chapter 7

Keesokan paginya, setelah Alfarezi berangkat ke kantor. Padahal hari Sabtu biasanya Alfarezi libur. Tapi, katanya dia masih banyak pekerjaan. Tapi Kimora yakin jika suaminya pasti akan pergi bersama Ines.

Karena tidak mau terus-terusan bersedih. Akhirnya Kimora juga keluar untuk jalan-jalan. Hari ini kakek mertuanya juga sedang ada urusan di luar kota. Jadi dia tidak mau kesepian sendiri. Dia ingin keluar jalan-jalan.

Honda Jazz merah melaju dengan kecepatan rendah. Seorang perempuan muda, cantik, tapi gendut berada di balik kemudi. Dengan kacamata hitamnya menambah kemodisan wanita itu.

Menyusuri jalan di setiap sudut kota selama hampir dua jam. Akhirnya Kimora memarkirkan mobilnya ke sebuah pusat perbelanjaan. Sempat merasa wow melihat begitu megahnya tempat tersebut.

Di kampung halamannya, pusat perbelanjaan paling tinggi hanya lima lantai. Maka dari itu dia tercengan melihat pusat perbelanjaan dengan lebih dari dua puluh lantai tersebut.

Selain untuk tempat belanja. Bangunan itu juga terdapat apartemen dari lantai empat sampai atas sendiri. Dan juga restaurant di lantai tiga.

Kimora ingin membeli beberapa sayuran. Dia ingin memasak untuk suaminya setiap hari. Memasak adalah salah satu hobinya.

Saat dia sedang memilih-milih bahan makanan dan sayuran. Tanpa sengaja dia menabrak seseorang. Dan ternyata seseorang itu adalah Shaka.

"Maaf,, maaf,,"

"Kak Shaka?" ucapnya terkejut melihat Shaka ada di tempat yang sama.

"Beli apa? Serius amat?" tanya Shaka dengan tersenyum begitu manis.

"Beli sayuran, kak Shaka beli apa?" tanya balik Kimora sembari masih memilih-milih sayuran.

Shaka mengangkat keranjang belanjaannya. Di dalam keranjang tersebut ada beberapa sayuran juga buah-buahan.

"Mau cari cabe keriting kok kayaknya nggak ada ya?" gumam Shaka merasa ada yang kurang dengan belanjaannya.

"Mungkin cabenya udah direbonding jadi nggak keriting lagi." sahut Kimora yang membuat Shaka terbahak.

"Bisa masak?" tanya Kimora dengan tersenyum meledek.

"Bisa dong, mau coba?" Shaka menawarkan masakannya ke Kimora.

"Boleh, tapi kapan-kapan aja." jawab Kimora menjulurkan lidahnya.

Shaka kemudian menemani Kimora memilih-milih sayuran. Setelah itu mereka berdua makan siang bersama.

Sambil menunggu makanan datang. Shaka dan Kimora berbincang seru, membahas tentang resep masakan.

"Kamu kenal Alfa?" tanya Shaka tiba-tiba mengalihkan topik pembicaraan.

"Kak Shaka kenal sama kak Alfa?" Shaka menganggukan kepalanya. Kimora terkejut dengan kebetulan itu.

"Kak Alfa... Eh, kak Alfa... kakak sepupu aku, iya, kakak sepupu aku." Kimora sebenarnya tidak ingin membohongi Shaka mengenai hubungannya dengan Alfarezi. Tapi jika dia jujur, apakah Alfarezi mau mengakuinya di depan umum. Sementara Alfarezi pernah bilang jika pernikahannya hanyalah diatas kertas.

"Oh sepupu," Shaka mengangguk-anggukan kepalanya.

"Kamu disini tinggal di rumah Alfa?" Kimora menganggukan kepalanya.

"Kapan-kapan boleh kan aku main ke rumah?"

"Boleh sih kak, tapi,,"

"Boleh nggak?" desak Shaka dengan senyuman seribu watt-nya.

