4. Bahasa rindu

                Wajar saja jika sesuatu yang terlalu dipikirkan dapat terbawa kedalam mimpi, habisnya aku selalu merindu dan merindu lagi sampai lupa cara melupakan.

“Kau tau hal yang paling gak nyata tapi dirasakan?” tanyanya

“Apa? Hmmm…pikiran kita?” Jawabku.

“Bukan. Tapi membahasakan rindu. Membahasakan rinduku. Iya membias lalu memasuki setiap tubuh dan pikiranku. Dia bergemuruh dalam dada.”

“Jadi kamu rindu?” Bertanya dengan penuh ingin jawaban.

“Aku hanya terdiam dan tersenyum bergegas pergi menjauhinya, tak kusangka tangan itu menggapaiku, dan menarikku mendekat. Lihatlah dia memelukku lagi dan menatapku penuh dengan cinta dan mencium tepat di keningku perlahan. Dadaku berdetak semakin kencang.”

“Tenanglah, aku akan selalu merindukanmu dimanapun, itu janjiku pada diriku. Kau jangan pernah mengkhawatirkan aku.” Peluk erat Dein pada wanitanya tersebut.

"Tapi aku merasakan akan ada suatu hal yang berbeda." Memendam dalam hati sendiri.

"Kenapa aku sering kali merasa sendiri gimana gak sendirian bangun aja kesiangan. Teriaknya. Ahhhhh. Astaga Re, kenapa bisa telat. Haduh Jie dah nelpon dari tadi lagi.” Menjambak rambutnya sendiri.

Isi teks.

“Re lu lama gua tinggallin ya, gua mau ke lap lagi.” Pesan chat Jie.

“Mampus gua.” Terburu-buru.

Kelihatannya kota Jakarta ini semakin padat saja, panas terik semakin menyengat ke kulit. Kendaraan bermotor dari ojol onlen pun mengalami kemacetan dimana-mana. Ya iyalah namanya juga waktu padat di jam-jam tertentu, sumpek dan banyak keributan yang mengganggu telinga yaitu suara gemerisik klakson kendaraan di sana dan sini.

“Pak tolong, lebih cepat lagi ya. Lokasi saya di depan lagi belokkan kanan ni.”

“Iya non, ini sudah cepat. Didepan macet total non.” Jawab sopir ojol.

“Pak agak kedepan sedikit, saya turun disana.” Tunjuk persimpangan.

“Baik non.” Bremmmm. Bremmm.

Kaki itu bergegas turun dan berlari ke depan.

“Non, non, Helm mamang.” Berteriak.

“Eh lupa pak,” melepas helmnya ini ya pak berlari.

“Huaaaa. Huaaaa. Kelelahan dan menunduk memegangi lututnya. Ya tuhan.” Ngos-ngosan.

“Kau tak apa?” Tanya seorang lelaki.

“Iya gak apa pak.” Jawabnya terengah-engah.

“Ayo, kamu akan ketinggalan meeting.” Ajaknya.

“Eh iya pak. Untunglah ada bapak ini,” ucap dalam hati.

Menaiki lift.

“Mahasiswa perfilman?” Tanya lelaki itu sekali lagi.

“Iya pak. Menoleh. Wah diakan sutradara kedua.” Guman dalam hati.

Ting. Lift terbuka.

“Ayo.” Berjalan keluar lift.

Melangkah dengan karisma yang membuat jantung berdebar. Membuka pintu dan ikut masuk.

“Hallo semuanya selamat pagi.” Berdiri di depan podium dengan tangan dimasukkan kedalam saku dan berdiri dengan tegak.

“Wah dia sungguh membuat banyak mahasiswi di jurusan Film ini terpesona.” Duduk di

kursi bangku kedua dari depan.

“Ya Ampun Re, lu kok lama amat?” Tanya Gebby

“Iya Geb. Gua tadi kesiangan.” Jawabnya singkat.

“Astaga beruntung banget lu masuk sama bapak itu.” Tunjuk.

“Hehe,iya iya.” Mengeluarkan buku dan tabletnya.

"Re, Rere liat, dia sutradara kedua pengganti pak Suwijo." Tunjuk lagi ke arah depan."

“Hallo, Nama saya Ahmad Rendy. Dikarenakan Jadwal Pak Suwijo sangat ketat dan padat untuk mengambil Prof. beliau saya sementara yang akan menggantikan beliau di semester ke depan ini. Buat teman-teman disini yang mohon kerjasamanya dalam satu semester ini. Terimakasih." Ungkapannya penuh percaya diri seperti biasanya.

