7. Dapatkah Bersama Kembali?

Kau pernah berkata tentang kemampuanmu dalam menahan perasaan, menahan segala sesuatu yang menyakitimu walau batinmu berulang kali dengan luka dan beban yang tak membuat hati bersabar oleh keadaan. Bukan berarti tak dapat melakukan apapun, kau boleh saja pasrah dan berserah namun ingin harus tetap berjalan. Itulah roda kehidupan.

Aku ada jika kau butuh, aku akan selalu mengisi hari-hari sedihmu. Itu janjiku pada diriku sendiri, Re.

...

"Kalau nanti aku pergi mengejar mimpiku dan pergi jauh darimu bagaimana?" Tanyanya dengan santai.

"Yah kalau itu adalah inginmu lakukan." Masih sibuk dengan laptopnya.

"Jika suatu saat teman bicaramu menghilang dan jarang ada saat hari-hari lelahmu bagaimana?" Meneguk kopi hitam di hadapannya dengan perlahan.

"Tak apa, setiap manusia memiliki jalan satu dengan yang lain untuk menikmati harinya." Masih serius dengan laptopnya.

"Semoga kelak gak ada kebaperan diantara kita ya Re." Ucapnya perlahan dengan santainya meletakkan cangkir kopinya di atas meja.

"Memangnya aku gak boleh baper sama kamu Yo?" Tanyaku ingin jawaban mendadak berhenti mengetik namun masih melihat layar laptop.

"Belum waktunya saja, jika salah diantara kita memiliki perasaan itu mohon ditahan atau dihilangkan sementara ya." Jawabnya sedikit hati-hati dan menatap gadis itu dari arah samping.

"Jika nanti aku yang bisa mengatasinya dan malah bisa jadi kamu yang gak bisa lakukan itu jadi gimana?" Menatap matanya.

"Aku akan mengatasinya Re." Mengelus kepalanya dengan lembut.

"Apakah aku cukup buruk dan tak pantas bersamamu Yo?" Menatap sedikit sedih dan tetap mengetik walau sudah mulai tak fokus.

"Bukan! Aku hanya akan menahannya. Aku hanya takut sesuatu itu terjadi, dan terbentuk bukan pada waktunya." Jawabnya masih dengan hati-hati.

"Boleh aku menunggu tanpa memberi tahu?" Tanya kembali menoleh sedikit.

Tanganya masih mengusap kepala Rere. "Terserah kamu. Kalau aku merasa segala sesuatunya harus benar-benar baik dan harus ku tahan sementara ini. Ada mimpi yang ingin aku capai Re." Tersenyum menenangkan.

"Tanpa aku atau tanpa seorang wanita?" Masih bertanya, seolah-olah masih fokus dengan laptopnya.

"Tanpa siapapun kecuali diriku. Tapi aku tetap akan jadi support system kapanpun itu. Menahan sesak di dada padahal tak menginginkannya. Maaf Re, aku gak mau membebanimu dengan rasa." Gumang dalam hati

"Kau hanya takut kehilangan aku kan?" Tanyanya menatap dan menundukkan pandangan ke arah keyboardnya.

Keduanya hening.

"Ya itu mungkin, aku tak mau mengecewakan diriku apalagi kamu." Menunduk, mengambil kopinya dan menyeduh nya.

Hening kembali.

"Baiklah." Memeluk dan berpelukan tetap saling hening, menatap tanpa kata.

"Jika waktuku banyak, aku akan kembali Re." Gumang dalam hatinya sendiri.

Saat itu aku berkata begitu kepada gadis yang ada di depanku depanku ini, masih sama dengan gaya rambut dibawa bahu. Tatapannya masih saja membuatku sangat tenang, kelakuan manja yang gak setiap orang bisa melihat pada dirinya. Atau sifat tersebut hanya di tunjukkan padaku saja.

"Udah gak usah menatap lama-lama. Sambil melihat menu makanan. Kau mau makan apa?" Tanyanya dengan fokus melihat menu.

