"Kayaknya kamu ganti pakaian deh..." ujar Nasha pada Elin, keduanya sudah bersiap pergi kerumah Ummi Rifa. Nasha seperti biasa menggunakan pakaian syar'i nya, dan seperti biasa Elin menggunakan pakaian yg tak menutup seluruh aurat nya.
"Kan cuma ke acara ulang tahun, Sha. Bukan ke pengajian" jawab Elin.
"Ya acara syukuran, Lin. Bukan pesta biasa. Ya engga enak aja kan sama Ummi Rifa yg religius" ucap Nasha membuat Elin sedikit memberengut, namun ia pun segera berganti pakaian.
Setelah itu, keduanya berangkat. Di perjalanan mereka menyempatkan membeli kue tart sebagai oleh oleh.
"Kita engga pernah liat anak nya Ummi Rifa ya" gumam Nasha.
"Dia kan selama ini di Cairo, katanya sih menyelesaikan s2 nya" jawab Elin
"Kok kamu tahu?" tanya Nasha.
"Waktu itu aku pernah dengar pas Ummi Rifa ngobrol sama teman nya di toko" dan Nasha hanya mengangguk anggukan kepalanya.
Setelah itu, ia memarkirkan mobil nya di depan sebuah rumah sederhana namun cukup besar.
"Benaran ini rumah nya? Kok sepi..." ucap Elin.
"Ini kok alamat nya" jawab Nasha yakin. Mereka pun keluar dari mobil.
Saat mereka hendak mengetuk pintu, tiba tiba pintu sudah terbuka dan muncullah sosok Ummi Rifa.
"Wah, kalian tepat waktu sekali" ujar Rifa karena memang jam baru saja menunjukkan pukul 7.
"Heheh, iya Ummi" jawab Nasha "Tapi kok masih sepi?"
"Iya, tadi katanya bus yg di tumpangi anak anak panti mengalami sedikit masalah, ban nya kempes"
"Oh, jadi ngundang anak anak panti?" tanya Nasha yg seketika teringat dengan masa kecilnya yg juga ia habiskan di panti.
"Iya, ayo masuk. Sebentar lagi mereka pasti datang" ujar Ummi Rifa.
"Kami bawa ini..." ujar Elin memberikan kue tart itu.
"Terima kasih, anak anak pasti suka" jawab Ummi Rifa menerima kue nya.
Kemudian Ummi Rifa masuk ke dapur nya setelah mempersilahkan kedua gadis itu duduk.
"Kita ngapain sekarang? Aku kok merasa canggung ya" bisik Elin.
"Aku juga, hehe. Aku fikir syukuran orang dewasa" Nasha juga berbisik.
"Azhar, Nasha udah datang. Turun ya..." terdengar teriakan Ummi Rifa.
Nasha dan Elin yg mendengar nama Azhar langsung saling menatap heran "Dia tinggal di sini?" bisik Nasha.
"Mana aku tahu..." Elin juga berbisik.
"Assalamualaikum..." sapa Azhar pada kedua gadis itu. Elin dan Nasha langsung mendongak, dan seketika mereka tersihir dengan pemandangan bak bulan purnama di depan nya. Azhar dengan baju koko putih nya namun tanpa peci karena rambut nya masih setengah basah. Dan hal itu membuat ia semakin terlihat menggoda.. Ups, berkarisma.
"Waalaikum salam..." jawab Nasha dan Elin kemudian.
"Terima kasih sudah datang, dan makasih juga kue nya" ucap Azhar sembari duduk di sofa yg ada di depan mereka. Elin dan Nasha kembali saling pandang, mereka seolah memikirkan sesuatu.
"Em kamu tinggal..."
"Oh, ada tamu..." Abi Fadlan datang dengan senyum lebar nya, memotong ucapan Nasha.
"Iya, Bi. Ini Nasha, dan ini Elin..." ucap Azhar memperkenalkan gadis gadis itu.
"Oh jadi ini Nasha yg cantik nya Masya Allah itu kata Ummi..." ucap Abi Fadlan yg membuat Azhar salah tingkah, sementara Nasha masih tak mengerti apa yg terjadi begitu juga dengan Elin.
"Apa kabar, Nasha? Elin?" tanya Abi Fadlan dan ia duduk di samping Azhar.
"Baik, Om" jawab Elin sementara Nasha masih terdiam.
"Dan bagaimana dengan kamu, Nasha? Aku dengar kamu sms an sama Azhar, apa masih sms an sampai sekarang?" goda Abi Fadlan.
"Abi..." tegur Azhar.
"Abi?" gumam Nasha heran.
"Iya, aku Abi nya Azhar" jawab Abi Fadlan.
"Om suami nya Ummi Rifa kan?" tanya kan Nasha yg yg langsung membuat Abi Fadlan dan Azhar tertawa geli.
"Alhamdulillah iya, aku suami nya istri ku" jawab Abi Fadlan yg masih terkekeh.
"Jadi...Azhar ini...."
"Dia putra kami..."
"Mati aku.. "
Gelak tawa Abi Fadlan dan Azhar pecah seketika mendengar ucapan Nasha saat Abi Fadlan memberi tahu bahwa Azhar adalah putra nya.
"Engga akan mati kok, asal engga sampai jantungan aja kalau memang terkejut" goda Azhar yg masih tertawa.
Nasha hanya bisa menunduk malu sambil menepuk jidat nya sendiri, Elin sendiri begitu terkejut dan ia juga tak tahu harus bereaksi seperti apa.
"Tapi kenapa...." ucapan Nasha kembali terpotong saat terdengar suara anak anak di luar.
"Mereka sudah datang" ujar Abi Fadlan dan bergegas membuka pintu yg segera di ikuti Azhar.