"Baiklah anak-anak saya sebagai dosen utama undur diri." keluar ruangan dan menepuk Pak Ahmad dan berbisik. "Semoga berhasil.

"Pasti pak pasti. Hati-hati dijalan pak." bisiknya.

Mataku masih tercengang melihat lelaki yang sudah dua kali menyelamatkan hidupnya dari keterlambatannya sendiri kini menjadi dosennya.

"Omg. Memegangi kepalanya. Kok jadi dosen aku si, menoleh kesamping." Menghela nafas.

"Re ganteng amat ya." Ucap Gebby terpukau.

"Hallo semuanya kelihatannya hanya mahasiswa/i di kelas terpilih ini yang ada di kelas ini memiliki semangat dalam membuat suatu karya yang baik dan bagus tentunya, bagaimana dengan perkenalan satu-satu atau ada ide agar saya dan kalian menjadi dekat?"

"Panggil dengan nama absen aja pak." seorang mahasiswi cantik di pojokan bangku belakang memberi usul.

"Atau dari barisan depan saja pak." usul seorang anak mahasiswa lelaki di bangku tengah.

Mengecek meja yang ada di hadapannya dan melihat berkas nama-nama mahasiswa/i nya.

"Sepertinya Pak Suwijo memasuki ruangan ini tanpa membawa absensi kalian, baiklah setelah kelas selesai saya akan mengambil nama-nama kalian di ruangan TU. Terlebih dahulu, saya ingin tunjuk satu oranng menjadi asisten saya sekaligus sekretaris dan komisaris di kelas ini. Bagaimana?"

"Setuju Pak."

"Setuju Pak Sutradara."

"iya iya setuju pak."

Tawa seisi ruangan meneriaki Gebby.

"Ye, apaan di lu Geb. Paksu, paksu. Emangnya pak Ahmad suami lu." Nyinyir seorang mahasiswa laki-laki bernama Dion.

"Apaan si lu Dion, paksu itu maksudnya pak sutradara." Ucap Gebby gemas.

"Hiyeee Geb, Geb." Sorak satu ruangan.

Pak Ahmad hanya tertawa. "Hahaha. Sudah-sudah." menenangkan para mahasiswa/inya  memberi isyarat dengan tangannya.

"Kelihatannya yang menjadi asisten saya mbak yang disana dan mas yang disana." menunjuk.

"Ha. Ha. Saya pak?" menunjuk diri sendiri bingung.

"Nah mata kuliah hari ini selesai. Diharapkan kedua orang tadi mengikuti saya ke TU. Terimakasih." Keluar dari ruangan.

"Aduh Re, gila lu bisa-bisanya jadi sekretaris sekaligus asistennya bapak itu." Gumamnya dengan histeris.

Mengacak-acak rambut.

"Re." Suara lelaki yang terlihat cool banget di jurusan ini.

"Iya fran." Jawab Rere.

"Ayo buruan Pak Ahmad dah nungguin." Langsung menarik tangannya.

"Iya sabar fran." terburu-buru memasukan buku dan tabletnya di tas.

"Lu dah makan?" Berhenti.

Menabrak dada belakang lelaki itu.

"Aduh. Belom-belom." Merapikan rambutnya.

"Ayo setelah ini makan bareng." Ajaknya.

"Ha, gak usah." Kaget.

"Sudah beberapa waktu lu menghindari gua, ku harap dengan begini lo gak menghindari gua lagi Re."

Diam dan tercengang.

"Aduh mati aku, yang aku malas yan dekat sama Afran lagi. Bisa dicincang fans-fansnya aku abis ini." berbicara dalam hati.

Memasuki ruangan TU. Lelaki itu berdiri mengambil beberapa berkas dan dokumen dan memberinya kepada Afran.

"Ini nama-nama kelas kita?" Ucap pak Ahmad.

Mengecek.

"Sepertinya benar pak."

"Nama-nama disini tidak teratur banyak yang hilang dan masuk. Tolong kamu cek nama-nama yang ada agar ibu ini mengetikkan nama-nama yang lengkap ya. Kalau begitu, kalian bisa pergi. Terimakasih."

"Iya pak sama-sama." Jawab serentak ngeluarin ruangan.

"Ni berkasnya. Nanti gua buat grup kelas kita, bantu sebarin ya."

