16. Sapaan

Sepertinya waktu kita tak berkabar sudah cukup lama, aku yang setiap jamnya selalu mendengar suaramu pun kini tak terdengar lagi hingga kini, akankah kau kembali atau menghilang seperti Yo. Kalian sama saja, sama-sama memiliki keahlian dalam menghilang dan membuat khawatir. Detak jantung yang berdebar itu kembali pada nada-nada sendu tanpa getaran.

Kring. Kring. Kring.

“Hallo? Hallo? Hallo? Siapa ya. Melihat ke hp. Halo?” Telpon mati. Hmmm orang iseng. Gumang ku.

Kring. Kring. Kring

“Hallo? Iya Hallo? Ada suaranya gak? Hallo? Iya. Hallo?” mati.

Kring. Kring. Kring. Mengangkatnya kembali

“Hallo? Hei, kalau mau bercanda sama orang lain saja. Ya.” Mematikan telfon nada kesal.

Mengingat kala itu.

“Karena pada hakikatnya perempuan tidak pernah mengejar tapi  ialah yang dikejar. Paham!” Ucap Rere saat itu.

"Re kau dimana? sehatkah? masih bisa masak masakan apa saja saat ini? kelihatannya aku pergi tanpa kabar terlalu lama. Akankah kau menunggu atau mencari ku?" Gumamnya sambil duduk di atas lantai tepat di sudut ruangan gelap gulita dengan penampakkan ruangan yang sangat kacau balau, lampu pijar memancarkan cahaya kuning redup hampir mati seperti lelaki itu saat ini.

Kejadian lalu.

"Re jika aku tak ada jangan pernah ganti nomor ponselmu ya." Gumang lelaki itu menatap gadis itu.

"Kenapa?" mencari jawaban di bola mata lelaki itu.

"Saat aku kehilangan segalanya atau sesuatu nantinya. Hal yang pertama yang ingin selalu kuingat itu nomor telpon ku. Bersediakah kau mengabulkan satu inginku." Pungkasnya sambil menatap gadis itu meyakinkan.

"Baiklah. Akan kulakukan." Menenangkan lelaki itu sementara.

...

"Ya ampun telfon siapa lagi si? Melirik nomor tak dikenal. Pasti nomor aneh-aneh ini." Memanyunkan bibirnya dan membiarkan teleponnya terus bergetar di dalam tasnya. dan pergi.

Berjalan memasuki ruangan studio di kampusnya sepertinya beberapa hal dan pekerjaan belum tertata rapi dan terlihat tak ada seorangpun yang ada di studio ini. Gadis itu keluar dan melirik perpustakaan yang ada disamping studio tersebut dan berjalan perlahan memasukinya dan masuk ke barisan buku-buku perfilman.

Jari gadis itu memegang setiap sudut ke sudut ujung sampul buku mencari buku yang cocok di bacanya. Belum sempat menarik buku tersebut, getar telponnya mengagetkannya karena membuat suara berisik membuat beberapa orang meliriknya dan tanpa sengaja menjatuhkan buku tersebut dari genggamannya.

"Maaf semuanya, maaf." Ucapnya merunduk dan mengutip buku yang jatuh tersebut dengan telepon genggam yang dipegang di tangannya dan hendak berdiri, seseorang mengulurkan tangan kepadanya.

Tangan Rere menggapai tangan itu dan berdiri membersihkan pakaiannya.

"Terima Kasih. Rere menoleh dan melihat lelaki itu adalah Afran. Eh Fran, ngapain disini?" Menatapnya dengan sedikit bingung karena hari ini hari libur semester.

Tangan lelaki itu menggapai tangan Rere.

"Duduk disana dulu yuk." Menunjuk ke arah kursi dan meja  dekat jendela dengan pencahayaan dari sinar matahari langsung yang membantu pencahayaan dalam membaca.  Sambil menggandeng tangan gadis itu.

"Oke. Mengikuti lelaki itu dan sampai pada tempat duduk yang ditunjuk lelaki tersebut, anehnya dia belum melepaskan genggaman ku. Fran." Melirik ke arah tangan mereka.

"Eh maaf kelepasan. Ucapnya seolah santai dan melepaskan genggamannya. Yaelah gua suka kelepasan kalo udah sama Rere." Batinnya.

"Ngapain disini?" Membuka sampul depan buku yang dia ambil dan mulai membaca halaman pertama.

