“Kakak Gu dan Kakak Ong, Aku akan membantu Patriark. Carilah tempat yang aman. Musuh yang menyerang memiliki kemampuan yang tinggi.”
Tanpa menunggu jawaban kedua saudara angkatnya, Hao Long melesat ke udara dan melayang dengan kecepatan yang membuat seluruh mata murid dan Tetua Sekte Tangan Dewa yang melihatnya, melotot lebar.
Mereka mengusap mata masing-masing, seolah tak percaya dengan apa yang baru saja mereka lihat.
Sementara Lai Ong dan Sheng Gu tersenyum bahagia mengetahui Hao Long telah memiliki kultivasi yang bahkan jauh lebih tinggi dari mereka.
“Pantas saja Adik Long bisa mengetahui kelemahan Wu Xiang, Ia telah menjadi seorang Kultivator hebat dengan akar Rohnya yang istimewa itu.”
Sheng Gu berkata menatap ke arah dimana tubuh Hao Long menghilang dari pandangan dan telah berada di depan Gerbang Utama Sekte Tangan Dewa.
Kedatangan Hao Long dengan kecepatan yang sangat tinggi itu, tidak disadari oleh mereka yang sedang bertarung. Hao Long terlihat sedang memandang situasi yang kacau balau di hadapannya.
Setidaknya ada tiga puluh orang kultivator yang menyerang Sekte Tangan Dewa. Mereka mengenakan pakaian yang sama serta bentuk topeng yang sama yang berwarna hitam kemerahan.
Terlihat olehnya, Patriark Gu Bao sedang terdesak hebat melawan seseorang yang mengenakan topeng berwarna merah darah.
Dahi Hao Long mengerut, menyadari Aura kekuatan di tingkat Pendekar Langit tadi, berasal dari sosok pria bertopeng merah darah itu.
Walau sosok itu masih menyembunyikan tingkat kultivasinya di tingkat Pendekar Bumi Tahap Menengah, namun indera spiritual Hao Long tidak bisa dibohongi.
Wajah Hao Long terlihat cemas mendapati Patriark Gu Bao semakin terdesak hebat. Pertarungan mereka berdua yang mulai menggunakan energi qi sebagai serangannya, membuat keduanya segera dijauhi oleh yang lainnya.
ARRGGGHH
Tiba-tiba terdengar teriakan kesakitan dari Tetua Luo Jian yang baru saja terkena tendangan lawan tepat di dadanya. Tubuh Tetua Tertinggi Sekte Tangan Dewa itu meluncur deras akan menghantam sebuah dinding bangunan.
Hao Long segera melesat dengan kecepatan yang tinggi, Ia berhasil menahan tubuh Tetua Luo Jian saat satu meter lagi akan membentur dinding tembok itu.
“Tetua Luo … “ Hao Long memanggil ketua Luo yang mulutnya memuntahkan darah segar cukup banyak.
Hao Long segera mengalirkan energi qi yang Ia bentuk dari saripati buah Persik Dewa yang memiliki khasiat menyembuhkan segala macam luka.
“Tetua Luo, Biar Aku yang menghadapinya.” Hao Long berkata setelah melihat kondisi Tetua Luo Jian pulih seperti sediakala. Hanya saja Ia sedang tertegun mendengar suara yang terdengar tidak asing di telinganya.
Lawan Tetua Luo Jian memiliki tingkat kultivasi yang sama dengan Patriark Gu Bao, yaitu di tingkat Bumi Level dua atau tahap menengah.
Namun itu bukan lawan yang berat bagi Hao Long. Ia segera melesat menghadang gerakan sosok pria bertopeng merah yang sebagian lainnya berwarna hitam pekat.
“Bocah! Kau Cari mati rupanya! Berani sekali kau menantangku, Wakil Komandan ke satu Pasukan Topeng Darah Hitam.” Sosok itu membentak Hao Long yang telah berada lima meter darinya.
“Mengapa Aku harus takut, menghadapi kultivator di tingkat Bumi Tahap Menengah sepertimu?” Suara Hao Long terdengar bergetar saat Ia berkata demikian.
Walau ucapannya terdengar meremehkan lawan, namun sebenarnya hati Hao Long sedang diselimuti kecemasan. Karena inilah kali pertama baginya bertarung dengan lawan yang sesungguhnya.
Walau selama setahun ini Ia telah berlatih tanding dengan keras melawan Gurunya Ao Lang, namun tentulah hal itu berbeda dengan pertarungan yang sebenarnya. Dimana nyawa yang menjadi taruhannya.
Sementara di sisi lain, sosok pria wakil komandan pasukan Topeng Darah Hitam itu, sedang tertegun setelah mendengar ucapan seorang pemuda yang bisa dengan tepat mengetahui tingkat kultivasinya.
“Aku Harus berhati-hati dengan pemuda ini, sepertinya Ia bukan pemuda biasa. Aku tidak bisa mengukur tingkat kultivasinya sama sekali.”