Melihat berkas nama di tangannya.

"Hei." Menghentikan gadis itu berjalan menabrak tiang dengan telapak tangannya.

"Aduhh, Fran."

Mengisyaratkan dengan gelengan kepala ke kanan dan kebawa.

"Ya ampun makasih ya."

"Bisa gak fokus dan gak ceroboh."

Merapikan rambut ke telinga.

"Bisa kok, bisa. Eh liat ni ternyata yang di diskualifikasi banyak banget ya dari kelas kita." Menunjukkan.

Mengelus kepalanya. "Mangkannya fokus sist. Ayo makan."

"Gua ada janji sama Gebby. Mencoba ngeles."

"Jangan banyak bicara ayo." Menarik tangan Rere.

Terpopuler

Comments

mlybaby💋

mlybaby💋

ak udah baca dan seruu
smngt kakk💟💟

2024-01-10

1

lihat semua
Episodes
1 1. Saat Aku Jatuh Cinta
2 2. Siapa aku, bagimu
3 3. Letak dari pondasi itu sendiri
4 4. Bahasa rindu
5 5. Surat Cinta yang telah lampau
6 6. Kedatangan
7 7. Dapatkah Bersama Kembali?
8 8. Antara Siapa? Aku tak tau
9 9. Bagaimana Bisa?
10 10. Promise
11 11. Mungkinkah?
12 12. Tentang Rindu
13 13. Pertemuan Dengan Dia
14 14. Peluk aku saja
15 15. Ada yang hilang
16 16. Sapaan
17 17. Menunggu kabar kembali
18 Pengenalan Karakter
19 18. Aku sembab atas sebab-sebab kepergianmu
20 19. Selalu ditemukan
21 20. Apa itu cinta?
22 21. Kolase waktu
23 22. Apakah ini bentuk Pengkhianatan?
24 Eps 23. Cahaya
25 24. Kalkulasi Waktu
26 25. Jatuh Cinta Kembali
27 26. Terluka
28 27. Konflik
29 INFORMASI
30 28. Konflik 2
31 29. Memangnya kamu bisa?
32 30. Tentang Yo
33 31. Boleh Aku saja?
34 32. Sebenernya ...
35 33. Siapa Perempuan itu?
36 34. Terlepas dari Semuanya
37 35. Tentang Cinta Pertama
38 36. Tentang Deinandra
39 37. Hujan Adalah Kita
40 38. Diantara Yo dan Dein?
41 39. Kita bukan?
42 40. Dia Siapa?
43 41. Apa Aku Bukan Pilihan?
44 42. Tertinggal
45 43. Waktu yang telah lama hilang,
46 44. Kehilangan lagi?
47 45. Pencarian
48 46. Mencari Resiko
49 47. Cengkrama
50 48. Pilihan
51 49. Pemahaman
52 50. Ungkapan Rasa
53 51. Lara
54 52. Memahami Rasa
55 53. Memahami Cinta
56 54. Double Date
57 55. Perasaan
58 56. Keresahan
59 57. Hujan dan Obsesi
60 58. Malam Pesta
61 59. Dua sejoli
62 60. Ada apa denganku?
63 61. Siapa Pinkan?
64 62. Memberi Jarak
65 63. Memberi Jarak 2
66 64. Memberi Jarak 3
67 65. Menemui Cinta
68 66. Model Dadakan
69 67. Perasaan
70 68. Kepulangan
71 69. Dipaksa Jadi Penerus
72 70. Pertemuan
73 71. Pilihan
74 72. Kedatangan
75 73. Hadiah sebelum Wisudah
76 74. Seperti Kejutan
77 75. Dejavu
78 76. Wisuda Penuh kejutan
79 77. Keseriusan
80 78. Rumah Baru
81 79. Awal baru
82 80. Bertemu Pinkan
83 81. Berkenalan
84 82. Perasaan Yang Kacau
85 83. Masalah Waktu
86 84. Kesadaran
87 85. Bertemu namun tak mengenali
88 86. Feeling Lonely
89 87. Bertemu juga
90 88. Kesalah Pahaman
91 89.Privilege
92 90. Mencari Kehilangan
93 91. Kita
94 92. Merayakan Kehilangan
95 93. Sesal
96 94. Cerita lama
97 95. Sebatas Kerinduan
98 96. Kepulangan
99 97. Sirkuit
100 98. Rumah Lama
101 99. Lara Dalam Kerinduan
102 100. Pertemuan Kembali
103 Season 2. Eps 1. Kerinduan
104 S2. Eps 2. Mengulang Waktu
105 S2. Eps. 3 Ungkapan Hati
106 S2. Eps 4. Sosial Media
107 S2 Eps 5. Dalam Keabadian
108 S2 Eps. 6. Keluarga
109 S2 Eps. 7 Roda
110 S2. Eps 8 Pesona
Episodes

