chapter 5

"Kakek udah atur sekolah kamu, mulai senin besok kamu sudah bisa sekolah di universitas di kota ini." Tentu saja itu adalah kebahagiaan yang luar biasa untuk Kimora.

Meskipun dia sudah berstatus sebagai seorang istri. Tapi dia masih bisa melanjutkan pendidikannya. Baginya, pendidikan itu sangatlah penting untuk menunjang kariernya kelak.

"Makasih ya kek," Kimora merasa sangat senang, kemudian memeluk kakek mertuanya.

"Iya, kakek kan udah janji waktu itu. Meskipun kamu menikah, kamu masih bisa meneruskan kuliah kamu."

Alfarezi yang berada di meja makan itu pun mengerutkan keningnya. Dia terkejut mengetahui jika ternyata Kimora masih seorang pelajar mahasiswa semester empat. Dia sama sekali tidak mengerti apa yang dipikirkan oleh kakeknya. Kenapa memilihkan istri yang masih kuliah, gendut lagi.

"Hari ini kamu pergi kerja?" tanya kakeknya.

"Iya, masih banyak pekerjaan yang belum Alfa selesaikan." jawab Alfarezi sambil menikmati sarapannya.

"Kamu baru saja menikah kemarin, setidaknya kamu harus di rumah atau temenin Kimora jalan-jalan," seru kakeknya.

"Tapi Alfa masih ada pekerjaan kek,"

"Kamu mau membantah apa kata kakek?" kakeknya dengan marah menggebrak meja makan.

"Alfa bukannya mau membantah tapi Alfa masih ada pekerjaan beneran. Nanti sore deh, Alfa ajak Kimora jalan-jalannya." Alfarezi mencoba bernegosiasi dengan kakeknya. Sebenarnya bukan karena ada banyak pekerjaan. Tapi dia sudah janji dengan Ines untuk menemaninya ke shopping.

Ines marah kepadanya karena Alfarezi menikahi wanita lain. Jadinya, Alfarezi membujuknya dengan mengajaknya shopping. Seperti biasa, itu yang selalu dia lakukan ketika Ines marah.

"Bukannya kamu mau membujuk perempuan itu?" kakeknya seperti tahu aja apa yang dia pikirkan. Untuk mengecoh dugaan kakeknya. Alfarezi berusaha setenang mungkin.

"Aku sama Ines sudah tidak lagi bersama, aku kan udah nikah sekarang." ucapnya, berharap kakeknya tidak lagi mencurigainya.

"Bagus kalau kamu udah sadar sekarang, ya udah kalau mau berangkat kerja, tapi jangan lupa nanti sore ajak istri kamu jalan-jalan!" Alfarezi tersenyum lalu menganggukan kepalanya dengan cepat.

"Ra, pasangin dasi aku!" perintah Alfarezi kepada Kimora.

"Ya." Kimora agak kaget dengan perintah Alfarezi. Apakah itu artinya Alfarezi mau mengakuinya sebagai istrinya.

Kimora pun dengan cekatan memasangkan dasi untuk suaminya. Dengan sedikit berjinjit karena tinggi Kimora yang hanya sebahu Alfarezi.

"Ingat, di depan kakek kamu dan kakek aku, kita harus berpura-pura jika hubungan kita ini baik-baik saja!" bisik Alfarezi.

Kimora mendongakan kepalanya menatap Alfarezi yang tersenyum penuh kepalsuan. "Ya." jawabnya tidak senang.

"Kalau begitu aku berangkat kerja dulu! Kamu baik-baik dirumah!" ucap Alfarezi cukup nyaring dan mampu terdengar oleh kakeknya.

Kimora menganggukan kepalanya. Lalu kemudian mencium tangan Alfarezi. Dan, Alfarezi mengecup keningnya. Persis seperti sepasang suami istri pada umumnya.

Deg...

