chapter 12

Alfarezi memperkenalkan Kimora kepada ketiga temannya. Mereka adalah tuan muda di kota itu. Salah seorang dari mereka ada seorang dokter di salah satu rumah sakit ternama di kota tersebut.

Persahabatan mereka sudah terjalin cukup lama. Sejak dari mereka masih orok. Karena orang tua mereka juga berteman dengan kakeknya Alfarezi.

"Jadi ini kakak ipar kita?"

"Kenalin aku Aldo kak," Aldo adalah yang paling konyol diantara mereka berempat. Dia orangnya juga supel, dan mudah bergaul.

"Kimora." ucap Kimora memperkenalkan dirinya.

Selain Aldo, kedua teman Alfarezi yang lain sama dinginnya dengan Alfarezi. Tapi ada satu hal yang membuat Kimora senang. Alfarezi mau mengakui dirinya sebagai istri di depan teman-temannya.

Mereka berada di satu ruangan di salah satu club malam ternama. Ruangan itu adalah ruangan vvip. Hanya ada keempat tuan muda tersebut, dan beberapa gadis seksi yang menemani mereka bernyanyi dan minum.

Melihat para gadis yang berpakaian seksi, memperlihatkan lekuk tubuh mereka membuat Kimora sedikit minder. Dengan sengaja membandingkan miliknya dengan milik para wanita tersebut.

Alfarezi yang melihat Kimora menengok punyanya sendiri pun tertawa kecil. "Kenapa? Punya kamu nggak sebesar mereka?" tanyanya geli.

"Hmm, apa makanan kita berbeda ya? Kok punyaku nggak sebesar punya mereka?" tanya Kimora dengan polosnya.

"Kamu mau besar seperti mereka? Biar aku bantuin!" Alfarezi menggoda Kimora dengan cara mendekatkan tangannya ke dada Kimora.

"Dasar mes*m!" dengan cepat Kimora mundur dan menutupi dadanya dengan kedua tangannya.

Alfarezi semakin tertawa melihat wajah merah Kimora. "Mereka bisa punya sebesar itu karena buatan tangan, atau kalau nggak operasi." jelas Alfarezi.

Kimora kembali menatap para wanita yang mendekati Aldo dan kedua teman Alfarezi. Akan tetapi, para wanita yang dekat dengan Refano dan Andhika tersebut, tidak seagresif ketika melayani Aldo.

Mungkin karena kedinginan dua lelaki itu. Sehingga para wanita yang mendekatinya hanya menuangkan minuman untuk Andhika dan Refano.

Tapi anehnya, para wanita tersebut tidak ada yang berani mendekati Alfarezi. Atau mungkinkah karena ada Kimora. Ah, masa iya.

Kimora pun tergelitik untuk bertanya. "Mereka nggak ada yang deketin kamu, apa karena kamu tidak menarik?" Kimora bertanya sekaligus mengolok Alfarezi.

"Kamu pikir suamimu tidak memiliki pesona gitu?" Alfarezi tidak terima dengan olokan Kimora.

"Mereka tidak berani godain aku karena pernah aku marahin, aku nggak suka sembarangan orang pegang-pegang aku." tutur Alfarezi.

"Kamu nggak ajak Ines kesini?" tanya Kimora.

"Ntar kamu marah lagi kalau aku ajak dia kesini." jawab Alfarezi membuat Kimora menjadi salah tingkah. Yang sebenarnya adalah, Ines sedang party bersama teman-temannya. Mangkanya dia mau ajak Kimora pergi bersamanya.

"Kenapa sih kamu nggak suka aku deket sama Shaka?" tanya Kimora penasaran apa yang sebenarnya terjadi antara Shaka dan juga Alfarezi.

Alfarezi terdiam. Dia menuangkan minuman keras ke dalam gelasnya. Lalu sekali teguk dia menghabiskannya. Masih diam, cukup lama.