"Iya boleh." Kimora mengizinkan Shaka main ke rumah Alfarezi. Masalah kakeknya Alfarezi, nanti Kimora yang akan memberinya pengertian. Kimora yakin kakek mertuanya akan percaya kepadanya.

Saat itu, kebetulan juga Alfarezi dan Ines makan di tempat itu. Tempat juga adalah tempat favorit pasangan tersebut. Alfarezi membulatkan matanya melihat Kimora yang sedang makan bersama Shaka di tempat itu juga.

"Eh, itu kan istri kamu, kita kesana yuk!" Ines menarik tangan Alfarezi menuju meja Kimora dan Shaka.

Entah kenapa Ines tertarik memamerkan kemesraannya dengan Alfarezi di depan Kimora. Seru kali ya, mesra-mesraan di depan istri sah, batin Ines merasa tertantang.

"Hallo, boleh nggak kita gabung? Udah nggak ada tempat lagi." ucap Ines dengan gaya angkuhnya.

Kimora dan Shaka seketika menoleh ke arah sumber suara. Mata Kimora membulatkan ketika melihat Alfarezi ada di tempat yang sama. Sempat saling berpandangan, tapi Alfarezi membuang pandangannya karena ditarik Ines supaya duduk.

"Nanti biarin aku yang bayar bill-nya." nada suara yang sombong adalah cirikhas lelaki itu.

"Makasih, tapi aku bisa bayar sendiri," Shaka sudah terbiasa mendengar kesombongan lelaki itu.

"Juga masih mampu bayarin sepupu kamu, karena aku yang ajak dia kesini." imbuh Shaka.

Alfarezi sempat membulatkan matanya mendengar perkataan Shaka. Dia fokus dengan kata sepupu. Jadi, wanita itu tidak mengakui pernikahannya, dan hanya menganggapnya sepupu.

Entah kenapa, dia ingin marah karena hal itu. Alfarezi melirik tajam ke arah Kimora yang menundukan kepalanya. Sepertinya sadar jika Alfarezi marah kepadanya.

"Yank aku makan steak tenderlion." ucap Ines dengan manja kepada Alfarezi.

"Iya pesan aja yang kamu mau!" Alfarezi mencubit pipi Ines yang bersikap sangat agresif.

Kimora seketika menoleh dan melihat suaminya bermesraan dengan Ines. Bahkan saat pesanan Ines datang. Ines dengan sengaja menyuapi Alfarezi dengan lembut.

Meskipun kesal. Tapi Kimora masih bisa menahan dirinya. Masih bisa menahan amarahnya.

"Kamu mau cobain makan aku nggak?" Shaka menyodorkan makanannya ke mulut Kimora.

Kimora dengan ragu-ragu membuka mulutnya. Sembari melihat ke arah Alfarezi yang mempelototinya.

"Enak kan?"

"Pedes banget kak," Kimora tidak tahan makan makanan pedas. Dia mengkibas-kibaskan tangannya ke mulutnya.

Kimora mengambil gelas minumannya, dengan sekali tenggak Kimora meminumnya. Tapi rasa pedas masih terasa di mulutnya.

"Maaf, aku nggak tahu kalau kamu tidak bisa makan makanan pedas." Shaka menjadi panik, kemudian dia memberikan gelasnya untuk Kimora. Tanpa pikir panjang Kimora menenggak minuman Shaka juga.

Alfarezi dan Ines membulatkan matanya melihat Shaka begitu perhatian kepada Kimora. "Kamu minum dari gelas dia, itu artinya kalian ciuman secara tidak langsung," Ines seperti menyiram bensin ke dalam api.

"Nih minum punya aku!" Alfarezi memberikan minumannya ke Kimora. Dia tidak tega melihat Kimora yang memerah bibirnya karena kepedasan.

"Lain kali jangan kasih dia makanan pedas lagi!" Alfarezi menegur Shaka yang merasa bersalah di sebelah Kimora.

"Ya."

"Aku nggak apa-apa kok kak, cuman emang nggak kuat makan pedas banget." ucap Kimora membuat Shaka merasa lega.