Entah kenapa jantung Kimora berdebar saat Alfarezi mencium keningnya. Meskipun dia tahu jika Alfarezi hanya berpura-pura tapi tetap saja dia merasa sangat bahagia.

"Habiskan sarapan kamu dulu, setelah itu ikut kakek ke suatu tempat!" Kimora hanya bisa nurut apa kata kakek mertuanya.

Buru-buru dia menghabiskan sarapannya. Setelah itu dia bersiap ikut kakek mertuanya.

Sedangkan baru saat di dalam mobil, Alfarezi menyesali apa yang telah dia lakukan barusan. "Kenapa aku cium dia sih?" gumamnya merasa tak puas.

"Bodo amatlah, dia kan emang istri aku." gumamnya lagi.

....

Dengan diantar sopir, kakek Alfarezi membawa Kimora ke sebuah pemakaman umum. Kimora melihat nama di batu nisan dan yakin jika itu adalah makam mamanya Alfarezi.

"Ini makam mamanya kak Alfa?" tanya Kimora. Dia tidak mau menerka-nerka, kemudian memberanikan diri bertanya kepada kakeknya Alfarezi.

"Iya." ucapnya dengan suara serak. Mungkin saat itu kakeknya Alfarezi menangis di depan makam mamanya Alfarezi.

Kimora mengernyitkan keningnya. Apa sebegitu sayangnya seorang mertua dengan menantunya. Karena setahu Kimora, mamanya Alfarezi adalah seorang menantu. Yang anak kandung kakek Alfarezi adalah papanya Alfarezi. Tapi sampai saat ini Kimora juga belum ketemu atau mendengar cerita tentang papanya Alfarezi.

"Ma, aku sekarang adalah menantu mama, nama aku Kimora. Mama tenang aja, aku pasti akan jagain kak Alfa, mama yang tenang ya di alam sana!" ucap Kimora di depan makam mama mertuanya.

Kakek Alfarezi seketike menoleh ke Kimora saat Kimora berbicara dengan nisan menantunya. Senyuman mengembang di wajah keriputnya. Berharap jika Kimora benar-benar bisa menjaga Alfarezi.

"Ada satu rahasia lagi yang kakek ingin sampaikan ke kamu. Ini sebuah rahasia besar,"

"Rahasia besar?" Kimora merasa rahasia itu bukanlah rahasia biasa. Seperti yang dikatakan kakeknya Alfarezi. Pasti rahasia itu sangatlah penting.

"Tapi kakek harap, kamu bisa jaga rahasia ini dari Alfa, dia tidak tahu mengenai ini!" Kimora justru merasa tertekan. Dia merasa tidak sangup menerima amanah itu.

"Sebaiknya kakek jangan kasih tahu rahasia itu ke Kimora, Kimora takut lalai dalam menjaga amanah kakek," Kimora menolak menerima amanah itu.

"Suatu saat jika kamu memang terdesak, kamu bisa kasih tahu ke Alfa semuanya. Tapi untuk saat ini, kakek belum tahu gimana caranya memberi tahu Alfa." perkataan yang ambigu ini membuat Kimora semakin deg-degan.

Sebenarnya rahasia apa yang ingin kakek Alfarezi sampaikan. Kenapa harus Kimora yang diberi amanah untuk menjaga rahasia itu.

"....."

*Di tempat lain*

Alfarezi menepati janjinya untuk mengajak Ines berbelanja. Ines pun nampak begitu senang. Dia beli baju, tas sampai sepatu. Dan semuanya barang branded.

Melihat Ines yang merasa sangat bahagia, uang bukan apa-apa buat Alfarezi. Dia akan sangat senang jika melihat wanita yang dia cintai bisa bahagia.

"Yank, kapan kita liburan lagi? Aku pengen liburan ke Jepang." Ines membujuk Alfarezi untuk liburan ke luar negeri lagi.

Padahal belum ada sebulan mereka baru saja liburan ke Singapura. Ines sudah ingin liburan lagi ke Jepang.

