My Fat Wife
Brakkk
"Kalian bisa kerja nggak sih?" teriak pimpinan perusahaan itu dengan marah. Pasalnya sudah dua bulan perusahaannya mengalami penurunan pendapatan. Belum lagi kakeknya yang ingin menjodohkan dia dengan wanita yang tidak dia sukai.
"Saya nggak mau tahu, mulai hari ini kalian lembur semua!" serunya tanpa ada yang berani membantah.
Setelah mendapat perintah, para pimpinan direksi mulai membubarkan diri.
Alfarezi Surya Tanaka, adalah nama pemimpin dari perusahaan manufaktur tersebut. Setelah melihat para pimpinan direksi membubarkan diri. Alfarezi terduduk di kursi-nya sambil memijit pelipisnya.
Alfarezi, dikenal sebagai pemimpin yang dingin dan cukup kejam kepada karyawannya. Jiwa bisnisnya yang tanpa kenal belas kasih, dia warisi dari kakeknya.
Sejak kecil dia sudah diajarkan oleh kakeknya beberapa ilmu berbisnis. Dia adalah cucu laki-laki pertama di keluarga tersebut.
"Maaf pak, ada bu Ines, sedang menunggu di ruangan bapak." ucap Ardila, sekretaris Alfarezi.
"Oh, iya, makasih ya." ucapnya dengan lembut kepada Ardila.
Alfarezi meninggalkan ruang meetingnya, dan kembali ke ruangannya. Ketika dia masuk ke dalam ruangannya. Dia melihat seorang wanita yang menunggunya di dalam.
Dengan gaya yang elegan, wanita tersebut duduk di sofa depan meja kerja Alfarezi. Wanita itu duduk dengan menyilangkan kaki, dan itu nampak sangat anggun.
Alfarezi berjalan mendekat, dan tanpa peringatan mencium pipi wanita tersebut yang sedang membaca buku yang tersedia di meja depannya.
"Udah lama?" tanya Alfarezi dengan lembut.
"Hmm, lumayan." jawab wanita itu sambil mengalungkan tangannya di leher Alfarezi.
"Maaf, tadi ada sedikit masalah." ucap Alfarezi sembari duduk di samping wanita tersebut.
"Minggu depan kita jadi kan jalan-jalan ke Singapura?" tanya wanita itu dengan manja.
"Harus jadi pokoknya, aku udah bilang ke temen-teman aku, kalau nggak jadi aku pasti ledekin." rengeknya lagi.
"Iya, nanti aku atur jadwalnya." jawab Alfarezi. Dia tidak bisa sama sekali melihat wanita itu cemberut. Apapun yang wanita itu mau. Alfarezi akan selalu berusaha memenuhinya.
"Uch, makin sayang deh." ucap Ines dengan bahagia.
Karena hari juga sudah semakin sore. Alfarezi bersiap untuk pulang ke rumah. Sekalian dia mengantar kekasihnya pulang.
Di perjalanan, Ines tiba-tiba menanyakan sesuatu yang membuat Alfarezi menjadi diam seribu bahasa. Ines menanyakan kapan Alfarezi akan melamarnya.
"Kita udah pacaran selama lima tahun, apa kita akan kayak gini terus?" tanya Ines.
Alasan kenapa Ines ingin cepat menikah. Karena teman-temannya sudah menikah semua. Dan juga karena umurnya yang sudah tidak lagi muda.
Dua puluh delapan tahun adalah umur yang cukup matang untuk pernikahan bagi seorang perempuan. Dan diusia itu, teman-teman Ines sudah pada menikah, dan ada yang sudah punya anak juga.
"Kenapa diam? Kamu nggak mau nikahin aku?" tanya Ines sedikit sewot karena Alfarezi selalu terdiam setiap kali dia membahas pernikahan.
"Mau, aku mau kok. Hanya saja,, kamu tahu kan kakek belum merestui hubungan kita?" yang membuat Alfarezi belum mau menikahi Ines, karena kakeknya masih belum mau memberikan restu untuknya dan Ines.
"Jadi kakek kamu masih mau jodohin kamu sama cewek gendut itu?" tanya Ines marah.
"Kenapa nggak kamu tolak aja sih," ucap Ines dengan kesal.
"Aku udah tolak, tapi kalau aku nggak nurut, kakek nggak akan warisi apa-apa ke aku. Lagian kamu juga tahu, aku cucu satu-satunya kakek, makanya aku yang dijodohin sama cewek gendut itu." Alfarezi menjelaskan kepada kekasihnya tentang kegelisahannya.
