9. Bagaimana Bisa?

Bagaimana bisa aku patah hati berkali-kali dengan orang yang sama dan jatuh cinta berkali-kali tanpa alasan yang sama; pada orang itu juga.

...

Pagi ini begitu indah, peregangan setelah bangun tidur adalah hal yang paling menyenangkan untukku, bahkan untuk semua orang. Kelihatannya aku dan jam tidurku amat bersahabat kali ini, bisa terbangun cepat terkadang aku sangat merasa bersyukur. Bergegas ke kamar mandi, menyikat gigi, mandi, berganti pakaian, sarapan sereal dan berangkat.

Suara klakson motor yang sangat ku kenali terdengar.

"Re, Rere buruan dah jam berapa ini?" Teriak lelaki itu sambil menunjuk ke arah jam tangannya.

Yahh, lelaki itu Jie sebagai alarm setiap pagiku. "Iya, Iya sabar Jie aku datang." Teriaknya sambil menuruni tangga.

"Ayo nanti macet lagi Re. Gua ada tugas banyak dari kemarin." Ucapnya memberitahu dan mengomel.

"Iya iya gua paham Jie. Menaiki motor sahabatnya tersebut. “Eh nanti gua pulang sama Yo aja." ucap gadis itu.

Rem motor mendadak di tarik, Helm Rere menabrak Helm Jie.

"Ha? Yo." Menoleh kebelakang.

Membuat Kepala gadis itu pusing,

“Ha? Yo? Yang orang Bandung itu?” Memperjelas ucapannya dan memastikan yang didengarnya tidak salah.

"Iya." Tersenyum.

Kembali menggas motornya dengan perasaan resah.

"Kapan dia pulang?" Tanyanya datar.

"Dua hari lalu. Entar malam mau ke rumah Papanya. Mau ikut?" Bertanya dengan polosnya.

"Ahh, kagak kagak diundang juga. Ya Udah nanti kabari pulang pergi jam berapa biar gua jemput." Mengingatkan dengan nada kesal.

"Oke. Tapi Yo bakalan jemput gua dan anterin pulang juga." Menjawab dengan santai.

"Oh gitu yaudah. menjawab agak ketus. Yaelah tambah satu saingan gue, gimana kalau Yo bilang suka ma Rere ya. Aduh sadar Jie sadar diri lu ma dia cuma temenan." Bergumam dalam hati.

"Woi fokus liat depan tuh. Entar nabrak gua yang rugi lecet." Ngedumel Rere sembari spontan memukul helm sahabatnya tersebut.

"Siap-siap tuan putri. Saya pegang kendali, kamu akan aman di boncengan, walaupun lecet si brayen yang bakalan lecet." ucapnya meyakinkan dan tersenyum.

"Yaelah. Brayen, Brayen." Pungkasnya nama motor Jie.

Sesampainya di kampus.

"Ni Helmnya lu bawak aja." Menyerahkan.

"Yakin pulangnya sama Yo gak sama gua?" Bertanya memastikan sambil mengikat helm tersebut di jok belakang motornya.

"Yaelah iyalah iya, masa iya boong." Pungkasnya.

"Mana saya tau, mana tau. Haha." Tertawa.

"Yaudah aku cabut dulu. Bye ojek aku." Melambai dan berjalan jauh.

"Yaelah, kena gojek jugakan. Eh mbak belom bayar ojeknya dah maen kabur aja." Teriaknya diatas motor sambil menunjuk.

"Oh ini dia di sahabat terbaik, paling baik sama ceweknya itu." Sinis.

Menoleh. "Lah elu Jes. Menatap. Emangnya napa?" Tanyanya menaikkan satu alisnya.

"Lebih mentingin sahabat dari gebetan." Celetus nya marah.

"Emang iya terus kenapa? gak suka pergi aja!." Menyalakan motornya dan pergi meninggalkan Jesika.

"Is kan, nyebelin banget. Gua yang ditinggalin." Marah-marah menunjuk.

Di Ruangan

"Hy Geb. Sambil duduk di sampingnya membuka beberapa buku catatannya. Eh kelihatannya di mata kuliah ini bakalan mengambil banyak gambar dari hasil jepretan kita masing-masing 3 foto." Ucapnya.

"Ha? Tau dari mana lu Re?" Tanya Gebby penasaran.

"Tu tadi anak sebelah juga baru dapat tugas dari pak Ahmad." Celetusnya.

"Ha? Mata kuliah ini yang pegang pak Ahmad?" kaget.

"Iya." Fokus dengan beberapa gambar foto.

"Wahhh. Seneng deh jumpa PakSu terus." Bahagia menaruh kedua tangannya di dagu bersandar pada meja.

