Mama

🌺hem.... 🌺

* * *

Usai mengantar kedua sahabatnya pulang, Nana tak langsung masuk dan memilih untuk menikmati suasana malam diluar .

Melihat itu, Siti pun menghampiri Nana yang duduk di bangku taman depan rumah.

'' papa marah, ya Siti ?'' tanya Nana menatap Siti yang sudah mendudukkan diri di sampingnya.

Nana mengira jika perginya sang papa karena sikapnya tadi pagi.

Siti menggeleng perlahan.

Ia tak tau harus bagaimana menjelaskan situasi yang sebenarnya.

'' maaf '' lirih Nana penuh penyesalan.

'' tak lah .Papa tak marah pun. Memang papa tu ade urusan mendesak '' Siti tersenyum seperti biasa.

Hening.

'' Nana belom nak masok ke ? ''

'' bentar lagi '' suara Nana terdengar tak seperti biasanya. Matanya nampak sayu dengan tatapan kosong lurus ke depan .

Entah apa yang dipikirkannya.

'' emmm... '' Siti mengangguk, diperhatikannya wajah gadis yang kerap ia panggil ' comel ' dari samping. Cantik. Gumamannya.

'' Bian dan Adit bagi Nana hadiah ape ?''

'' Bian kasi dompet .Kalau Adit kasi haigh hells ''

'' dompet ? Haigh hells ? Budak bedue tu perhatian sangat ngan Nana.

Emmmm, mak tengok bole tak ?''

Nana mengangguk. Mereka pun beranjak masuk kedalam rumah dan masuk ke kamar Nana.

'' em, kejap ye mak nak ambek sesuatu '' Siti memutar langkah dan dengan cepat menuju kamarnya.

Hanya selang beberapa menit kemudian ia sudah keluar dan kembali memasuki kamar Nana.

'' nah, cocok kan untuk kenang-kenangan ?'' Siti menaruh foto di selipan antara saku dompet hadiah pemberian Bian pada Nana.

Siti lantas mengembalikan dompet tersebut pada pemiliknya.

Nana tersenyum, lalu membuka dompet untuk melihat foto yang tak pernah ia sangka jika Siti akan mencetaknya.

Nana keluarkan, lalu ia usap foto nya yang diapit dua sahabat laki-lakinya itu.

'' mak tau. Nana suke satu dari pade dia orang ' kan ?''

Nana tak menyahut. Ia terlihat fokus pada foto.

Siti yang menyadari jika sikap anak tirinya itu berbeda memilih diam sembari memperhatikan bagaimana Nana melipat foto tersebut. Nana menekuk salah satu sisinya. Kini hanya terlihat dua orang saja di foto tersebut .

Ukurannya pun jadi pas diletakkan kembali di tempat yang tadi.

Nana menoleh pada Siti, menatap sang ibu tiri dan tersenyum.

Siti menyadari jika Nana tak lagi seperti dulu. Nana sudah bukan gadis lugu nan polos .

Siti reflex bersedekap. Matanya mulai berkaca-kaca.

" Nana "

* * *

Minggu pagi, Nana terbangun lebih awal dari biasanya.

Entahlah, ia tiba-tiba merasa gelisah, perasaannya tak nyaman. Seperti ada sesuatu yang mengganjal di hatinya.

Nana pun beranjak dari kamar dan keluar .

Susana rumah tampak sepi, seperti tak berpenghuni.

Padahal biasanya Siti akan muncul dan langsung menghampirinya.

Nana lalu melangkah menuju kamar orang tuanya.

Seperti biasa, kamar tersebut selalu dalam keadaan terkunci.

Nanapun mengetuk dan beberapa kali memanggil nama Siti.

Tak mendapat sahutan, ia lantas melangkah menuju dapur. Namun saat akan melintasi ruang tengah, ia melihat sosok yang akan ia hampiri.

'' mbok, mak Siti mana ?'' tanya Nana pada mbok Rani, wanita berusia 45 tahun yang sudah menjadi pembantu rumah tangga selama 10 tahun.

Mbok Rani yang tengah menatap layar TV yang menyala itu menoleh padanya.

'' eng, a-anu non Nana.. '' mbok Rani terlihat ragu, ia menatap Nana sesaat lalu beralih pada TV yang tengah menampilkan berita pagi.

Komisi Pemberantasan korupsi atau yang dikenal dengan istilah KPK, sore kemarin telah menangkap seorang petinggi negara disebuah hotel bintang lima dikota X.

