Di Sekte Naga Api, Hao Long masih termenung di dalam ruangan yang diberikan kepadanya untuk Ia tempati selama berada di sekte tersebut.
Ruangan itu, berukuran tiga kali empat dan memiliki tiga tempat tidur. Dua diantaranya telah memiliki pemilik, namun Hao Long belum mengetahui siapa kedua orang itu.
Hao Long yang baru saja menghubungi Li Annchi, kembali termenung mengingat apa yang baru saja terjadi padanya.
#Flasback
Mereka berenam tadi, akhirnya tiba di sebuah bukit dimana terdapat ratusan bangunan besar yang dikelilingi tembok seperti sebuah kota kecil.
Kedatangan mereka disambut oleh tatapan heran para anggota sekte Naga Api, saat melihat pakaian yang Hao Long kenakan, karena terlihat aneh di mata mereka.
Gu Bao segera membawa Hao Long ke dalam sebuah bangunan dengan ruangan yang sangat besar. Saat ini hanya mereka berdua yang berada di dalam ruangan yang bernama Ruang Aula Sekte itu.
“Long’er … Lepaskan bajumu dan duduklah bermeditasi. Aku akan ingin memastikan satu hal lagi tentangmu.”
Dengan suara tegas dan penuh wibawa, Gu Bao berkata kepada Hao Long yang masih melihat sekeliling ruangan itu dengan wajah yang terlihat kagum.
Hao Long segera melakukan apa yang diperintahkan oleh Gu Bao. Istilah “Bermeditasi” bukan hal yang asing bagi Hao Long yang hobi membaca komik online itu.
Gu Bao pun segera duduk bermeditasi di belakang Hao Long, lalu Ia meletakkan tangannya di punggung pemuda itu.
“Akar Roh Yang?! Kau benar-benar mendapat Anugerah dari Dewa.” Gu Bao terkejut kagum saat mengetahui jenis akar spiritual yang dimiliki oleh Hao Long.
Akar Roh adalah dasar untuk membedakan yang Fana dan Abadi. Dengan Akar Roh seseorang dapat menyerap energi alam dan menyimpannya di dalam dantian di tubuh mereka.
Akar Roh yang dimiliki oleh Hao Long adalah akar roh dengan jenis yang sangat langka. Dengan akar roh jenis ini, seseorang dapat menguasai tiga teknik kultivasi sekaligus yang bersumber dari tiga energi alam.
Ketiga elemen energi alam yang dapat dikuasai oleh Hao Long dengan jenis Akar Roh Yang adalah Elemen Api, Angin dan Petir.
Namun di satu sisi, bukanlah hal mudah untuk menguasai ketiga jenis elemen itu secara bersamaan. Hal yang juga bisa membuat seseorang yang memiliki Akar Roh langka seperti ini, kesulitan dalam berkultivasi jika tidak menggunakan teknik yang tepat.
Dan sejauh ini, teknik yang tepat itu, belum ada. Hanya ada sedikit petunjuk yang belum terbukti kebenarannya. Hal inilah yang membuat wajah Gu Bao seketika berubah setelah menyadari hal tersebut.
“Sepertinya Aku terlalu berharap pada ramalan itu dan bocah ini. Benarkah Ia yang diutus Dewa untuk mengatasi kekacauan di dunia ini? Apakah Aku keliru tentang Ramalan itu. Sedang dunia ini mulai kacau oleh sepak terjang tiga belas Sekte Aliran Hitam. Dan bocah ini masih belum memiliki kultivasi sedikitpun.”
Gu Bao Menghela nafas panjang dan berdiri lalu melangkah kembali ke kursinya. Kursi Ketua Sekte yang berada di tempat paling tinggi dan di tengah-tengah dua deretan kursi lainnya.
“Kakek … “ Hao Long ingin bertanya, namun Gu Bao segera mengangkat tangannya yang membuat Ia terdiam, tak mengerti akan tindakan orang tua itu.
Gu Bao lalu menjelaskan bahwa apa yang berada dalam benaknya tadi. Untuk itu, Ia memanggil salah satu anggota yang berjaga di pintu masuk.
“Long’er … Aku akan memikirkan cara agar Kau bisa berkultivasi, walau aku tak tahu apakah cara itu akan berguna atau tidak dengan Jenis Akar Roh mu itu. Sekarang Istirahatlah. Sebentar Lagi akan ada anggota yang memberi mu jubah Sekte ini. Setelah itu Kau harus memanggilku “Patriark”, Karena mulai hari ini Kau adalah Anggota Sekte Naga Api.”
