5. Surat Cinta yang telah lampau

Untukmu; Terimakasih tawa lalu yang berulang kali membuatku merintih sendu seperti hujan, bukannya aku tak pernah berenergi seperti matahari olehmu, tapi sejauh ini kita saling berlari menemui rasa masing-masing.

Terimakasih karena terus dan tetap bernafas, semoga lekas bergerak dan digerakkan, semoga ikhlas selalu ada dalam dada kita masing-masing karena kehidupan butuh jalan untuk terus berjalan

Selamat jalan, semoga sampai tujuan dengan selamat, aku mendoakanmu sampai saat ini.  Dan Karena aku pernah benar-benar mencintai seseorang namun berakhir patah? Ya, jangan salahkan keadaan memang rasa seiring berjalannya waktu akan memudar bukannya bertambah kuat dan dengarkanlah bahwa sesuatu yang tak harus bersama tak harus dipaksa untuk tetap bersama.

Kembali lagi ke Titik Nol, terimakasih pernah bersabar terhadapku, yang selalu menemani baca buku dan menulis sampai larut yang mengganggu jam tidurmu. Dan terimakasih hingga kini telah menjadi penyemangat dan pendengar yang baik. Semoga selalu begitu dan sebaliknya, terimakasih. Namun hal tersebut sudah tak mungkin kembali.

.....

Apakah rinduku amatiran, kenapa gadis yang ku genggam tangannya ini tak melihatku dengan jelas. Sedangkan aku jelas-jelas ada dihadapannya. Kenapa dia selalu acuh tak acuh terhadapku. Padahal aku kerap sekali mencari celah dan perhatian agar diperhatikannya.

“Eh Fran. Kayaknya aku gak bisa ikut makan sama kamu.” Berhenti dan melepaskan genggaman tangan lelaki itu.

“Siapa bilang kamu bisa menolak ajakanku? Tatapnya penuh percaya diri. Ayo tarik perlahan.” Tetap berjalan tak mempedulikan rengekkan gadis itu.

Banyak tatapan mata menatap mereka.

“Ya Ampun tatapan cewe-cewe disini seakan mau memakanku. Fran.” Tegasnya ingin menolak.

“Ini masih di lorong TU, kalau kamu nolak banyak yang akan liat toh juga mereka udah liatkan lu jalan sama gua. Yaudahlah.” Menegaskan.

“Gila Re. Pergi salah gak pergi salah. Tapi Frans.” Masih tak mau mendengar.

“Sttt...Udah ikut aja.” Memaksa.

“Yaelah gua dah gak bisa ngelak lagi ni. Mata banyak orang terutama gadis-gadis kampus ini seakan mau memakanku bulat-bulat. Huhhh.” Merinding.

Sesampainya di cafe terdekat.

“Ayo duduk.”

“Yaiyalah masa jongkok.” Ejek Rere.

“Eh lama menghindar akhirnya mau juga makan bareng kalo gak dipaksa.” Mencubit hidung Rere.

“Ih apaan sih.”

Memandangi lelaki itu, berwajah putih bersih dengan setelan selalu cook. Ya pantes aja banyak cewe-cewe kampus suka dengan dia, tatapan tajam, selalu fokus dan tata rambut selalu rapi. Serius lagi mengotak atik hpnya.

Tok tok tok. Mengetuk meja..”Re, gua dah masukkin lu di grup jadi lu tinggal buat berkas yang disuruh pak ahmad.”

Mengecek hp. Mengalahkan data.

“Ok. Ok. Good job Fran.” Dan sibuk dengan hpnya yang berbunyi tang. Ting. Tang. Ting.

Lelaki itu mengetuk meja kembali.

“Rere sini. Mendekatkan wajah ke meja. Iya sini. Memberi isyarat agar mendekat.”

“Apaan?” Mendekatkan wajahnya ke Afran.

“Akhirnya kita kayak orang ngedate setelah awal semester lalu lu nolak gua. Hehe.”

“Ih apaan si.” Malu dan kembali keposisi awal.

“iyakan. Kembali keposisi awalnya dan fokus dengan hpnya. Liatkan anak jurusan ada sekitar 40an orang Re.” Menunjuk layar ponsel namun tak begitu di hiraukan.