Diduga pejabat yang menduduki kursi di pemerintahan itu telah melakukan tindakan korupsi.

Menurut laporan yang kami terima, saat ditangkap pejabat berinisial DA sedang melakukan pertemuan dengan rekan sesamanya.

DA dan para rekannya kemudian digiring ke kantor KPK dan langsung diperiksa selama kurang lebih 6 jam .

Menurut juru bicara KPK ,pihaknya ternyata telah lama menargetkan dan juga menyelidiki DA.

Hingga kini KPK telah berhasil mengantongi beberapa bukti dan juga saksi.

Dari hasil pemeriksaan sementara, pernyataan DA tentang kasus yang tengah menjeratnya membuktikan jika ia memang terlibat dalam korupsi .

Dan sepertinya kasus ini akan menjadi salah satu kasus korupsi terbesar karena diduga melibatkan beberapa nama petinggi negara dan juga perusahaan besar.

Sampai saat ini DA masih dalam tahanan KPK guna penyelidikan lebih lanjut

" DA ? " Nana mematung ditempatnya berdiri.

Darmalik Andre adalah nama lengkap sang papa.

Dan kota yang disebut tadi juga adalah tempat yang dimana sang papa berada.

'' ibu pagi-pagi tadi uda pergi , Non.

Bilangnya ada urusan mendadak.

Non , diminta untuk tidak keluar rumah dan juga jangan terima tamu.

Kamipun diminta untuk tidak menerima apalagi memperbolehkan siapapun masuk kedalam rumah.

Terus juga gak bole terima telpon kecuali dari ibu ''

Nana menatap mbok Rani dengan ekspresi shock.

Ia lalu berbalik, dan menyeret kakinya kembali ke kamar.

* * *

Hingga waktu menjelang siang, Nana tak juga keluar kamar . Ia bahkan belum sarapan.

Mbok Rani yang baru saja menerima telpon dari majikan perempuannya , terlihat membawa nampan berisi makanan dan juga minuman ke kamar Nana.

Saat masuk, dilihatnya Nana tengah melamun dengan duduk ditepian jendela.

Pakaiannya masih sama seperti tadi. Itu berarti Nana pun belum mandi.

Mbok Rani menghampiri lalu menawarkan makanan yang ia bawa. Namun Nana menolak.

Mbok Rani pun berusaha membujuk dan memberitahukan bahwa ini adalah perintah Siti.

Nana menghela nafas. Ia memang lapar . Hanya saja tidak berselera. Apalagi saat melihat makanan yang dibawa mbok Rani yang sama sekali bukan seleranya .

Ia terbiasa makan masakan Siti.

Sekali lagi mbok Rani mengingatkan jika ini adalah perintah Siti. Nana pun akhirnya mau menyendoki makanan tersebut kedalam mulutnya.

'' uda, mbok '' ucap Nana padahal baru tiga sendok yang ia telan.

Mbok Rani tak bisa memaksa.

Ia pun membawa nampan itu kembali ke dapur dan pergi meninggalkan Nana sendiri dikamar.

Ia cukup tau jika putri tunggal majikannya pasti butuh waktu sendiri.

Anak yang hidupnya tak pernah ada masalah pasti terguncang ketika tiba-tiba dihadapi dengan kenyataan yang begitu mengejutkan.

Mbok Rani atau bahkan siapapun yang mengenal pak Andre tak akan pernah menyangka.

Jika pribadi yang suple dan juga sayang pada keluarga bisa melakukan hal demikian.

* * *

Waktu berlalu dan tak terasa telah menjelang malam.

Hampir seharian Nana tak melakukan aktivitas yang berarti, karena memang tak ada hal yang bisa ia lakukan selain diam.

Kini ia berada didepan rumah, duduk di bangku taman dengan pandangan ke arah gerbang.

Sejak siang tadi, diluar sana terdengar berisik. Para wartawan tampaknya telah memenuhi bagian depan rumahnya.

Dua orang scurity ditugaskan ekstra untuk menjaga dan mengamankan rumah agar jangan sampai ada yang memasuki.

Lama Nana terdiam. Bukan karena banyak pikiran. Justru isi kepalanya saat ini kosong.

Ia tak tau harus berpikir seperti apa atau bertindak bagaimana nantinya.

'' Non, ada telpon dari den Bian '' mbok Rani menghampiri.