Setelah menengguk gelas kedua, barulah dia menjawab pertanyaan Kimora. Alfarezi ternyata sudah lama kenal Shaka. Mereka dulu satu sekolah, tapi Shaka adalah kakak tingkatnya.

Perselisihan itu ternyata dipicu karena berebut cinta antara Alfarezi dengan Shaka. Tapi ternyata, wanita yang diperebutkan tidak memilih satu dari mereka. Karena dia sudah mencintai lelaki lain.

Tapi menurut Alfarezi, bukan itu sebabnya. Melainkan karena wanita itu tidak mau menyakiti satu diantara mereka. Jika seandainya Shaka tidak menyukai gadis itu. Mungkin Alfarezilah yang mendapatkan cinta dari wanita itu. Karena wanita itu adalah sahabat Alfarezi dari SMP. Dan mereka juga sangat dekat.

"Terus apa hubungannya dengan aku? Bukankah kamu tidak pernah menyukai aku?" tanya Kimora yang membuat Alfarezi tidak bisa berkata-kata lagi.

"Jangan terlalu banyak minum! Nanti kakek marah kalau tahu kamu mabuk!" Kimora merebut botol minuman keras yang hendak dituang lagi oleh Alfarezi.

****

Keesokan paginya.

Alfarezi membuka matanya ketika matahari sudah meninggi. Semalam dia mabuk, dan tidak sadarkan diri. Kimora yang membawanya pulang, dan menemukan alasan supaya kakeknya tidak marah.

Ketika dia melihat jam di ponselnya, jam sudah menunjukan pukul 10 siang. Maka melompatlah Alfarezi dari kasur dan bergegas mandi. Untungnya, hari ini meeting diundur jam 2 siang. Masih bisa sedikit bernafas lega.

Setelah bersiap, dia menuju meja makan. Semalam tidak makan malam, jadi siang ini dia merasa sangat lapar.

"Kakek pergi kemana?" tanya Alfarezi kepada kepala pelayan. Karena dia tidak menemukan kakeknya di rumah.

"Tuan kakek pergi bermain golf dengan temannya." jawab kepala pelayan itu dengan sopan.

"Nyonya??"

"Nyonya pergi ke sekolah."

"Sama temannya yang kemarin??" kepala pelayan itu menganggukan kepalanya dengan cepat.

Prangg..

Tiba-tiba Alfarezi menjatuhkan sendok dan garpunya. Entah kenapa hatinya merasa sangat kesal. Tidak lagi meneruskan makannya, Alfarezi bergegas berangkat ke kantor.

Di dalam mobil pun dia hanya terdiam dengan wajah suram. Ivan hanya melirik bosnya dari kaca depan, tanpa berani bertanya apapun.

"Kenapa muka kamu ditekuk gitu? Cemburu, istri kamu dijemput Shaka?" tanya Boy. Dia sama sekali tidak takut menghadapi kemarahan Alfarezi.

"Kalian kan udah sepakat untuk tidak melarang satu sama lain." imbuh Boy semakin membuat Alfarezi berwajah suram.

"Bos itu bu Ines," ucap Ivan melihat Ines berdiri dipinggir jalan. Sepertinya sedang mencari bantuan karena mobilnya mogok.

"Minggir!" ucap Alfarezi cepat.

Alfarezi dengan segera turun dari mobil.

Tiba-tiba Boy berpindah tempat di kursi paling belakang. Dia tidak mau Ines mengetahui keberadaannya. Karena tidak sembarang orang bisa tahu keberadaannya.

Ines pun tidak tahu, jika Alfarezi memiliki pengawal bayangan. Karena Boy meminta Alfarezi untuk tidak memberitahu Ines tentang dirinya.

Alfarezi sempat curiga kenapa Boy tidak mau Ines mengetahui tentang dirinya. Tapi kemudian Alfarezi bodo amat, karena baik Ines maupun Boy juga tidak ada kepentingan sama sekali.

