Part 17

"Masya Allah, yg namanya jodoh emang engga kemana ya..." ucap Abi Fadlan yg lagi dan lagi membuat Azhar menghela nafas panjang. Sejak Ummi nya menceritakan kejadian di toko tadi, Abi nya terus saja menggoda Fadlan "Ingat ya, engga boleh pacaran. Taaruf, kalau udah klop, nikahi!"

"Astagfirullah, Bi..." gumam Azhar.

"Loh, kok Astagfirullah? Alhamdulillah dong kalau dapat jodoh" sanggah Abi nya cepat cepat "Cantik engga orang nya, Mi?" tanya nya pada istri nya yg saat ini sedang memasak untuk makan malam, tentu dengan di bantu dua pria tertampan nya itu.

"Cantik banget, Bi. Dulu engga pakai hijab, tapi tadi Ummi lihat dia memakai hijab dan Masya Allah, makin cantik, Bi. Adem liat nya, berasa liat bidadari surga" tutur Ummi Rifa panjang lebar.

"Wah, sepertinya Allah memang sedang menyiapkan dia ya" sambung Abi nya lagi.

"Bi, Nasha engga mungkin mau jadi menantu di rumah ini. Keluarga kita berbeda" jelas Azhar karena ia merasa sudah ada keseriusan dalam candaan kedua orang tuanya tentang Nahsa, tampak nya mereka memang berharap Azhar segera menikah "Azhar juga belum kerja, mau di kasih makan apa nanti anak orang"

"Yg namanya rezeki pasti ada nanti" sambung sang Ibu.

"Ummi..."

"Azhar..." sela sang ibu lagi kemudian ia dan Abi Fadlan terkekeh geli "Hati hati lho sama wanita, Ummi liat dia sedikit agresif sama kamu. Haha"

Azhar pun ikut terkekeh geli karena ia merasakan hal yg sama, Nasha yg agresif dan menggemaskan.

.........

"Lain kali engga boleh seperti itu lagi, Sha. Kamu bikin malu Mama sama Papa" ujar Raya yg kembali menegur Nasha karena pergi sebelum acara makan malam nya selesai bersama Ruben.

"Kenapa salahin Kak Nasha sih, Ma? Jelas jelas yg ngajak pulang itu aku" sambung Harry ketus.

"Ya Nasha kalau memang mau menghargai orang tua nya pasti engga akan pulang begitu kan?" tanya Raya yg masih ingin menyudutkan Nasha.

Saat ini mereka bertiga sedang makan malam bersama, sementara Surya sangat jarang makan bersama keluarga nya karena sebagian besar hidup nya berada di rumah sakit.

Selera makan Nasha hilang seketika mendengar Mama nya yg terus menyudutkan nya, ia pun meletakkan sendok dan garpu nya di piring

"Iya, Ma. Lain kali Nasha engga akan seperti itu lagi" ucap Nasha datar "Nasha ke kamar dulu"

"Kenapa makanan mu engga di habisin?" tanya Raya yg melihat makanan Nasha masih banyak di piring nya.

"Nasha udah kenyang, Ma. Lagi diet juga, sekarang Nasha mau belajar" jawab Nasha tentu berbohong, namun jawaban seperti ini sangat di sukai Raya. Nasha yg rajin belajar dan mau menjaga kecantikan tubuhnya.

"Ya udah, belajar yg rajin" ucap Raya yg membuat Nasha tersenyum masam, Mama nya bahkan tak khawatir dengan kesehatan Nasha, bagaimana jika ia sakit karena sejak tadi siang Nasha belum makan dan Mama nya tahu itu. Dan ia baru makan beberapa sendok saat makan malam ini, dan seperti nya itu bukan masalah untuk Raya.

Nasha segera bergegas ke kamar nya, ia mematikan lampu nya. Sebuah kebiasaan saat ia merasa sedih ataupun tertekan, yaitu membiarkan kamar nya gelap. Nasha naik ke atas ranjang setelah mengunci pintu.

"Ya Allah, apakah memang seperti ini rasanya punya ibu yg bukan ibu kandung?" gumam Nasha. Saat ia mulai memejamkan mata nya, terdengar suara Harry dan juga ketukan di pintu nya.

Nasha pun beranjak turun dan membukakan pintu.

"Pasti lagi sedih..." ucap Harry sambil menyalakan lampu kamar Nasha. Harry sudah hafal dengan kebiasaan kakaknya yg suka berada di tempat yg gelap saat merasa sedih atau pun tertekan.

"Entahlah, Har. Kakak engga ngerti kenapa kakak engga merasa bahagia dan di lindungi meskipun sudah punya seorang ibu" jawab Nasha jujur. Harry yg mendengar penuturan kakaknya itu terlihat sedih dan merasa bersalah, ia pun memeluk kakaknya dan Nasha langsung menangis dalam diam.