Dengan hampir bersamaan, keduanya bergerak untuk saling menyerang. Hao Long dengan mudah menghindari tebasan pedang panjang yang diayunkan oleh Wakil Komandan itu yang terlihat lambat baginya.
Lalu Ia menggunakan jurus Tinju Naga Emas untuk menghadapi lawannya. Kulit Tubuh Hao Long , seketika berubah menjadi kuning keemasan setelah dialiri energi qi cukup besar.
Dengan tubuh yang seperti itu, Hao Long menangkis tebasan pedang lawan dengan lengan kirinya. Secepat kilat, Ia melesatkan sebuah tinju ke arah dada lawan yang sedang terkejut dengan apa yang Ia lihat.
Tinju keras dari Hao Long, membuat tubuh Wakil Komandan Pasukan Topeng Darah Hitam, terpental dan memuntahkan darah segar dari mulutnya.
Ia tidak menduga sama sekali jika hari ini nyawanya akan melayang dengan mudah di tangan seorang pemuda berumur belasan tahun dengan dada yang remuk dan jantung yang menghitam hangus.
Tubuhnya melayang dan berhenti setelah menghantam reruntuhan atap sebuah bangunan yang telah hancur akibat pertarungan Patriark Gu Bao dan Komandan Pasukan Topeng Darah Hitam.
Hao Long yang menyadari jika dirinya baru saja membunuh seseorang, merasakan rasa yang aneh yang membuatnya tertegun diam, sambil memandang Jasad wakil Komandan yang baru saja Ia habisi dalam satu kali serangan saja.
Ada perasaan bersalah di hati Hao Long dengan apa yang baru saja Ia lakukan. Hingga Ia terlambat menyadari serangan salah satu dari pasukan Topeng Darah Hitam telah berada di belakangnya.
Hao Long tidak menghindari tebasan pedang lawan yang tepat mengenai lehernya. Saat lawan terkejut dengan apa yang terjadi, Hao Long segera melepaskan tendangan memutar yang dengan telak menghantam dada lawan dan membuatnya tewas seketika.
Hao Long kembali menghela nafas panjang setelah membunuh untuk kedua kalinya.
“Aku tidak boleh berbelas hati pada manusia jahat seperti mereka yang begitu mudahnya mengambil nyawa orang lain. Jika Aku biarkan, tentu saja orang yang tak berdosa dan lebih lemah akan menjadi korbannya.”
Hao Long menghela nafas panjang untuk menghilangkan beban akan rasa bersalah karena telah membunuh orang. Dengan berpikir seperti itu, beban di hati Hao Long semakin jauh berkurang.
Ia pun melihat ke arah seorang tetua Sekte tangan Dewa yang barus saja terkena tebasan pada punggungnya.
Saat lawan akan kembali menebasnya, tubuh Hao Long telah bergerak dengan kecepatan yang luar biasa untuk menahan tebasan itu dengan menjadikan tubuhnya sebagai Tameng.
TRANG
Pedang yang berbenturan dengan tubuh Punggung Hao Long, menimbulkan bunyi seolah membentur besi yang sangat keras.
Hao Long melesatkan tendangan ke arah perut lawan hingga membuatnya terpental belasan meter dengan nyawa melayang karena isi perutnya hancur oleh kekuatan tendangan itu.
Hao Long segera meraih tubuh tetua sekte Tangan Dewa yang hampir perlahan mulai kehilangan keseimbangannya dan akan jatuh melayang ke tanah.
Dengan cepat, Hao Long mengalirkan Energi qi penyembuh yang berasal dari sari pati Buah Persik Dewa di dalam tubuhnya. Luka di punggung Tetua itu pun, segera berhenti mengalirkan darah dan menutup perlahan-lahan hingga akhirnya mengering dengan cepat.
AARRGGGHHH
Hao Long terkesiap saat mendengar suara yang sangat akrab terdengar di telinganya. Wajahnya mengelam dengan rasa cemas, saat melihat tubuh Patriark Gu Bao meluncur deras ke arah sebuah tembok bangunan.
“Kakek …..!!!”
Hao Long melesat dengan kecepatan tinggi mengejar tubuh GU Bao yang beberapa meter lagi akan membentur tembok itu.
----------------------O----------------------
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 169 Episodes
Comments
Raimon
Dan seharusnya Hao Long membiarkan untuk sementara para tetua kena hantaman musuh....baru detik detik paling Gawat... Hao Long muncul.. baru ceritanya Keren
2023-01-31
1
Raimon
Ceritamu akan lebih bagus bila Hao Long menyembunyikan Jati Dirinya dengan Memakai Topeng....maaf kamu kurang Inspirasi.....
2023-01-31
0
Simon Istia
mana singa emasnya kok tidak pernah diceritakan????
2022-07-16
0