Updated 110 Episodes

1
1. Saat Aku Jatuh Cinta
2
2. Siapa aku, bagimu
3
3. Letak dari pondasi itu sendiri
4
4. Bahasa rindu
5
5. Surat Cinta yang telah lampau
6
6. Kedatangan
7
7. Dapatkah Bersama Kembali?
8
8. Antara Siapa? Aku tak tau
9
9. Bagaimana Bisa?
10
10. Promise
11
11. Mungkinkah?
12
12. Tentang Rindu
13
13. Pertemuan Dengan Dia
14
14. Peluk aku saja
15
15. Ada yang hilang
16
16. Sapaan
17
17. Menunggu kabar kembali
18
Pengenalan Karakter
19
18. Aku sembab atas sebab-sebab kepergianmu
20
19. Selalu ditemukan
21
20. Apa itu cinta?
22
21. Kolase waktu
23
22. Apakah ini bentuk Pengkhianatan?
24
Eps 23. Cahaya
25
24. Kalkulasi Waktu
26
25. Jatuh Cinta Kembali
27
26. Terluka
28
27. Konflik
29
INFORMASI
30
28. Konflik 2
31
29. Memangnya kamu bisa?
32
30. Tentang Yo
33
31. Boleh Aku saja?
34
32. Sebenernya ...
35
33. Siapa Perempuan itu?
36
34. Terlepas dari Semuanya
37
35. Tentang Cinta Pertama
38
36. Tentang Deinandra
39
37. Hujan Adalah Kita
40
38. Diantara Yo dan Dein?
41
39. Kita bukan?
42
40. Dia Siapa?
43
41. Apa Aku Bukan Pilihan?
44
42. Tertinggal
45
43. Waktu yang telah lama hilang,
46
44. Kehilangan lagi?
47
45. Pencarian
48
46. Mencari Resiko
49
47. Cengkrama
50
48. Pilihan
51
49. Pemahaman
52
50. Ungkapan Rasa
53
51. Lara
54
52. Memahami Rasa
55
53. Memahami Cinta
56
54. Double Date
57
55. Perasaan
58
56. Keresahan
59
57. Hujan dan Obsesi
60
58. Malam Pesta
61
59. Dua sejoli
62
60. Ada apa denganku?
63
61. Siapa Pinkan?
64
62. Memberi Jarak
65
63. Memberi Jarak 2
66
64. Memberi Jarak 3
67
65. Menemui Cinta
68
66. Model Dadakan
69
67. Perasaan
70
68. Kepulangan
71
69. Dipaksa Jadi Penerus
72
70. Pertemuan
73
71. Pilihan
74
72. Kedatangan
75
73. Hadiah sebelum Wisudah
76
74. Seperti Kejutan
77
75. Dejavu
78
76. Wisuda Penuh kejutan
79
77. Keseriusan
80
78. Rumah Baru
81
79. Awal baru
82
80. Bertemu Pinkan
83
81. Berkenalan
84
82. Perasaan Yang Kacau
85
83. Masalah Waktu
86
84. Kesadaran
87
85. Bertemu namun tak mengenali
88
86. Feeling Lonely
89
87. Bertemu juga
90
88. Kesalah Pahaman
91
89.Privilege
92
90. Mencari Kehilangan
93
91. Kita
94
92. Merayakan Kehilangan
95
93. Sesal
96
94. Cerita lama
97
95. Sebatas Kerinduan
98
96. Kepulangan
99
97. Sirkuit
100
98. Rumah Lama
101
99. Lara Dalam Kerinduan
102
100. Pertemuan Kembali
103
Season 2. Eps 1. Kerinduan
104
S2. Eps 2. Mengulang Waktu
105
S2. Eps. 3 Ungkapan Hati
106
S2. Eps 4. Sosial Media
107
S2 Eps 5. Dalam Keabadian
108
S2 Eps. 6. Keluarga
109
S2 Eps. 7 Roda
110
S2. Eps 8 Pesona

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!