Saat semua guru dan Siswa-siswi teman sekelas mencari mereka, Hao Long dan Li Annchi sedang berada dalam perut ular naga yang berbeda warna itu.
Keduanya terlihat sedang tak sadarkan diri dengan liontin di kalung mereka menyala terang sesuai dengan warnanya.
Hao Long berada di dalam perut Ular Naga bertubuh merah dengan api yang membara di sekujur tubuhnya yang sepanjang tiga puluh meter lebih.
Sementara Li Annchi berada dalam perut Ular Naga berwarna putih, yang tubuhnya mengeluarkan asap putih berhawa sangat dingin.
Sesaat kemudian kedua ular naga itu, berpisah arah, ketika terowongan yang di depan mereka kini menjadi dua buah. Satu arah ke kanan dan satu arah ke kiri.
Ular Naga putih, memasuki terowongan ke arah kiri, sedangkan Ular Naga Merah yang membawa tubuh Hao Long dalam perutnya, menuju ke arah kanan.
Kedua Ular Naga raksasa itu, keluar dari terowongan yang bernama Lorong Dimensi Ruang dan Waktu pada saat yang bersamaan, namun di tempat terpisah yang jaraknya lebih dari seribu kilometer.
Di dalam perut ular naga, Hao Long yang telah tersadar dari pingsannya, seperti sedang bermimpi saat Ia bertemu dengan seorang pria berjubah merah dengan tubuh yang memancarkan Aura Kuning keemasan.
“Di mana Aku?” Tanya Hao Long saat melihat di sekelilingnya. Ia kebingungan karena hanya melihat kegelapan berada di sekelilingnya.
Yang bisa Ia lihat, hanyalah sesosok pria berwajah tampan yang memandanginya dengan senyum yang menyejukkan. Hao Long tertegun setelah memperhatikan jubah yang dikenakan oleh pria itu.
Jubah itu seperti jubah yang sering digunakan oleh orang-orang jaman dulu yang sering Ia lihat di komik-komik miliknya.
“Maaf Tuan … Siapakah Anda? Dimanakah ini?” Tanya Hao Long dengan wajah yang keheranan.
“Hao Long … Dengarkanlah baik-baik. Aku Dewa Naga Api, Aku datang menjemputmu dan membawamu ke dunia di masa dua ribu tahun sebelum duniamu yang sebenarnya.”
Pria yang ternyata Dewa Naga Api itu, berkata yang membuat Hao Long tertawa mengejeknya.
“Hahahaha … Sepertinya aku sedang bermimpi, Kau Dewa Naga Api? Yang benar sajalah Hahahaha.”
Tawa Hao Long seketika terhenti ketika tiba-tiba sosok di depannya berubah menjadi seekor Ular Naga dengan tubuh yang membara oleh api.
“Kenapa Aku merasakan hawa panas, jika ini adalah mimpi?” Tanya Hao Long pada dirinya sendiri.
PLAK !
ADAOW !
Hao Long menampar pipinya, dan Ia merasakan sakit di bagian itu. Ia pun mengelus pipinya yang masih tergurat merah, bekas tamparannya sendiri.
Ular Naga itu berubah kembali menjadi sosok pria berjubah merah yang berwajah sangat tampan.
Hao Long segera berlutut dan memohon maaf karena telah berlaku kurang ajar kepadanya. Dewa Naga Api itu hanya tersenyum saat menganggukkan kepala.
“Hao Long dengar baik-baik. Kau dijemput dari dunia mu dan dibawa ke dunia empat ribu tahun sebelumnya, adalah untuk mengemban tugas dari kami.” Dewa Naga Api terdiam sejenak, lalu tersenyum keterkejutan di wajah Hao Long.
“Jika Kau bertanya kenapa harus dirimu? Itu karena kau memiliki tubuh Istimewa. Tubuh dengan Elemen Yang. Dan bukan hanya Kau saja yang kami jemput, kekasihmu Li Annchi saat ini berada di dalam perut Ular Naga Es, Ia memiliki tugas yang sama denganmu.”
“Apa!!” Hao Long hampir berteriak demikian, namun berhasil menahannya. Ia pun kembali menatap sosok Dewa Naga Api yang kemudian melanjutkan penjelasannya.
Hao Long dan Li Annchi yang bertubuh Istimewa berjenis Yin, adalah dua orang terpilih yang akan menentukan kedamaian dunia saat ini.
Keduanya akan diberi sebuah Cincin Ruang yang berisi banyak kitab dan pusaka tingkat Dewa. Namun keduanya harus berlatih terpisah sebelum mulai menjalankan tugas mereka yang utama.