Alfarezi sampai tidak memperhatikan Ines yang sedang cemberut di sampingnya. Dia terlalu fokus ke Kimora dan Shaka.

"Aku anter pulang ya!"

"Nggak perlu, dia bareng sama aku!" Alfarezi sepertinya tidak rela Kimora pulang bersama Shaka.

"Yank!!!" seru Ines jengkel. Dia dicuekin oleh Alfarezi yang lebih sibuk mempedulikan Kimora.

"Kamu anter dia, jangan sampai dia kenapa-napa!" Alfarezi berpesan kepada Shaka. Karena pada akhirnya dia tertahan oleh Ines yang cemberut.

Begitu Shaka dan Kimora pergi. Ines kembali ngambek dan cuekin Alfarezi. Awalnya dia ingin membuat Kimora cemburu, tapi siapa sangka malah dia yang cemburu.

"Kamu mulai jatuh cinta sama istri kamu?" pertanyaan Ines menyadarkan Alfarezi dari rasa simpatinya terhadap Kimora.

"Kamu terlihat khawatir banget." imbuh Ines memasang wajah cemberut.

"Dia kan istri aku, kalau kenapa-napa sama dia, nanti aku yang dimarahin kakek." Alfarezi menemukan jawaban yang tepat untuk meredakan kecurigaan Ines.

"Oh, istri ya, terus aku apa? Simpanan?" tanya Ines sambil tersenyum sinis. Mungkin saat itu dia menertawakan dirinya sendiri karena selama ini hanya menjaga jodoh orang.

Alfarezi mengerti apa yang dirasakan Ines saat ini. Alfarezi pun mulai melunak dan kembali membujuk Ines. Alfarezi meraih tangan Ines dan menciumnya. "Jangan bilang gitu! Kamu tetaplah wanita yang aku cintai.."

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

BAGUS INES, KLO ALFA BSA MESRA2AN DIDEPAN LOO SAMA INES, LO JUGA BSA MESRA2AN SAMA SHAKA, BIAR NYAHOK TU ALFA YG GK BSA HARGAI PRASAAN LOO

2023-05-02

1

Siti Solikah

Siti Solikah

cerita begini sih cuma ada di novel

2022-05-04

0

🌈 𝙎𝙩𝙚𝙥𝙝 𝙈𝙘𝙆𝙚𝙣𝙣𝙖

🌈 𝙎𝙩𝙚𝙥𝙝 𝙈𝙘𝙆𝙚𝙣𝙣𝙖

mau dia yg lo cinta tetep aj statusny simpanan ogeb, kan lu dah nikah jdi otomatis dia simpanan