"Yaelah. Memukul dan membuat satu tangannya goyah. Gitu aja pikiran lu." Celetus senang Rere.

"Kayaknya ada yang bahagia banget ni kemaren jalan bareng." Bertanya dan mengejek.

"Ya ampun, apaan sih." Malu-malu sambil melihat beberapa foto objeck yang diambilnya.

"Eh itu, ngapain Afran di podium." Menunjuk.

"Entahlah." Mengangkat tangan dan bahu.

"Dengerin-dengerin dia ngomong." Pungkas Gebby.

"Hai teman-teman semuanya, jadi di mata kuliah kali ini kita akan membuat gambar potretan terunik, terbagus dan bakalan mendapatkan point sebagai nilai di UTS nanti. Sementara tugas akan saya kumpulkan dengan Rere, jika ada pertanyaan bisa tanyakan sekarang atau ke forum Chat kelas kita. Terimakasih." meninggalkan podium keluar ruangan.

"Ha gua?" Menunjuk diri sendiri.

"Iyala siapa lagi, masa gua." Pungkas Gebby tertawa.

"Bener juga ya guakan asisten pak Ahmad." membereskan barang-barangnya dan menggeleng kepalanya.

"Eh mau kemana lu?" Tanya Gebby.

"Gua duluan ya, mau ngejar Afran." Bergegas berlari.

"Kenapa lu ngejar dia? Sukak loh? dia marah sama elu?" Teriak Gebby.

Sebelum sempat keluar pintu ruangan dan berdiri di bibir pintu. "Iya kayaknya dia salah paham. Gua duluan ya Gebb." Ucapnya terburu-buru.

"Ya yahhh, lu ninggalin gua aja Re, Rere." Teriak sedikit kesal.

Koridor kampus.

Berlari dengan tergesah-gesah. "Fran, Fran." Teriaknya ngos-ngosan.

Berhenti.

"Apaan Re?" Menoleh dengan gaya coolnya melihay gadis itu.

"Sabar-sabar. Menahan dan rukuk memegangi tangan di lutut. Huaaaa." Masih ngos-ngosan.

"Kenapa Re? Lu okey?!" Bertanya datar.

"Lu ngapa si." Memukul dengan buku.

"Gapapa, lu yang kenapa?." Berjalan perlahan.

Rere mengikutinya. "Ya Ampun, lu gak ngabarin gua tugas gara-gara lo marah gua jalan sama orang dan." Ucapannya terhenti di selah oleh Afran.

"Dan aku gak berguna." Berhenti sejenak dan berjalan perlahan.

Tangan Rere menarik tangannya.

"Lu marah?" Tanya Rere.

Semua mata melihat mereka berdua.

Bisik-bisik. "Mereka bertengkar"**

Tangan Afran menarik Rere ke kantin Kampus.

"Lu mau pesen apa?" Tanya Rere lembut.

"Heeeemmmm." Masih ketus.

"Bakso? Mie goreng? Nasi Goreng?" Tanyanya.

Namun laki-laki itu sibuk dengan hp nya.

"Yaudah deh. Gua pergi aja." Beranjak pergi meninggalkan Afran.

Tangan Rere ditahan.

"Apaan sih Fran?" Jawab kesal.

"Duduk. Memerintah kembali ke kursinya. Mbak Es teh manis 2, Bakso mie bihun ya satu." Ucapnya.

"Baik mas segera diantar." Ucap seorang pelayan.

Rere masih menatap lelaki itu. "Yaelah cowo keren beken sekampus bisa juga merajuk." Ejek Rere yang masih kesal.

"Emang hati lu itu terbuat dari apa si Re." Bertanya datar namun ingin jawaban pasti.

"Daging kali." Asal menjawab.

"Gua serius." Memegang tangan Rere.

"Keknya gak mesti kayak gini deh." melepaskan tangannya.

"Aku capek Re." Ucapnya menghela nafas.

"Capek napa. Lu demam? Memegang sontan Dahi dan punggung tangannya Afran. Enggak panas." Jawabnya.

Afran kaget saat Rere memegang dahinya. "Gua bilang capek buka bilang demam." Mengerutkan dahi.

"Maaf. Nggak tau." Manyun.

"Gua capek Re harus mikirin lu terus." Pungkasnya dengan serius menatap.

"Lah, siapa yang suruh mikirin gua." Menatap dan tertawa dan senyuman jahil diujung bibir Rere.

"Kok ketawa. Gua beneran." Pandangan serius.

"Ha. Sedikit kaget. Ngapain!” Mengalihkan pembicaraan.

"Makanan datang." Ucap seorang pelayan meletakkannya di meja.

