chapter 8

"Kak Alfa udah pulang? Aku udah masakin makan malam, bentar lagi selesai." Alfarezi baru pulang tapi tidak melihat Kimora menyambutnya. Kata kakeknya, Kimora sedang memasak makan malam di dapur. Alfarezi kemudian menyusulnya ke dapur.

"Kamu deket banget sama Shaka, kamu suka sama dia?" tanya Alfarezi sembari mencomot tempe mendoan buatan istrinya.

"Enak nih, pinter juga nih cewek masaknya, bau masakannya juga sepertinya enak." gumam Alfarezi seorang diri.

"Aku sama kak Shaka cuma nggak sengaja ketemu terus kenal, nggak ada perasaan suka-suka gitu." Kimora menjawab dengan tenang. Bahkan dia tidak melihat Alfarezi tetapi masih sibuk meneruskan pekerjaannya.

"Aku kan udah punya suami, meskipun cuma suami diatas kertas." imbuh Kimora membuat Alfarezi terdiam.

Setelah selesai memasak, Kimora kemudian mencuci alat masak yang telah dia kenakan. Alfarezi masih memperhatikan Kimora yang masih sibuk dengan urusan dapur.

"Kenapa kamu yang masak? Kan ada bibi?" tanya Alfarezi masih belum bisa berhenti mencomot tempe mendoan yang endul tersebut.

"Ya, pengen aja masakin suami, biar kamu nanti terbiasa makan masakan aku."

"Mau minum teh panas atau kopi? Atau mau langsung makan?" tanya Kimora setelah dia menyelesaikan tugasnya.

"Teh aja." Kimora tersenyum melihat Alfarezi yang berbicara dengan mulut yang penuh makanan.

"Kayak anak kecil," gumam Kimora sembari mengelap sisa makanan di sudut bibir Alfarezi.

Pada saat itu mata Alfarezi tanpa sengaja menatap Kimora yang sangat dekat. Alfarezi mengakui jika bukan karena posturnya yang gembul. Kimora mungkin mampu untuk membuatnya terpesona.

"Tadi Shaka anterin kamu pulang?" Kimora menggelengkan kepalanya dengan tangan mengaduk teh hangat untuk suaminya.

"Aku kan bawa mobil tadi, dia maksa mau anter sebenarnya, suruh aku tinggalin mobil di mall, tapi aku nggak mau."

"Kenapa?" tanya Alfarezi cepat. Dia penasaran alasan Kimora menolak tawaran Shaka.

"Ya, karena aku bawa mobil, mungkin kalau aku nggak bawa, mau kali ya," jawaban Kimora itu membuat Alfarezi menjadi kesal.

Entah apa yang terjadi dengannya. Pokoknya dia kesal aja, tiap kali Kimora menceritakan tentang Shaka. Bukan bercerita sih, tapi hanya menjawab pertanyaan Alfarezi. Tapi tetap saja, Alfarezi merasa sangat kesal.

"Lain kali jangan terlalu dekat dengan dia!" pinta Alfarezi.

"Boleh aja sih, tapi kamu juga jangan terlalu dekat dengan Ines!" Kimora membalik perkataan Alfarezi.

Sama seperti Alfarezi, dia juga tidak suka melihat kedekatan Alfarezi dengan wanita lain. Bagaimana pun dia juga hanyalah seorang istri yang memiliki hati dan perasaan. Belum lagi, Kimora sepertinya sudah mulai menyukai Alfarezi.

"Aku paling nggak suka diatur!"

"Sama." ucap Kimora cepat.

Alfarezi menggertakan giginya. Dia tidak menyangka jika wanita yang dia pikir lemah ini, berani berdebat dengannya.

"Tapi kamu istri aku!" Alfarezi sedikit menaikan nada suaranya.

"Kamu juga belum melakukan kewajiban kamu sebagai seorang suami!" Kimora terus saja berdebat dengan Alfarezi.

"Kewajiban? Bukannya aku udah kasih kamu kartu debit, dan aku juga bilang akan transfer gaji bulanan kamu. Mau apa lagi?" Kimora menatap Alfarezi tajam.

Di umur yang hampir mencapai kepala tiga. Tapi, Alfarezi sama sekali tidak tahu kewajiban seorang suami, selain memberi nafkah lahir. Kimora hampir tidak percaya jika lelaki itu punya seorang pacar sekarang.

