chapter 10

Di dalam mobil, Alfarezi memasang wajah menyeramkan. Tidak tahu kenapa, tapi yang jelas dia ingin sekali marah. Tidak tahu bagaimana cara mengungkapkan emosinya.

Melirik Kimora yang terdiam di sebelahnya. Semakin membuatnya kesal, apalagi teringat Shaka yang berani datang ke rumahnya.

"Kamu lupa peringatan aku kemarin! Kamu jangan terlalu dekat dengan Shaka!" ucap Alfarezi kesal.

"Apa yang salah sih kalau aku berteman dengan dia? Dia baik," Kimora tidak mau diatur seenaknya oleh Alfarezi. Meskipun dia suaminya, tapi Kimora juga berhak memiliki teman.

"Kamu mau bantah perkataan suami kamu!" seru Alfarezi semakin marah.

"Bukannya aku mau bantah, tapi kamu sendiri juga nggak mau putusin Ines, kamu mikirin nggak perasaan aku?" Kimora bukannya takut, tapi malah berbalik menyalahkan Alfarezi.

"Kamu hanya istri diatas kertas, jadi jangan pernah atur aku!" ucap Alfarezi kejam. Dia sama sekali tidak menghargai perasaan Kimora sebagai istrinya.

"Kalau gitu kamu juga jangan larang-larang aku berteman dengan siapa pun!" ucap Kimora kesal dengan sikap egois Alfarezi.

*Bang*

Kimora membanting pintu mobil setelah dia keluar. Alfarezi membulatkan matanya karena tindakan Kimora yang begitu berani. Bahkan Kimora juga tidak pamit kepadanya sebelum turun dari mobil.

"Langsung ke kantor atau ke rumah bu Ines dulu pak?" tanya Ivan, sopir pribadi Alfarezi, yang sedari tadi tidak berani berbicara sama sekali.

"Kantor!" jawab Alfarezi singkat dengan wajah yang mengerikan karena amarah.

"Beraninya dia bersikap gitu ke aku," ucap Alfarezi dalam hati. Suasana hatinya menjadi buruk karena insiden itu.

Tidak menyangka jika wanita itu bisa membuatnya sangat kesal. Dan juga berani melawannya. Bahkan mengajaknya berdebat.

"Apa yang dikatakan istri kamu benar, harusnya kamu lebih hargai perasaannya! Jika kamu belum bisa lepasin Ines, kamu juga jangan melarang istri kamu bergaul dengan siapapun, termasuk Shaka!" ucap Boy yang sedari tadi duduk di kursi depan. Tentunya, dia dan juga Ivan mendengar pertengkaran Alfarezi dengan Kimora barusan.

"Diem kamu, brengs*k!" Boy tidak marah hanya karena kata kasar Alfarezi. Dia sudah terbiasa dengan umpatan seperti itu. Tapi Boy sama sekali tidak mau memasukan perkataan Alfarezi itu ke dalam hati.

Seketika suasana di dalam mobil menjadi hening. Ivan tidak berani lagi bersuara. Hanya terus fokus pada jalanan yang sedikit macet pagi itu.

Sementara Boy, dia memilih untuk memejamkan matanya. Tidak mau menanggapi kemarahan Alfarezi.

*Di kantor*

Karena suasana hati Alfarezi yang begitu buruk. Akibatnya banyak karyawan yang kena imbas. Mereka kena omel Alfarezi satu per satu.

Boy yang melihat Alfarezi marah-marah, hanya menatapnya dari balik jendela. Begitulah Boy, dia tidak mau orang lain melihat sosoknya. Dia hanya akan memperhatikan Alfarezi dari tempat tersembunyi.

Tapi, kemudian Boy tersenyum penuh misteri. Entah apa yang dia pikirkan. Sungguh misterius, seperti dirinya yang begitu misterius.

Begitu karyawan Alfarezi keluar dari ruangannya. Barulah Boy menunjukan dirinya. Dengan kaki menyilang, dia duduk di kursi depan Alfarezi.