"Ayo makan." Ucap Afran sembari menutup obrolan barusan.

"Iya. Mengunyah sambil berfikir. Dia beneran suka ma gua ya? masa si?" Rere terus mengunyah.

"Hei. Melambaikan tangan di matanya Rere. Menghayal mulu. Abisin tu nanti dingin." Pungkasnya sambil menatap wajah gadis tersebut.

"Iya-iya bawel. Kok bisa ya, Gimana bisa dia suka ma gua. Ah Ree belum tentu juga." Berbicara sendiri.

"Ayo, dah selesai gua antar pulang." Ucapnya sambil berdiri membayar ke kasir.

"Fran. Keknya ada kesalah pahaman diantara kita." ucap Rere kembali membuka obrolan yang sempat ditutup tadi.

"Salah paham apaan?" Tanya Afran.

"Gua gak bisa Fran." ucap Rere berhenti

"Emang aku minta apa Re?" Tanyanya dan tak menemukan gadis itu di sampingnya dan menoleh kebelakang.

"Jangan minta perasaanku ya, Aku deluan. Temen aku dah jemput. Makasih Afran." Jawabnya pergi dan melambai.

Melambai. "Re, kok susah ya memalingkan arah hatimu kembali ke aku." Gumang dalam hati. “Ga ditolak didepan kasir juga” menghela nafas panjang melihat punggung wanita itu semakin jauh.

Episodes
1 1. Saat Aku Jatuh Cinta
2 2. Siapa aku, bagimu
3 3. Letak dari pondasi itu sendiri
4 4. Bahasa rindu
5 5. Surat Cinta yang telah lampau
6 6. Kedatangan
7 7. Dapatkah Bersama Kembali?
8 8. Antara Siapa? Aku tak tau
9 9. Bagaimana Bisa?
10 10. Promise
11 11. Mungkinkah?
12 12. Tentang Rindu
13 13. Pertemuan Dengan Dia
14 14. Peluk aku saja
15 15. Ada yang hilang
16 16. Sapaan
17 17. Menunggu kabar kembali
18 Pengenalan Karakter
19 18. Aku sembab atas sebab-sebab kepergianmu
20 19. Selalu ditemukan
21 20. Apa itu cinta?
22 21. Kolase waktu
23 22. Apakah ini bentuk Pengkhianatan?
24 Eps 23. Cahaya
25 24. Kalkulasi Waktu
26 25. Jatuh Cinta Kembali
27 26. Terluka
28 27. Konflik
29 INFORMASI
30 28. Konflik 2
31 29. Memangnya kamu bisa?
32 30. Tentang Yo
33 31. Boleh Aku saja?
34 32. Sebenernya ...
35 33. Siapa Perempuan itu?
36 34. Terlepas dari Semuanya
37 35. Tentang Cinta Pertama
38 36. Tentang Deinandra
39 37. Hujan Adalah Kita
40 38. Diantara Yo dan Dein?
41 39. Kita bukan?
42 40. Dia Siapa?
43 41. Apa Aku Bukan Pilihan?
44 42. Tertinggal
45 43. Waktu yang telah lama hilang,
46 44. Kehilangan lagi?
47 45. Pencarian
48 46. Mencari Resiko
49 47. Cengkrama
50 48. Pilihan
51 49. Pemahaman
52 50. Ungkapan Rasa
53 51. Lara
54 52. Memahami Rasa
55 53. Memahami Cinta
56 54. Double Date
57 55. Perasaan
58 56. Keresahan
59 57. Hujan dan Obsesi
60 58. Malam Pesta
61 59. Dua sejoli
62 60. Ada apa denganku?
63 61. Siapa Pinkan?
64 62. Memberi Jarak
65 63. Memberi Jarak 2
66 64. Memberi Jarak 3
67 65. Menemui Cinta
68 66. Model Dadakan
69 67. Perasaan
70 68. Kepulangan
71 69. Dipaksa Jadi Penerus
72 70. Pertemuan
73 71. Pilihan
74 72. Kedatangan
75 73. Hadiah sebelum Wisudah
76 74. Seperti Kejutan
77 75. Dejavu
78 76. Wisuda Penuh kejutan
79 77. Keseriusan
80 78. Rumah Baru
81 79. Awal baru
82 80. Bertemu Pinkan
83 81. Berkenalan
84 82. Perasaan Yang Kacau
85 83. Masalah Waktu
86 84. Kesadaran
87 85. Bertemu namun tak mengenali
88 86. Feeling Lonely
89 87. Bertemu juga
90 88. Kesalah Pahaman
91 89.Privilege
92 90. Mencari Kehilangan
93 91. Kita
94 92. Merayakan Kehilangan
95 93. Sesal
96 94. Cerita lama
97 95. Sebatas Kerinduan
98 96. Kepulangan
99 97. Sirkuit
100 98. Rumah Lama
101 99. Lara Dalam Kerinduan
102 100. Pertemuan Kembali
103 Season 2. Eps 1. Kerinduan
104 S2. Eps 2. Mengulang Waktu
105 S2. Eps. 3 Ungkapan Hati
106 S2. Eps 4. Sosial Media
107 S2 Eps 5. Dalam Keabadian
108 S2 Eps. 6. Keluarga
109 S2 Eps. 7 Roda
110 S2. Eps 8 Pesona
Episodes

