Sejak saat itu, terjadi keakraban antara Hao Long dengan rekan satu ruangannya itu. Selama satu minggu berikutnya, hari-hari Hao Long selalu dijalani bersama keduanya.
Sheng Gu adalah orang yang selalu ceria dalam situasi apapun. Ia memiliki sikap bijaksana dan kepedulian yang tinggi terhadap teman-temannya.
Sementara Lai Ong orang yang jenius namun pendiam. Dirinya yang sudah ditinggal kedua orang tuanya sedari kecil, membuatnya menjadi sosok yang dingin karena dendam atas kematian orang tuanya yang tewas oleh pendekar aliran hitam.
Selama ini, Lai Ong Ia hanya memiliki satu teman yaitu Sheng Gu. Namun sejak bertemu dengan Hao Long, terjadi perubahan pada sikap dinginnya.
Perlahan Ia pun menjadi akrab dengan Hao Long, hingga akhirnya mereka bertiga memutuskan untuk menjadi saudara angkat.
Sumpah setia menjadi saudara angkat itu, mereka lakukan di dalam ruangan yang mereka tempati.
Dengan saling meneteskan darah di dalam satu cawan, lalu meminumnya bergiliran setelah dicampur dengan arak yang Sheng Gu curi dari dapur Sekte, saat Ia mendapat giliran bertugas di sana.
Lai Ong dan Sheng Gu merupakan dua murid kesayangan dari Tetua Luo Jian, Tetua tertinggi di Sekte Tangan Dewa yang memiliki kemampuan di tingkat Pendekar Bumi Tahap Dasar.
Kemampuannya itu, berada satu tingkat di bawah Gu Bao, Sang Ketua Sekte yang berada di Tahap Menengah Pendekar Bumi.
Sebagai orang terkuat ke dua di Sekte itu, membuat muridnya pun di segani oleh murid-murid yang lain. Tidak mudah untuk menjadi murid yang di didik langsung oleh Tetua Luo Jian.
Tentu saja tidak ada yang berani menghina keduanya, namun banyak mata yang memandang rendah kepada Hao Long saat mengetahui bahwa Hao Long mengalami kesulitan dalam kultivasinya.
Kekaguman para Tetua Sekte akan kedatangan Hao Long dari masa depan, perlahan memudar seiring dengan memudarnya harapan besar mereka terhadap Hao Long.
Hal itu dengan cepat berubah menjadi kebencian, mengingat Ia marga Hao. Sejarah kelam sejak seratus tahun lalu dengan orang-orang dari Marga Hao, membuat mereka mendesak Ketua Gu Bao mengusir Hao Long dari Sekte tangan Dewa.
Sementara Ketua Gu Bao masih berusaha keras mencari cara agar Hao Long dapat berkultivasi. Namun usahanya selalu menemui kebuntuan.
Desakan para Tetua Sekte pun menjadi semakin kuat. Hingga akhirnya Tetua Gu Bao memanggil Hao Long genap dua minggu sejak kedatangannya, ke dunia kuno ini.
Hao Long di temani oleh Sheng Gu dan Lai Ong, namun keduanya tidak boleh memasuki ruang aula tersebut dan hanya menunggu di luar pintu ruangan.
Hao Long terlihat berdiri di tengah-tengah ruangan Aula dimana di kanan dan kirinya duduk sekitar lima puluh tetua Sekte yang rata-rata berada di tingkat Pendekar Kaisar tahap dasar hingga tahap puncak.
“Long’er … sudah dua minggu kau berada di sini. Hingga saat ini, Aku belum bisa menemukan metode yang tepat untuk kultivasi akar roh mu yang istimewa itu.”
Gu Bao berkata dengan suara sedikit bergetar. Ia memandang ke arah para Tetuanya, karena merasa kesulitan untuk mengucapkan kata-kata pengusiran kepada Hao Long.
Tetua Luo Jian, Sosok yang sepuluh tahun lebih muda dari Gu Bao, segera berdiri saat melihat Patriark Sekte Tangan Dewa itu, terlihat ragu untuk mengatakan apa yang telah menjadi keputusan rapat yang baru saja selesai mereka lakukan.
“Hao Long! Kami semua telah sepakat untuk mengusirmu dari Sekte ini. Selain Kau tidak bisa berkultivasi, Kau juga bermarga Hao. Orang-orang bermarga Hao telah menjadi musuh bebuyutan kami sejak seratus tahun terakhir.”
Bagai Petir di siang Hari, Hao Long terkejut mendengar ucapan yang benar-benar tidak Ia duga sama sekali. Ia pun memandang ke arah Patriark Gu Bao.