Nana menggeleng. Ini sudah yang keempat kalinya

Bian menelpon. Begitupun dengan Adit.

Ia harus menuruti apa yang Siti katakan.

Jangan keluar, jangan menerima ataupun membiarkan siapapun masuk termaksud juga jangan menerima telpon dari siapapun.

Nana lalu masuk kedalam rumah, duduk di depan TV dan menghidupkannya.

'' Non, lebih baik jang- ''

'' Nana uda besar, mbok . Nana bisa jaga diri dan juga uda cukup ngerti . Jadi gak papa kan kalau Nana tau apa yang sedang terjadi ''

Mbok Rani mundur beberapa langkah kebelakang. Ia berdiri dibalik sofa dimana Nana mendudukkan diri.

TV Nana nyalakan.

Sesuai dugaannya. Berita tentang kasus sang papa tengah menjaga trending topic.

Hampir semua media dan juga chanel yang ditayangkan menyoroti kasus korupsi yang dilakukan papanya.

Bahkan berita selebriti pun ikut menayangkan dan menjadikan kabar tersebut sebagai berita utama, mengingat jika pak Andre pernah menikahi seorang model.

* menurut keterangan KPK, ini merupakan salah satu kasus paling fenomenal yang sempat sulit diungkap dan juga sudah bergulir sejak lama.

Kerugian negara akibat kasus megakorupsi inipun diperkirakan mencapai triliunan rupiah.

Setidaknya dari 58 saksi yang 20 diantaranya sudah diperiksa , hingga kini ada 5 orang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka. Dengan DA sebagai dalang atau otak dibalik semuanya *

Nana tercekat.

Sang papa resmi disebut sebagai tersangka utama.

Nana menatap nanar pada layar TV dimana menampilkan wajah pria paruh baya yang tak pernah ia duga sanggup melakukan hal tersebut.

Tak puas dengan itu, Nana lalu beralih ke chanel lainnya.

Sebuah tayangan acara selebriti.

* kasus korupsi yang baru saja terungkap kemarin kini menyeret nama model lawas tanah air, Narnia Rembulan.

Wanita yang pernah menikah dengan tersangka DA ini dikabarkan akan dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai saksi .

Terkait hal tersebut, tak menutup kemungkinan jika Narnia yang semenjak bercerai pergi dan telah balasan tahun menatap di Amerika akan pulang ke tanah air *

'' mama '' Nana berdiri ketika wajah sang mama yang lama tak ia lihat kini terpampang di layar TV.

'' Non '' mbok Rani mendekat dan langsung memegang pundak Nana .

Sontak Nana pun menangis dan semakin lama menjadi histeris, membuat mbok Rani harus menahan dengan memeluknya erat.

'' Non, Non.. jangan begini Non ''

'' mama, mbok.. mama akan pulang.. '' Nana seketika lupa pada kasus sang papa.

Mata, hatinya langsung dipenuhi wanita yang telah meninggalkannya belasan tahun lamanya.

Tak terbayang bagaimana rindu yang selama ini ia bendung.

Harapannya muncul. Nana tak perduli pada apapun.Ia bahkan melupakan kasus papanya dan juga Siti.

Nana ingin bertemu sang mama.

'' Nana harus ketemu mama, mbok ''

'' iya, Non. Tapi berita itu belum pasti, Non '' mulai kewalahan karena Nana yang tak berhenti bergerak.

'' mama, mbok ''

'' iya, Non.. Mbok tau. Tapi kita gak tau apakah mama Non pasti akan datang atau tidak '' mbok Rani berusaha mencoba Nana yang ingin keluar rumah.

Tak mampu menahan tubuh Nana yang terus berontak, mbok Rani pun melepas lalu meminta bantuan salah satu penjaga keamanan agar menahan Nana dan membawanya ke kamar.

Meski harus menggunakan cara yang kasar, tapi mereka tak punya pilihan.

Nana pun dimasukkan kedalam kamar dan pintu dikunci dari luar.

'' maaf, Non. Ini perintah ibu.

Tolong tenangkan diri,Non '' suara mbok Rani dari balik pintu dimana Nana tengah menyenderkan tubuhnya.

Nana menangis sesenggukan.

Membayangkan jika benar sang mama datang, maka apapun caranya ia harus keluar dan menemuinya karena ada sejuta tanya yang ingin ia lontarkan pada wanita yang telah tega meninggalkannya tanpa mau menghubungi apalagi mengunjunginya sekalipun.