Tugas Utama keduanya adalah menumpas tiga belas sekte Aliran Hitam, yang saat ini menguasai tiga belas kota besar di Daratan Kuno ini.
Masing-masing sekte itu mempunyai kekuatan yang berbeda-beda. Sekte yang terlemah adalah Sekte nomor tiga belas dan sekte terkuat adalah Sekte nomor satu.
Dewa Naga Api Juga menjelaskan jika Tiga Sekte pertama, dipimpin oleh ketua yang masing-masing memiliki senjata di tingkat Pusaka Iblis.
Ketiganya juga memiliki tingkatan kultivasi yang sangat tinggi. Yaitu berada pada Tingkat Bumi Level tiga yang sebentar lagi akan menembus tingkat Langit Level Satu.
Dewa Naga Api lalu mengatakan, bahwa ada tujuh tingkatan dalam kultivasi yaitu:
Tingkat Pemula
- Level 1 memiliki 1-100 Kristal qi
- Level 2 memiliki 200 Kristal qi
- Level 3 memiliki 300 Kristal qi
Tingkat Ahli
- Level 1 memiliki 400 Kristal qi
- Level 2 Memiliki 500 Kristal qi
- Level 3 memiliki 600 Kristal qi
Tingkat Raja
- Level 1 memiliki 700 Kristal qi
- Level 2 Memiliki 800 Kristal qi
- Level 3 memiliki 900 Kristal qi
Tingkat Kaisar
- Level 1 memiliki 1000 Kristal qi
- Level 2 Memiliki 1250 Kristal qi
- Level 3 memiliki 1500 Kristal qi
Tingkat Bumi
- Level 1 memiliki 2000 Kristal qi
- Level 2 Memiliki 2500 Kristal qi
- Level 3 memiliki 3000 Kristal qi
Tingkat Langit
- Level 1 memiliki 4000 Kristal qi
- Level 2 Memiliki 5000 Kristal qi
- Level 3 memiliki 6000 Kristal qi
-
Tingkat Dewa
- Level 1 memiliki 10.000 Kristal qi
- Level 2 Memiliki 15.000 Kristal qi
- Level 3 memiliki 20.000 Kristal qi
Hao Long hanya terkagum-kagum dengan tingkatan Kultivasi itu, namun Ia tidak bisa menghapal jumlah qi setiap level dari tingkatan tersebut.
Kelemahannya dalam mengingat angka, juga membuatnya lemah dalam pelajaran matematika di sekolah. Hal ini juga hanya membuatnya tersenyum kecut mendengar penjelasan dari Sosok Dewa Naga Api.
Dewa Naga Api hanya tersenyum melihat Hao Long menggaruk-garuk kepalanya yang selalu menjadi gatal, ketika mendengar hal yang berkaitan dengan angka-angka yang rumit.
“Hao Long, mungkin ini terlalu berat untuk kau pahami dalam sesaat. Aku akan memberimu waktu satu tahun untuk mempelajari seluruh teknik dan kitab yang ada di dalam Cincin Ruang ini.”
Dewa Naga Api membuka telapak tangannya, lalu melayanglah sebuah Cincin ke arah Hao Long.
Cincin itu berwarna seperti besi yang membara. Hao Long ragu untuk mengambilnya, takut jika kulitnya akan melepuh begitu menyentuhnya.
Tanpa diduga oleh Hao Long, Dewa Naga Api menggerakan tangannya, sebuah luka kecil tergores di telapak tangan Hao Long, sehingga membuat darah keluar dari kulitnya.
“Teteskan darahmu di Cincin Ruang itu, dengan begitu kau bisa melihat isi yang ada di dalamnya menggunakan mata batinmu.”
Dewa Naga Api memberi arahan yang segera dilaksanakan oleh Hao Long. Untuk beberapa saat Hao Long terlihat bengong dengan apa yang terjadi depan matanya.
Di tempat yang berbeda, Li Annchi juga mengalami hal serupa. Hanya saja Ia berhasil melihat apa yang ada dalam isi Cincin yang kini tersemat di jari manisnya.
Berbeda dengan Hao Long, Ia bengong karena yang Ia lihat adalah wajah Li Annchi yang sedang Ia rindukan.
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 169 Episodes
Comments
Asiyah Asiyah
episode ini krg menarik
2024-05-23
1
Asiyah Asiyah
hmmm
2024-05-23
0
Nf@. Conan 😎
bkannya 2 rbu ya thor
2024-04-18
0