Melihat pemimpin mereka telah tewas dan dibunuh dengan kejam, dua puluh orang anggota Pasukan Topeng Kematian yang tersisa, segera melesat meninggalkan tempat tersebut.
Namun alangkah terkejutnya mereka, ketika baru saja beranjak sekitar seratus meter. Sosok Li Annchi tiba-tiba muncul dan menghadang mereka dengan telapak tangan yang bercahaya seputih salju.
“Matilah!”
Cahaya putih melesat sangat cepat sekali dan menghantam tubuh dua puluh orang bertopeng itu hingga membuat mereka semua tewas seketika dengan tubuh membeku.
Seperti tak puas melihat mereka telah tewas, Li Annchi kembali meremas tangan kanannya yang terulur ke depan.
Seketika terdengar dua puluh kali ledakan beruntun, seiring dengan hancurnya tubuh kedua puluh orang itu, menjadi serpihan kecil seperti salju, namun berwarna merah.
Suara tawa Li Annchi yang melengking setelah membunuhi mereka, terasa menyeramkan di telinga para tetua termasuk Ji Xiofu.
“Apa yang terjadi dengan adik Chi? Mengapa Ia menjadi seperti orang lain.” Dalam benaknya Ji Xiofu bertanya keheranan.
Walau hati mereka merasa lega karena para penyerang telah berhasil dihabisi semua, namun, melihat sikap yang ditunjukkan oleh Li Annchi, membuat kebahagiaan mereka menjadi tertunda.
Ji Xiofu segera melesat mendekati Matriark Lin Yu , saat Ia melihat tubuh gurunya itu bergetar hebat.
“Guru … Apa yang terjadi? Mengapa Guru seperti ketakutan? Apa yang terjadi dengan Adik Chi?”
Belum sempat Matriark Lin Yu menjawab pertanyaan Tetua Tertinggi Sekte Pulau Es Utara itu, terdengar raungan dari arah tempat Li Annchi berada.
Sesuatu terjadi pada Li Annchi yang sedang memegangi kepalanya, rambutnya berubah dengan cepat silih berganti dari putih menjadi biru menjadi hitam dan kembali menjadi putih.
Hal itu terjadi berulang-ulang dengan wajah Li Annchi yang terlihat semakin kesakitan. Matriark Lin Yu akhirnya melesat cepat menghampiri muridnya itu.
“Maafkan Guru Chi’er! Hanya ini satu-satunya jalan mengakhiri penderitaanmu saat ini!”
Matriark Lin Yu segera mengangkat tangan kanannya ke udara dan memutarnya dengan cepat. Seketika memancar seberkas sinar putih dan membentuk sebuah gelang bergaris tengah satu meter.
Dengan mengibaskan tangannya, Matriark Lin Yu menggerakkan gelang energi itu tepat ke atas tubuh Li Annchi yang masih membungkuk memegangi kepalanya.
Gelang energi itu, tiba-tiba memancarkan cahaya yang menyelimuti tubuh Li Annchi dan membuat gadis dari masa depan itu meraung panjang.
Seiring hilangnya raungan itu, tubuh Li Annchi terkulai lemas, Ia kehilangan kesadarannya dan rambutnya pun kembali menghitam seperti semula.
Matriark Lin Yu segera melesat meraih tubuh Li Annchi dengan memeluk pinggangnya menggunakan tangan kirinya.
Lalu Ia mengangkat tangan kanannya ke arah dimana gelang energi berada. Gelang energi itu pun melesat masuk ke dalam gelang Giok.
“Syukurlah kau sudah menguasai Jurus Tapak Salju Dewi Es. Tapi efek yang muncul dalam mempelajari dan menggunakan jurus itu, begitu berbahaya dan kau telah terkena efek itu. Sangat disayangkan.”
Matriark Lin Yu membelai rambut yang menutupi dahi Li Annchi dengan penuh kasih.
Air menggenang di pelupuk mata tuanya, saat menyadari kondisi tubuh Li Annchi dan apa yang akan Ia Alami ke depannya nanti.
Namun apabila Li Annchi berhasil melewati tahap tersebut dengan baik, maka Jurus terkuat dari Kitab Pusaka Sekte Pulau Es Utara itu, akan bisa dikuasai dengan cepat oleh Li Annchi.
***
Dua hari kemudian, Hao Long terlihat meninggalkan Gerbang Timur Sekte Tangan Dewa dengan melayang cepat ke arah tenggara.
Ia segera menuju ke hutan Kematian untuk menjemput Jin Shi. Ia telah berjanji kepada Singa bersayap itu, untuk mengajaknya pergi berpetualang setelah Ia kembali dari Sekte Tangan Dewa.