2022-03-28

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 chapter 2
3 chapter 3
4 chapter 3
5 chapter 4
6 chapter 5
7 chapter 6
8 chapter 7
9 chapter 8
10 chapter 9
11 chapter 10
12 chapter 11
13 chapter 12
14 chapter 13
15 chapter 14
16 chapter 15
17 chapter 16
18 chapter 17
19 chapter 18
20 chapter 19
21 chapter 20
22 chapter 21
23 chapter 22
24 chapter 23
25 chapter 24
26 chapter 25
27 chapter 26
28 chapter 27
29 chapter 28
30 chapter 29
31 chapter 30
32 chapter 31
33 chapter 32
34 chapter 33
35 chapter 34
36 chapter 35
37 chapter 36
38 chapter 37
39 chapter 38
40 chapter 38
41 chapter 39
42 chapter 40
43 chapter 41
44 chapter 42
45 chapter 43
46 chapter 44
47 chapter 45
48 chapter 46
49 chapter 47
50 chapter 48
51 chapter 49
52 chapter 50
53 chapter 51
54 52
55 chapter 53
56 chapter 54
57 chapter 55
58 chapter 56
59 chapter 57
60 chapter 58
61 chapter 59
62 chapter 60
63 chapter 61
64 chapter 61
65 chapter 62
66 chapter 63
67 chapter 64
68 chapter 65
69 chapter 66
70 chapter 67
71 chapter 67
72 chapter 67
73 chapter 67
74 chapter 68
75 chapter 69
76 chapter 70
77 chapter 71
78 chapter 72
79 chapter 73
80 chapter 74
81 chapter 75
82 chapter 76
83 chapter 77
84 chapter 78
85 chapter 79
86 chapter 80
87 chapter 81
88 chapter 82
89 chapter 83
90 chapter 84
91 chapter 85
92 chapter 86
93 chapter 87
94 chapter 88
95 chapter 89
96 chapter 90
97 chapter 91
98 chapter 92
99 chapter 93
100 chapter 94
101 chapter 95
102 chapter 96
103 chapter 97
104 chapter 98
105 chapter 99
106 chapter 100
107 chapter 101
108 chapter 102
109 chapter 103
110 chapter 104
111 chapter 105
112 chapter 106
113 chapter 107
114 chapter 108
115 chapter 109
116 chapter 110
117 chapter 111
118 chapter 112
119 chapter 113
120 chapter 114
121 chapter 115
122 chapter 116
123 chapter 117
124 chapter 118
125 chapter 119
126 chapter 120
127 chapter 121
128 chapter 122
129 chapter 123
130 chapter 124
131 chapter 125
132 Pengumuman
Episodes

Updated 132 Episodes

1
Chapter 1
2
chapter 2
3
chapter 3
4
chapter 3
5
chapter 4
6
chapter 5
7
chapter 6
8
chapter 7
9
chapter 8
10
chapter 9
11
chapter 10
12
chapter 11
13
chapter 12
14
chapter 13
15
chapter 14
16
chapter 15
17
chapter 16
18
chapter 17
19
chapter 18
20
chapter 19
21
chapter 20
22
chapter 21
23
chapter 22
24
chapter 23
25
chapter 24
26
chapter 25
27
chapter 26
28
chapter 27
29
chapter 28
30
chapter 29
31
chapter 30
32
chapter 31
33
chapter 32
34
chapter 33
35
chapter 34
36
chapter 35
37
chapter 36
38
chapter 37
39
chapter 38
40
chapter 38
41
chapter 39
42
chapter 40
43
chapter 41
44
chapter 42
45
chapter 43
46
chapter 44
47
chapter 45
48
chapter 46
49
chapter 47
50
chapter 48
51
chapter 49
52
chapter 50
53
chapter 51
54
52
55
chapter 53
56
chapter 54
57
chapter 55
58
chapter 56
59
chapter 57
60
chapter 58
61
chapter 59
62
chapter 60
63
chapter 61
64
chapter 61
65
chapter 62
66
chapter 63
67
chapter 64
68
chapter 65
69
chapter 66
70
chapter 67
71
chapter 67
72
chapter 67
73
chapter 67
74
chapter 68
75
chapter 69
76
chapter 70
77
chapter 71
78
chapter 72
79
chapter 73
80
chapter 74
81
chapter 75
82
chapter 76
83
chapter 77
84
chapter 78
85
chapter 79
86
chapter 80
87
chapter 81
88
chapter 82
89
chapter 83
90
chapter 84
91
chapter 85
92
chapter 86
93
chapter 87
94
chapter 88
95
chapter 89
96
chapter 90
97
chapter 91
98
chapter 92
99
chapter 93
100
chapter 94
101
chapter 95
102
chapter 96
103
chapter 97
104
chapter 98
105
chapter 99
106
chapter 100
107
chapter 101
108
chapter 102
109
chapter 103
110
chapter 104
111
chapter 105
112
chapter 106
113
chapter 107
114
chapter 108
115
chapter 109
116
chapter 110
117
chapter 111
118
chapter 112
119
chapter 113
120
chapter 114
121
chapter 115
122
chapter 116
123
chapter 117
124
chapter 118
125
chapter 119
126
chapter 120
127
chapter 121
128
chapter 122
129
chapter 123
130
chapter 124
131
chapter 125
132
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!