Hanya saja sekarang, Alfarezi merasa aneh kenapa Boy tidak mau kenal dengan Ines yang sangat cantik. Apa karena sebenarnya Boy pecinta sesama jenis. Entahlah, itu hanya pemikiran liar Alfarezi.

Setelah berbicara beberapa saat dengan Ines. Alfarezi kemudian menyuruh Ivan untuk turun dan menunggu bengkel yang telah di telepon oleh Ines. Sementara Alfarezi akan mengantar Ines kerja.

"Bos mau nyopir sendiri?" tanya Ivan.

"Menurut kamu? Apa kamu mau aku yang disini dan kamu anter Ines kerja?"

"Bukan, bukan,bukan gitu bos maksudnya." Ivan dengan cepat menjawab Alfarezi. Dia takut Alfarezi akan salah paham.

Di dalam mobil, Ines sempat marah ke Alfarezi yang dari semalam tidak membalas pesannya.

"Maaf, semalam aku pusing terus ketiduran, ini aku baru bangun terus berangkat." Alfarezi meraih tangan Ines dan menciumnya.

"Aku pikir kamu sibuk sama istri kamu.." Ines mencium pipi Alfarezi dengan manja.

"Enggak dong, kamu yang paling penting buat aku," Alfarezi mengecup tangan Ines dengan lembut.

Ines yang begitu manja mulai menggoda Alfarezi yang sedang menyetir. Ines mencium tengkuk Alfarezi. Ines juga membuka baju kantornya dan hanya memakai tanktop.

Alfarezi melihat penampilan Ines dengan keringat dingin. Dia yakin Boy juga melihatnya di suatu tempat. Maka dari itu, Alfarezi buru-buru meminggirkan mobilnya. Meminta Ines untuk kembali memakai bajunya. Sebagai gantinya dia mencium bibir Ines dengan lembut. Bahkan meninggalkan c*p*ng di leher belakang Ines.

Ines memintanya untuk melakukannya di dalam mobil. Tapi Alfarezi bersikeras tidak mau. Dia tidak ingin Boy melihatnya sedang bercumbu dengan Ines.

Terpopuler

Comments

Wiwin Winarsih

Wiwin Winarsih

ikh jijai getok aja tu kepala si alfa... biar sadaar dia...

2022-12-14

1

Siti Kamilah

Siti Kamilah

si boy itu pengawal bayangan gimana sih,nyata apa hantu?

2022-01-01

0

liliac

liliac

laki buaya

2021-09-15

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 chapter 2
3 chapter 3
4 chapter 3
5 chapter 4
6 chapter 5
7 chapter 6
8 chapter 7
9 chapter 8
10 chapter 9
11 chapter 10
12 chapter 11
13 chapter 12
14 chapter 13
15 chapter 14
16 chapter 15
17 chapter 16
18 chapter 17
19 chapter 18
20 chapter 19
21 chapter 20
22 chapter 21
23 chapter 22
24 chapter 23
25 chapter 24
26 chapter 25
27 chapter 26
28 chapter 27
29 chapter 28
30 chapter 29
31 chapter 30
32 chapter 31
33 chapter 32
34 chapter 33
35 chapter 34
36 chapter 35
37 chapter 36
38 chapter 37
39 chapter 38
40 chapter 38
41 chapter 39
42 chapter 40
43 chapter 41
44 chapter 42
45 chapter 43
46 chapter 44
47 chapter 45
48 chapter 46
49 chapter 47
50 chapter 48
51 chapter 49
52 chapter 50
53 chapter 51
54 52
55 chapter 53
56 chapter 54
57 chapter 55
58 chapter 56
59 chapter 57
60 chapter 58
61 chapter 59
62 chapter 60
63 chapter 61
64 chapter 61
65 chapter 62
66 chapter 63
67 chapter 64
68 chapter 65
69 chapter 66
70 chapter 67
71 chapter 67
72 chapter 67
73 chapter 67
74 chapter 68
75 chapter 69
76 chapter 70
77 chapter 71
78 chapter 72
79 chapter 73
80 chapter 74
81 chapter 75
82 chapter 76
83 chapter 77
84 chapter 78
85 chapter 79
86 chapter 80
87 chapter 81
88 chapter 82
89 chapter 83
90 chapter 84
91 chapter 85
92 chapter 86
93 chapter 87
94 chapter 88
95 chapter 89
96 chapter 90
97 chapter 91
98 chapter 92
99 chapter 93
100 chapter 94
101 chapter 95
102 chapter 96
103 chapter 97
104 chapter 98
105 chapter 99
106 chapter 100
107 chapter 101
108 chapter 102
109 chapter 103
110 chapter 104
111 chapter 105
112 chapter 106
113 chapter 107
114 chapter 108
115 chapter 109
116 chapter 110
117 chapter 111
118 chapter 112
119 chapter 113
120 chapter 114
121 chapter 115
122 chapter 116
123 chapter 117
124 chapter 118
125 chapter 119
126 chapter 120
127 chapter 121
128 chapter 122
129 chapter 123
130 chapter 124
131 chapter 125
132 Pengumuman
Episodes

