Darren sekarang ini sedang bersama Ataya, keempat sahabatnya Chico, Zidan, Chello, Barra dan kedua kakaknya yaitu Afnan dan Naura. Setelah tiga jam mengikuti mata kuliah. Kini mereka berada di lapangan Kampus.
"Darren," panggil Afnan.
"Hm." Darren menjawab dengan deheman tanpa menatap wajah kakaknya.
"Aish. Lihat Kakak dong, Ren!" Afnan berucap kesal.
Mendengar nada kesal Afnan. Darren tersenyum. Dan pada akhirnya Darren pun melihat wajah tampan sang kakak.
"Iya, iya! Ini aku lihat Kakak. Ada apa?"
"Kakak dengar kamu memutuskan kerja sama dengan Perusahaan AUSTIN CORP? Bahkan kamu juga menarik semua saham yang Mama tanam disana?" tanya Afnan.
"Iya. Lagian Perusahaan itu sudah menjadi milikku karena Mama sudah mewariskan Perusahaan itu padaku. Jadi, aku punya hak untuk memutuskan sesuatu yang tidak aku sukai." Darren menjawabnya dengan santainya dan tanpa bersalah sama sekali.
"Dan kamu juga membatalkan kerja sama dengan perusahaan RFL CORP?" tanya Naura.
"Iya. Mereka kan satu paket. Jadi, sekalian saja."
Mendengar jawaban dari Darren membuat Chico, Zidan, Barra, Chello, Afnan, Naura dan Ataya hanya geleng-geleng kepala.
Tanpa diketahui oleh Darren, Chico, Zidan, Barra, Chello, Afnan, Naura dan Ataya. Vito, Velly, Nasya dan para sahabatnya mendengar pembicaraan mereka. Dan mereka pun memutuskan untuk menghampiri Darren.
"Jadi benar kalau Perusahaan DRN'Smith dan Perusahaan DRN'CORP milik kamu, Ren!" Vito langsung bertanya setelah berada didekat adiknya.
Mendengar suara Darren membuat Darren, Chico, Zidan, Barra, Chello, Afnan, Naura dan Ataya terkejut, lalu mereka mengalihkan pandangannya untuk melihat kearah Vito, Velly, Nasya para sahabatnya. Seketika Darren menatap nyalang Vito, Velly, Nasya dan para sahabatnya.
Darren beranjak dari duduknya, lalu melangkah sedikitnya tiga langkah mendekati Vito, Velly, Nasya dan para sahabatnya.
"Iya, itu benar! Dua perusahaan itu milikku. Kenapa? Tidak suka, hum! Apa kau mau marah dan ingin memukulku?" Darren menatap tajam kearah Vito.
"Kenapa kamu lakukan itu Ren?" tanya Nasya.
Darren berpindah menatap tajam kearah Nasya. "Kau bertanya kenapa aku melakukan ini? Kau ini tidak tahu atau pura-pura tidak tahu, hah?!" bentak Darren tepat di wajah Nasya.
"Aku katakan padamu dan para samp*h yang ada di sekitarmu ini, nona Nasya! Aku Darrendra Smith putra kandung dari Clarissa Smith. Cucu dari Robert Smith sudah tidak ada hubungan lagi dengan keluarga Austin. Semenjak kejadian itu, seluruh anggota keluarga Austin telah masuk dalam daftar hitamku. Baik di dunia bisnis maupun di luar bisnis. Aku sudah tidak sudi memiliki hubungan dengan kalian lagi. Kenapa aku menarik semua saham yang telah ditanamkan oleh ibuku di Perusahaan AUSTIN CORP? Kenapa aku memutuskan kerja sama dengan Perusahaan FLX CORP dan RFL CORP? Itu dikarenakan aku sudah bosan memiliki klien bisnis seperti kalian. Dan aku ingin mencari klien baru yang lebih berbobot lagi."
Darren saat ini benar-benar marah dan kemarahan sudah menjalar sampai ke hatinya. Tidak ada sedikit rasa iba atau pun rasa kasihannya terhadap keluarga Austin.
Mendengar penuturan dari Darren membuat Vito, Velly dan Nasya merasakan sesak di dadanya. Apakah ini hukuman untuk mereka yang telah memberikan luka kepada adiknya satu tahun yang lalu.
"Ren. Kami tahu dan sadar dengan kesalahan kami. Apa tidak ada hukuman lain selain pemutusan kerja sama dua Perusahaan? Bagaimana pun Mama Clarissa adalah Mama kami juga? Dan Papa adalah Papamu." Velly menagis ketika mengatakan hal itu kepada Darren.