"Maafin Mama ya, Kak" lirih Harry.

"Mama engga salah, Har. Dia cuma sedikit keras kepala" ucap Nasha sambil tertawa hambar.

Harry pun melerai pelukan nya dan menghapus air mata Nasha "Kakak jelek banget kalau nangis" ucap Harry yg membuat Nasha tertawa.

"Oh ya, kakak ketemu Azhar tadi. Dia kerja di toko roti Ummi Rifa" ujar Nasha mencoba mengembalikan mood nya.

"Wow, bagus dong. Jadi kakak bisa deketin dia" seru Harry.

"Dia udah punya pasangan kali, Har..."

"Ya engga apa apa, toh belum menikah juga kan" ujar nya.

"Engga mau deh, kasian calon nya. Oh ya, kakak punya foto nya..."

"Mana? Coba aku liat..." Nasha pun mengambil kamera nya dan menunjukkan foto Azhar pada Harry "Kayak nya aku pernah ketemu deh sama orang ini, tapi dimana ya..." gumam Harry yg merasa tak asing dengan wajah Azhar.

"Masak? Kayaknya engga mungkin deh, dia baru di Jakarta" ujar Nasha "Ganteng kan?"

"Lebih ganteng mana sama aku?"

"Lebih imut kamu..." jawab Nasha yg membuat Harry cemberut.

"Di kira kucing, imut...." gerutu Harry sambil terus memperhatikan foto foto Azhar karena ia sangat yakin pernah bertemu dengan nya "Ah ya..." seru nya kemudian "Kita ketemu di Bandara, waktu itu aku engga sengaja nabrak dia"

"Oh ya? Kapan?" tanya Nasha penasaran.

"Waktu aku jemput kak Nasha..."

"Huh? Jadi kita berangkat di hari yg sama?"

"Kayaknya juga dengan pesawat yg sama..."

"Agh, tahu gitu kita barengan" Nasha berkata sambil memberengut menggemaskan.

Ponsel Harry berdering, Harry segera mengangkat nya.

"Seperti biasa, Mas. Lewat pintu belakang" ujar Harry pada seseorang di seberang telpon.

"Kamu pesan apa lagi?" tanya Nasha yg sudah hafal dengan tingkah adik nya.

"Pizza jumbo" jawab Harry kemudian ia melompat keluar lewat jendela kamar Nasha. Itu sudah menjadi kebiasaan keduanya jika ingin makan junk food seperti itu, karena jika ketahuan Raya maka mereka akan di marahi habis habisan.

Tak lama kemudian Harry kembali datang tentu juga lewat jendela.

"Kadang kadang kakak khawatir kamu tuh jatuh lho, Har"

"Engga akan, manjat memanjat lewat jendela mah aku ahli nya, kak. Ayo, pegang ini..." Harry memberikan pizza berukuran besar itu pada Nasha.

"Kak Nasha harus makan yg banyak, engga apa apa gemuk asal sehat. Tetap cantik juga kok" ucap nya yg membuat Nasha terhibur, ia sangat bersyukur karena ada Harry yg selalu menghibur Nasha.

Nasha dan Harry pun menikmati pizza itu tentu setelah mengunci pintu kamar Nasha, supaya tidak ketahuan jika misalnya Mama nya datang tiba tiba.

.........

Hari ini seperti janji Azhar, ia membuka kembali toko ayahnya yg menyediakan barang elektronik kebutuhan rumah tangga seperti blender, kulkas, kipas angin dan sebagainya. Toko ini sangat berarti bagi Abi Fadlan, karena penghasilan dari toko inilah ia bisa menyekolahlan Azhar bahkan sampai S1, dan untuk S2 nya Azhar mendapatkan beasiswa ke Cairo. Itu adalah anugerah yg sangat luar biasa bagi mereka yg hidup di kelas menengah saja, walaupun begitu mereka selalu merasa kaya. Karena mereka selalu mampu memenuhi kebutuhan hidup mereka dan mereka masih sangat mampu untuk selalu bersedekah.

Sejak kecil, Azhar sering berada di toko ini dan menemani Abi nya. Melihat perjuangan ayah nya untuk diri nya dan ibu nya membuat Azhar bertekad untuk memberikan segala hal yg terbaik untuk nya dan Azhar akan selalu mengikuti apapun keinginan ayah dan ibunya.

Azhar menyimpan kontak Nasha di ponsel yg baru saja ia beli, ahh akhir nya sekarang ia tak punya kendala lagi dalam alat komonikasi itu.