Updated 132 Episodes

1
Chapter 1
2
chapter 2
3
chapter 3
4
chapter 3
5
chapter 4
6
chapter 5
7
chapter 6
8
chapter 7
9
chapter 8
10
chapter 9
11
chapter 10
12
chapter 11
13
chapter 12
14
chapter 13
15
chapter 14
16
chapter 15
17
chapter 16
18
chapter 17
19
chapter 18
20
chapter 19
21
chapter 20
22
chapter 21
23
chapter 22
24
chapter 23
25
chapter 24
26
chapter 25
27
chapter 26
28
chapter 27
29
chapter 28
30
chapter 29
31
chapter 30
32
chapter 31
33
chapter 32
34
chapter 33
35
chapter 34
36
chapter 35
37
chapter 36
38
chapter 37
39
chapter 38
40
chapter 38
41
chapter 39
42
chapter 40
43
chapter 41
44
chapter 42
45
chapter 43
46
chapter 44
47
chapter 45
48
chapter 46
49
chapter 47
50
chapter 48
51
chapter 49
52
chapter 50
53
chapter 51
54
52
55
chapter 53
56
chapter 54
57
chapter 55
58
chapter 56
59
chapter 57
60
chapter 58
61
chapter 59
62
chapter 60
63
chapter 61
64
chapter 61
65
chapter 62
66
chapter 63
67
chapter 64
68
chapter 65
69
chapter 66
70
chapter 67
71
chapter 67
72
chapter 67
73
chapter 67
74
chapter 68
75
chapter 69
76
chapter 70
77
chapter 71
78
chapter 72
79
chapter 73
80
chapter 74
81
chapter 75
82
chapter 76
83
chapter 77
84
chapter 78
85
chapter 79
86
chapter 80
87
chapter 81
88
chapter 82
89
chapter 83
90
chapter 84
91
chapter 85
92
chapter 86
93
chapter 87
94
chapter 88
95
chapter 89
96
chapter 90
97
chapter 91
98
chapter 92
99
chapter 93
100
chapter 94
101
chapter 95
102
chapter 96
103
chapter 97
104
chapter 98
105
chapter 99
106
chapter 100
107
chapter 101
108
chapter 102
109
chapter 103
110
chapter 104
111
chapter 105
112
chapter 106
113
chapter 107
114
chapter 108
115
chapter 109
116
chapter 110
117
chapter 111
118
chapter 112
119
chapter 113
120
chapter 114
121
chapter 115
122
chapter 116
123
chapter 117
124
chapter 118
125
chapter 119
126
chapter 120
127
chapter 121
128
chapter 122
129
chapter 123
130
chapter 124
131
chapter 125
132
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!