Dengan kecepatannya sekarang, hanya butuh beberapa menit bagi Hao Long untuk tiba di hutan yang pernah Ia huni selama setahun terakhir.
ROAARRR
Jin Shi mengaum keras saat melihat Hao Long datang. Ia melompat gembira karena sebentar lagi akan meninggalkan hutan tersebut.
Tubuh Jin Shi yang awalnya setinggi satu meter, seketika berubah menjadi lima meter dengan kedua sayap besar, terkembang di punggungnya.
Hao Long segera melompat dan mengusap Cincin Ruangnya sebanyak tiga kali. Ao Lang pun muncul sesaat kemudian. Mereka bertiga akan ke Kuil Cahaya Abadi.
Dengan petunjuk arah dari Ao Lang, Jin Shi melesat setinggi lima ratus meter dari tanah. Ia pun melesat dengan kecepatan yang setara dengan kecepatan melayang Hao Long.
Setelah tiga puluh menit, Ao Lang melihat ke kepulan asap yang berasal dari sisi kanan mereka.
“Bukankah itu Lokasi Sekte Tombak Emas? Apa yang terjadi dengan sekte itu?”
Mendengar nama Sekte Tombak Emas, Hao Long segera mengalihkan pandangannya ke arah yang disebut Ao Lang.
“Guru, Patriark Sekte Tombak Emas adalah teman Kakek Gu Bao. Bagaimana jika kita mendatangi tempat itu? Aku merasa ada sesuatu yang buruk terjadi di sana?”
Hao Long teringat jika Kakek Gu Bao pernah menyuruhnya untuk menemui Patriark Sekte Tombak Emas, saat Ia diusir dari Sekte Tangan Dewa Setahun lalu.
Ao Lang pun menyetujui keinginan Hao Long yang segera meminta Jin Shi untuk berbelok arah, melesat ke tempat dimana asap hitam yang membumbung tinggi itu berasal.
Hanya dalam satu menit, mereka bertiga telah berada di atas udara wilayah Sekte Tombak Emas. Dari ketinggian kurang dari seratus meter dari tanah, mereka berdua bisa melihat situasi yang berada di sana.
Amarah Hao Long seketika mendidih melihat ribuan jasad tergeletak di tanah. Ratusan bangunan baik kecil ataupun besar, telah menjadi puing-puing dan sebagian lagi masih terbakar.
Anyir darah menusuk hidung mereka saat melayang turun, keduanya lalu memeriksa jasad-jasad itu, berharap menemukan seseorang yang masih hidup yang bisa memberi mereka penjelasan tentang siapa yang melakukan semua ini.
Namun setelah setengah jam memeriksa, mereka tidak menemukan satupun orang yang masih hidup. Hao Long duduk di sebuah atap dengan wajah yang murung.
Saat itulah Ia menyadari jika ada beberapa mayat yang mengenakan topeng dan memiliki seragam yang sama. Setidaknya ada tiga jasad yang Ia lihat.
Ia pun melesat ke arah salah satu jasad bertopeng itu. Lalu Ia melepaskan sebuah topeng putih berbentuk seperti tengkorak dan menyimpannya di dalam Cincin Ruangnya.
“Pasukan Topeng Tengkorak! Lagi-lagi pasukan dari aliansi Tiga Belas Sekte yang menyerang.”
Ao Lang berkata dengan geram saat Ia melihat Topeng yang ditunjukkan oleh Hao Long.
“Guru … Sepertinya penyerangan ini terjadi kemarin. Selisih satu hari dengan penyerangan ke Sekte Tangan Dewa. Menurutku …”
Ucapan Hao Long terhenti, Ia dan Ao Lang saling berpandangan untuk beberapa detik.
“Jin Shi Apakah Kau bisa terbang lebih cepat lagi dari ini?”
Jin Shi mengaum keras setelah mendengar perkataan Hao Long, Ia pun mengepakkan sayap besarnya dengan lebih cepat dan lebih kuat lagi.
Laju terbang Jin Shi seketika meningkat menjadi satu setengah kali dari kecepatan sebelumnya.
Sementara Ao Lang dan Hao Long terlihat gelisah dengan apa yang ada dibenak mereka. Sesaat kemudian Ao Lang bisa melihat lokasi dimana Kuil Cahaya Abadi berada.
BUUMMM
Mereka melihat sebuah bangunan besar hancur berkeping-keping, setelah terhantam sebuah bola energi berbentuk tengkorak.
---------------------O-------------------------
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 169 Episodes
Comments
Rin Alfarizy
ok
2022-03-26
3
Rin Alfarizy
lnjut
2022-03-26
1
Wak Jon
👌👌👌👌👌👌👌👌
2022-03-15
1