Tanganku sontak mengelus kepalanya seperti biasa. Kepala yang keras yang tak mau sama sekali di pegang oleh siapapun.

"Cumi saus tiram, ca kangkung, teh botol dan air hangat." Senyum.

"Baiklah tuan pesananmu akan segera datang." Menatap matanya.

"Jadi apa yang kau lakukan selama ini?" Tanyaku penasaran.

Masih melipat tangannya dan memainkan ponsel. "Masih sama, sibuk dengan berbagai skrip, kuliah dan menunggu kabar seseorang." tersenyum.

"Siapa?" Menaikkan alis.

"Hahaha. Masih tidak peka. Dasar." Ucap gadis itu.

Wahh seperti mimpi saja bisa bersama dengan seseorang itu kembali, temu yang mengajarkan bahwa rindu yang tak bisa dibendung lama akhirnya bermuara pada tuannya. Memangnya sampai kapan kau memiliki perasaan, bisakah terus berada pada titik ini? atau bagaimana dengan yang lainnya? Aku tak yakin tapi harus

Jam masuk kampus hari ini sekitar jam sebelas pagi, kukira aku lupa akan sesuatu. Yah menjadi asisten dosen baru di mata kuliahku memang benar sedikit merepotkan dan banyak pengalaman. Akankah aku bisa melaluinya? Harus.

"Sepertinya wajahmu lebih berseri kali ini Re? tanya Gebby mengusili nya.

"Gak kok." Malu memegangi pipinya.

"Astaga mukamu kayak tomat." Mengejek.

"Ah masa si. Mengeluarkan bukunya dan berkas yang harus di serahkan ke Pak Ahmad. Oke ini dia selesai."

Seorang lelaki duduk tepat di sampingnya.

"Fran. Afran. Tumben lu duduk samping Rere. Ada apa?" Tanya Gebby iseng.

"Komisaris dengan sekretaris harus selalu bersama sebagai asisten Pak Sutradara." tersenyum.

"Haduhhh ni bocah ngapain di sampingku." Gumang dalam hati.

Lelaki itu mendekatkan wajahnya ke Rere dan menatapnya sambil menaikkan satu alisnya dan melipat tangannya.

"Re, lu gak mau ngomong sesuatu gitu sama gua?" Tanya Afran merasa diabaikan oleh gadis yang dipujanya tersebut.

"Ngomong apaan?" Membolak balik kertas.

" Ya tanya kejadian kemarin." Masih menatap.

"Oh iya lupa gua”. Gumang dalam hati. “Astaga Fran sorry gua lupa ngabarin Elu. Maaf ya.” Memaksakan senyuman.

"Sini." Mengulurkan tangannya.

"Apaan?" Rere bingung.

"Hp lu." Masih meminta sambil menjulurkan tangannya kearah Rere.

"Buat apa." menyerahkan ragu-ragu.

Mengotak-atik, "Astaga Re." Kaget.

"Apaan Fran?" Bingung.

"Gila ya gila." Ucapnya membuat gadis itu semakin kaget.

Menarik hpnya penasaran. Dan di rampas kembali oleh Afran. Sambil menggeleng.

"Gila, nomor gua gak di Save." tepok jidat dan menghela nafas panjang.

"Eh. Maaf gua lupa." Tersenyum terpaksa.

Mengetik. "Nah kalo gini kan bagus. Ucapnya. Afaranku♡ . " Tersenyum.

"Ih. Apaan tuh nama." Mencoba merampas hpnya namun tak dapat.

"Awas kalo di ganti ya?" Menunjuk dan mengancam.

"Serah gua donk hp gua." Berusaha merebut.

"Gak bakalan gua pulangi kalo di ganti." ancam.

"Oke. Oke gak gua ganti." menghela nafas.

"Janji?" menatap serius.

"Iya Afran." Tersenyum sinis.

"Nih, gitu donk." Tersenyum.

Kelas dimulai.