"Boy, kamu udah dapat petunjuk siapa yang hampir celakai aku beberapa waktu lalu?" tanya Alfarezi sembari memijit keningnya.

"Dia orang yang sama." jawab Boy singkat.

Tanpa menjelaskan lebih lanjut. Alfarezi sudah paham apa yang dimaksud oleh Boy.

"Apa tujuannya? Aku bahkan tidak mengenalnya,"

"Apa kamu takut mati?" tanya Boy tiba-tiba. Alfarezi menatap Boy dalam.

"Selama aku masih hidup, aku tidak akan biarin kamu mati duluan." tutur Boy juga menatap Alfarezi penuh keyakinan.

Entah itu janjinya atau caranya untuk menenangkan Alfarezi. Tapi tak tahu kenapa, Alfarezi selalu merasa aman ketika Boy mengucapkan kalimat tersebut.

"Sebaiknya mulai sekarang kamu harus mulai hargai istri kamu!"

"Jangan ikut campur masalah rumah tangga aku, lebih baik kamu urusin urusan kamu sendiri!" Alfarezi kembali marah karena merasa sangat kesal, ketika teringat apa yang udah Kimora lakukan tadi pagi.

"Terserah! Aku cuma peringatin, orang yang kamu benci, mungkin saja dia yang akan selamatin kamu di kemudian hari. Begitu juga sebaliknya, orang yang kamu cintai, bisa saja dia akan menghancurkan kamu di kemudian hari." ucap Boy kemudian dengan cepat pergi dari hadapan Alfarezi.

Alfarezi selalu merasa aneh dengan perkataan Boy akhir-akhir ini. Entah kenapa dia merasa jika Boy mengetahui suatu hal. Dan berusaha untuk tidak memberitahunya.

****

Selesai kuliah, Kimora janjian dengan Shaka makan di kafe dekat kampus baru Kimora. Disana menjual es krim yang enak. Karena Kimora pecinta es krim, jadinya tidak menolak ketika Shaka mengajaknya kesana. Sekalian ingin menjelaskan mengenai kejadian tadi pagi.

"Pesen aja es krim yang banyak, hari ini aku yang traktir." ucap Shaka.

"Bukannya tiap hari kak Shaka yang traktir ya?" Kimora tertawa kecil.

Shaka tersenyum geli melihat Kimora yang makan es krim sampai belepotan ke pipi. Lalu Shaka ambil tissue dan membantu Kimora mengelap sisa es krim di pipinya.

"Aku malu-maluin ya kak?" Kimora merasa tidak enak karena dia bertingkah seperti layaknya anak kecil.

"Nggak, kamu cantik, nggak malu-maluin." jawab Shaka cepat. Kimora pun tersenyum mendengar jawaban Shaka.

Di depan Shaka, entah kenapa Kimora bisa terus menjadi dirinya sendiri. Tanpa harus berpura-pura menjadi orang lain.

"Kamu beneran istrinya Alfa?" tanya Shaka menghentikan aktifitas Kimora.

"Iya, maaf ya kak, aku nggak jujur. Karena kemarin aku takut kak Alfa marah, jika aku ekspose hubungan kita. Maaf..." Kimora mengercap-ngercapkan matanya seperti anak kecil. Dan itu sangat imut, membuat Shaka menjadi tersipu karenanya.

"Tapi kamu tahu jika Alfa pacaran sama wanita yang kemarin ketemu di restoran?" Kimora menganggukan kepalanya cepat.

Melihat ekspresi sedih Kimora. Shaka yakin jika Kimora sebenarnya kesal melihat Alfarezi yang notabene-nya adalah suaminya. Tapi malah bermesraan dengan wanita lain.

"Kalian dijodohin?" Shaka menebak dan itu benar.

"Iya." jawab Kimora sedih.

"Kamu suka sama dia?" Kimora terdiam dan menundukan kepalanya. Dia bingung mau jujur apa nggak sama Shaka tentang perasaannya ke Alfarezi.