"Dia..." Nasha menatap Elin dengan ekspresi yg tak terbaca, dan tiba tiba Elin tertawa geli.
"Anak nya Ummi Rifa, bukan Ustadz desa apa lagi penjaga toko" jawab Elin masih tertawa, menertawakan Nasha lebih tepatnya.
Kemudian Ummi Rifa datang dan sempat mendengar percakapan mereka "Sudah mengucapkan selamat ulang tahun sama putra Ummi, Nash?" tanya Ummi Rifa menggoda.
"Hehe..." hanya itu jawaban Nasha, wajahnya memerah karena malu. Apa lagi Nasha benar benar salah faham pada Azhar, bukan hanya menganggap Azhar pemuda desa yg kemudian kerja serabutan di Jakarta. Ia juga menduga Azhar hanya lulusan SMA.
Nasha mati kutu menerima fakta itu, ia merasa sangat malu dan rasa nya ingin menghilang dari hadapan Azhar dan keluarga nya.
Melihat ekspresi Nasha, Ummi Rifa juga tak bisa menahan tawa geli nya.
"Sudah sudah, sebaiknya bantu sambut anak anak ya, banyak tuh yg datang" ucap Ummi Rifa dan Nasha mengangguk.
Saat mereka hendak keluar untuk menyambut anak anak itu, ia berpapasan dengan Azhar yg hendak kembali masuk kedalam rumah.
Jika biasa nya Nasha agresif, kini ia seperti anak kucing yg kedinginan. Ia menunduk dalam dan terus berjalan melewati Azhar. Membuat Azhar kembali tertawa geli dengan tingkah absurd Nasha.
Acara syukuran pun berjalan dengan lancar, dan terlihat sekali anak anak panti itu yg tampak sangat bahagia. Mereka makan dengan lahap, memakan es krim, kue, permen dan apapun yg mereka mau.
Tak hanya itu, Abi Fadlan juga memberikan sejumlah uang jajan dan pakaian baru untuk mereka semua.
Nasha yg melihat itu hanya termenung, ia seperti melihat diri nya sendiri di masa kecil nya.
Nasha tidak tahu siapa orang tua kandung nya, pengurus panti mengatakan Nasha di temukan di depan pintu dan saat itu Nasha masih merah, orang tua kandung Nasha tak meninggalkan apapun kecuali sebuah liontin yg berinisial N. Karena itu lah pengurus panti memberi nya nama Nasha.
Selama hidup di panti, Nasha tak bisa merasa bahagia karena ia ingin memiliki orang tua. Mereka juga makan seadanya, sangat jarang memiliki pakaian baru. Dan saat ada yg mengundang mereka untuk acara seperti ini, Nasha dan teman teman nya merasa sangat bahagia karena akhir nya mereka bisa makan enak, kadang juga di kasih uang dan pakaian juga mainan.
Tanpa terasa air mata Nasha menetes mengenang masa masa kecil nya, dan tanpa Nasha sadari sejak tadi Azhar memperhatikan nya.
Azhar pun menghampiri Nasha "Engga usah nangis, aku engga marah karena di kira pemuda kampung, pekerja serabutan dan juga hanya lulusan SMA" gurau Azhar yg membuat Nasha kembali ke alam sadar nya. Ia mengusap air matanya dan seketika tersenyum kikuk, Nasha tahu diri nya sudah sangat keterlaluan dengan pemikiran liar nya sendiri.
"Maaf..." lirih Nasha menunduk malu, wajah nya merah padam dan ia hanya bisa menggigit bibir nya karena merasa gugup.
"Dengan satu syarat..." ujar Azhar dan seketika Nasha mendongak.
"Apa?" tanya Nasha pelan.
"Bergabunglah bersama mereka, sejak tadi aku liat kamu melamun" ucap Azhar kemudian mengajak Nasha bergabung dengan anak anak yg saat ini menikmati kue tart yg Nasha bawa.
"Kue nya engga cukup..." ujar Elin sambil tertawa kecil.
"Engga apa apa, aku sudah pesan lagi" ucap Azhar.
"Kami engga tahu akan ada banyak anak anak. Jadi cuma bawa kue satu" ujar Nasha yg masih saja menunduk malu, membuat Azhar merasa sangat gemas.
"Iya, engga apa apa. Aku harap kalian berdua menikmati acara anak anak ini, semoga engga bosan" ucap Azhar.
"Engga sama sekali, aku senang" ucap Nasha sambil tersenyum.
"Cocok ya, Bi.." bisik Ummi Rifa pada suami nya, keduanya diam diam memperhatikan Nasha dan Azhar sejak tadi.
"Cocok banget, Ummi. Seperti kita, serasi" jawab Abi Fadlan membuat Ummi Rifa mendengus sementara Abi Fadlan hanya terkekeh.
Nasha merasa sangat bahagia berada di antara anak anak panti itu, Nasha merindukan masa kecilnya. Walaupun saat itu ia tak punya baju bagus, tak selalu makan enak, tapi Nasha tak pernah di kekang oleh siapapun. Selama ia tak nakal dan melakukan sesuatu yg salah, Nasha di perbolehkan menjadi diri nya sendiri dan melakukan apa yg ia sukai.
Beda dengan sekarang, memiliki keluarga tak seindah bayangan nya...
▫️▫️▫️
Tbc...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments
Bang Ipul
kacian si nashanya sampai kapan dia di kekang keluarganya
2024-05-26
0
🕊❤️WINNY💚ᴇ𝆯⃟🚀
lucu nasha salting
2022-10-03
0
Mbak Rin
ujian berat tuk dapat nasha kau zhar
2022-03-15
0