Senin pagi, Kimora sangat antusias sekali. Pagi-pagi bangun dan membantu pekerjaan rumah. Kemudian bersiap pergi ke kampus. Hari ini, hari pertama dia kembali sekolah di universitas yang baru.
"Rapi amat?" tanya Alfarezi setelah keluar dari kamar mandi dan melihat Kimora sudah berdandan rapi nan cantik.
"Hari ini kan aku kembali sekolah di universitas baru." jawabnya dengan bahagi sembari merapikan bajunya kembali.
"Kamu ambil jurusan apa?" tanya Alfarezi sembari memakai kemeja putihnya.
"Jurusan pasar kembang." jawab Kimora ngaco. Tapi banyolan Kimora itu tidak membuat Alfarezi kesal, malah terbahak-bahak. Tidak menyangka jika wanita itu sangat lucu.
"Sini, pasangin dasi!" panggil Alfarezi yang merasa geli melihat Kimora yang bergaya di depan kaca.
Kimora kemudian berjalan mendekati suaminya. Sesuai permintaan suaminya, dia memasangkan dasi untuk Alfarezi.
"Ke kampus naik apa? Bareng aku sekalian aja!" Kimora antara percaya dan tidak percaya mendengar perkataan Alfarezi. Kimora pun mencubit lengan Alfarezi membuat Alfarezi berteriak kesakitan.
"Kamu kenapa cubit aku?" omel Alfarezi mengelus-elus lengan yang sakit karena cubitan Kimora.
"Aku kira ngimpi," jawab Kimora tanpa merasa berdosa.
Alfarezi membulatkan matanya. Setelah itu menghembuskan nafasnya sia-sia. Tidak menduga, jika selain lucu, wanita yang dia nikahin karena perjodohan itu sangatlah konyol.
"Udah cantik, ayo buruan sarapan!" Alfarezi menarik Kimora yang kembali bergaya di depan cermin.
Saat Kimora dan Alfarezi turun menuju ruang makan. Kimora sempat melihat segelibetan sosok hitam di rumah tersebut.
"Kak, tadi aku kayak lihat ada bayangan hitam disana?" Kimora menunjuk dimana dia melihat bayangan hitam barusan.
"Oh, dia Boy, pengawal pribadi aku." Alfarezi memperkenalkan Boy kepada istrinya. Jarang-jarang dia memperkenalkan Boy kepada orang lain.
Selain kepribadian Boy yang aneh. Alfarezi juga tidak suka keberadaan Boy terlihat terlalu mencolok. Alasan kenapa dia memberitahu Kimora. Karena Kimora adalah istrinya, dan Alfarezi menilai jika Kimora tidak terlalu membahayakannya.
"Nggak usah takut, dia orangnya baik kok." timpal kakek Alfarezi.
Sebetulnya, kakek Alfarezi belum cukup lama mengenal Boy. Tapi dia bisa yakin jika Boy adalah orang baik. Karena sudah beberapa kali dia menyelamatkan Alfarezi di saat dalam bahaya.
"Aku kok baru lihat dia?" Kimora bertanya-tanya.
"Sebenarnya dia selalu ada di sisi Alfa, hanya saja dia menjaga dari balik, dia nggak mau terekspos." jawab kakeknya lagi.
Kimora mengangguk-anggukan kepalanya. Ada ya, seseorang yang masih misterius gitu.
"Kakek juga nggak tahu, darimana Alfa bisa ketemu dengan seseorang yang memiliki kemampuan hebat seperti Boy," lanjut kakek Alfarezi. Dia sangat penasaran karenanya.
"Aku temuin dia tergeletak di jalan, waktu aku ada kerjaan di Jepang, waktu itu dia terluka parah, dan aku nggak yakin dia masih hidup, tapi ternyata beneran dia bisa hidup kembali." jawab Alfarezi sembari memasukan makanan ke dalam mulutnya.
"Dia orang Jepang?"
"Bukan, dia orang sini, tapi udah lama hidup di Jepang kayaknya, dia punya kemampuan seperti ninja," jawaban Alfarezi membuat Kimora tercengang. Apa iya jaman sekarang masih ada orang yang memiliki kemampuan seperti itu.
Berbeda dengan kakek Alfarezi yang merasa senang mengetahui asal muasal perkenalan Alfarezi dengan lelaki yang dipanggil Boy tersebut. Mengenai kemampuannya, kakek Alfarezi percaya dengan apa yang Alfarezi ceritakan.
Karena, pada waktu itu dengan matanya sendiri dia melihat kemampuan bertarung Boy. Kakek Alfarezi juga yakin jika Boy bukan orang sembarangan. Karena bagi orang biasa, tidak akan mungkin sanggup menyelamatkan nyawa Alfarezi waktu itu.
"Boy!! Ada yang mau kenalan sama kamu," seru Alfarezi memanggil Boy yang mengawasi mereka dari suatu tempat tersembunyi.
"Boy!!!" teriak Alfarezi karena Boy tidak segera datang.
"Jangan marah lagi kak, nggak apa jika dia nggak mau kenalan sama aku, mungkin dia malu dengan kecantikan aku." ucap Kimora dengan percaya dirinya di atas rata-rata.
Mendengar perkataan Kimora. Alfarezi yang marah, jadi semakin kesal. Alfarezi ingin sekali menepuk jidat istrinya, supaya menurunkan sedikit rasa percaya dirinya.