Tapi kediamannya membuat Shaka yakin, jika Kimora menyukai Alfarezi. Shaka pun merasa iba kepada Kimora.

Menurut Shaka, Kimora wanita yang kuat dan tegar. Jelas-jelas dengan mata kepalanya sendiri melihat suaminya bermesraan dengan wanita lain. Tapi dia bersikap seolah tidak terjadi apa-apa kemarin. Bahkan masih bisa tertawa. Hebat.

Semakin kesini, Shaka semakin simpati kepada wanita bertubuh tambun tersebut. Rasanya, Shaka ingin sekali melindungi wanita itu.

"Mau lagi?" tanya Shaka mengalihkan topik pembicaraan. Dia tidak ingin terus-terusan membuat wanita itu sedih.

"Boleh?" tanya Kimora. Shaka menganggukan kepalanya.

"Tapi kita masih bisa berteman kan? Alfa ada larang kamu nggak, supaya tidak lagi berteman sama aku?"

"Dia nyuruh aku jauhin kamu, tapi aku nggak mau."

"Kenapa?"

"Karena kamu baik sama aku, kamu teman pertama aku di kota ini. Lagipula dia aja masih berhubungan sama Ines. Aku juga berhak dong buat berteman sama siapapun?" ucap Kimora dengan mulut yang penuh dengan es krim.

"Kalau kak Shaka gimana? masih mau berteman sama aku, setelah tahu kalau aku udah punya suami?" Kimora bertanya balik.

"Masih mau dong, siapa yang nggak mau berteman sama cewek cantik dan imut kayak gini." Shaka menarik kedua pipi tembem Kimora.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

SECARA ETHIKA SOSIAL DN AGAMA, APA YG DILAKUKN ALFA SNGAT SALAH, KRN SKRG STTUSNYA SUAMI, TTPI APA YG DILAKUKAN KIMORA, SBNARNYA LBH SALAH, KRN DIA ISTRI ORG, DN GK PANTAS SEORANG WANITA BRSUAMI DKT DGN LKI2 YG BUKAN MAHRAMNYA, APALAGI SAMPE DUA2AN DN DIPEGANG2 GITU PIPINYA..

2023-05-02

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

TEPAT SEKALI KIM, LO JGN MAU DITINDAS SI ALFA..

2023-05-02

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

BETUL KATA LO KIM, SI ALFA MAU ENAK SJA, DIA SBAGAI SEORANG SUAMI SEENAKNYA JLN DN HABISKN WAKTU DGN WANITA LAIN TNPA PIKIRKN PRASAAN LOO. GILIRAN LO BRTEMAN DGN LAKI2 LAIN DIA GK TRIMA..

2023-05-02

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 chapter 2
3 chapter 3
4 chapter 3
5 chapter 4
6 chapter 5
7 chapter 6
8 chapter 7
9 chapter 8
10 chapter 9
11 chapter 10
12 chapter 11
13 chapter 12
14 chapter 13
15 chapter 14
16 chapter 15
17 chapter 16
18 chapter 17
19 chapter 18
20 chapter 19
21 chapter 20
22 chapter 21
23 chapter 22
24 chapter 23
25 chapter 24
26 chapter 25
27 chapter 26
28 chapter 27
29 chapter 28
30 chapter 29
31 chapter 30
32 chapter 31
33 chapter 32
34 chapter 33
35 chapter 34
36 chapter 35
37 chapter 36
38 chapter 37
39 chapter 38
40 chapter 38
41 chapter 39
42 chapter 40
43 chapter 41
44 chapter 42
45 chapter 43
46 chapter 44
47 chapter 45
48 chapter 46
49 chapter 47
50 chapter 48
51 chapter 49
52 chapter 50
53 chapter 51
54 52
55 chapter 53
56 chapter 54
57 chapter 55
58 chapter 56
59 chapter 57
60 chapter 58
61 chapter 59
62 chapter 60
63 chapter 61
64 chapter 61
65 chapter 62
66 chapter 63
67 chapter 64
68 chapter 65
69 chapter 66
70 chapter 67
71 chapter 67
72 chapter 67
73 chapter 67
74 chapter 68
75 chapter 69
76 chapter 70
77 chapter 71
78 chapter 72
79 chapter 73
80 chapter 74
81 chapter 75
82 chapter 76
83 chapter 77
84 chapter 78
85 chapter 79
86 chapter 80
87 chapter 81
88 chapter 82
89 chapter 83
90 chapter 84
91 chapter 85
92 chapter 86
93 chapter 87
94 chapter 88
95 chapter 89
96 chapter 90
97 chapter 91
98 chapter 92
99 chapter 93
100 chapter 94
101 chapter 95
102 chapter 96
103 chapter 97
104 chapter 98
105 chapter 99
106 chapter 100
107 chapter 101
108 chapter 102
109 chapter 103
110 chapter 104
111 chapter 105
112 chapter 106
113 chapter 107
114 chapter 108
115 chapter 109
116 chapter 110
117 chapter 111
118 chapter 112
119 chapter 113
120 chapter 114
121 chapter 115
122 chapter 116
123 chapter 117
124 chapter 118
125 chapter 119
126 chapter 120
127 chapter 121
128 chapter 122
129 chapter 123
130 chapter 124
131 chapter 125
132 Pengumuman
Episodes