“ehmmm.”

“Yaelah Re. Denger nggak?”

“Iya denger kok fran.”

“Mba pesen.” Memanggil pelayan.

“oh iya mas pesanan yang tadi ya. Atu ayam pecak atu ayam bakar, atu kopi bisa mas, satu lagi minumnya mas?”

“Re apaan?"

“lemon tea Hangat mbak.”

“Gak minta di angetin mas gantengnya aja mbak. Pesanannya mohon ditunggu ya mbak mas” Pergi dan tersenyum.

“Iya mbak, Eh. Dan tersadar.”

Lelaki itu menaikkan kedua tangan dan bahu.

Mata Rere melirik dan memelototi lelaki itu.

“I don't Know beb. Tapi kalo gak gini lo gak akan mau jalan sama guakan.”

“Pikir aja sendiri.” Sibuk dengan telepon genggamnya.

“Yaelah Rere, keknya lu salah paham deh.”

“Makanannya datang. Saya taruh disini ya mbak mas.” Ucap pelayan itu.

“Iya terimakasih mba.”

"Wah kelihatannya enak. Ayo makan."

"Iya, sesuai harapan ternyata kau masih ingat makanan kesukaanku."

"Masih donk. kamu aja yang mudah melupakkan aku."

"Aku gak lupa, cuma malas mengingat."

"Hmmm."

Mataku tak sengaja tertuju kepada seorang lelaki dan gadis yang kukenal.

"Ya ampun kenapa Jie sama Jesika bisa kesini si. Mengambil menu menutupi wajahnya. Oh iya inikan hari sabtu mereka janjian buat jalan bareng."

"Lu kenapa Re?" Bertanya penasaran.

"Egk apa-apa. Mengembalikan buku menunya keatas meja. Mampus gue lo mereka beneran kesini." Gumang dalam hati.

"Eh Jes itu kayaknya Rere deh. Apa gua salah liat ya dia sama cowo." Nunjuknya ke arah dua orang itu.

"Mana beb? melihat arah jari Jie. Wah bener yok samperin, kali aja Double date." Menarik Jie ke arah mereka.

"Eh,Oke. Tali kalau bukan gimana?" ucap Jie.

"Eh Rere ya, benerkan Jie." Tegasnya ke Jie.

"Lah disini juga Re?" tanya Jie sedikit ketus.

" Rere lagi ngedate sama pacarnya ya?" Tanya Jesika.

"Eh Jie sama Jesika. Apa kabar? Tersenyum semanis mungkin. Haduw benarkan pasti Jesika ngajak langsung kesini." Gumang dalam hati.

"Wah boleh gabung donk biar double date?" Tanya Jesika.

Sebelum Afran dan Rere mengiyakan Jie sudah duduk di samping Rere.

"Eh iya boleh." Ucap Rere sambil menelan nasinya.

"Permisi, saya duduk sini gak apakan mas?" tanya Jesika sok imut.

Afran hanya mengangguk.

"Mba pesen donk." Teriak Jesika memanggil pelayan.

Jie berdiri, "Biar aku pesan kesana aja sekalian mau ke toilet." Ucap Jie agak kesal.

"Oh okay Jie." jawab Jesika.

"Re lu mau makan capcay gak?" saran Afran.

"Gak usah Fran, gua mau tambahan ayam sama cabenya."

"Okay baby."

"Wah aku gak tau Rere punya pacar." tanyanya penasaran.

"Gak kok temen doank."

"Calon pacar mba." Jawab Afran.

Jie datang.

"Uhuk. Uhuk." Tersedak.

"Ini minum dulu." Spontan Afran memberikan minum ke Rere dan langsung diminum.

"Pesanan datang." Ucap seorang pelayan.

"Mba tambahan air hangat atu sama ayam pakek sambelnya dua."

"Lu gak papa Re." Sedikit cemas Jie.

"Kaga napa-napa."

"Itu kecebong yang mana lagi?" Bisik Jie.

"Apaan si, Tu si Afran." Bisik perlahan.

"Yang banyak fansnya dan ngejar-ngejar lu?" tanya penasaran.

Angguk.

"Jie ayo makan."

"Iya Jes." sahut Jie.