"Nanti dululah yank, kan kita baru aja liburan ke Singapura, belum ada sebulan juga. Nanti kakek curiga kalau aku sering ke luar negeri." Alfarezi berpikir dua kali untuk menuruti kemau Ines. Bukannya dia sudah tidak sayang Ines. Tapi sekarang dia juga sudah punya istri yang harus dia nafkahi.

"Halah, bilang aja kalau kamu tidak tega meninggalkan istri kamu kan?" Ines marah kemudian berjalan dengan cepat meninggalkan Alfarezi.

"Yank!" Alfarezi mengejar Ines yang sudah berlari meninggalkannya.

"Dengerin dulu!" Alfarezi menarik tangan Ines.

"Kamu udah nggak cinta sama aku,"

"Cinta, aku cinta sama kamu. Tapi kamu tahu sendiri kan, perusahaan lagi ada masalah, kalau aku hambur-hamburin uang, kakek pasti akan curiga, dan kakek pasti akan cabut semua fasilitas aku." Alfarezi berulang menjelaskan kepada Ines. Jika dirinya masih harus menuruti kakeknya. Biar bagaimana pun juga. Perusahaan itu masih milik kakeknya.

"Aku janji, kalau perusahaan sudah mulai membaik, kita akan liburan ke Jepang, atau ke Paris terserah kamu."

"Beneran?" Alfarezi menganggukan kepalanya dengan tersenyum kecil.

Ines kemudian memeluk Alfarezi dengan bahagia. Sedangkan Alfarezi menghela nafas panjang. Antara lega dan gimana gitu.

Sebenarnya Alfarezi sudah merasa bosan dengan karakter Ines yang sedikit-sedikit marah kalau keinginannya tidak dipenuhi. Tapi mau gimana lagi. Dialah yang memulai itu semua. Dia selalu memanjakan Ines dengan barang-barang mewah. Jadinya Ines menjadi seperti sekarang ini.

"Jadi makan nggak?" tanya Alfarezi masih dengan lembut kepada Ines.

"Jadi, aku juga laper." jawab ines lalu kembali menggandeng tangan Alfarezi dengan bahagia.

Terpopuler

Comments

Yuni Nita

Yuni Nita

ambekan..di ajak shopping ceria lgi,matre

2021-11-16

2

Neti Jalia

Neti Jalia

aku mampir kk, mampir jg dikaryaku ya🤗

2021-09-30

0

AfLa

AfLa

cewek macam inez cocoknya dicicip buaya darat aja biar kapok.

2021-08-30

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 chapter 2
3 chapter 3
4 chapter 3
5 chapter 4
6 chapter 5
7 chapter 6
8 chapter 7
9 chapter 8
10 chapter 9
11 chapter 10
12 chapter 11
13 chapter 12
14 chapter 13
15 chapter 14
16 chapter 15
17 chapter 16
18 chapter 17
19 chapter 18
20 chapter 19
21 chapter 20
22 chapter 21
23 chapter 22
24 chapter 23
25 chapter 24
26 chapter 25
27 chapter 26
28 chapter 27
29 chapter 28
30 chapter 29
31 chapter 30
32 chapter 31
33 chapter 32
34 chapter 33
35 chapter 34
36 chapter 35
37 chapter 36
38 chapter 37
39 chapter 38
40 chapter 38
41 chapter 39
42 chapter 40
43 chapter 41
44 chapter 42
45 chapter 43
46 chapter 44
47 chapter 45
48 chapter 46
49 chapter 47
50 chapter 48
51 chapter 49
52 chapter 50
53 chapter 51
54 52
55 chapter 53
56 chapter 54
57 chapter 55
58 chapter 56
59 chapter 57
60 chapter 58
61 chapter 59
62 chapter 60
63 chapter 61
64 chapter 61
65 chapter 62
66 chapter 63
67 chapter 64
68 chapter 65
69 chapter 66
70 chapter 67
71 chapter 67
72 chapter 67
73 chapter 67
74 chapter 68
75 chapter 69
76 chapter 70
77 chapter 71
78 chapter 72
79 chapter 73
80 chapter 74
81 chapter 75
82 chapter 76
83 chapter 77
84 chapter 78
85 chapter 79
86 chapter 80
87 chapter 81
88 chapter 82
89 chapter 83
90 chapter 84
91 chapter 85
92 chapter 86
93 chapter 87
94 chapter 88
95 chapter 89
96 chapter 90
97 chapter 91
98 chapter 92
99 chapter 93
100 chapter 94
101 chapter 95
102 chapter 96
103 chapter 97
104 chapter 98
105 chapter 99
106 chapter 100
107 chapter 101
108 chapter 102
109 chapter 103
110 chapter 104
111 chapter 105
112 chapter 106
113 chapter 107
114 chapter 108
115 chapter 109
116 chapter 110
117 chapter 111
118 chapter 112
119 chapter 113
120 chapter 114
121 chapter 115
122 chapter 116
123 chapter 117
124 chapter 118
125 chapter 119
126 chapter 120
127 chapter 121
128 chapter 122
129 chapter 123
130 chapter 124
131 chapter 125
132 Pengumuman
Episodes