Setelah berkata demikian, Gu Bao lalu memberi arahan kepada anggota yang berjaga untuk mengantarkan Hao Long ke sebuah ruangan yang kini Ia tempati.
#Endback
“Benarkah Aku akan kesulitan dalam melakukan kultivasi? Lalu apa maksud dari Sosok yang mengaku Dewa Naga Api yang menemuiku di alam bawah sadarku itu?”
Hao Long berkata sambil memandangi dan mengelus Cincin Ruang yang berwarna merah darah di jari tengah tangan kanannya.
Saat itulah itu lah Ia teringat tentang kitab yang harus Ia pelajari di dalam cincin ruang itu. Ia berharap bisa menemukan teknik khusus yang sesuai dengan Akar Rohnya.
“Aku belum bisa melihat dan mengambil Kitab yang berada di dalam Cincin ruang ini. Aku harus bisa melakukannya. Jika tidak maka aku akan menjadi sampah di sekte ini.”
Hao Long tersenyum kecut saat Ia teringat akan banyaknya tokoh utama dalam film-film yang Ia tonton secara online di sebuah Chanel khusus.
Kebanyakan para tokoh harus mengalami pembullyan dan dianggap sampah karena tidak bisa berkultivasi atau memiliki kemampuan beladiri sama sekali.
Hao Long segera duduk dalam posisi bermeditasi, Ia berlatih keras agar bisa melihat ke dalam cincin ruang yang berada di dalamnya.
Sudah tiga puluh menit, namun Hao Long belum juga mampu untuk melihat isi ke dalam cincin ruangnya. Rasa kesal mulai menyelimuti Hati Hao Long.
Akhirnya Hao Long pasrah, semua cara yang Ia ketahui dari komik maupun novel dan film yang Ia tonton, gagal membuatnya bisa melihat isi dalam Cincin ruang itu.
Ia pun merebahkan diri dan mengelus-elus Cincin di jarinya dengan hati yang pasrah akan nasib dirinya yang begitu berubah drastis.
Saat itulah terjadi sesuatu yang membuat tubuh Hao Long sontak berdiri di atas pembaringannya yang terbuat dari kayu hitam yang terlihat sangat keras itu.
Dari Cincin Ruangnya.. tiba-tiba muncul segumpal asap putih yang semakin membesar dan perlahan bergerak menjadi sebuah bentuk seperti manusia.
Beberapa saat kemudian, gumpalan asap itu berubah menjadi seorang kakek yang mengenakan jubah putih, selaras dengan rambut panjangnya, kumis dan jenggotnya yang juga berwarna putih.
“Han … Hantu!!”
Hao Long berteriak ketakutan, namun suaranya tertelan dan tidak keluar dari tenggorokkannya. Tubuhnya gemetar saat mata kakek itu, terbuka dan menatapnya dengan tajam.
“Si…si…siapa Kau!”
Hao Long berkata sambil menatap sang Kakek yang telapak kakinya tidak terlihat karena diselimuti gumpalan awan putih yang berputar bergulung dengan laju yang lambat.
Kakek berjubah putih itu masih diam dan memandang Hao Long dari kepalanya hingga ke ujung Kaki. Lantas Ia tersenyum yang membuat Hao Long sedikit merasa lega melihat senyumannya yang terasa teduh itu.
“Oleh kedua orang tuaku, Aku diberi nama Ao Lang. Namun seratus tahun lalu Aku lebih dikenal sebagai Pertapa Suci. Aku saat ini dalam bentuk Roh yang mendapat tugas dari Dewa untuk melatihmu mempelajari semua Kitab di dalam Cincin Ruangmu itu.”
Pertapa Ao Lang menjelaskan jati dirinya yang memiliki tinggi tubuh satu meter lebih sejengkal itu.
********
Ada sedikit revisi di empat Chapter sebelumnya, tidak banyak sih, namun cukup penting diketahui agar tidak bertanya-tanya ke depannya nanti. Insya Allah mulai hari ini Legenda Liontin Naga Akan rutin dirilis setiap hainya. Terimakasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 169 Episodes
Comments
Asiyah Asiyah
mext
2024-05-23
2
Yuli Yanti
❤️
2023-04-11
0
Wedus Gembel
Hao Long naga 🔥
2022-06-09
1