* * *

Sore pun terlewati.

Mbok Rani membuka pintu, masuk dan terkejut mendapati Nana terduduk di lantai kamar dengan wajah sembab.

'' Non '' mbok Rani meletakkan nampan berisi makan dan dengan segera menghampiri Nana.

'' maaf, Non ''

'' mbok '' Nana berusaha bangun namun tak cukup kuat karena hampir seharian ia tak menyentuh makanan.

Mbok Rani membantunya berdiri lalu memapahnya menuju ranjang.

Nana duduk .

'' makan dulu, ya Non '' bujuk mbok Rani.

Nana mengangguk samar.

Perutnya terasa perih, ia belum pernah merasakan lapar seperti ini. Karena biasanya perutnya selalu terisi secara berlebihan.

Dengan perlahan mbok Rani menyuapi Nana.

Namun ketika isi piring telah berkurang separuh, Nana menolak untuk melanjutkan makannya.

'' Non, harus kuat ''

'' kenapa papa melakukannya, mbok ?''

Mbok Rani memilih untuk diam. Ia tak ingin ikut menyuarakan apa yang sudah orang lain diluar sana keluarkan.

Ia tak sampai hati melihat keadaan Nana yang tampak begitu memprihatinkan.

* * *

Sehari lagi terlewati.

Senin pagi, hari yang bagi kebanyakan orang adalah awal minggu sibuk untuk memulai aktivitas

Pukul 7 , Nana keluar dari kamar mengenakan piyama teddy bearnya. Oleh perintah Siti, Nana tidak diperbolehkan masuk sekolah untuk sementara waktu.

Nana tak berdaya, ingin protes namun Siti belum mau bicara dengannya dengan alasan sibuk.

Suasana yang tadinya sepi tiba-tiba menjadi ricuh , yang berasal dari luar rumah.

Gerbang terdengar dibuka paksa. Terlihat para penjaga rumah mencoba menahan wartawan yang ingin menerobos masuk ketika tiga buah mobil masuk ke halaman rumah.

Gerbang kembali ditutup dan seketika itu pula gerombolan pria berstelan jas hitam keluar dari mobil. Beberapa diantaranya membawa box transparan yang terlihat kosong.

Nana yang sempat mengintip dari balik tirai rumahnya diminta untuk masuk ke kamar . Sempat dibujuk hingga dipaksa oleh mbok Rani, Nana ngotot dan enggan menurut. Ia ingin melihat siapa dan apa yang mau mereka lakukan dengan menerobos masuk ke rumahnya.

Mbok Rani tak berdaya. Ia biarkan Nana melihat dengan berdiri didekat tirai ruang tengah.

Seorang pria bertubuh tegap setinggi 170 -an terlihat berjalan dan menghampiri Nana. Ia memperkenalkan diri sebagai satuan dari KPK yang ditugaskan untuk mencari barang bukti terkait kasus sang papa.

Pria itu lalu bertanya, apakah Nana anak pak Andre .

Nana mengangguk sembari mengiyakan.

Tak ada lanjutan, pria tersebut lalu meminta kunci pada mbok Rani untuk membuka pintu kamar sang majikan.

Mbok Rani pun menjelaskan jika kunci kamar tersebut dipegang oleh majikannya yang saat ini tidak ada di rumah.

Tak banyak bicara, ia yang merupakan pemimpin dari rombongan tersebut lalu menginstruksikan anak buahnya untuk membuka paksa kamar tersebut.

Nana hanya diam mendengar dan juga menyaksikan semuanya dengan tangan meremas daster mbok Rani.

" Non... "

Setelah pintu berhasil dibuka, mereka pun masuk kedalamnya.

Terdengar suara barang terlempar dan juga benda-benda yang digeser dari tempatnya.

Satu persatu keluar dengan membawa box yang terlihat sudah di penuhi lembaran kertas dan map beraneka warna .

Nana bergeming. kedua bola matanya terus bergerak pada mereka yang sibuk menjalan tugas.

Semua hal tersebut adalah bagian dari prosedur penyelidikan .

Setelah hampir 3 jam , mereka selesai dengan membawa box terakhir ke dalam mobil dan tampak bersiap untuk pergi.

Samar terlihat oleh Nana isi dari box terakhir adalah benda-benda asing.