Updated 132 Episodes

1
Chapter 1
2
chapter 2
3
chapter 3
4
chapter 3
5
chapter 4
6
chapter 5
7
chapter 6
8
chapter 7
9
chapter 8
10
chapter 9
11
chapter 10
12
chapter 11
13
chapter 12
14
chapter 13
15
chapter 14
16
chapter 15
17
chapter 16
18
chapter 17
19
chapter 18
20
chapter 19
21
chapter 20
22
chapter 21
23
chapter 22
24
chapter 23
25
chapter 24
26
chapter 25
27
chapter 26
28
chapter 27
29
chapter 28
30
chapter 29
31
chapter 30
32
chapter 31
33
chapter 32
34
chapter 33
35
chapter 34
36
chapter 35
37
chapter 36
38
chapter 37
39
chapter 38
40
chapter 38
41
chapter 39
42
chapter 40
43
chapter 41
44
chapter 42
45
chapter 43
46
chapter 44
47
chapter 45
48
chapter 46
49
chapter 47
50
chapter 48
51
chapter 49
52
chapter 50
53
chapter 51
54
52
55
chapter 53
56
chapter 54
57
chapter 55
58
chapter 56
59
chapter 57
60
chapter 58
61
chapter 59
62
chapter 60
63
chapter 61
64
chapter 61
65
chapter 62
66
chapter 63
67
chapter 64
68
chapter 65
69
chapter 66
70
chapter 67
71
chapter 67
72
chapter 67
73
chapter 67
74
chapter 68
75
chapter 69
76
chapter 70
77
chapter 71
78
chapter 72
79
chapter 73
80
chapter 74
81
chapter 75
82
chapter 76
83
chapter 77
84
chapter 78
85
chapter 79
86
chapter 80
87
chapter 81
88
chapter 82
89
chapter 83
90
chapter 84
91
chapter 85
92
chapter 86
93
chapter 87
94
chapter 88
95
chapter 89
96
chapter 90
97
chapter 91
98
chapter 92
99
chapter 93
100
chapter 94
101
chapter 95
102
chapter 96
103
chapter 97
104
chapter 98
105
chapter 99
106
chapter 100
107
chapter 101
108
chapter 102
109
chapter 103
110
chapter 104
111
chapter 105
112
chapter 106
113
chapter 107
114
chapter 108
115
chapter 109
116
chapter 110
117
chapter 111
118
chapter 112
119
chapter 113
120
chapter 114
121
chapter 115
122
chapter 116
123
chapter 117
124
chapter 118
125
chapter 119
126
chapter 120
127
chapter 121
128
chapter 122
129
chapter 123
130
chapter 124
131
chapter 125
132
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!