"Kewajiban seorang suami bukan hanya memberi nafkah lahir, tapi juga batin." ucap Kimora dengan sedikit kesal. Sebenarnya malu juga membahas soal begituan. Tapi Alfarezi benar-benar membuatnya geram.

Alfarezi tahu betul apa yang sedang dibicarakan oleh Kimora. Memang setelah tiga hari menikah. Alfarezi belum melakukan kewajiban batin dengan istrinya.

"Jadi kamu mau aku nafkahin batin kamu?" Alfarezi bertanya kemudian berjalan mendekati Kimora.

"Mau disini atau dimana?" Alfarezi terus mendekat.

Kimora yang melihat mata nakal suaminya menjadi gugup. Perlahan dia mundur pelan-pelan. Tapi sial, dia harus terhenti karena dia sudah tidak bisa mundur lagi. Badannya sudah mentok di pinggir meja dapur.

"Kak Alfa mau apa?" tanyanya gugup. Saat itu para pemvantu rumah tangga memang sedang tidak ada di tempat. Semenjak Alfarezi masuk ke dapur, mereka semua meninggalkan dapur. Memberikan kesempatan majikannya untuk berduaan.

Alfarezi tidak menjawab. Tapi dia semakin dekat dan semakin dekat. Membuat Kimora menjadi salah tingkah.

Sebenarnya Kimora tidak mempermasalahkan tentang hal itu dari awal. Karena dia juga belum siap melakukannya. Hanya saja dia tidak suka Alfarezi melarangnya dekat dengan Shaka. Sedangkan dirinya masih bermesraan dengan Ines di depannya.

"Stop kak, jangan maju lagi!" pinta Kimora semakin takut.

"Kenapa? Orang aku cuma mau cuci tangan.." ucap Alfarezi dengan tersenyum sembari menyalakan kran wastafel di samping Kimora.

Seketika Kimora yang takut berubah menjadi malu. Wajah putihnya berubah menjadi merah seperti tomat. Dan, Alfarezi tersenyum melihat istrinya tersipu.

"Kalau mau, nanti di kamar. Disini nanti dilihat kakek." goda Alfarezi yang semakin membuat Kimora malu.

Kimora yang malu-malu hanya menggigit bibir bawahnya. Dia tidak pernah menyangka sebelumnya jika lelaki dingin itu juga bisa bertingkah konyol.

*Malam harinya*

Begitu Alfarezi masuk ke kamar. Kimora yang sudah di kasur, lalu pura-pura tidur. Dia juga menyembunyikan seluruh badannya di bawah selimut. Alfarezi yang melihat Kimora bergerak-gerak di bawah selimut pun tahu jika Kimora belum tidur.

Maka muncullah ide jail Alfarezi untuk menggoda istrinya. "Tadi katanya ada yang minta diberi nafkah batiniah, tapi malah tidur duluan." gumam Alfarezi menggoda Kimora.

"Apa aku buka sendiri aja, biar aku nggak dikira lalai dalam memberi nafkah batiniah." imbuh Alfarezi semakin mendekat ke arah telinga Kimora.

Kimora yang panik di bawah selimut. Mau tidak mau harus bangun. Takutnya Alfarezi akan beneran melakukan itu terhadapnya. Dia bukannya nggak mau, tapi belum siap aja.

"Kak Alfa jangan macam-macam!" Kimora keluar dari selimut kemudian turun dari kasur.

Melihat Kimora yang melompat dari tempat tidur membuat Alfarezi tersenyum geli. Bukankah tadi dia yang minta nafkah batin. Kenapa dia sendiri yang malah ketakutan. Dasar anak kecil.

"Aku mau tidur di sofa!" Kimora bergegas menuju sofa di depan televisi.

"Jangan mendekat!" seru Kimora menyilangkan tangannya ketika Alfarezi berjalan mendekatinya.

"Nggak usah takut gitu. Aku nggak akan apa-apain kamu kok. Aku nggak akan lakuin itu dengan wanita yang tidak aku cintai." ucap Alfarezi kemudian menyalakan televisi.

"Kecuali jika kamu paksa aku!" imbuh Alfarezi dengan tersenyum. Entah sejak kapan dia mulai suka menggoda Kimora. Melihat wajah merah, dan tersipunya Kimora. Membuat hati Alfarezi menjadi adem.

"Jadi kak Alfa udah lakuin itu ke Ines dong?" tanya Kimora penasaran.

