SHEN YIN bangun pagi-pagi dan bersiap untuk sekolah. Walaupun masih terlalu pagi untuk datang, tapi dia tidak peduli. Gerbang sekolah sudah dibuka lebih awal sehingga para murid yang datang tidak perlu menunggu di luar.
Shen Yin bersekolah di SMA paling bergengsi di ibu kota dan memiliki nilai sempurna di setiap mata pelajaran. Walaupun sering bolos, tapi tak ada satu pun guru yang mempermasalahkan hal tersebut.
Pergi ke kelas dan duduk di kursi paling belakang, dia mulai mengeluarkan novel horor karya Little Rabbit dan membaca lanjutan semalam. Tidak butuh waktu lama sampai jam masuk berbunyi, Shen Yin sudah menyelesaikan bacaannya.
“Hei, kapan kamu tiba? Tumben masuk?” Seorang siswi yang menjadi teman sebangkunya sedikit cemberut, lalu meletakkan tas.
“Pukul enam.” Shen Yin melirik Yi Er, teman dekatnya. Dia menutup buku novel yang baru saja selesai dibaca. saat hendak menyimpannya ke tas, Yi Er menghentikannya sebentar.
“Kamu juga membacanya?”
“Ya. Baru saja selesai.”
“Sejak kapan kamu membaca novel ini? Bukankah kamu biasanya akan pergi ke toko buku dan membeli sejumlah buku pengetahuan pelajaran universitas?” Yi Er mengerutkan keningnya namun tidak tertarik untuk membaca novel horor. Dia paling takut dengan sesuatu yang namanya hantu.”
“Tadi malam,” jawabnya enteng.
“…” Hei, kamu membaca novelet atau novel? Pikir Yi Er dengan sudut mulutnya yang berkedut.
Tak lama setelah itu, guru masuk dan segera memulai pelajaran. Shen Yin tergolong murid pintar di kelas sehingga tak terlalu memperhatikan pelajaran yang telah diterangkan guru. Dia masih memikirkan kasus bunuh diri dari penulis novel “Deep Story” itu. Karena kematiannya kemarin, hari ini mungkin garis polisi masih ada di tempat kejadian.
Setelah kelas usai, semua murid pulang atau pergi ke ruang ekstra kurikuler. Shen Yin sudah pergi lebih awal dan tidak terlalu peduli dengan ajakan teman sekelas. Ada sesuatu yang harus dia lakukan sekarang. Dia naik bis dan pergi ke tempat di mana penulis Novel yang bunuh diri itu tinggal.
Ternyata benar, saat tiba di lokasi, garis polisi masih membentang di tempat kejadian dan masih ada beberapa orang yang sesekali meletakkan bunga di dekat kejadian. Mereka semua mengagumi penulis tersebut dan berharap ada karya baru yang lahir. Tapi siapa yang tahu jika penulis Deep Story itu akan bunuh diri. Belum lagi novelnya yang kini diadaptasi menjadi film pun semakin naik daun.
Shen Yin berjalan santai seraya. Dengan tas sekolah di punggung, dia menyapa beberapa orang yang sebelumnya tinggal di sekitar tempat itu. Lalu dia diam-diam memasuki garis polisi dan masuk ke apartemen. Dia menaiki beberapa lantai dan akhirnya tiba di lantai tempat di mana Li Nuo berada. Pintu tempat di mana Li Nuo tinggal kini juga dipasang garis polisi.
“Merepotkan.” Shen Yin menyentuh poni panjang di sebelah kanannya.
Orang-orang tidak tahu jika iris mata kanan Shen Yin sebenarnya bisa berubah warna menjadi merah dan biru. Lalu akan kembali normal jika tak ada sesuatu yang terjadi.
Ini adalah kemampuan supernaturalnya sebagai orang dengan mata batin yang kuat. Shen Yin berasal dari keluarga Yin dan Yang dan kini merupakan keturunan terakhir yang masih hidup di zaman modern ini. Sejak zaman dulu, keluarga Yin Yang sudah mulai hilang dan hanya menyisakan beberapa keturunan biasa. Sebagian dari keturunan mereka kadang hanya memiliki mata batin biasa.
Tapi Shen Yin berbeda. Dia sedikit lebih unik daripada para supernatural lainnya hingga harus berhati-hati saat berkomunikasi dengan pihak lain. Di dunia ini, para ahli supernatural masih banyak diburu untuk memasuki pintu keluarga besar dan membantu memakmurkan keluarga mereka. Dengan kata lain, orang-orang supernatural saat ini seperti alat yang bagus untuk para keluarga bergengsi.
Ketika Shen Yin membuka pintu dan memasuki apartemen Li Nuo, aura kematian masih belum dibersihkan. Dia berjalan santai dan memeriksa beberapa benda yang masih belum dipindahkan dari tempatnya. Dia juga masih bisa melihat bercak darah di lantai serta di kusen jendela.
Menurut informasi yang didapatnya, Li Nuo ini bunuh diri dengan menyayat pergelangan tangannya lalu menjatuhkan diri dari jendela. Sementara Li Nuo ini tinggal di lantai tujuh dan secara otomatis jika jatuh akan meninggal di tempat.
Shen Yin berdiri di tengah ruangan dan mulai menyelipkan poni sebelah kanannya ke belakang telinga. Kini iris mata kanannya berubah warna menjadi merah darah. Dalam iris mata ini, Shen Yin bisa melihat kejadian dari awal hingga akhir bagaimana Li Nuo meninggal.
Dia belum menyadari jika seseorang sudah berada di dalam ruangan tersebut. “Siapa kamu?” tanyanya dengan suara magnetis yang membuat siapapun akan ketakutan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 156 Episodes
Comments
Anonymous
/Good/.
2024-09-07
0
Sandisalbiah
Li Nuo mati di bunuh..
2024-02-27
0
Nur Aliya Hikmah
pindah lagi aku... sambil nungguin Sisi dan Nola
2022-10-12
0