"No! Mama Clarissa adalah Mama kandungku. Dia bukan Mama kandung kalian. Jika kalian menyayangi Mamaku, maka kalian tidak akan menyakitiku, putranya! Jika kalian benar-benar menganggap Mamaku sebagai Mama kalian, maka kalian akan selalu menjagaku dan menyayangiku!" bentak Darren.
"Satu lagi. Laki-laki bajingan itu bukan ayahku. Dia hanya seorang laki-laki brengsek yang tak bertanggung jawab akan tugasnya. Laki-laki itu sudah gagal menjadi ayah untuk seorang Darren. Kesempatannya sudah habis." Darren berucap dengan penuh amarah dan penekanan.
Darren menatap satu persatu wajah para sahabat dari Vito, dan Nasya. Berakhir Darren menatap wajah Kiran dan sahabatnya.
Melihat tatapan mata Darren membuat Kiran dan para sahabatnya, para sahabatnya Vito, Velly, Nasya dan Kiran sedikit merinding. Mereka dapat melihat ada begitu banyak kebencian dan dendam di sana.
"Untuk kalian! Tunggu saja giliran kalian. Aku sedang mencari tahu nama-nama Perusahaan yang bekerja sama dengan dua Perusahaan milikku itu. Jika saja nama-nama Perusahaan itu terdapat nama-nama Perusahaan keluarga kalian. Maka keluarga kalian akan bernasib sama seperti keluarga Austin." Darren berucap dengan nada dingin dan wajah datarnya.
DEG!
Mereka semua terkejut mendengar penuturan dari Darren. Mereka benar-benar tidak menyangka jika Darren akan berbicara seperti itu.
Darren kembali menatap wajah Vito, Velly dan Nasya. "Seperti yang pernah aku katakan pada kalian sebelum aku pergi meninggalkan rumah keluarga Austin. Apa yang telah kalian lakukan padaku maka itu pula yang akan kalian terima? Bahkan aku juga mengatakan kepada kalian kalau aku akan kembali untuk menghancurkan kalian semua. Apa kalian masih ingat, hum?" Darren tersenyum di sudut bibirnya.
"Ini baru permulaan. Tunggu saja kejutan selanjutnya dariku," ucap Darren.
Setelah mengatakan hal itu, Darren pun pergi meninggalkan Vito, Velly, Nasya, Kiran dan para sahabatnya. Dan disusul oleh Chico, Zidan, Barra, Chello, Afnan, Naura dan Ataya.
***
Darren sudah berada di Perusahaan DRN'CORP miliknya. Kini Darren berada di ruang kerjanya.
Beberapa jam yang lalu Darren mendapatkan telepon dari asistennya. Asistennya mengatakan bahwa akan ada rapat sekitar dua jam lagi. Sementara Darren belum mempersiapkan materi untuk rapatnya. Maka dari itulah Darren meminta izin untuk pulang lebih awal.
Darren kini tengah menyiapkan materi untuk rapat pukul dua siang nanti. Sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 12:30.
Disaat Darren sedang sibuk menyiapkan materi untuk rapatnya, tiba-tiba terdengar ketukan pintu dari luar.
TOK!
TOK!
TOK!
"Masuk!" seru Daren.
CKLEK!
Pintu ruang kerja terbuka dan menampakkan seorang wanita melangkah masuk ke dalam ruang kerjanya.
Darren menatap kearah wanita itu yang tak lain adalah sekretarisnya. Tanpa Darren ketahui sekretarisnya itu menaruh hati padanya. Sekretaris itu bernama Veronika Aldemo.
Veronika sangat mencintai Darren. Apapun akan dilakukan olehnya untuk mendapatkan perhatian dari Darren. Bahkan Veronika juga mengetahui bahwa Darren sudah memiliki kekasih yang bernama Ataya Parvez.
Tapi Veronika tidak mempedulikan status Darren yang sudah memiliki kekasih. Veronika akan terus berusaha untuk merebut perhatian Darren dan menjadikan Darren kekasihnya. Jika Veronika tidak bisa memiliki Darren, maka wanita manapun tidak akan bisa memiliki Darren.
"Ada apa?" tanya Veronika dengan wajah datar dan dingin.
"Begini, Bos! Diluar ada dua orang pria yang ingin bertemu dengan Bos," jawab Veronika.
"Siapa mereka? Aku tidak memiliki janjian pada siapa pun hari ini," ucap Veronika dingin.
"Mereka dari Perusahaan RFL CORP dan AUSTIN CORP, Bos!"
Mendengar dua nama Perusahaan yang disebutkan oleh Veronika. Seketika terukir senyuman di sudut bibirnya.
"Sudah berani kalian menginjakkan kaki di Perusahaanku. Baiklah, mari kita lihat! Apa yang kalian inginkan dariku?" batin Darren.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 185 Episodes
Comments
Ina Yulfiana
next semngt sukses selalu
2022-11-01
0