"Ah iya, pak Ahmad minta aku datang ke studio tapi gak ada orang." Menatap gadis itu yang sibuk dengan bukunya. Lelaki itu berinisiatif memotretnya, mematikan deringnya. Mengarahkan kamera ponselnya ke arah tangan Rere yang memakai jam tangan AC memegang buku dengan tangannya ada di dekat tangan Rere. Cekrekkk. Ya tentu saja gak kedengeran deringnya sudah mati. Hihi. Afran mengupload ig storynya dengan caption. tersenyum kecil di antara kedua tangan mereka.

Gadis itu masih membolak balik halaman mencari referensi sesuai apa yang dia inginkan.

"Kok bisa sama ya?" Tanyanya tanpa menatap lelaki itu.

"Hmmm. Mungkin karena kita yang ikut project beberapa waktu lalu. Menatap gadis itu dan mengetuk meja seperti biasa dan mendekatkan diri. Sepertinya kau senang sekali aku temani disini." Menggoda gadis itu.

Gadis itu terdiam tak melanjutkan membuka halaman selanjutnya dan melirik lelaki itu yang wajahnya sudah cukup dekat dengannya.

Jari telunjuknya mendorong wajah tampan lelaki itu, dengan kumis tipis berbaju kotak-kota hitam dan tatapan yang sama saat menatap gadis tersebut.

"Ihhh jaga jarak jauh." memanyunkan mulutnya.

Kedua ponsel mereka berdergetar bersamaan tanda pesan masuk. Mereka sama-sama mengeceknya dan membaca isi teks satu sama lain.

"Mck. Ganggu waktu luang aku aja. Gumang mengeluh lelaki itu. Untung aja ketemu kamu." Pungkasnya tersenyum tak jadi kesal.

"Ya ampun Pak Ahmad mendadak ada urusan keluar kota." Melirik lelaki itu menatapnya dengan tangan diatas meja sebagai penyanggah di sebelah pipi kanannya.

"Mau ke suatu tempat?" Tanyanya.

"Kemana?" Balik bertanya bingung.

"Ayolah, tempatnya seru dan cocok buat kamu belajar dengan baik dan tenang." Menarik tangan Rere dan bangkit dari kursinya.

"Bentaran, gua mau pinjem ni buku ke resepsionis." Berlari menuju resepsionis.

"Oke gua tunggu di depan." Berdiri di depan pintu dan menunggu gadis itu.

"Bu saya pinjam buku ini." Menyerahkan bukunyam

"Baik saya catat dahulu. Mencatat nomor buku. Nah bisa tanda tangan disini untuk peminjaman." Mengarahkan gadis itu ke sebuah buku besar.

"Oke. Menandatanganinya. Sudah bisa saya bawa ya bu." Tanyanya dan wanita itu hanya mengangguk.

Gadis itu menghampiri lelaki tersebut, lelaki yang menyandarkan dirinya ke dinding dan menaikkan satu kakinya menyandar ke dinding dan kaki satunya menahan beban.

"Eh sudah ya ayo." Berjalan beriringan.

"Emang mau kemana?" Tanya Rere yang penasaran mengikuti langkah kaki lelaki itu.

"Udah naik aja ke atas motor." Dan mereka melaju ke tempat yang mau didatangi.

Sampailah mereka di depan sebuah cafe berlantai dua dengan konsep modern outdoor dan terlihat di lantai ketiga ada barbershop untuk tempat pangkas pria.

"Wah cafe baru ya, tampilannya unik." Membuka helmnya dan menaruhnya di atas motor Afran yang terparkir tepat di depan cafe.

"Iya baru. Senyumnya. Jadi besok bakalan grand opening kamu datang sama aku ya." Sambil membukakan pintu kaca dan mendorongnya membiarkan gadis tersebut masuk.

"Karen donk, emang kepemilikan siapa?" Tanya Rere sambil memperhatikan semua tatanan yang ada di cafe tersebut.

"Hmmm. Project aku sama kakak aku si. Menggaruk kepalanya. Butuh waktu lama untuk mendapatkan penataan desain dan baristanya sendiri." Mengajak Rere berkeliling.

"Pantes aja waktu lo di lokasi shooting lebih sedikit dan jarang ketemu di sebuah project." Menumbuk lengan lelaki itu pelan.

"Haha, kita juga harus mikirin kedepannya juga Re." pungkas lelaki itu.

"Bener juga si." Menatap segala keunikan kafe tersebut dan mendongakkan kepalanya ke sebuah potongan kayu kecil di dinding dan di atasnya dengan konsep kaca lebar yang sudah di chat mural berwarna putih.