Episodes
1 1. Saat Aku Jatuh Cinta
2 2. Siapa aku, bagimu
3 3. Letak dari pondasi itu sendiri
4 4. Bahasa rindu
5 5. Surat Cinta yang telah lampau
6 6. Kedatangan
7 7. Dapatkah Bersama Kembali?
8 8. Antara Siapa? Aku tak tau
9 9. Bagaimana Bisa?
10 10. Promise
11 11. Mungkinkah?
12 12. Tentang Rindu
13 13. Pertemuan Dengan Dia
14 14. Peluk aku saja
15 15. Ada yang hilang
16 16. Sapaan
17 17. Menunggu kabar kembali
18 Pengenalan Karakter
19 18. Aku sembab atas sebab-sebab kepergianmu
20 19. Selalu ditemukan
21 20. Apa itu cinta?
22 21. Kolase waktu
23 22. Apakah ini bentuk Pengkhianatan?
24 Eps 23. Cahaya
25 24. Kalkulasi Waktu
26 25. Jatuh Cinta Kembali
27 26. Terluka
28 27. Konflik
29 INFORMASI
30 28. Konflik 2
31 29. Memangnya kamu bisa?
32 30. Tentang Yo
33 31. Boleh Aku saja?
34 32. Sebenernya ...
35 33. Siapa Perempuan itu?
36 34. Terlepas dari Semuanya
37 35. Tentang Cinta Pertama
38 36. Tentang Deinandra
39 37. Hujan Adalah Kita
40 38. Diantara Yo dan Dein?
41 39. Kita bukan?
42 40. Dia Siapa?
43 41. Apa Aku Bukan Pilihan?
44 42. Tertinggal
45 43. Waktu yang telah lama hilang,
46 44. Kehilangan lagi?
47 45. Pencarian
48 46. Mencari Resiko
49 47. Cengkrama
50 48. Pilihan
51 49. Pemahaman
52 50. Ungkapan Rasa
53 51. Lara
54 52. Memahami Rasa
55 53. Memahami Cinta
56 54. Double Date
57 55. Perasaan
58 56. Keresahan
59 57. Hujan dan Obsesi
60 58. Malam Pesta
61 59. Dua sejoli
62 60. Ada apa denganku?
63 61. Siapa Pinkan?
64 62. Memberi Jarak
65 63. Memberi Jarak 2
66 64. Memberi Jarak 3
67 65. Menemui Cinta
68 66. Model Dadakan
69 67. Perasaan
70 68. Kepulangan
71 69. Dipaksa Jadi Penerus
72 70. Pertemuan
73 71. Pilihan
74 72. Kedatangan
75 73. Hadiah sebelum Wisudah
76 74. Seperti Kejutan
77 75. Dejavu
78 76. Wisuda Penuh kejutan
79 77. Keseriusan
80 78. Rumah Baru
81 79. Awal baru
82 80. Bertemu Pinkan
83 81. Berkenalan
84 82. Perasaan Yang Kacau
85 83. Masalah Waktu
86 84. Kesadaran
87 85. Bertemu namun tak mengenali
88 86. Feeling Lonely
89 87. Bertemu juga
90 88. Kesalah Pahaman
91 89.Privilege
92 90. Mencari Kehilangan
93 91. Kita
94 92. Merayakan Kehilangan
95 93. Sesal
96 94. Cerita lama
97 95. Sebatas Kerinduan
98 96. Kepulangan
99 97. Sirkuit
100 98. Rumah Lama
101 99. Lara Dalam Kerinduan
102 100. Pertemuan Kembali
103 Season 2. Eps 1. Kerinduan
104 S2. Eps 2. Mengulang Waktu
105 S2. Eps. 3 Ungkapan Hati
106 S2. Eps 4. Sosial Media
107 S2 Eps 5. Dalam Keabadian
108 S2 Eps. 6. Keluarga
109 S2 Eps. 7 Roda
110 S2. Eps 8 Pesona
Episodes