Updated 110 Episodes

1
1. Saat Aku Jatuh Cinta
2
2. Siapa aku, bagimu
3
3. Letak dari pondasi itu sendiri
4
4. Bahasa rindu
5
5. Surat Cinta yang telah lampau
6
6. Kedatangan
7
7. Dapatkah Bersama Kembali?
8
8. Antara Siapa? Aku tak tau
9
9. Bagaimana Bisa?
10
10. Promise
11
11. Mungkinkah?
12
12. Tentang Rindu
13
13. Pertemuan Dengan Dia
14
14. Peluk aku saja
15
15. Ada yang hilang
16
16. Sapaan
17
17. Menunggu kabar kembali
18
Pengenalan Karakter
19
18. Aku sembab atas sebab-sebab kepergianmu
20
19. Selalu ditemukan
21
20. Apa itu cinta?
22
21. Kolase waktu
23
22. Apakah ini bentuk Pengkhianatan?
24
Eps 23. Cahaya
25
24. Kalkulasi Waktu
26
25. Jatuh Cinta Kembali
27
26. Terluka
28
27. Konflik
29
INFORMASI
30
28. Konflik 2
31
29. Memangnya kamu bisa?
32
30. Tentang Yo
33
31. Boleh Aku saja?
34
32. Sebenernya ...
35
33. Siapa Perempuan itu?
36
34. Terlepas dari Semuanya
37
35. Tentang Cinta Pertama
38
36. Tentang Deinandra
39
37. Hujan Adalah Kita
40
38. Diantara Yo dan Dein?
41
39. Kita bukan?
42
40. Dia Siapa?
43
41. Apa Aku Bukan Pilihan?
44
42. Tertinggal
45
43. Waktu yang telah lama hilang,
46
44. Kehilangan lagi?
47
45. Pencarian
48
46. Mencari Resiko
49
47. Cengkrama
50
48. Pilihan
51
49. Pemahaman
52
50. Ungkapan Rasa
53
51. Lara
54
52. Memahami Rasa
55
53. Memahami Cinta
56
54. Double Date
57
55. Perasaan
58
56. Keresahan
59
57. Hujan dan Obsesi
60
58. Malam Pesta
61
59. Dua sejoli
62
60. Ada apa denganku?
63
61. Siapa Pinkan?
64
62. Memberi Jarak
65
63. Memberi Jarak 2
66
64. Memberi Jarak 3
67
65. Menemui Cinta
68
66. Model Dadakan
69
67. Perasaan
70
68. Kepulangan
71
69. Dipaksa Jadi Penerus
72
70. Pertemuan
73
71. Pilihan
74
72. Kedatangan
75
73. Hadiah sebelum Wisudah
76
74. Seperti Kejutan
77
75. Dejavu
78
76. Wisuda Penuh kejutan
79
77. Keseriusan
80
78. Rumah Baru
81
79. Awal baru
82
80. Bertemu Pinkan
83
81. Berkenalan
84
82. Perasaan Yang Kacau
85
83. Masalah Waktu
86
84. Kesadaran
87
85. Bertemu namun tak mengenali
88
86. Feeling Lonely
89
87. Bertemu juga
90
88. Kesalah Pahaman
91
89.Privilege
92
90. Mencari Kehilangan
93
91. Kita
94
92. Merayakan Kehilangan
95
93. Sesal
96
94. Cerita lama
97
95. Sebatas Kerinduan
98
96. Kepulangan
99
97. Sirkuit
100
98. Rumah Lama
101
99. Lara Dalam Kerinduan
102
100. Pertemuan Kembali
103
Season 2. Eps 1. Kerinduan
104
S2. Eps 2. Mengulang Waktu
105
S2. Eps. 3 Ungkapan Hati
106
S2. Eps 4. Sosial Media
107
S2 Eps 5. Dalam Keabadian
108
S2 Eps. 6. Keluarga
109
S2 Eps. 7 Roda
110
S2. Eps 8 Pesona

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!