Sedangkan kakek Alfarezi justru tertawa mendengar jawaban cucu menantunya. Dia sangat menyukai kepolosan gadis itu. Natural tanpa dibuat-buat.
Tiba-tiba sosok bayangan hitam itu berjalan menuju meja makan. Alfarezi yang kesal meluapkan amarahnya dengan memaki Boy.
"Brengs*k, kamu udah nggak nurut sama majikan kamu?" dengan nada sombong, Alfarezi memarahi Boy.
Beruntung, Boy sudah sangat paham dengan temtramen Alfarezi. Dan sudah sangat kenyang mendengar ucapan sombongdari lelaki itu.
"Kak Alfa jangan terlalu kasar!" Kimora tidak suka dengan nada sombong dari lelaki itu.
"Kamu belain anj*ng ini?" Alfarezi mendengus.
"Hai kak, namaku Kimora." Kimora memperkenalkan dirinya. Akan tetapi, Boy hanya menganggukan kepalanya. Ekspresi wajahnya lebih dingin dari Alfarezi.
"Lah, aku kira di dunia ini cuma kak alfa saja yang kayak kulkas, eh, dia malah kayak gunung es." gumam Kimora seorang diri dan hanya bisa di dengar oleh dirinya sendiri.
"Maaf non, ada temen non yang cari non," ucap salah satu pembantu yang bekerja di rumah Alfarezi.
Kimora mengerutkan keningnya. Di kota itu dia baru memiliki teman satu orang, Shaka. Tapi, masa iya Shaka datang ke rumah mertuanya pagi-pagi sekali. Meskipun dia memang ada janji dengan Shaka, tapi siang bukan pagi.
Belum juga Kimora berdiri. Shaka sudah masuk duluan ke ruang makan. Alfarezi yang melihat Shaka ke rumahnya menjadi kesal. "Ngapain kamu kesini?" tanya Alfarezi dengan marah.
"Mau jemput sepupu kamu, katanya hari ini hari pertama dia kuliah di kota ini, jadi aku mau nemenin dia ke sekolah." jawab Shaka tanpa takut sama sekali dengan tatapan tajam Alfarezi.
Tapi, ada yang aneh. Saat itu kakek Alfarezi tidak merespon sama sekali. Dia terpaku menatap Shaka. Mungkin mengagumi ketampan Shaka yang mirip seperti orang bule.
Kimora yang merasa sesuatu yang tidak enak. Dia merasa hawa di rumah itu semakin panas. Jadi buru-buru Kimora meminum susunya dan berpamitan kepada kakeknya.
"Iya hati-hati!" ucap kakek mertuanya masih linglung.
"Aku berangkat dulu!" Ticia buru-buru mencium tangan Alfarezi. Setelah itu dia menarik tangan Shaka keluar dari rumah.
"Jangan buru-buru ngapa! Takut apa sih?" Shaka menarik tangannya.
Sementara Kimora sudah tidak tenang. Dia berkali-kali menengok ke belakang Shaka. Takut Alfarezi juga buruan keluar.
"Takut siapa sih? Alfa?" tanya Shaka lagi.
Benar saja, belum Kimora dan Shaka masuk ke mobil. Alfarezi sudah duluan ksluar dengan memanggil nama Kimora.
"Kimora!!!!" seru Alfarezi dari dalam rumah.
"Kak Alfa.." Kimora tersenyum takut-takut ketika Alfarezi keluar dari rumah.
"Kamu mau kemana?" tanya Alfarezi kesal.
"Mau.. ee..mau berangkat.." Kimora takut menatap Alfarezi yang sepertinya marah.
"Bareng aku!" perintah Alfarezi menarik tangan Kimora.
"Aw,, sakit kak.." erang Kimora karena Alfarezi menariknya dengan cukup kuat.
"Jangan paksa kalau dia nggak mau!" Shaka menahan tangan Alfarezi.
"Jangan terlalu posesif ke dia! kamu hanya kakak sepupunya, dia berhak punya teman juga." imbuh Shaka.
Memdengar perkataan Shaka. Alfarezi mendengus, dan tersenyum sinis. "Sebagai suami, apa salah jika aku posesif ke dia?" Shaka membulatkan mata mendengar perkataan Alfarezi.
"Suami? Bukannya kamu masih pacaran sama wanita bernama Ines?" Shaka menatap Kimora dengan bingung.
"Bukan urusan kamu!!" Alfarezi menarik kerah Shaka.
"Kak Alfa,kak Alfa.. Jangan bertengkar oke, aku ikut kak Alfa." ucap Kimora takut Alfarezi akan memukul Shaka.
"Kalau gitu masuk ke mobil sekarang!" perintah Alfarezi. Dan, Kimora hanya bisa nurut apa kata Alfarezi.
Tapi sebelum masuk ke mobil, dia sempat berkata kepada Shaka yang nampaknya masih sangat kebingungan. "Nanti aku jelasin semua, aku berangkat duluan, takut telat."
"Kimora!!!" seru Alfarezi lagi membuat Kimora takut dan buru-buru masuk ke dalam mobil.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
NGAKU JUGA LO SBAGAI SUAMINYA KIMORA.....
2023-05-02
1
Kodriyah
seru nih, ada yg mulai cemburu
2022-05-11
0
Yuni Nita
cewek gemuk cintanya tulus
2021-11-16
0