"Hubungi engga ya?" gumam Azhar sambil terus menatap layar ponsel nya "Tapi buat apa? Engga ada keperluan juga" ucap nya dan ia pun meletakkan ponsel nya.

Sementara di toko Ummi Rifa, Nasha kembali datang seperti ucapan nya kemarin. Namun kali ini ia datang sendirian tanpa Elin.

"Azhar kemana, Ummi?" tanya Nasha yg melihat Ummi Rifa hanya sendirian.

"Dia di toko suami ku, Sha" jawab Ummi Rifa menahan senyum, seperti nya ia pun akan mengikuti saja apa yg Nasha fikirkan tentang Azhar. Biarlah nanti gadis cantik ini tahu sendiri atau Azhar memberi tahu nya.

"Ngapain di sana?" tanya Nasha.

"Jagain toko" jawab Ummi Rifa.

"Ya ampun, kasian nya Azhar jadi kerja serabutan gini" batin Nasha berteriak prihatin.

"Toko nya dimana, Mi?" tanya Nasha lagi.

"Di persimpangan jalan di ujung sana, nama nya Toko Elektronik berkah"

"Oh okey. Makasih, Mi" ucap Nasha kemudian hendak pergi.

"Engga beli roti dulu, Sha? Ya siapa tahu Azhar belum sarapan" ucap Ummi Rifa mengulum senyum samar.

"Ya juga, boleh deh. Em Azhar suka nya apa ya.."

"Roti isi kacang hijau" jawba Ummi Rifa santai.

"Kalau gitu beli lima, Ummi" ujar Nasha girang.

"Lima? Banyak nya" gumam Ummi Rifa.

"Engga apa apa, biar bisa di bawa pulang" jawab Nasha dan Ummi Rifa pun mengangguk anggukan kepala sambil menahan senyum geli nya.

Dan saat Nasha hendak membayar nya Ummi Rifa malah menolak "Kenapa?" tanya Nasha bingung.

"Hari ini ulang tahun putra Ummi yg ke 24. Jadi semua roti hari ini gratis" jawab Ummi Rifa.

"Oh ya? Selamat ulang tahun buat putra Ummi ya" ucap Nasha.

"Ucapin nya secara langsung aja, nanti malam bisa kerumah Ummi? Kami mengadakan syukuran"

"Jam berapa? Bisa kok" jawab Nasha.

"Jam 7 an" jawab Ummi Rifa.

"Okey, karena Nasha dapat roti gratis, Nasha pasti datang" jawab nya dengan senyum lebar yg membuat Ummi Rifa tertawa.

Setelah itu ia pun berpamitan pergi untuk menemui Azhar walaupun Nasha sendiri tak tahu untuk apa dia bertemu Azhar, walaupun katanya ia tidak mau mendekati Azhar karena kasihan calon nya, tapi hati Nasha mengkhianati akal sehat nya.

▫️▫️▫️

Tbc...