Nana mengernyit, ia tak tau benda apa yang baru saja dikeluarkan dari kamar orang tuanya itu.

'' trima kasih atas kerja samanya ''

Mbok Rani yang melihat Nana kembali shock itupun memeluknya, mengelus punggung Nana sembari mengingatkannya untuk tetap kuat.

* * *

Hari berlalu, dan Nana masih terkurung di rumah.

Setiap hari ia akan menyalakan TV, melihat semua chanel yang menayangkan prihal kasus sang papa yang disebut-sebut masuk kedalam salah satu kasus korupsi paling banyak merugikan negara serta menyeret banyak nama orang besar didalamnya.

Namun bukan itu yang ingin Nana lihat. Ia tak begitu perduli pada kasus yang tengah hangat dibahas dan juga diperbincangkan oleh seluruh orang di negrinya saat ini.

Nana terlihat berulang kali memencet tombol, berpindah satu chanel ke chanel lainnya.

Ia mencari dan juga menantikan kabar, apakah Narnia akan datang atau tidak.

Namun tak ada satupun berita maupun gosip selebriti yang memberi kepastian.

Malam itu, pukul 11 malam Nana masih terjaga didepan TV.

Ia tengah menanti dimulainya acara debat politik yang akan membahas secara khusus prihal kasus sang papa.

* jadi bagaimana pendapat anda mengenai kasus korupsi yang dilakukan oleh pejabat inisial DA ini, pak ? *

Si pembawa acara bertanya pada pria berkumis yang merupakan narasumber yang diundang khusus sebagai bintang tamu cara tersebut.

* ok, jadi ini ternyata sudah lama dilakukan sama si DA itu. Bahkan kalau gak salah menurut laporan ,

sudah dia lakukan sejak menikah dengan istri pertamanya *

* jadi ada kemungkinan apakah mantan istrinya akan dipanggil sebagai saksi, mungkin ? *

* pasti ! Mantan istrinya harus dipanggil. Dan kita tidak tau ! Apakah dia hanya sebatas saksi atau bisa lebih dari itu.

Semua nanti tergantung dari hasil penyelidikan.

Jika nanti hasil pemeriksaan membuktikan dia juga terlibat, tidak menutup kemungkinan dia akan dijadikan salah satu tersangka yang ikut menerima dan juga menikmati dana kotor itu *

Nana bersidekap, meremas piyama bagian dadanya.

Doa dan harapannya terjawab .

" mama pulang "

* * *

Sudah seminggu Siti tak pulang. Dan selama itu pula Nana tak sekolah dan juga tak bertemu bahkan dilarang menerima telpon dari kedua sahabatnya. Meski hampir setiap jam , Bian dan Adit silih berganti menelponnya.

'' Nana '' suara yang menyapanya saat ia baru saja selesai mandi.

Dengan masih mengenakan kamer jas, Nana berlari ke arah wanita yang tanpa sadari telah sangat ia rindukan.

Siti menyambut pelukan Hana, lalu membelai lembut pundak Nana .

' hiks ' Nana terisak di bahu Siti.

Ini adalah kali pertama Siti meninggalkannya begitu lama. Membuatnya sadar, jika ia sangat membutuhkan dan juga sudah ketergantungan pada Siti dalam banyak hal.

'' maafkan, mak ye Na.. '' Siti ikut menitikkan air mata saat tubuh itu bergetar karena tangisnya yang kian deras.

'' Nana mau ketemu mama ''

Terpopuler

Comments

Jo Doang

Jo Doang

besok lagi kak aku bamcanya.. Uda fav

2021-10-19

2

Jiayou🐼

Jiayou🐼

ketika mamak sabar tinggal bersama anak galak 🤭 kemistri nya dapat. aku sudah sering membaca novel genre seperti ini semoga part selanjutnya lebih bagus..