Alfarezi sudah cukup lama memimpin perusahaan itu. Tidak mungkin dia akan melepaskannya begitu saja. Apalagi dia tidak ingin kehilangan Ines saat dia tidak punya apa-apa.
*Kilas balik beberapa hari yang lalu*
Alfarezi diminta oleh kakeknya menghadiri sebuah jamuan makan malam bersama teman lama kakeknya. Dan saat itu juga awal Alfarezi diperkenalkan kepada Kimora, cewek bertubuh gendut yang dijodohkan dengan Alfarezi.
"Namanya Kimora, dia cucu dari teman kakek." kakeknya Alfarezi memperkenal Kimora kepada Alfarezi.
"Ini namanya Alfa, cucu kakek." ucap kakek Alfarezi lagi memperkenalkan cucunya kepada wanita tersebut.
Kimora dengan segera menyulurkan tangannya. Dia tahu jika pemuda yang ada di depannya tersebut adalah lelaki yang akan dijodohkan dengan dia.
Kimora menatap Alfarezi dengan tersenyum senang. Dia tidak menyangka jika aslinya, Alfarezi lebih tampan dari fotonya.
"Alfa," ucap Alfarezi singkat.
"Kimora Haruka, panggil saja Kimora," ucap Kimora dengan heboh. Begitulah karakternya. Dia adalah wanita yang ceria. Tidak pernah mengeluh akan kelebihan dagingnya.
"Kamu semakin cantik aja." puji kakeknya Alfarezi.
"Ah, kakek bisa aja. Aku kan nggak pernah marah, selalu tersenyum, makanya aku bisa terlihat lebih cantik, dan awet muda." ucap Kimora dengan kepedean diatas rata-rata.
Mendengar itu membuat Alfarezi diam-diam tertawa. Entah apa yang dia tertawakan. Yang pasti, dia menertawakan Kimora.
Makan malam itupun berjalan dengan lancar. Meskipun Alfarezi sebenarnya bosan. Tapi dia tidak berani membantah kakeknya. Jadi dia memilih untuk terus diam sepanjang makan malam berlangsung.
Awalnya, Alfarezi tidak tahu jika wanita tersebut akan dijodohkan kepadanya. Karena saat makan malam tadi. Tidak ada yang membahas tentang perjodohannya.
Barulah, ketika sampai di rumah. Kakeknya memberitahukan jika wanita tambun tadi akan menikah dengannya dua bulan lagi.
Tentu saja apa yang diucapkan kakeknya membuat Alfarezi menjadi sangat terkejut. "Alfa udah punya pacar, kek." ucapnya tidak menerima ide konyol kakeknya.
"Kamu berani nolak apa yang kakek katakan? Kalau gitu silahkan lepas jabatan CEO di perusahaan kakek!" ancam kakeknya dengan begitu kejam.
"Kakek kok tega sih sama Alfa?" protes Alfarezi.
"Apa yang kakek lakukan itu semua demi kebaikan kamu!" ucap kakeknya sembari menghentakan tongkatnya ke tanah.
"Tapi apa nggak ada cewek yang lebih cakep, masa iya Alfa harus nikahin beruang kutub!"
Dukk. Kakek Alfarezi kembali menhentakan tongkatnya karena marah.
"Jaga ucapan kamu! Kakek tidak suka kamu menghina fisik orang lain!" ucap kakeknya semakin marah.
"Kalau kamu nggak mau, silahkan kamu lepas jabatan kamu. Pilihan ada di tangan kamu!" ucap kakek Alfarezi lagi. Kemudian dia berjalan menuju kamarnya. Meninggalkan Alfarezi yang kesal sendiri karena pilihan yang sulit.
"Akh..." Alfarezi menghentakan kakinya karena kesal.
Gimana tidak merasa kesal. Dia memiliki kekasih yang jauh lebih cantik daripada wanita yang dijodohkan dengannya. Lagipula dia juga sudah lama berpacaran. Tapi kakeknya tidak pernah merestui hubungan mereka.
"Jelas-jelas Ines jauh lebih segalanya dari tuh cewek. Tapi kenapa kakek nggak pernah mau restui hubungan kita. Malah milihin calon istri yang kayak gajah seperti itu. Kayaknya kakek itu ada kelainan deh." gumamnya sembari memijit keningnya. Dia tidak tahu lagi apa yang sebenarnya kakeknya pikirkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
Niarniarr 0301
saya suka banget novel yang kalinya buwat sama sekali bagus
2023-01-23
0
𝐵💞𝓇𝒶𝒽𝒶𝑒🎀
mampir
2022-12-13
2
natal Natal
nyimak
2022-10-13
0