.
Ia pun menjadi bersemangat menyambut serangan kuat dan cepat dari Wu Xiang yang merasa sangat geram kepada Lai Ong. Ia memutuskan untuk menyerang Lai Ong dengan jurus yang menggunakan energi qi.
Wu Xiang melompat ke udara setinggi lima meter, lalu Ia melakukan tendangan kosong di udara hingga akhirnya terlihat energi berbentuk seperti kaki sebanyak tiga buah.
Energi itu bergerak cepat ke arah Lai Ong yang telah bersiap dengan melepaskan energi berbentuk tangan mengepal untuk menghadang serangan energi dari Wu Xiang.
Jurus Tendangan Dewa bertemu dengan jurus Tinju Dewa, bertemu di udara sehingga terjadi ledakan saat keenam energi itu meledak.
Tubuh Wu Xiang terpental keluar arena sementara Lai Ong nyaris jatuh dari tepi arena dengan mulut yang mengeluarkan sedikit darah.
“Pemenangnya adalah Lai Ong.” Tetua Lang Hu segera memutuskan pemenangnya setelah melihat Wu Xiang bangkit dan terlihat baik-baik saja, walau ada sedikit darah di sudut bibirnya.
“Ong …. Kau baik-baik saja bukan? Selamat kau berhasil mengalahkan Wu Xiang yang angkuh itu. Tapi mengapa tadi kau berteriak memanggil adik Long?”
Tanya Sheng Gu, sesaat setelah Lai Ong kembali duduk di dekatnya di barisan bangku untuk peserta turnamen.
“Gu … Aku mendengar suara Hao Long, Ia memberitahuku agar menyerang punggung kiri Wu Xiang sesaat setelah Ia melakukan tendangan melompatnya. Dan ternyata itu benar. Itulah mengapa tadi aku bisa memukul mundur Wu Xiang.”
“Apa!!”
Sheng Gu terkejut mendengar hal itu. Bagaimana bisa Hao Long mengetahui kelemahan jurus yang Wu Xiang gunakan sedangkan Ia sendiri tidak bisa mengetahuinya.
Perhatian Keduanya teralihkan ke arena turnamen, di mana pertarungan peserta berikutnya telah di mulai. Pertarungan itu berlangsung cukup seru namun hanya sesaat saja.
“Gu … Sekarang giliranmu, selesaikanlah dengan cepat.” Lai Ong berkata setelah Tetua Lang Hu memanggil nama Sheng Gu sebagai peserta berikutnya.
Sheng Gu pun segera melesat ke atas arena dan Ia segera melakukan serangan setelah aba-aba untuk memulai pertandingan terdengar dari Tetua Lang Hu.
Seperti dugaan Lai Ong pertandingan itu berlangsung dengan cepat. Sheng Gu yang merupakan unggulan nomor satu, berhasil mengalahkan lawan dengan mudah.
Seiringnya waktu berjalan, pertandingan pun mencapai babak final, dimana ada empat peserta terkuat yang akan berlaga. Mereka adalah Lai Ong, Sheng Gu, Chou Hung dan Shao Yung.
Tetua Lang Hu segera memanggil Lai Ong yang akan memperebutkan posisi ketiga melawan Shao Yung. Keduanya segera berada di atas arena, disambut suara riuh penonton yang menjagokan mereka.
Pertarungan pun dimulai, kedua peserta menunjukkan kemampuan terbaik mereka demi mendapat gelar sebagai Tetua Muda. Lai Ong berusaha sekuat tenaganya agar bisa mengalahkan lawan.
Namun saat pertarungan keduanya akan mencapai puncaknya tiba-tiba saja sesuatu terjadi di luar dugaan.
BUUUM
Suara ledakan sangat kuat menggelegar dari arah pintu gerbang utama Sekte Tangan Dewa. Sesaat setelah ledakan itu mereda, Aura kekuatan yang sangat besar memenuhi wilayah Sekte Tangan Dewa.
Patriark Gu Bao dan Tetua Luo Jian pun segera melesat diikuti oleh puluhan Tetua Lain ke arah Pintu Gerbang utama yang berjarak satu kilometer dari arena turnamen itu.
Suasana kacau pun segera terjadi, para penduduk menjadi ketakutan setelah beberapa kali ledakan yang lain terdengar. Puluhan Ketua segera mengatur para penduduk yang ingin keluar dari Sekte Tangan Dewa melalui pintu utara dan barat.
Sementara Hao Long yang tengah mengedarkan indera spiritualnya, menunjukkan wajah dengan dahi yang berkerut.
Ia bisa merasakan satu orang yang datang, memiliki tingkat kultivasinya berada di Tingkat Langit Tahap Awal. Selain itu, ada tiga orang yang memiliki kultivasi setingkat dengan Patriark Gu Bao.
Tentu saja Hao Long mencemaskan Patriark Gu Bao yang kultivasinya berada pada Tingkat Bumi Tahap Menengah. Ia pun akan bergegas menuju ke Gerbang Timur yang merupakan gerbang utama Sekte tangan Dewa.
“Hei Kau yang berdiri disana! Cepat pergi dari sini!” Seorang Tetua meneriaki Hao Long yang baru tersadar jika hanya dirinya yang masih berada di tempat itu.
Saat itulah Sheng Gu dan Lai Ong melihat ke arah Hao Long dan mereka terkejut saat menatap lekat wajah saudara angkatnya itu.
“Hao Long! “
Sheng Gu dan Lai Ong segera menghampiri Hao Long yang tersenyum melihat keduanya melesat cepat seperti terbang ke arah dirinya. Ketiganya pun berpelukan dengan erat setelah satu tahun tidak bertemu.
“Hong … Kau terlihat sangat tampan dan menjadi gagah. Eh benarkah kau tadi yang memberitahu kelemahan Wu Xiang kepadaku?”
Hao Long mengangguk cepat mendengar pertanyaan Lai Ong. Beberapa Tetua dan murid yang lain, segera mengerumuni mereka dengan tatapan curiga kepada Hao Long.
“Sampah ini telah kembali rupanya. Suruh Ia pergi dari sini, jika masih ingin tetap hidup.” Salah satu murid yang dulu sering menghina Hao Long, kembali melakukan hal yang sama kepada Hao Long.
Tiba-tiba tubuh Hao Long menghilang dan telah berada tepat di depan pemuda tersebut. Dengan kecepatan yang tidak bisa dilihat oleh mereka, Hao Long segera mencengkeram leher pemuda itu.
“Berbicaralah seperti tadi, maka kepalamu akan terpisah dari lehermu selamanya!”
Bentakan Hao Long yang cukup keras membuat wajah pemuda tiba-tiba memucat pasi.
Sementara para murid yang lain yang masih tertegun dengan apa yang baru saja terjadi, segera tersadar dari keterkejutan mereka. Bahkan para Tetua yang melihat hal itu, menelan ludahnya.
Dari gerakan yang Hao Long lakukan, mereka mengetahui bahwa kultivasi pemuda itu jauh di atas kultivasi mereka.
----------------------O--------------------
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 169 Episodes
Comments
ARA
slalu like walau seeing lupa komen asking asyik baca wkwkwkwk
cuma bisa nemenin othor lewat secangkir KOPI ....cemungut Thor
2022-05-24
3
Wak Jon
Waktunya membuktikan siapa yng sampah sebenarnya..
2022-03-15
1
Wi Candra
sudah mulai seru nih
2022-03-10
1