2021-10-16

3

pecinta hijau

pecinta hijau

next,

2021-07-11

3

lihat semua
Episodes
1 Pemilik semua hal
2 Foto
3 Minta adik
4 Ulang tahun Nana
5 Mama
6 Tak tau pasti
7 Sendiri
8 Ada apa
9 Teman
10 Simpan sendiri
11 Pergi
12 Ditinggal sendirian
13 Suka
14 Memendam
15 Senang
16 Binar Harapan
17 Secuil harapan
18 Cara membuatmu pulang
19 Flu
20 Yang dinantikan
21 Berusaha membuat kalian berjodoh
22 Andai saja
23 Obsesi
24 Selama tinggal Nana
25 Sosok dibaliknya
26 Si pemilik hati
27 Lega
28 Love u, Bi
29 Mengkhawatirkan hal yang sama
30 Maaf, Oma
31 Saling tampar
32 Menghindar
33 Dia
34 Keadaan Siti
35 Jadikan dia milikmu
36 Uang
37 Notif tanpa henti
38 Kecewa
39 Hal tak terduga
40 Lakukan dengan caraku
41 Cucu Mantu
42 Nikahi aku
43 Bingung
44 Han merana
45 Belum berhasil
46 Berhenti menggodaku
47 Mau apa kamu
48 Caraku mencintaimu
49 Firasat yang sulit diartikan
50 Sisanya serahkan padaku
51 Tercekat
52 Salah gandeng
53 Sebaiknya
54 Berpisahlah
55 Pamit pergi
56 Sudah terlambat
57 Tidak sekarang
58 Semakin cepat semakin bagus
59 Tak ada pilihan
60 Tak siap
61 Janji
62 Berbagai rasa
63 Lebih baik
64 Pilihan
65 Sebentar lagi
66 Terakhir kalinya
67 Besok
68 Ini awal bukan akhir
69 Hampa
70 Maaf
71 Ini aneh
72 Akhir yang manis
73 Cinta terbesar
74 Aku mau pulang
75 Pengkhianat
76 Tak lagi sama
77 Biarkan mereka
78 Dasar
79 Cara membujuknya
80 Cemburu
81 Inilah saatnya
82 Pikiran kotor
83 Hujan
84 Terpaksa ikut campur
85 Memilih mundur
86 Senang sekaligus takut
87 Bertemu Besan
88 Lamaran
89 Tatapan tak biasa
90 Jika memang ini yang terbaik
91 Bergumam-gumam
92 Ada apa dengan mereka
93 Nanar
94 Cukup sampai disini
95 Terima kasih
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Pemilik semua hal
2
Foto
3
Minta adik
4
Ulang tahun Nana
5
Mama
6
Tak tau pasti
7
Sendiri
8
Ada apa
9
Teman
10
Simpan sendiri
11
Pergi
12
Ditinggal sendirian
13
Suka
14
Memendam
15
Senang
16
Binar Harapan
17
Secuil harapan
18
Cara membuatmu pulang
19
Flu
20
Yang dinantikan
21
Berusaha membuat kalian berjodoh
22
Andai saja
23
Obsesi
24
Selama tinggal Nana
25
Sosok dibaliknya
26
Si pemilik hati
27
Lega
28
Love u, Bi
29
Mengkhawatirkan hal yang sama
30
Maaf, Oma
31
Saling tampar
32
Menghindar
33
Dia
34
Keadaan Siti
35
Jadikan dia milikmu
36
Uang
37
Notif tanpa henti
38
Kecewa
39
Hal tak terduga
40
Lakukan dengan caraku
41
Cucu Mantu
42
Nikahi aku
43
Bingung
44
Han merana
45
Belum berhasil
46
Berhenti menggodaku
47
Mau apa kamu
48
Caraku mencintaimu
49
Firasat yang sulit diartikan
50
Sisanya serahkan padaku
51
Tercekat
52
Salah gandeng
53
Sebaiknya
54
Berpisahlah
55
Pamit pergi
56
Sudah terlambat
57
Tidak sekarang
58
Semakin cepat semakin bagus
59
Tak ada pilihan
60
Tak siap
61
Janji
62
Berbagai rasa
63
Lebih baik
64
Pilihan
65
Sebentar lagi
66
Terakhir kalinya
67
Besok
68
Ini awal bukan akhir
69
Hampa
70
Maaf
71
Ini aneh
72
Akhir yang manis
73
Cinta terbesar
74
Aku mau pulang
75
Pengkhianat
76
Tak lagi sama
77
Biarkan mereka
78
Dasar
79
Cara membujuknya
80
Cemburu
81
Inilah saatnya
82
Pikiran kotor
83
Hujan
84
Terpaksa ikut campur
85
Memilih mundur
86
Senang sekaligus takut
87
Bertemu Besan
88
Lamaran
89
Tatapan tak biasa
90
Jika memang ini yang terbaik
91
Bergumam-gumam
92
Ada apa dengan mereka
93
Nanar
94
Cukup sampai disini
95
Terima kasih

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!