Satu tahun telah berlalu sejak Hao Long memasuki goa dan memulai Kultivasinya di bawah bimbingan Ao Lang.
Kecepatan Kultivasinya yang memiliki Akar Roh Istimewa dan teknik Kultivasi Tingkat Dewa itu, adalah hal utama yang membuatnya kini telah mencapai Kultivator Tingkat Langit Tahap Awal.
Ao Lang tak akan percaya jika bukan dirinya sendiri yang melatih Hao Long. Bagaimana tidak, dalam waktu hanya satu tahun, Hao Long yang mulanya tidak memiliki Kultivasi sama sekali, kini menjadi Kultivator tingkat tinggi.
Berbagai Teknik Formasi Segel pun, berhasil dikuasi oleh Hao Long dengan sempurna berkat kejeniusannya yang Ia miliki.
Dengan diberkati anugerah dari Dewa berupa berbagai Artefak Sihir yang mempunyai kualitas Tingkat Dewa, membuat Hao Long menjadi Sosok Kultivator yang sulit untuk dikalahkan.
Sementara teknik Pedang Naga Emas, berhasil dikuasai seluruhnya oleh Hao Long dengan penguasaan sempurna. Selain itu Jurus-jurus bertarung tangan kosong, dikuasai dengan tingkat penguasaan yang sama.
Ao Lang yang berada satu tingkat di bawahnya, tak lagi bisa mengimbangi Hao Long lagi, saat mereka berlatih tanding.
Namun masih ada yang mengganjal dalam pikiran Ao Lang. Dari dua belas meridian utama di tubuh Hao Long, masih tersisa dua titik meridian yang belum bisa dibuka. Hao Long selalu gagal saat ingin membuka titik meridian Ren dan Du.
Ao Lang berjanji akan mencari tahu hal tersebut saat mereka telah keluar dari dalam goa.
Hari ini adalah hari dimana Hao Long akan meninggalkan goa yang telah Ia tempati selama satu tahun itu. Kini rambut Hao Long yang semula pendek, telah memanjang sebatas bahunya.
Ia mengikat rambut tersebut, sehingga wajahnya terlihat sangat tampan dengan postur yang begitu gagah. Lengan ototnya kini jauh lebih berisi dari setahun lalu.
“Apakah Kau akan pergi ke Sekte Pulau Es Utara?” Ao Lang segera bertanya ketika Hao Long telah selesai dengan persiapannya.
“Iya Guru … Aku sudah sangat ingin bertemu dengan Annchi. Aku tak tahu bagaimana Ia sekarang. Alat Komunikasi kami pun sudah tidak bisa digunakan lagi.”
Hao Long terlihat sedih untuk sesaat, Namun Ia segera teringat akan janjinya untuk mengunjungi Patriark Gu Bao.
“Tapi aku akan mengunjungi Kakek Gu Bao terlebih dahulu, setelah itu aku baru akan ke Pulau Es Utara.”
Wajah Ao Lang terlihat murung, membuat Hao Long segera bertanya mengapa Gurunya bersikap demikian.
Hao Long menghela nafas panjang, Ia terdiam sejenak sebelum kembali berkata bahwa Ia akan menemani gurunya kembali ke Sekte Cahaya Dewa, untuk kembali ke tubuh fananya yang berada di sana.
“Aku Yakin dengan teknik alkemis yang kau kuasai saat ini, Kau bisa menyembuhkan luka di kepalaku. Apakah Kau bersedia menolong Guru?”
Hao Long segera berlutut di hadapan Roh Ao Lang. “Tentu Saja Guru! Apapun Akan ku lakukan untuk bisa membuat guru kembali seperti semula.”
Hati Ao Lang menjadi hangat, Ia mengelus kepala Hao Long dengan penuh kasih. Mereka akan ke Kuil Cahaya Dewa yang berada di wilayah tenggara daratan Kuno, setelah mengunjungi Sekte Tangan Dewa.
***
Sementara itu, di sekte tangan Dewa, tengah diadakan seleksi untuk mengangkat tiga orang tetua baru, menggantikan tiga orang Tetua yang tewas saat mempertahankan sebuah kota dari serangan Sekte Aliran Hitam.
Seleksi itu bertepatan dengan turnamen beladiri yang biasa diselenggarakan setiap dua tahun sekali di Sekte Tangan Dewa.
Para penduduk pun, diizinkan memasuki area pemukiman sekte tersebut yang luasnya setara dengan kota kecil itu. Dengan jumlah anggota mencapai sepuluh ribu orang, sekte tangan dewa menjadi salah satu sekte besar di daratan kuno.