Alfarezi terdiam sesaat. Kemudian dia menghela nafas panjangnya. "Belum. Kita emang sering liburan bareng, tapi kita belum melakukannya sama sekali. Hanya sekedar pemanasan aja, nggak sama nyelup." Kimora tidak tahu apa yang dikatakan Alfarezi itu sungguhan atau hanya bualan.

"Bohong banget, orang kalian aja mesra terus gitu." Kimora memilih tidak mempercayai perkataan Alfarezi.

"Apa kamu pikir aku seperti laki-laki mes*m gitu?" Kimora dengan cepat menganggukan kepalanya.

"Oh, jadi kamu mau tahu, semes*m apa aku?" Alfarezi berdiri dengan tangan yang hendak melepas bajunya.

"Kalau kak Alfa berani buka baju, aku akan teriak, biar kakek dengerin!" Kimora masuk ke dalam selimut lagi.

"Kakek juga pernah muda, dia malah akan senang kalau aku-"

"Akh..." Tiba-tiba terdengar erangan Kimora. Karena saking takutnya, Kimora melompat dari sofa. Tapi naas, kakinya tersandung dan dia jatuh. Lututnya sedikit memar.

Alfarezi kemudian membawanya ke kasur dan mengobatinya. "Segitu takutnya sama aku, sampai melukai diri kamu sendiri? Aku kan suami kamu., cepat atau lambat kamu juga harus melayani aku kan?" Alfarezi mengobati lutut Kimora dengan mengomel.

"Tapi kata kak Alfa tadi, kakak tidak mau melakukan itu dengan wanita yang tidak kakak cintai."

"Udah kamu tidur aja! Aku nggak akan sentuh kamu," Alfarezi mengalihkan pembicaraan.

Kimora menurut, dia mulai memejamkan matanya. Sementara Alfarezi terus memperhatikannya. Sembari teringat kebersamaannya dengan Ines.

Memang betul. Selama lima tahun pacaran dengan Ines. Alfarezi sering liburan bersama Ines. Tapi sama sekali dia belum melakukan hubungan suami istri, hanya melakukan foreplay saja.

Karena, entah kenapa, meskipun Alfarezi mencintai Ines. Tapi dia sama sekali tidak terdorong melakukan hal itu dengan Ines.

Alfarezi kembali tersenyum ketika melihat wajah imut Kimora saat tertidur. Bibirnya yang maju dan pipinya yang tembem membuat Alfarezi menjadi gemes.

"Anak kecil." gumamnya sembari tersenyum.

Tak lama kemudian. Setelah menyelesaikan pekerjaannya. Alfarezi kemudian tidur di samping istrinya yang sudah ngorok. Anehnya, Alfarezi tidak sama sekali terganggu dengan suara dengkuran Kimora. Padahal, waktu pertama kali tidur bersama. Alfarezi sangat kesal, karena merasa terganggu dengan dengkuran Kimora. Baru tiga hari dia sudah terbiasa mendengar dengkuran istrinya.

