Legenda Liontin Naga
Akhir semester pertama tahun ajaran 2017 telah berakhir, murid-murid kelas tiga sebuah SMU Swasta favorit di kota Beijing, terlihat sedang melakukan rapat kelas.
Mereka membahas tentang apa yang akan dilakukan, dalam kegiatan Wisata Sejarah Kelas yang akan dilaksanakan diakhir pekan nanti.
Wisata Sejarah Kelas adalah salah satu kegiatan yang rutin dilakukan di sekolah itu, yang dilaksanakan di setiap akhir semester.
Wisata Kelas akan dilakukan selama dua hari satu malam. Satu malam itu, mereka akan menginap di sebuah hotel yang ada di dalam wilayah tempat wisata itu.
Tempat yang dimaksud adalah Pangeran Kung’s Mansion yang berada di dalam Tembok China. Bangunan yang pernah menjadi rumah Pangeran Gong di jaman dulu kala.
Suasana kelas terdengar riuh, mereka membicarakan kegiatan apa yang akan dilakukan, saat malam hari menginap di hotel yang telah disewa oleh pihak sekolah.
Semua sedang asik memberikan ide mereka tentang acara apa yang akan dilakukan, kecuali seorang siswa lelaki yang terlihat cuek saja dengan semua itu.
Ia adalah Hao Long, siswa terbadung di sekolah mereka. Sosok siswa yang terkenal akan kebrutalannya saat berkelahi. Berkelahi adalah hobi lain dari anak pemilik sekolah setaraf SMU itu.
Saat pertama kali memasuki SMU milik ayahnya itu, Hao Long mengirim seorang siswa kakak kelasnya ke rumah sakit dan dirawat selama dua hari di sana.
Hal itu disebabkan Kakak Kelasnya itu, tidak mengetahui jika Hao Long adalah anak pemilik sekolah. Ia mengerjai Hao Long dan membuatnya tersinggung dalam kegiatan Masa Orientasi Sekolah.
Kebencian kepada kakak kelasnya itu, membuat Hao Long selalu mencari masalah dengan seniornya. Setidaknya seminggu sekali akan terdengar berita jika Hao Long berkelahi dengan seniornya.
Sejak saat itu, Hao Long dikenal sebagai anak badung. Namun begitu, Ia termasuk anak yang pintar. Nilainya selalu tinggi dalam setiap ujian yang diadakan, kecuali pelajaran matematika.
Setelah rekan-rekannya selesai dengan rapatnya, Hao Long telah tertidur di atas mejanya. Jika sudah begitu, tidak ada yang berani mengusiknya. Kecuali satu orang.
Orang itu adalah siswi yang merupakan primadona sekolah karena kecantikan sekaligus juga kepintarannya.
Dia adalah Li Annchi, Juara Umum sekolah yang juga adalah pacar Hao Long sejak satu satu setengah tahun yang lalu.
Li Annchi mempunyai cara sendiri untuk membangunkan Hao Long hingga tidak membuatnya marah. Ia mendekati Hao Long dengan Cotton Bud di jarinya.
Siswa-siswi yang lain menutup telinga mereka dengan kedua tangan, setelah melihat Hao Long bangun dengan wajah yang kesal.
Mereka sudah hafal jika akan terjadi perdebatan diantara keduanya. Namun kali ini, perdebatan itu bukan perdebatan biasa.
“Kau! Selalu saja Kau mengganggu tidurku! Apa Kau tidak bisa sekali saja membiarkan Aku tidur nyenyak Hah!”
Hao Long membentak Li Annchi dengan suara dua kali lebih keras dari biasanya. Hal itu membuat Li Annchi terkejut. Hatinya pun merasakan sakit yang tak biasa.
“Kau … Baiklah jika itu mau mu. Aku juga sudah lelah kau bentak-bentak terus! Kita Putus hari ini!” Li Annchi segera melepas kalung Liontin berukir Ular Naga berwarna putih dari lehernya.
Ia pun pergi setelah meletakkan Kalung Liontin Naga itu di meja Hao Long yang tertegun mendengar perkataan Li Annchi dengan nada yang ketus.
Merasa bersalah pada kekasihnya, Hao Long segera meraih Kalung Liontin itu dan mengejar Li Annchi yang baru saja melewati pintu ruang kelas mereka.
Kalung Liontin itu adalah hadiah darinya saat genap setahun hubungan mereka. Kalung yang akan membawa mereka ke dalam dunia yang tidak pernah mereka duga sebelumnya.
“Annchi … Tunggu!” Hao Long berteriak ketika melihat Li Annchi mulai berlari kecil ke arah kantin, dengan air yang telah terurai deras dari matanya.
Hao Long pun mengejar Li Annchi dan berhasil memegang pergelangan tangan kanannya, saat gadis berusia delapan belas tahun itu, baru melewati pintu kantin.
“Annchi! Maafkan Aku … Mohon maafkan Aku… Aku berjanji tidak akan mengulangi lagi sikapku.” Hao Long berkata setelah Ia berhasil membuat tubuh gadis itu berada dalam pelukannya.