Gu Bao sendiri, hanya tertunduk sedih. Sekalipun dirinya Pemimpin Sekte, namun untuk sesuatu yang menyangkut kepentingan Sekte mereka, Ia tidak bisa mengambil keputusan sendiri kecuali dalam situasi darurat.
Apalagi hal ini berkaitan dengan marga Hao yang dimiliki oleh Hao Long. Andai saja Ia tidak bermarga Hao, mungkin hal ini tidak akan terjadi.
Hao Long ingin berbicara namun, Ia menyadari sesuatu. Hal yang membuatnya tersenyum lebar beberapa saat kemudian.
“Baiklah Para Sesepuh, Aku akan pergi dari Sekte ini. Terimakasih telah memberiku tempat untuk tinggal selama ini. Kakek Gu Bao … Aku Permisi.”
Hao Long membalikkan tubuhnya setelah Ia memberi hormat kepada Gu Bao. Namun baru beberapa langkah, pintu ruangan Aula Sekte itu terbuka dengan keras.
Sheng Gu dan Lai Ong memaksa masuk ke dalam ruangan setelah mendengar ucapan gurunya, Tetua Luo Jian.
“Patriark, Guru dan Tetua yang terhormat, mohon pertimbangkan kembali keputusan terhadap saudara angkat kami ini!”
Sheng Gu segera berbicara sambil berlutut bersama Lai Ong. Hao Long yang melihat hal itu, sangat terharu akan kesetiaan kedua saudara angkatnya.
“Lancang sekali Kalian berdua! Berani memasuki ruangan tanpa izin dari kami!”
Salah satu Tetua membentak Marah kepada Lai Ong dan Sheng Gu. Namun Ia segera duduk kembali setelah melihat tatapan Tetua Luo Jian yang telah berdiri dari duduknya.
“Sheng Gu, Lai Ong! Apa maksud kalian berdua tentang saudara angkat itu?”
Sheng Gu segera menjelaskan jawaban dari pertanyaan Sang Guru. Wajah tetua Luo Jian berubah marah kepada kedua muridnya itu. Kemarahan yang belum pernah dilihat oleh Sheng Gu maupun Lai Ong.
“Apa!! Kalian Akan pergi dari sekte ini demi seorang sampah seperti dia!? Apakah kalian berdua sadar dengan apa yang kalian lakukan Hah!”
Bentakan keras dari guru mereka mengejutkan Lai Ong dan Sheng Gu. Namun keduanya tidak bergeming dari keputusannya hingga membuat tetua Luo Jian menjadi murka.
“Jika begitu keputusan kalian, hanya ada satu jalan. Aku terpaksa membunuh saudara angkat kalian itu saat ini juga!”
Luo Jian segera mengepalkan tangannya, Ia bersiap meremukkan kepala Hao Long jika saja Patriark Gu Bao tidak segera menghadangnya.
“Tetua Luo! Tenanglah. Apakah Kau sudah tidak memandangku lagi!” Pertanyaan dengan suara keras Gu Bao, membuat tetua Luo Jian mengurungkan niatnya.
Pemimpin Sekte Tangan Dewa itu, lalu membuat keputusan yang tidak boleh diganggu gugat oleh siapapun. Ia pun memerintahkan Sheng Gu dan Lai Ong menuruti keputusannya.
“Long’er kau tinggalkan Sekte hari ini juga. Lai Ong dan Sheng Gu, Kalian tetap di sini, sumpah sebagai saudara angkat tidak akan putus sekalipun kalian tidak bersama satu dengan lainnya. Jika Kalian berdua memaksa, Aku sendiri yang akan menghabisi kalian berdua karena telah mengkhianati sekte ini!”
Akhirnya Sheng Gu dan Lai Ong tak berdaya akan situasi yang mereka hadapi. Hao Long pun meninggalkan ruangan dan kembali beberapa saat kemudian, setelah mengganti jubah sekte dengan jubah biasa yang ia dapat dari Sheng Gu dan Lai Ong.
Dengan membawa tas yang biasa Ia bawa ke sekolah, Hao Long pun meninggalkan ruangan Aula setelah melepaskan pelukan Sheng Gu dan Lai Ong yang tak kuasa menahan air di mata mereka.
--------------------O-------------------
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 169 Episodes
Comments
HoneyXing 🍯
tasnya tak di simpan di cincin ruang?
2023-06-30
1
Pendekar New
kalo d masa depan c mc mlah bantu sekte naga api brarti tu mc naif .
2023-01-31
0
Wedus Gembel
diusir dari sekte kejamnya
2022-06-09
1