Dalam radius seratus kilometer dari kompleks wilayah itu, merupakan wilayah yang menjadi kekuasaan Sekte Tangan Dewa.
Setidaknya, ada lima kota besar, tujuh kota kecil dan belasan desa yang bernaung di bawah kekuasaan Sekte Pimpinan Gu Bao itu.
Turnamen beladiri itu membuat para penduduk di sekitar kompleks Sekte Tangan Dewa, berbondong-bondong datang untuk menyaksikan atraksi beladiri yang berlangsung dua tahun sekali.
Turnamen dilaksanakan di Alun-alun sekte yang luasnya mencapai satu hektar lebih. Di tengah Alun-alun itu terdapat sebuah Panggung besar berukuran 10 x 20 meter sebagai arena pertandingan.
Di sisi depannya terdapat sebuah podium besar dimana terlihat Patriark Gu Bao duduk sebuah kursi besar yang berada di barisan paling depan.
Lebih dari dua puluh tetua termasuk Luo Jian, berada di samping dan belakangnya. Sementara belasan tetua lain menjadi petugas dan juga wasit dalam turnamen tersebut.
Di sisi panggung sebelah kiri mereka terlihat Enam belas murid yang telah diseleksi sebelumnya, bersiap untuk bertarung memperebutkan tiga posisi sebagai tetua Sekte Muda.
Mereka yang boleh ikut adalah para murid yang kultivasinya telah berada di tingkat Kaisar tahap awal atau level satu dan dua. Terlihat Lai Ong dan Sheng Gu berada di barisan para peserta itu.
“Semoga Saja Lai Ong dan Sheng Gu yang akan bertemu di final dan menjadi tetua nantinya.”
Hao Long yang telah membaur bersama para penduduk, sudah berada di dekat panggung tersebut. Namun tidak ada yang mengenalinya.
Selain rambutnya yang telah panjang, jubahnya yang telah Ia ganti, postur tubuh Hao Long juga telah berbeda jauh dari terakhir kali mereka lihat.
Selain itu, dengan teknik yang Ia kuasai, Hao Long bisa menyembunyikan tingkat Kultivasinya, sehingga dirinya terlihat seperti orang biasa yang tidak memiliki kultivasi sama sekali.
Seorang tetua segera melangkah ke tengah-tengah arena. Ia berpidato sesaat untuk membacakan peraturan pertandingan. Lalu mulai memanggil peserta yang akan bertarung pertandingan pertama.
Tetua yang menjadi Wasit dalam turnamen itu, adalah Tetua Lang Hu. Ia memiliki Kultivasi Tingkat Kaisar Level puncak yang sebentar lagi menembus ke tingkat Bumi tahap dasar.
Pertarungan pertama pun dimulai dan berlangsung dengan seru. Teriakan para penduduk yang terhibur dengan aksi-aksi kedua peserta itu, silih berganti dan terdengar sangat riuh.
Pertarungan pertama berakhir setelah lebih dari sepuluh menit. Pertarungan ke dua dan ketiga berlangsung dengan cepat. Hingga akhirnya tibalah pada pertarungan ke empat di mana Lai Ong yang akan berlaga.
Lai Ong akan melawan seorang murid dari Tetua Lang Hu yang menjadi wasit dalam turnamen kali ini. Muridnya yang bernama Wu Xiang adalah salah satu dari enam murid yang diunggulkan dalam turnamen kali ini.
“Sepertinya, pertarungan ini cukup berat bagi Bang Lai. Lawannya memiliki kemampuan yang sedikit lebih tinggi darinya.”
Hao Long yang mengamati kedua peserta yang baru saja memulai pertarungannya, merasa Saudara angkatnya akan kesulitan dalam mengalahkan lawannya.
Ia pun berencana membantu Lai Ong setelah nanti mengetahui titik lemah dari jurus yang digunakan oleh lawan. Teknik mengirim suara tersembunyi, segera Hao Long kerahkan setelah Ia mengetahui titi lemah dari lawan Lai Ong.
“Bang Lai, serang bagian pinggang belakang, setelah Ia melepaskan tendangan melompatnya.”
Suara yang diucapkan tanpa suara dari Bibir Hao Long, terdengar oleh telinga Lai Ong yang terkejut saat mendengar panggilan dari masa depan yang sering Ia dengar mulut Hao Long saat memanggilnya.
Hal itu membuatnya lengah sehingga tinju lawan berhasil mengenai bahu kirinya yang membuat Lai Ong terpental hingga hampir keluar arena.
------------------------O-------------------------
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 169 Episodes
Comments
Rin Alfarizy
lanjut
2022-03-26
3
Rin Alfarizy
keren
2022-03-26
2
Rin Alfarizy
jos thooor
2022-03-26
2