“Aku yang kau lihat saat ini, berada dalam wujud Roh ku. Tubuh asliku berada di sebuah tempat rahasia di Kuil Cahaya Dewa.”
Ao Lang terdiam sesaat, memperhatikan raut wajah Hao Long yang terlihat kebingungan. “Jadi Kakek ini sebenarnya Hantu Gentayangan? Tapi kenapa tubuh Kakek di segel di Kuil itu? Apa salah Kakek?”
“Karena Aku telah membunuh setidaknya seribu orang di luar kesadaranku.” Ao Lang terdiam sejenak, menunjukkan raut wajah sedih dan menyesal.
Lalu Ia menjelaskan bahwa hal itu disebabkan karena dirinya mempelajari sebuah jurus terlarang dari Kitab Peninggalan Sang Guru.
Namun Ia nekat mempelajarinya demi menjadi lebih kuat lagi. Dalam proses kultivasinya itu, Ia melakukan sebuah kesalahan kecil sehingga membuat Syaraf di kepalanya mengalami sedikit kerusakan.
Ia menjadi lepas kendali, membunuh setiap orang yang Ia temui. Banyak rakyat biasa yang tewas mengenaskan di tangannya. Ia pun menjadi incaran para pendekar baik aliran putih maupun aliran hitam.
Namun kekuatan yang Ia miliki sudah sangat tinggi, banyak pendekar yang tewas mengenaskan di tangannya.
Hingga akhirnya Ia dihadang oleh Biksu Chang Lin, sahabatnya sendiri. Namun karena ingatannya terganggu, Ia tidak mengenalinya dan menyerang Biksu tersebut dengan jurus mematikan.
Namun Biksu Chang Lin yang dikabarkan sebagai Jagoan Nomor Satu Aliran Putih itu, berhasil mengalahkan dirinya. Sahabat karibnya itu, tidak tega untuk membunuhnya.
Biksu Chang Lin hanya menyegel Roh Ao Lang dan membawa jasadnya ke sebuah tempat rahasia yang dijaga oleh sosok yang jauh lebih kuat dari Biksu Chang Lin sekalipun.
Sosok itu dikabarkan telah berusia lebih dari dua ratus tahun dan enggan keluar dari tempat tersebut. Kekuatannya setidaknya telah berada di tingkat Pendekar Langit Tahap Puncak.
Biksu Chang Lin akan melepaskan segel yang membuat Roh Ao Lang bisa pergi Kemana-mana. Namun tidak akan bisa menyentuh manusia apalagi menyakitinya. Selain itu hanya Biksu Chang Lin saja yang bisa melihat dan berkomunikasi dengan Roh Ao Lang.
Sementara Biksu Chang Lin akan mengobati tubuh Ao Lang dan akan melepaskan segel pemisah roh itu jika syaraf yang rusak di kepala Ao Lang telah disembuhkan.
Namun sudah tiga tahun hal itu terjadi, Hingga saat ini, dirinya masih dalam wujud roh. Hal itu menunjukkan bahwa Biksu Chang Lin belum bisa menyembuhkan Luka Ao Lang.
Hao Long mengangguk-anggukkan kepalanya. Ia bisa memahami apa yang dijelaskan oleh Pertapa Suci itu. Namun satu hal yang tidak Ia ketahui adalah mengapa dirinya bisa melihat Roh Ao Lang. serta bagaimana bisa Roh Ao Lang berada di dalam Cincin Ruangnya.
“Mungkin kita berjodoh hahahaha …” Ao Lang terkekeh. Ia menyembunyikan sebuah rahasia mengapa Ia bisa terlihat Hao Long dan berada di Cincin Ruang yang kini berada di jari tengah pemuda itu.
“Semoga bocah ini bisa membantuku kembali ke dalam tubuh fanaku dan mengobati luka di kepalaku.”
Ao Lang berkata dalam benaknya, mengingat ucapan Dewa Naga Api tentang Siapa yang bisa menyembuhkan luka di tubuhnya.
Namun untuk hal itu, Ao Lang harus membantu Hao Long berlatih secara diam-diam. Hal ini agar tidak mengundang kecurigaan banyak orang tentang keberadaan dirinya yang masih lemah.
Berita tentang datangnya sosok dari masa depan, tidak boleh terdengar oleh para pemimpin tiga belas sekte Aliran Hitam yang saat ini sedang menebarkan teror di seluruh daratan kuno.
Menurut Dewa Naga Api, satu dari ke tiga belas Ketua Sekte Aliran Hitam itu, telah mengetahui bahwa mereka akan dibinasakan oleh sosok yang tidak berasal dari dunia mereka saat ini.