Terpopuler

Comments

nyonya_norman

nyonya_norman

aku suka karakter kimora, jan lembek ra 💪

2022-02-18

1

Bunda Rag

Bunda Rag

lanjutkan

2021-08-07

3

ummu_albyaz

ummu_albyaz

yg cinta tapi jauh akan kalah dengan yg dekat tapi bikin nyaman

2021-07-22

21

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 chapter 2
3 chapter 3
4 chapter 3
5 chapter 4
6 chapter 5
7 chapter 6
8 chapter 7
9 chapter 8
10 chapter 9
11 chapter 10
12 chapter 11
13 chapter 12
14 chapter 13
15 chapter 14
16 chapter 15
17 chapter 16
18 chapter 17
19 chapter 18
20 chapter 19
21 chapter 20
22 chapter 21
23 chapter 22
24 chapter 23
25 chapter 24
26 chapter 25
27 chapter 26
28 chapter 27
29 chapter 28
30 chapter 29
31 chapter 30
32 chapter 31
33 chapter 32
34 chapter 33
35 chapter 34
36 chapter 35
37 chapter 36
38 chapter 37
39 chapter 38
40 chapter 38
41 chapter 39
42 chapter 40
43 chapter 41
44 chapter 42
45 chapter 43
46 chapter 44
47 chapter 45
48 chapter 46
49 chapter 47
50 chapter 48
51 chapter 49
52 chapter 50
53 chapter 51
54 52
55 chapter 53
56 chapter 54
57 chapter 55
58 chapter 56
59 chapter 57
60 chapter 58
61 chapter 59
62 chapter 60
63 chapter 61
64 chapter 61
65 chapter 62
66 chapter 63
67 chapter 64
68 chapter 65
69 chapter 66
70 chapter 67
71 chapter 67
72 chapter 67
73 chapter 67
74 chapter 68
75 chapter 69
76 chapter 70
77 chapter 71
78 chapter 72
79 chapter 73
80 chapter 74
81 chapter 75
82 chapter 76
83 chapter 77
84 chapter 78
85 chapter 79
86 chapter 80
87 chapter 81
88 chapter 82
89 chapter 83
90 chapter 84
91 chapter 85
92 chapter 86
93 chapter 87
94 chapter 88
95 chapter 89
96 chapter 90
97 chapter 91
98 chapter 92
99 chapter 93
100 chapter 94
101 chapter 95
102 chapter 96
103 chapter 97
104 chapter 98
105 chapter 99
106 chapter 100
107 chapter 101
108 chapter 102
109 chapter 103
110 chapter 104
111 chapter 105
112 chapter 106
113 chapter 107
114 chapter 108
115 chapter 109
116 chapter 110
117 chapter 111
118 chapter 112
119 chapter 113
120 chapter 114
121 chapter 115
122 chapter 116
123 chapter 117
124 chapter 118
125 chapter 119
126 chapter 120
127 chapter 121
128 chapter 122
129 chapter 123
130 chapter 124
131 chapter 125
132 Pengumuman
Episodes

Updated 132 Episodes

1
Chapter 1
2
chapter 2
3
chapter 3
4
chapter 3
5
chapter 4
6
chapter 5
7
chapter 6
8
chapter 7
9
chapter 8
10
chapter 9
11
chapter 10
12
chapter 11
13
chapter 12
14
chapter 13
15
chapter 14
16
chapter 15
17
chapter 16
18
chapter 17
19
chapter 18
20
chapter 19
21
chapter 20
22
chapter 21
23
chapter 22
24
chapter 23
25
chapter 24
26
chapter 25
27
chapter 26
28
chapter 27
29
chapter 28
30
chapter 29
31
chapter 30
32
chapter 31
33
chapter 32
34
chapter 33
35
chapter 34
36
chapter 35
37
chapter 36
38
chapter 37
39
chapter 38
40
chapter 38
41
chapter 39
42
chapter 40
43
chapter 41
44
chapter 42
45
chapter 43
46
chapter 44
47
chapter 45
48
chapter 46
49
chapter 47
50
chapter 48
51
chapter 49
52
chapter 50
53
chapter 51
54
52
55
chapter 53
56
chapter 54
57
chapter 55
58
chapter 56
59
chapter 57
60
chapter 58
61
chapter 59
62
chapter 60
63
chapter 61
64
chapter 61
65
chapter 62
66
chapter 63
67
chapter 64
68
chapter 65
69
chapter 66
70
chapter 67
71
chapter 67
72
chapter 67
73
chapter 67
74
chapter 68
75
chapter 69
76
chapter 70
77
chapter 71
78
chapter 72
79
chapter 73
80
chapter 74
81
chapter 75
82
chapter 76
83
chapter 77
84
chapter 78
85
chapter 79
86
chapter 80
87
chapter 81
88
chapter 82
89
chapter 83
90
chapter 84
91
chapter 85
92
chapter 86
93
chapter 87
94
chapter 88
95
chapter 89
96
chapter 90
97
chapter 91
98
chapter 92
99
chapter 93
100
chapter 94
101
chapter 95
102
chapter 96
103
chapter 97
104
chapter 98
105
chapter 99
106
chapter 100
107
chapter 101
108
chapter 102
109
chapter 103
110
chapter 104
111
chapter 105
112
chapter 106
113
chapter 107
114
chapter 108
115
chapter 109
116
chapter 110
117
chapter 111
118
chapter 112
119
chapter 113
120
chapter 114
121
chapter 115
122
chapter 116
123
chapter 117
124
chapter 118
125
chapter 119
126
chapter 120
127
chapter 121
128
chapter 122
129
chapter 123
130
chapter 124
131
chapter 125
132
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!