"Ayo donk kapan kita double date." usul Jesika.

"Boleh juga tu." Jawab Afran..

Kaki Rere menginjak kaki Afran.

"Aww. Menahan sakitnya. Kenapa nggak ya kan baby." Tegas Afran menyulitkan jawaban Rere.

"Wah bagus dong, jadi kita bisa rame-rame main ma keliling-kelilingnya." Ucap Jesika.

"Oala Jes. Jes. Ide lu ada-ada aja." Batin Rere dan Jie.

Episodes
1 1. Saat Aku Jatuh Cinta
2 2. Siapa aku, bagimu
3 3. Letak dari pondasi itu sendiri
4 4. Bahasa rindu
5 5. Surat Cinta yang telah lampau
6 6. Kedatangan
7 7. Dapatkah Bersama Kembali?
8 8. Antara Siapa? Aku tak tau
9 9. Bagaimana Bisa?
10 10. Promise
11 11. Mungkinkah?
12 12. Tentang Rindu
13 13. Pertemuan Dengan Dia
14 14. Peluk aku saja
15 15. Ada yang hilang
16 16. Sapaan
17 17. Menunggu kabar kembali
18 Pengenalan Karakter
19 18. Aku sembab atas sebab-sebab kepergianmu
20 19. Selalu ditemukan
21 20. Apa itu cinta?
22 21. Kolase waktu
23 22. Apakah ini bentuk Pengkhianatan?
24 Eps 23. Cahaya
25 24. Kalkulasi Waktu
26 25. Jatuh Cinta Kembali
27 26. Terluka
28 27. Konflik
29 INFORMASI
30 28. Konflik 2
31 29. Memangnya kamu bisa?
32 30. Tentang Yo
33 31. Boleh Aku saja?
34 32. Sebenernya ...
35 33. Siapa Perempuan itu?
36 34. Terlepas dari Semuanya
37 35. Tentang Cinta Pertama
38 36. Tentang Deinandra
39 37. Hujan Adalah Kita
40 38. Diantara Yo dan Dein?
41 39. Kita bukan?
42 40. Dia Siapa?
43 41. Apa Aku Bukan Pilihan?
44 42. Tertinggal
45 43. Waktu yang telah lama hilang,
46 44. Kehilangan lagi?
47 45. Pencarian
48 46. Mencari Resiko
49 47. Cengkrama
50 48. Pilihan
51 49. Pemahaman
52 50. Ungkapan Rasa
53 51. Lara
54 52. Memahami Rasa
55 53. Memahami Cinta
56 54. Double Date
57 55. Perasaan
58 56. Keresahan
59 57. Hujan dan Obsesi
60 58. Malam Pesta
61 59. Dua sejoli
62 60. Ada apa denganku?
63 61. Siapa Pinkan?
64 62. Memberi Jarak
65 63. Memberi Jarak 2
66 64. Memberi Jarak 3
67 65. Menemui Cinta
68 66. Model Dadakan
69 67. Perasaan
70 68. Kepulangan
71 69. Dipaksa Jadi Penerus
72 70. Pertemuan
73 71. Pilihan
74 72. Kedatangan
75 73. Hadiah sebelum Wisudah
76 74. Seperti Kejutan
77 75. Dejavu
78 76. Wisuda Penuh kejutan
79 77. Keseriusan
80 78. Rumah Baru
81 79. Awal baru
82 80. Bertemu Pinkan
83 81. Berkenalan
84 82. Perasaan Yang Kacau
85 83. Masalah Waktu
86 84. Kesadaran
87 85. Bertemu namun tak mengenali
88 86. Feeling Lonely
89 87. Bertemu juga
90 88. Kesalah Pahaman
91 89.Privilege
92 90. Mencari Kehilangan
93 91. Kita
94 92. Merayakan Kehilangan
95 93. Sesal
96 94. Cerita lama
97 95. Sebatas Kerinduan
98 96. Kepulangan
99 97. Sirkuit
100 98. Rumah Lama
101 99. Lara Dalam Kerinduan
102 100. Pertemuan Kembali
103 Season 2. Eps 1. Kerinduan
104 S2. Eps 2. Mengulang Waktu
105 S2. Eps. 3 Ungkapan Hati
106 S2. Eps 4. Sosial Media
107 S2 Eps 5. Dalam Keabadian
108 S2 Eps. 6. Keluarga
109 S2 Eps. 7 Roda
110 S2. Eps 8 Pesona
Episodes