LI Annchi terus berontak, sementara siswa yang berada di kantin semuanya terdiam dan mengalihkan pandangan mereka, tak ingin kena damprat Hao Long karena melihat ke arah dirinya.
Setelah lelah berontak untuk melepaskan diri dekapan Hao Long yang sangat kuat, Li Annchi akhirnya terdiam. Suara tangisnya yang tersedu-sedan, mengisi keheningan Kantin Sekolah itu.
“Annchi … maafkan Aku … Aku Janji tak akan membentakmu dengan bentakan level dua ku seperti tadi.” Hao Long mencoba meluluhkan hati kekasihnya.
Antara ingin tertawa dan marah, membuat tubuh Li Annchi bergetar menahan kedua rasa itu. Istilah level selalu diucapkan Hao Long yang gemar membaca komik tentang pendekar di jaman dulu.
Perlahan hati Li Annchi pun luluh, tidak lagi terdengar isakan di bibirnya. Yang Ia lakukan adalah menyandarkan kepalanya di dada Hao Long yang kini tersenyum penuh kemenangan.
***
Satu minggu kemudian, tibalah kelas mereka untuk melaksanakan kegiatan Wisata Sejarah ke wilayah di dalam Tembok China.
Perjalan sejauh tujuh puluh kilometer ibu akan mereka tempuh dengan menggunakan Bus Sekolah yang mampu menampung tiga puluh siswa dan lima orang guru pendamping.
Walau Hao Long adalah siswa terakhir yang memasuki Bus, namun Ia mendapatkan tempat duduk yang berada di bagian depan dimana Li Annchi telah duduk terlebih dulu di kursi yang diperuntukkan bagi dua orang.
Suasana ceria memenuhi suasana di dalam bus, mereka bernyanyi-nyanyi dengan iringan gitar yang dibawa oleh salah satu siswa.
Setelah lebih dari dua puluh menit, bus itu telah meninggalkan wilayah perkotaan dan sepuluh menit kemudian, mulai memasuki daerah perbukitan dengan tebing di sisi kiri dan jurang di sisi kanan mereka.
Keceriaan di dalam Bus Sekolah itu, mulai menjadi hening, apalagi tiba-tiba cuaca berubah menjadi ekstrim.
Tanpa diketahui dari arah mana gumpalan awan hitam datang, langit di sekitar Bus Sekolah itu tiba-tiba menjadi gelap. Angin yang semula semilir, berubah menjadi kencang dan semakin kencang saja.
Sebuah petir menggelegar sangat kuat, Siswi-siswi perempuan mulai menjerit ketakutan. Para guru pendamping pun mulai kebingungan menenangkan mereka.
Dua buah petir kembali menggelegar, menghantam tebing di depan mereka. Batu besar pun runtuh dan akan menimpa Bus Sekolah itu.
Supir Bus yang wajahnya memucat itu, mengerem mendadak hingga membuat Bus Besar itu menjadi oleng. Di Saat bersamaan Angin Tornado datang.
Angin Tornado yang sangat besar dan berputar dengan sangat kencang itu, membawa Bus Sekolah ke dalam pusaran.
Hal itu membuat seluruh penumpang menjadi pusing dan kehilangan kesadaran mereka, kecuali Hao Long dan Li Annchi.
Tubuh keduanya seperti terlindungi oleh energi tak kasat mata, hingga membuat mereka bisa melihat, jika dua kepala Ular Naga berwarna merah dan putih, berada di depan kaca jendela mobil.
Wajah Hao Long dan Li Annchi memucat, saat dua kepala Ular Naga itu menembus Kaca depan Bus tanpa memecahkannya. Dan apa yang terjadi kemudian membuat keduanya pingsan.
Kedua Ular Naga itu, menelan tubuh Li Annchi dan Hao Long lalu membawanya ke atas dimana gumpalan awan hitam berada.
Tubuh kedua Ular Naga itu lenyap setelah memasuki gumpalan awan hitam. Perlahan Awan-awan hitam itu pun sirna dan cuaca kembali normal seperti sebelumnya.
Semua penumpang tersadar dari pingsan mereka dan mendapati jika Bus Sekolah itu masih tetap di jalannya dalam keadaan baik-baik saja.
Tebing yang terlihat hancur di depan mereka, terlihat utuh seolah hal yang mereka alami tadi, tidak pernah terjadi.
“Pak Guru Lei, Hao Long dan Li Annchi tidak ada di tempat duduknya!” Seorang Siswa yang tersadar dengan keberadaan mereka berdua, segera berteriak.
Saat melihat ke arah bagasi di atas tempat duduk, terlihat jika Tas Besar Hao long dan Lian Annchi sudah tidak ada di tempatnya tadi.
******
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 169 Episodes
Comments
Irianto Rakim
lanjutkan ceritanya gan
2023-03-15
1
jamroni aji muhammad
lanjut 2
2022-10-16
1
jamroni aji muhammad
lanjut
2022-10-04
1