Updated 132 Episodes

1
Chapter 1
2
chapter 2
3
chapter 3
4
chapter 3
5
chapter 4
6
chapter 5
7
chapter 6
8
chapter 7
9
chapter 8
10
chapter 9
11
chapter 10
12
chapter 11
13
chapter 12
14
chapter 13
15
chapter 14
16
chapter 15
17
chapter 16
18
chapter 17
19
chapter 18
20
chapter 19
21
chapter 20
22
chapter 21
23
chapter 22
24
chapter 23
25
chapter 24
26
chapter 25
27
chapter 26
28
chapter 27
29
chapter 28
30
chapter 29
31
chapter 30
32
chapter 31
33
chapter 32
34
chapter 33
35
chapter 34
36
chapter 35
37
chapter 36
38
chapter 37
39
chapter 38
40
chapter 38
41
chapter 39
42
chapter 40
43
chapter 41
44
chapter 42
45
chapter 43
46
chapter 44
47
chapter 45
48
chapter 46
49
chapter 47
50
chapter 48
51
chapter 49
52
chapter 50
53
chapter 51
54
52
55
chapter 53
56
chapter 54
57
chapter 55
58
chapter 56
59
chapter 57
60
chapter 58
61
chapter 59
62
chapter 60
63
chapter 61
64
chapter 61
65
chapter 62
66
chapter 63
67
chapter 64
68
chapter 65
69
chapter 66
70
chapter 67
71
chapter 67
72
chapter 67
73
chapter 67
74
chapter 68
75
chapter 69
76
chapter 70
77
chapter 71
78
chapter 72
79
chapter 73
80
chapter 74
81
chapter 75
82
chapter 76
83
chapter 77
84
chapter 78
85
chapter 79
86
chapter 80
87
chapter 81
88
chapter 82
89
chapter 83
90
chapter 84
91
chapter 85
92
chapter 86
93
chapter 87
94
chapter 88
95
chapter 89
96
chapter 90
97
chapter 91
98
chapter 92
99
chapter 93
100
chapter 94
101
chapter 95
102
chapter 96
103
chapter 97
104
chapter 98
105
chapter 99
106
chapter 100
107
chapter 101
108
chapter 102
109
chapter 103
110
chapter 104
111
chapter 105
112
chapter 106
113
chapter 107
114
chapter 108
115
chapter 109
116
chapter 110
117
chapter 111
118
chapter 112
119
chapter 113
120
chapter 114
121
chapter 115
122
chapter 116
123
chapter 117
124
chapter 118
125
chapter 119
126
chapter 120
127
chapter 121
128
chapter 122
129
chapter 123
130
chapter 124
131
chapter 125
132
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!