Diketahuinya keberadaan Hao Long dan Li Annchi, akan membuat keduanya berada dalam bahaya besar. Apalagi saat ini keduanya masih belum memiliki kultivasi sama sekali.
“Kakek … Bagaimana caranya agar aku bisa melihat ke dalam Cincin Ruang ini?” Hao Long yang sedari tadi termenung, segera bertanya setelah teringat kembali kesulitan yang Ia hadapi.
Ao Lang tidak terkejut saat mendengar pertanyaan Hao Long. Ia lalu menjelaskan kepada pemuda berusia belasan tahun itu, bagaimana cara menggunakan kemampuan Cincin Ruang dimensi di tangannya.
Hao Long pun segera melakukan apa yang dijelaskan oleh Ao Lang, satu dua kali, Ia belum bisa melakukannya.
Pada kali yang ketiga, Hao Long berseru kegirangan saat dirinya bisa melihat apa yang terdapat dalam cincin pemberian Dewa Naga Api itu.
Hao Long lalu mengambil kitab itu satu persatu dan mengembalikannya setelah Ia selesai membaca sampul depan dan inti sari dari kitab tersebut.
Saat itulah dua orang terdengar melangkah mendatangi mereka. Hao Long segera mengembalikan buku yang sampulnya bertuliskan Teknik Tinju Naga Emas.
Ao Lang pun segera kembali ke dalam cincin ruang Hao Long. Ia tidak ingin mengganggu Hao Long dan menghilang dari pandangan matanya, sesaat setelah tubuh Rohnya berada di dalam cincin ruang itu.
“Oh jadi Kau anak baru yang katanya datang dari masa depan itu?”
Sosok pemuda seusia Hao Long berwajah tampan dengan kulitnya yang cukup halus, berkata dengan nada suara yang dingin setelah keduanya berada di dalam ruangan.
“Benar. Kenalkan, Aku Hao Long. Apakah Kalian juga menempati ruangan ini?”
Dengan sopan Hao Long memperkenalkan dirinya sekaligus bertanya kepada kedua orang yang mengenakan jubah sekte yang sama seperti yang Ia gunakan saat ini.
“Benar. Kami telah berada di ruangan ini selama lima tahun lalu. Aku Sheng Gu dan ini Lai Ong.”
Sheng Gu yang terlihat sedikit lebih tua dari Lai Ong berkata seraya tersenyum dan memberi salam.
Hao Long pun membalasnya seraya tersenyum dan melakukan hal yang sama. Lai Ong yang sejak awal bersikap dingin, masih dengan wajah datarnya, tanpa sedikitpun senyum terlihat di bibirnya.
Berbeda dengan Sheng Gu. Ia dengan cepat menjadi teman bagi Hao Long. Keduanya terlibat dalam pembicaraan seputar masa depan. Hal ini karena Sheng Gu terus bertanya tentang masa depan.
Wajah datar Lai Ong berubah takjub saat Hao Long mengeluarkan HP androidnya yang masih memiliki cukup banyak daya di dalam bateraynya.
“Akan ku perlihatkan bagaimana kegiatan anak-anak seusia kita di masa depan. Mereka juga belajar tetapi bukan belajar beladiri atau pun kultivasi.
Hao Long berkata seraya menyalakan sebuah video dimana Ia sedang merekam rekan-rekannya saat mereka sedang dalam sebuah rapat di dalam kelas.
Video berdurasi lima menit itu, selesai dilihat oleh Lai Ong dan Sheng Gu. Hanya saja raut wajah keduanya, membuat Hao Long keheranan, lalu Ia bertanya kepada mereka.
“Mengapa kalian seperti itu? Apa yang membuat wajah kalian terlihat sedih seperti itu?”
Cukup lama Sheng Gu diam sebelum akhirnya Ia berkata dengan nada lirih dan terdengar sedih.
“Kasihan sekali mereka, hidup dalam penjara sekecil itu. Tapi, bagaimana mereka bisa tertawa ceria seperti itu?”
Kata Sheng Gu sambil menunjuk HP Android yang dianggapnya adalah sebuah penjara bagi anak-anak yang berada dalam Video yang baru saja Ia lihat.
“??????!!!!^^%$$##”
-----------------O-----------------
Mohon Maaf Author baru bisa Update lagi. Ada sedikit kejadian di real life yang membuat tangan Author terasa sakit saat mengetik (Keseleo Bro).
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 169 Episodes
Comments
Wedus Gembel
wkwkwkwkwk dipenjara dalam android
2022-06-09
2
Wedus Gembel
gak sadar saja membunuh seribu orang, pas sadar betapa ya
2022-06-09
1
zul
😄😃😃😃😆😆😆😆
2022-05-08
3