"Eh bro baru mah pulang." Ucap Afran menyapa seseorang.

"Iya ni gua balik duluan ya nanti datang lagi." Keluar pintu menggenggam jaket hitam kulitnya.

"Hati-hati bro." Sedikit teriak Afran.

Gadis itu mendadak terdiam membisu mendengar suara lelaki tersebut dan menoleh tapi tak melihat lelaki tersebut dan berlari meninggalkan Afran dan barang-barangnya di kafe.

"Ahhh sial, uda lah Re bukan dia udah lah." memegangi kepalanya dengan satu tangan dan berekspresi kesal.

Afran keluar membawa barang-barang gadis itu.

"Lu kenapa? Sakit, yauda gua anterin pulang ya." menatap gadis itu keringat dingin.

"Iya keknya gua kurang sehat." Ucap Rere dengan nada suara lemas.

Episodes
1 1. Saat Aku Jatuh Cinta
2 2. Siapa aku, bagimu
3 3. Letak dari pondasi itu sendiri
4 4. Bahasa rindu
5 5. Surat Cinta yang telah lampau
6 6. Kedatangan
7 7. Dapatkah Bersama Kembali?
8 8. Antara Siapa? Aku tak tau
9 9. Bagaimana Bisa?
10 10. Promise
11 11. Mungkinkah?
12 12. Tentang Rindu
13 13. Pertemuan Dengan Dia
14 14. Peluk aku saja
15 15. Ada yang hilang
16 16. Sapaan
17 17. Menunggu kabar kembali
18 Pengenalan Karakter
19 18. Aku sembab atas sebab-sebab kepergianmu
20 19. Selalu ditemukan
21 20. Apa itu cinta?
22 21. Kolase waktu
23 22. Apakah ini bentuk Pengkhianatan?
24 Eps 23. Cahaya
25 24. Kalkulasi Waktu
26 25. Jatuh Cinta Kembali
27 26. Terluka
28 27. Konflik
29 INFORMASI
30 28. Konflik 2
31 29. Memangnya kamu bisa?
32 30. Tentang Yo
33 31. Boleh Aku saja?
34 32. Sebenernya ...
35 33. Siapa Perempuan itu?
36 34. Terlepas dari Semuanya
37 35. Tentang Cinta Pertama
38 36. Tentang Deinandra
39 37. Hujan Adalah Kita
40 38. Diantara Yo dan Dein?
41 39. Kita bukan?
42 40. Dia Siapa?
43 41. Apa Aku Bukan Pilihan?
44 42. Tertinggal
45 43. Waktu yang telah lama hilang,
46 44. Kehilangan lagi?
47 45. Pencarian
48 46. Mencari Resiko
49 47. Cengkrama
50 48. Pilihan
51 49. Pemahaman
52 50. Ungkapan Rasa
53 51. Lara
54 52. Memahami Rasa
55 53. Memahami Cinta
56 54. Double Date
57 55. Perasaan
58 56. Keresahan
59 57. Hujan dan Obsesi
60 58. Malam Pesta
61 59. Dua sejoli
62 60. Ada apa denganku?
63 61. Siapa Pinkan?
64 62. Memberi Jarak
65 63. Memberi Jarak 2
66 64. Memberi Jarak 3
67 65. Menemui Cinta
68 66. Model Dadakan
69 67. Perasaan
70 68. Kepulangan
71 69. Dipaksa Jadi Penerus
72 70. Pertemuan
73 71. Pilihan
74 72. Kedatangan
75 73. Hadiah sebelum Wisudah
76 74. Seperti Kejutan
77 75. Dejavu
78 76. Wisuda Penuh kejutan
79 77. Keseriusan
80 78. Rumah Baru
81 79. Awal baru
82 80. Bertemu Pinkan
83 81. Berkenalan
84 82. Perasaan Yang Kacau
85 83. Masalah Waktu
86 84. Kesadaran
87 85. Bertemu namun tak mengenali
88 86. Feeling Lonely
89 87. Bertemu juga
90 88. Kesalah Pahaman
91 89.Privilege
92 90. Mencari Kehilangan
93 91. Kita
94 92. Merayakan Kehilangan
95 93. Sesal
96 94. Cerita lama
97 95. Sebatas Kerinduan
98 96. Kepulangan
99 97. Sirkuit
100 98. Rumah Lama
101 99. Lara Dalam Kerinduan
102 100. Pertemuan Kembali
103 Season 2. Eps 1. Kerinduan
104 S2. Eps 2. Mengulang Waktu
105 S2. Eps. 3 Ungkapan Hati
106 S2. Eps 4. Sosial Media
107 S2 Eps 5. Dalam Keabadian
108 S2 Eps. 6. Keluarga
109 S2 Eps. 7 Roda
110 S2. Eps 8 Pesona
Episodes