Updated 110 Episodes

1
1. Saat Aku Jatuh Cinta
2
2. Siapa aku, bagimu
3
3. Letak dari pondasi itu sendiri
4
4. Bahasa rindu
5
5. Surat Cinta yang telah lampau
6
6. Kedatangan
7
7. Dapatkah Bersama Kembali?
8
8. Antara Siapa? Aku tak tau
9
9. Bagaimana Bisa?
10
10. Promise
11
11. Mungkinkah?
12
12. Tentang Rindu
13
13. Pertemuan Dengan Dia
14
14. Peluk aku saja
15
15. Ada yang hilang
16
16. Sapaan
17
17. Menunggu kabar kembali
18
Pengenalan Karakter
19
18. Aku sembab atas sebab-sebab kepergianmu
20
19. Selalu ditemukan
21
20. Apa itu cinta?
22
21. Kolase waktu
23
22. Apakah ini bentuk Pengkhianatan?
24
Eps 23. Cahaya
25
24. Kalkulasi Waktu
26
25. Jatuh Cinta Kembali
27
26. Terluka
28
27. Konflik
29
INFORMASI
30
28. Konflik 2
31
29. Memangnya kamu bisa?
32
30. Tentang Yo
33
31. Boleh Aku saja?
34
32. Sebenernya ...
35
33. Siapa Perempuan itu?
36
34. Terlepas dari Semuanya
37
35. Tentang Cinta Pertama
38
36. Tentang Deinandra
39
37. Hujan Adalah Kita
40
38. Diantara Yo dan Dein?
41
39. Kita bukan?
42
40. Dia Siapa?
43
41. Apa Aku Bukan Pilihan?
44
42. Tertinggal
45
43. Waktu yang telah lama hilang,
46
44. Kehilangan lagi?
47
45. Pencarian
48
46. Mencari Resiko
49
47. Cengkrama
50
48. Pilihan
51
49. Pemahaman
52
50. Ungkapan Rasa
53
51. Lara
54
52. Memahami Rasa
55
53. Memahami Cinta
56
54. Double Date
57
55. Perasaan
58
56. Keresahan
59
57. Hujan dan Obsesi
60
58. Malam Pesta
61
59. Dua sejoli
62
60. Ada apa denganku?
63
61. Siapa Pinkan?
64
62. Memberi Jarak
65
63. Memberi Jarak 2
66
64. Memberi Jarak 3
67
65. Menemui Cinta
68
66. Model Dadakan
69
67. Perasaan
70
68. Kepulangan
71
69. Dipaksa Jadi Penerus
72
70. Pertemuan
73
71. Pilihan
74
72. Kedatangan
75
73. Hadiah sebelum Wisudah
76
74. Seperti Kejutan
77
75. Dejavu
78
76. Wisuda Penuh kejutan
79
77. Keseriusan
80
78. Rumah Baru
81
79. Awal baru
82
80. Bertemu Pinkan
83
81. Berkenalan
84
82. Perasaan Yang Kacau
85
83. Masalah Waktu
86
84. Kesadaran
87
85. Bertemu namun tak mengenali
88
86. Feeling Lonely
89
87. Bertemu juga
90
88. Kesalah Pahaman
91
89.Privilege
92
90. Mencari Kehilangan
93
91. Kita
94
92. Merayakan Kehilangan
95
93. Sesal
96
94. Cerita lama
97
95. Sebatas Kerinduan
98
96. Kepulangan
99
97. Sirkuit
100
98. Rumah Lama
101
99. Lara Dalam Kerinduan
102
100. Pertemuan Kembali
103
Season 2. Eps 1. Kerinduan
104
S2. Eps 2. Mengulang Waktu
105
S2. Eps. 3 Ungkapan Hati
106
S2. Eps 4. Sosial Media
107
S2 Eps 5. Dalam Keabadian
108
S2 Eps. 6. Keluarga
109
S2 Eps. 7 Roda
110
S2. Eps 8 Pesona

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!