SHEN YIN yang tengah bergumam pun langsung menoleh dan melihat kakaknya memegang buku novel yang dibelinya kemarin malam. Dia mengangguk.
Pria itu membuka beberapa halaman dan tidak tertarik untuk membacanya. "Novel ini sangat aneh. Aku telah menonton filmnya dan melihat banyak kejanggalan. Apakah penulis seperti Little Rabbit ini benar-benar layak?" cibirnya.
Mendengar ejekan kakaknya, Shen Yin sedikit tidak sabar. "Apa yang membuatmu begitu membencinya? Bisakah kamu menulis novel seperti dia?" sindirnya.
"Oh, bisakah dia membuat jimat sepertiku?" Shen Yang tidak mau kalah dan meletakkan buku itu di atas meja nakas.
Gadis itu memutar bola matanya sedikit.
"Kalau begitu Kakak, kamu juga tahu setiap orang punya keahlian masing-masing. Lihatlah aku, pandai segalanya hingga gurumu bahkan lebih menganggapku sebagai cucunya dibandingkan kamu." Shen Yin sengaja menyebutkan titik rasa sakit kakaknya selama ini. Tapi itu bukan masalah besar, hanya pertengkaran konyol di antara keduanya.
"..." Shen Yang ingin muntah darah saat mendengarnya.
Inilah yang membuat gurunya suka menyebut adik perempuannya sesuka hati. Shen Yin memang benar, kemampuan nya terbatas. Tidak seperti Shen Yin yang pandai segalanya. Tapi satu kesamaan di antara keduanya, yaitu bisa mengusir hantu.
"Baiklah, aku tidak akan menyebutkan apa-apa lagi. Kamu ingat saja nasihatku tadi," kata Shen Yang langsung mengalah. Dia selalu mengalah untuk adiknya di mana pun. Baginya, Shen Yin merupakan satu-satunya keluarga yang tersisa dan harus menjaganya tetap aman.
Di masa depan, mereka akan mengembalikan kembali kejayaan keluarga Shen sejati. Tapi karena kemampuan supernatural keduanya menjadi incaran keluarga kaya, Shen Yang memilih untuk tinggal di kegelapan.
Dan sekarang dia tak sengaja mengetahui bahwa adiknya telah bertemu Jun Haobei. Pria itu bukan sesuatu yang mudah diatasi. Dia juga tak mungkin mengambil langkah duluan untuk membuat perlindungan. Pihak lain bisa curiga.
Shen Yang yang berharap jika Jun Haobei tidak akan peduli tentang hal kecil kemarin. Namun tindakan Shen Yin di apartemen Li Nuo waktu itu cukup untuk menarik rasa penasaran. Untungnya dia segera pulang untuk memastikan jika adiknya tidak sedang diperhatikan keluarga Jun.
"Di mana kamu akan tidur? Apartemen ini hanya memiliki satu tempat tidur." Shen Yin sebenarnya ingin mengusir kakaknya dari apartemen. Biarkan dia menginap di luar atau kembali ke rumah lama Shen.
Namun Shen Yang yang selalu pintar tentang pikiran adiknya itu pun hanya mencibir dan pergi menuju sofa panjang. Berbaring nyaman sambil mengeluarkan beberapa kertas jimat yang baru saja dia gambar sore tadi.
"Jangan khawatir, sofa ini sangat nyaman," jawabnya.
"..." Shen Yin gagal mengusir kakaknya dan hanya mencibir diam-diam. Kalah begitu dia tak mau memedulikannya lagi sekarang.
Shen Yin belum mengantuk dan selalu tidur larut setiap malam. Jadi dia hanya berbaring sambil memeriksa pesan yang dikirim oleh teman sebangkunya. Sampai akhirnya Shen Yin melihat jika kakaknya sudah tertidur di sofa. Mungkin karena pekerjaan atau ajaran guru spiritualnya, Shen Yang menghabiskan banyak waktu untuk menyibukkan diri.
Melihatnya begitu damai saat tidur, Shen Yin menghela napas dan turun dari tempat tidur. Meski Shen Yin selalu acuh tak acuh, rasa sayangnya pada sang kakak juga tidaklah kecil.
Gadis itu membuka lemari dan mengambil selimut yang terlipat rapi. Dia menyelimuti tubuh kakaknya agar tidak kedinginan.
"Terima kasih sudah mengkhawatirkanku," gumamnya dengan sedikit senyum. Meski sebagian poni menghalangi mata kanannya, dia bisa melihat jelas bahwa kakaknya ini sangat tampan.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Suasana di keluarga Jun cukup tegang.
Sebelum malam, Jun Haobei sudah kembali ke rumah besar Jun dan menuju kamar di mana kakeknya berada. Anggota keluarga ada di dalamnya, bahkan tangisan seorang wanita paruh baya membuat sikap Jun Haobei melembut.
"Bu ...," sapa Jun Haobei ketika melihat ibunya duduk di tepian tempat tidur Pak Tua Jun.
Wanita paruh baya itu masih terlihat awet muda dan cantik, riasan tipis dan mengenakan congsam. Sosok rampingnya yang masih terawat baik terlihat nyaman dipandang. Ketika mendengar suara tersebut, Nyonya Jun terkejut sesaat dan menoleh. Melihat putranya telah kembali, dia merasa lega.
"Haobei ... Kemarilah. Lihat Kakekmu. Apa yang harus kita lakukan? Dokter keluarga bilang jika penyakit kakekmu sulit untuk disembuhkan. Jika terus seperti itu, tubuh lamanya tidak mampu lagi bertahan." Nyonya Jun berkata dengan suara yang lembut dan sabar.
Jun Haobei selalu sabar menanggapinya dan bicara dengan nada yang ramah. Meski berita tentang penyakit kakeknya yang kambuh telah disembunyikan, tapi tidak mungkin selamanya. Beberapa teman Pak Tua Jun pasti akan tahu ada yang salah.
Jun Haobei mengerutkan keningnya dan mencoba memahami situasi. Dokter keluarga tidak sanggup untuk menyembuhkannya dan meminta keluarga Jun untuk mencari ahli supernatural.
"Di mana kita harus menemukannya? Keluarga supernatural sudah lama hilang. Ini seperti mencari jarum dalam tumpukan jerami." Nyonya Jun terlihat tertekan. Suaminya pun mencoba menenangkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 156 Episodes
Comments
Sandisalbiah
bukan lah katanya keluarga Jun juga merupakan ahli supranatural..? jd kenapa harus mencari ahli supranatural lagi kalau keluarga mereka sendiri juga ahli..? apa salah satu keturunan mereka tdk ada yg mewarisinya..?
2024-02-27
0
Fifid Dwi Ariyani
trusceria
2024-02-05
0
el_shiraz
ada ko,,,ahli supernatural..nanti juga ketemu,,😇
2021-10-07
1