Updated 110 Episodes

1
1. Saat Aku Jatuh Cinta
2
2. Siapa aku, bagimu
3
3. Letak dari pondasi itu sendiri
4
4. Bahasa rindu
5
5. Surat Cinta yang telah lampau
6
6. Kedatangan
7
7. Dapatkah Bersama Kembali?
8
8. Antara Siapa? Aku tak tau
9
9. Bagaimana Bisa?
10
10. Promise
11
11. Mungkinkah?
12
12. Tentang Rindu
13
13. Pertemuan Dengan Dia
14
14. Peluk aku saja
15
15. Ada yang hilang
16
16. Sapaan
17
17. Menunggu kabar kembali
18
Pengenalan Karakter
19
18. Aku sembab atas sebab-sebab kepergianmu
20
19. Selalu ditemukan
21
20. Apa itu cinta?
22
21. Kolase waktu
23
22. Apakah ini bentuk Pengkhianatan?
24
Eps 23. Cahaya
25
24. Kalkulasi Waktu
26
25. Jatuh Cinta Kembali
27
26. Terluka
28
27. Konflik
29
INFORMASI
30
28. Konflik 2
31
29. Memangnya kamu bisa?
32
30. Tentang Yo
33
31. Boleh Aku saja?
34
32. Sebenernya ...
35
33. Siapa Perempuan itu?
36
34. Terlepas dari Semuanya
37
35. Tentang Cinta Pertama
38
36. Tentang Deinandra
39
37. Hujan Adalah Kita
40
38. Diantara Yo dan Dein?
41
39. Kita bukan?
42
40. Dia Siapa?
43
41. Apa Aku Bukan Pilihan?
44
42. Tertinggal
45
43. Waktu yang telah lama hilang,
46
44. Kehilangan lagi?
47
45. Pencarian
48
46. Mencari Resiko
49
47. Cengkrama
50
48. Pilihan
51
49. Pemahaman
52
50. Ungkapan Rasa
53
51. Lara
54
52. Memahami Rasa
55
53. Memahami Cinta
56
54. Double Date
57
55. Perasaan
58
56. Keresahan
59
57. Hujan dan Obsesi
60
58. Malam Pesta
61
59. Dua sejoli
62
60. Ada apa denganku?
63
61. Siapa Pinkan?
64
62. Memberi Jarak
65
63. Memberi Jarak 2
66
64. Memberi Jarak 3
67
65. Menemui Cinta
68
66. Model Dadakan
69
67. Perasaan
70
68. Kepulangan
71
69. Dipaksa Jadi Penerus
72
70. Pertemuan
73
71. Pilihan
74
72. Kedatangan
75
73. Hadiah sebelum Wisudah
76
74. Seperti Kejutan
77
75. Dejavu
78
76. Wisuda Penuh kejutan
79
77. Keseriusan
80
78. Rumah Baru
81
79. Awal baru
82
80. Bertemu Pinkan
83
81. Berkenalan
84
82. Perasaan Yang Kacau
85
83. Masalah Waktu
86
84. Kesadaran
87
85. Bertemu namun tak mengenali
88
86. Feeling Lonely
89
87. Bertemu juga
90
88. Kesalah Pahaman
91
89.Privilege
92
90. Mencari Kehilangan
93
91. Kita
94
92. Merayakan Kehilangan
95
93. Sesal
96
94. Cerita lama
97
95. Sebatas Kerinduan
98
96. Kepulangan
99
97. Sirkuit
100
98. Rumah Lama
101
99. Lara Dalam Kerinduan
102
100. Pertemuan Kembali
103
Season 2. Eps 1. Kerinduan
104
S2. Eps 2. Mengulang Waktu
105
S2. Eps. 3 Ungkapan Hati
106
S2. Eps 4. Sosial Media
107
S2 Eps 5. Dalam Keabadian
108
S2 Eps. 6. Keluarga
109
S2 Eps. 7 Roda
110
S2. Eps 8 Pesona

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!