Terpopuler

Comments

Bang Ipul

Bang Ipul

ketemu dong bentar lg

2024-05-26

0

Disma Wati

Disma Wati

menggoda Azhar thor

2022-12-18

0

💫R𝓮𝓪lme🦋💞

💫R𝓮𝓪lme🦋💞

kayaknya bakal ketemu tuh,😅😅

2022-07-19

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Cast Of My Ustadz My Husband Chapter 2 - True Love Never Ends
11 Part 10
12 Part 11
13 Part 12
14 Part 13
15 Part 14
16 Part 15
17 Part 16
18 Part 17
19 Part 18
20 Part 19
21 Part 20
22 Part 21
23 Part 22
24 Part 23
25 Part 24
26 Part 25
27 Part 26
28 Part 27
29 Part 28
30 Part 29
31 Part 30
32 Part 31
33 Part 32
34 Part 33
35 Part 34
36 Part 35
37 Part 36
38 Part 37
39 Part 38
40 Part 39
41 Part 40
42 Part 41
43 Part 42
44 Part 43
45 Part 44
46 Part 45
47 Part 46
48 Part 47
49 Part 48
50 Part 49
51 Part 50
52 Part 51
53 Part 52
54 Part 53
55 Part 54
56 Part 55
57 Part 56
58 Part 57
59 Part 58
60 Part 59
61 Part 60
62 Part 61
63 Part 62
64 Part 63
65 Part 64
66 Part 65
67 Part 66
68 Promo Cerita Lentera Don Gabriel Emerson
69 Part 67
70 Part 68
71 Part 69
72 Part 70
73 Part 71
74 Part 72
75 Part 73
76 Part 74
77 Part 75
78 Part 76
79 Part 77
80 Part 78
81 Part 79
82 Part 80
83 Part 81
84 Part 82
85 Part 83
86 Part 84
87 Part 85
88 Part 86
89 Part 87
90 Part 88
91 Part 89
92 Part 90
93 Part 91
94 Part 92
95 Part 93
96 Part 94
97 Part 95
98 Part 96
99 Part 97
100 Part 98
101 Part 99
102 Part 100
103 Part 101
104 Part 102
105 Part 103
106 Part 104
107 Part 105
108 Part 106
109 Part 107
110 Part 108
111 Part 109
112 Part 110
113 Part 111
114 Part 112
115 Part 113
116 Part 114
117 Part 115
118 Part 116
119 Part 117
120 Part 118
121 Part 119
122 Part 120
123 Part 121
124 Part 122
125 Eps 123
126 Part 124
127 Part 125
128 Part 126
129 Part 127
130 Part 128
131 Part 129
132 Part 130
133 Part 131
134 Part 132
135 Part 133
136 Part 134
137 Part 135
138 Part 136
139 Part 137
140 Part 138
141 Part 139
142 Part 140
143 Part 141
144 Part 142
145 Part 143
146 Part 144
147 Part 145
148 Part 146
149 Part 147
150 Part 148 - TAMAT
151 Promo Cerita Baru SkySal
152 Promo Novel Baru SkySal
153 Promo - AFTER DARKNESS
154 Promo Cerita Baru - A DREAMER
155 Promo Author Ramanda
156 Promo Lentera Don Gabriel Emerson
157 Promo Cerita Baru SkySal
158 Promo Baru Cerita SkySal
159 Promo Sequel True Love Never Ends - Habib Untuk Yang Tercinta
160 Bab 1 -Yang Berhak Dicintai
Episodes

Updated 160 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Cast Of My Ustadz My Husband Chapter 2 - True Love Never Ends
11
Part 10
12
Part 11
13
Part 12
14
Part 13
15
Part 14
16
Part 15
17
Part 16
18
Part 17
19
Part 18
20
Part 19
21
Part 20
22
Part 21
23
Part 22
24
Part 23
25
Part 24
26
Part 25
27
Part 26
28
Part 27
29
Part 28
30
Part 29
31
Part 30
32
Part 31
33
Part 32
34
Part 33
35
Part 34
36
Part 35
37
Part 36
38
Part 37
39
Part 38
40
Part 39
41
Part 40
42
Part 41
43
Part 42
44
Part 43
45
Part 44
46
Part 45
47
Part 46
48
Part 47
49
Part 48
50
Part 49
51
Part 50
52
Part 51
53
Part 52
54
Part 53
55
Part 54
56
Part 55
57
Part 56
58
Part 57
59
Part 58
60
Part 59
61
Part 60
62
Part 61
63
Part 62
64
Part 63
65
Part 64
66
Part 65
67
Part 66
68
Promo Cerita Lentera Don Gabriel Emerson
69
Part 67
70
Part 68
71
Part 69
72
Part 70
73
Part 71
74
Part 72
75
Part 73
76
Part 74
77
Part 75
78
Part 76
79
Part 77
80
Part 78
81
Part 79
82
Part 80
83
Part 81
84
Part 82
85
Part 83
86
Part 84
87
Part 85
88
Part 86
89
Part 87
90
Part 88
91
Part 89
92
Part 90
93
Part 91
94
Part 92
95
Part 93
96
Part 94
97
Part 95
98
Part 96
99
Part 97
100
Part 98
101
Part 99
102
Part 100
103
Part 101
104
Part 102
105
Part 103
106
Part 104
107
Part 105
108
Part 106
109
Part 107
110
Part 108
111
Part 109
112
Part 110
113
Part 111
114
Part 112
115
Part 113
116
Part 114
117
Part 115
118
Part 116
119
Part 117
120
Part 118
121
Part 119
122
Part 120
123
Part 121
124
Part 122
125
Eps 123
126
Part 124
127
Part 125
128
Part 126
129
Part 127
130
Part 128
131
Part 129
132
Part 130
133
Part 131
134
Part 132
135
Part 133
136
Part 134
137
Part 135
138
Part 136
139
Part 137
140
Part 138
141
Part 139
142
Part 140
143
Part 141
144
Part 142
145
Part 143
146
Part 144
147
Part 145
148
Part 146
149
Part 147
150
Part 148 - TAMAT
151
Promo Cerita Baru SkySal
152
Promo Novel Baru SkySal
153
Promo - AFTER DARKNESS
154
Promo Cerita Baru - A DREAMER
155
Promo Author Ramanda
156
Promo Lentera Don Gabriel Emerson
157
Promo Cerita Baru SkySal
158
Promo Baru Cerita SkySal
159
Promo Sequel True Love Never Ends - Habib Untuk Yang Tercinta
160
Bab 1 -Yang Berhak Dicintai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!