PAK TUA JUN sedikit terkejut ketika cucunya menanyakan masalah tersebut. Dan dia memikirkannya lagi. Jika putra dan cucunya tidak menanyakan ini, mungkin dia benar-benar melupakannya. Pada akhirnya, Pak Tua Jun teringat dengan sesuatu.
"Ambilkan kotak cendana merah di laci meja ruang perpustakaan," katanya memerintah Jun Haogang.
Pria paruh baya itu tidak menolak dan langsung pergi secara pribadi. Tak lama kemudian, dia kembali sambil memegang kotak yang tidak terlalu kecil. Ukiran pada permukaan kotak terlihat antik dan tampaknya telah dibuat lama sekali.
Pak Tua Jun mengambil kotak tersebut dan merasa jika harapan kecil ada di hatinya. Meskipun kotak kayu cendana merah itu terlihat sederhana, namun membutuhkan kunci khusus untuk membukanya. Pak Tua Jun melepaskan kalung berliontin kunci kecil dan mencoba untuk membukanya.
Jun Haobei dan ayahnya baru tahu jika kalung kunci yang selalu dipakai pria tua itu ternyata merupakan kunci dari kotak cendana merah.
"Ayah, apa isi kotak itu?" tanya Jun Haogang penasaran.
Ketika kotak berhasil dibuka, Pak Tua Jun sedikit gemetar. Dia melihat isi kotak kecil itu dan mengambil barangnya. Ternyata sebuah token. Meski token giok sudah tidak berguna lagi di zaman modern, namun bagi keluarga rahasia dan keluarga misterius sangat berharga. Ini merupakan satu-satunya penyelamat hidup ketika sesuatu yang mendesak telah terjadi.
Dengan menggunakan token giok, orang yang menyimpannya bisa mencari keluarga pemilik token dan meminta bantuan. Pak Tua Jun hampir lupa jika keluarga mereka juga memilikinya.
"Token keluarga rahasia?" Jejak keterkejutan muncul di wajah Jun Haogang. "Ayah ..." Menatap Pak Tua Jun dengan ketidakpercayaan, dia ingin memastikan sesuatu.
"Yah, aku hampir lupa jika keluarga kita juga pernah mengenal keluarga rahasia. Singkatnya, para pendahulu yang mendapatkan token ini lalu mewariskannya padaku," jelas Pak Tua Jun, memegang token giok seperti memegang benda panas yang harus dipertahankan.
Pak Tua Jun memberikan token giok berpola bunga peoni itu pada Jun Haobei. "Aku sudah tua, token giok ini diberikan padamu. Umurku mungkin tidak akan lama jadi pergunakan itu dengan baik," katanya.
"Kakek ... Aku akan mencari keluarga rahasia untuk menyembuhkanmu." Jun Haobei memegang token itu dan merasa jika pola yang terukir pada giok merah sangat berharga.
"Anak bodoh! Token itu hanya bisa digunakan untuk satu permintaan. Kamu akan mewarisi keluarga Jun di masa depan. Bukankah kamu ingin membangkitkan aura supernatural di tubuhmu? Dengan token itu, kamu bisa meminta bantuan mereka." Penjelasan Pak Tua Jun masuk akal. Dia tidak ingin keturunannya di masa depan juga mengalami hal yang sama, kemacetan kultivasi.
Meski Jun Haogang sedikit tidak setuju, namun ayahnya juga benar. Jun Haobei adakah pewaris masa depan dan kekuatan keluarga Jun harus dipertahankan.
"Keluarga rahasia yang mana?" tanya Jun Haobei.
"Sayangnya kakek tidak tahu ini. Tapi yang jelas ini milik keluarga rahasia. Kamu bisa pergi untuk mencari petunjuk. Pola pada giok merah token tersebut pasti melambangkan identitas orangnya." Pak Tua Jun hanya mengatakan apa yang diingatnya. Dulu, ayah Pak Tua Jun juga berkata demikian.
"Bagaimana cara membedakannya?"
"Pemiliknya memiliki tato bunga peoni di tubuhnya. Bahkan jika itu bukan pemilik asli, pasti keturunannya juga sama. Sudah lama sekali, seharusnya ada keturunannya yang memiliki tato tersebut untuk mewarisi token itu," jelas pria tua itu lagi.
"Kakek, kamu tidak perlu khawatir. Aku memiliki ukuran tersendiri," kata Jun Haobei tidak mengiyakan atau menolak.
Pak Tua Jun batuk beberapa kali dan mengusir keduanya untuk menyibukkan diri.
Jun Haobei langsung meninggalkan rumah bersama sepupunya. Dia masih memiliki urusan di perusahaan. Sementara, memikirkan tokek giok merah ... entah kenapa dia teringat dengan gadis yang ada di apartemen Li Nuo sebelumnya?
Namun Jun Haobei menenangkan ayah dan ibunya agar tidak khawatir. Dia pasti akan mencari cara. Umur kakeknya mungkin tidak akan menyentuh tahun baru. Dia harus segera mencari solusi.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Setelah pulang sekolah, Shen Yin pergi ke lokasi di mana Li Nuo bunuh diri. Garis polisi masih ada tapi dia tak bisa masuk sembarang. Tanpa diduga, orang-orang yang diperintahkan Li Yugang ternyata ada di sini. Mungkinkah mereka sudah mencurigainya?
Shen Yin pergi mencari lokasi yang sepi dan tanpa adanya kamera pengawas, lalu mengeluarkan selembar jimat kuning bertulisan tinta merah. Ketika dia menggumamkan sesuatu, embusan angin muncul dan sosoknya menghilang dari tempat semua.
Dalam sekejap, Shen Yin sudah berada di ruangan apartemen Li Nuo. Jimat teleportasi yang ada di tangannya langsung hangus dan hilang begitu saja. Efeknya sangat bagus. Sayangnya hanya sekali pemakaian. Jika orang lain melihat aksinya tadi, mungkin Shen Yin akan dicap sebagai dewi.
Gadis itu menatap sekeliling dan masih sama seperti kemarin. Dia berjalan pelan menuju tengah ruangan dan kembali melakukan apa yang seharusnya dilakukan kemarin. Dia menyingkirkan poni yang menghalanginya mata kanannya.
"Kali ini, aku harus berhasil," gumamnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 156 Episodes
Comments
Fifid Dwi Ariyani
trusceria
2024-02-05
0
Aya Vivemyangel
ok seruuu sprti novel othor yg lain ,,, lanjuuttt 🥰🥰🥰
2022-04-11
0
el_shiraz
part menegangkan,,,
2021-10-07
0