Updated 110 Episodes

1
1. Saat Aku Jatuh Cinta
2
2. Siapa aku, bagimu
3
3. Letak dari pondasi itu sendiri
4
4. Bahasa rindu
5
5. Surat Cinta yang telah lampau
6
6. Kedatangan
7
7. Dapatkah Bersama Kembali?
8
8. Antara Siapa? Aku tak tau
9
9. Bagaimana Bisa?
10
10. Promise
11
11. Mungkinkah?
12
12. Tentang Rindu
13
13. Pertemuan Dengan Dia
14
14. Peluk aku saja
15
15. Ada yang hilang
16
16. Sapaan
17
17. Menunggu kabar kembali
18
Pengenalan Karakter
19
18. Aku sembab atas sebab-sebab kepergianmu
20
19. Selalu ditemukan
21
20. Apa itu cinta?
22
21. Kolase waktu
23
22. Apakah ini bentuk Pengkhianatan?
24
Eps 23. Cahaya
25
24. Kalkulasi Waktu
26
25. Jatuh Cinta Kembali
27
26. Terluka
28
27. Konflik
29
INFORMASI
30
28. Konflik 2
31
29. Memangnya kamu bisa?
32
30. Tentang Yo
33
31. Boleh Aku saja?
34
32. Sebenernya ...
35
33. Siapa Perempuan itu?
36
34. Terlepas dari Semuanya
37
35. Tentang Cinta Pertama
38
36. Tentang Deinandra
39
37. Hujan Adalah Kita
40
38. Diantara Yo dan Dein?
41
39. Kita bukan?
42
40. Dia Siapa?
43
41. Apa Aku Bukan Pilihan?
44
42. Tertinggal
45
43. Waktu yang telah lama hilang,
46
44. Kehilangan lagi?
47
45. Pencarian
48
46. Mencari Resiko
49
47. Cengkrama
50
48. Pilihan
51
49. Pemahaman
52
50. Ungkapan Rasa
53
51. Lara
54
52. Memahami Rasa
55
53. Memahami Cinta
56
54. Double Date
57
55. Perasaan
58
56. Keresahan
59
57. Hujan dan Obsesi
60
58. Malam Pesta
61
59. Dua sejoli
62
60. Ada apa denganku?
63
61. Siapa Pinkan?
64
62. Memberi Jarak
65
63. Memberi Jarak 2
66
64. Memberi Jarak 3
67
65. Menemui Cinta
68
66. Model Dadakan
69
67. Perasaan
70
68. Kepulangan
71
69. Dipaksa Jadi Penerus
72
70. Pertemuan
73
71. Pilihan
74
72. Kedatangan
75
73. Hadiah sebelum Wisudah
76
74. Seperti Kejutan
77
75. Dejavu
78
76. Wisuda Penuh kejutan
79
77. Keseriusan
80
78. Rumah Baru
81
79. Awal baru
82
80. Bertemu Pinkan
83
81. Berkenalan
84
82. Perasaan Yang Kacau
85
83. Masalah Waktu
86
84. Kesadaran
87
85. Bertemu namun tak mengenali
88
86. Feeling Lonely
89
87. Bertemu juga
90
88. Kesalah Pahaman
91
89.Privilege
92
90. Mencari Kehilangan
93
91. Kita
94
92. Merayakan Kehilangan
95
93. Sesal
96
94. Cerita lama
97
95. Sebatas Kerinduan
98
96. Kepulangan
99
97. Sirkuit
100
98. Rumah Lama
101
99. Lara Dalam Kerinduan
102
100. Pertemuan Kembali
103
Season 2. Eps 1. Kerinduan
104
S2. Eps 2. Mengulang Waktu
105
S2. Eps. 3 Ungkapan Hati
106
S2. Eps 4. Sosial Media
107
S2 Eps 5. Dalam Keabadian
108
S2 Eps. 6. Keluarga
109
S2 Eps. 7 Roda
110
S2. Eps 8 Pesona

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!