Kebahagiaan Keluarga Smith

Di kota Sydney, Australia. Terlihat sebuah rumah mewah yang begitu besar dan luas bak istana berdiri kokoh di sana. Yah! Rumah mewah milik keluarga besar SMITH. Keluarga kaya raya nomor 1 di dunia dan di Australia. Keluarga terpandang, keluarga yang sangat berpengaruh di Australia. Dan terlebih lagi keluarga yang berpengaruh dalam dunia bisnis. Keluarga SMITH menguasai seluruh jajaran bisnis yang ada di dunia ini. Siapa yang tinggal kenal dengan Keluarga SMITH. Semua orang-orang yang ada di dunia ini sangat mengenal Keluarga SMITH. Hanya orang-orang bodoh saja yang tidak mengenal mereka.

Keluarga SMITH dikenal dengan kebaikannya. Rata-rata seluruh anggota keluarga besar SMITH tidak akan sungkan-sungkan untuk memberikan bantuan kepada orang-orang yang membutuhkan. Setiap bulan keluarga SMITH memberikan bantuan kepada anak-anak panti asuhan yang ada di kota Sydney. Keluarga SMITH juga memiliki saham sebesar 50% di beberapa rumah sakit terkenal yang tersebar di beberapa negara. Seperti di negara Australia THE ROYAL MELBOURNE HOSPITAL, Sidney. Di Amerika VANDERBILT UNIVERSITY MEDICAL CENTER, Nashville. Di Korea SAMSUNG HOSPITAL, Seoul. Di Jerman PARK CLINIC WEISSENSEE, Berlin.

Keluarga SMITH memiliki sifat dua sikap. Sikap baik dan juga sikap kejam. Keluarga SMITH bisa berubah menjadi sosok malaikat untuk orang-orang yang benar-benar tulus kepada mereka. Dan tidak berbuat jahat terhadap mereka. Bahkan keluarga SMITH bisa juga berubah menjadi sosok iblis yang kejam jika ada orang-orang yang mencari masalah dengan mereka. Apalagi sampai berani melukai salah satu dari mereka.

Keluarga SMITH tidak mengenal kata maaf, tidak mengenal kata ampun, tidak ada yang namanya kesempatan kedua. Jika ada yang berani mencari masalah dengan mereka, makanya akan berakhir dengan KEMATIAN.

Di rumah tersebut anggota keluarga telah berkumpul di ruang tengah. Mereka semua berkumpul karena tengah menunggu kepulangan kesayangan mereka semua. Siapa lagi kalau bukan si bungsu Darrendra Smith.

Daren sangat disayang dan juga dimanja oleh seluruh anggota keluarga Smith. Mulai dari keempat kakak-kakaknya, kakak-kakak sepupunya, kakeknya, Om dan Tantenya. Bahkan mereka selalu ada untuk Darren jika Darren sedang dalam masalah atau sedang bersedih. Mereka selalu meluangkan waktu untuk Darren, walau mereka sedang banyak pekerjaan.

"Darren lama sekali, sih. Ini sudah pukul berapa!" seru Afnan.

Mendengar ucapan dari Afnan. Mereka semua tersenyum. Mereka tahu bagaimana rasa sayang dan juga rasa khawatir Afnan terhadap Darren jika Darren terlambat sampai di rumah.

Saskia menghampiri adiknya itu, lalu mengusap pelan punggungnya. "Kakak tahu kamu pasti mengkhawatirkan Darren? Kita berdoa saja semoga Darren baik-baik saja dan pulang dengan selamat."

"Tapi aku benar-benar sangat mengkhawatirkan Darren, Kak. Aku tidak mau hal itu terjadi lagi. Dan aku tidak mau Darren masuk rumah sakit lagi dan tidur berbulan-bulan."

Afnan menangis membayangkan kejadian kecelakaan yang menimpa adiknya yang saat itu adiknya pergi meninggalkan kediaman keluarga Austin karena diusir.

"Darren, semoga kamu baik-baik saja, sayang." Saskia berdoa di dalam hatinya.

Jujur, Saskia juga sangat mengkhawatirkan adik bungsunya itu. Satu jam yang lalu adik bungsunya mengabarinya jika adiknya itu sudah tiba di Bandara Internasional Kingsford Smith. Namun, waktu sudah menunjukkan pukul 2 sore. Adiknya belum juga menampakkan batang hidungnya di hadapan mereka semua.

"Darren, semoga kamu baik-baik saja, dek." Nuria, Marco dan Afnan berdoa di dalam hati.

"Darren, sayang. Semoga kamu baik-baik saja," batin Erland, Steffany, Ronald, Safina, Clara, dan Steven.

"Semoga kamu baik-baik saja, cucuku." Robert Smith berucap di dalam hati.

Nuria dan Marco menghampiri Saski dan Afnan. Keduanya memeluk Afnan. dan memberikan ketenangan kepadanya.

"Kita berdoa saja agar Darren pulang dengan selamat," ucap Nuria.

"Darren pasti baik-baik saja. Percayalah!" Marco berucap dengan lembut sembari tangannya mengusap lembut punggung adiknya.

Ketika mereka semua tengah memikirkan Darren yang sudah tiga jam belum sampai juga di kediaman Smith, tiba-tiba mereka dikejutkan dengan suara klason mobil dari luar.

TIN!

TIN!

Mendengar suara klason mobil, mereka semua berlari keluar rumah untuk melihat dengan mata kepala mereka sendiri jika yang datang itu adalah Darren kesayangan mereka.

Di luar rumah, terlihat sebuah mobil mewah telah terparkir rapi. Dan seseorang keluar dari dalam mobil tersebut. Yah! Orang itu adalah Darrendra Smith.

"Tuan muda Darren. Selamat datang kembali," ucap ketiga security tersebut.

Mendengar ucapan dari ketiga security tersebut, Darren tersenyum ramah. "Terima kasih, Paman. Kalau begitu aku masuk dulu," sahut Darren.

"Silahkan, tuan muda."

Setelah itu, Darren pun pergi meninggalkan tiga security tersebut. Darren melangkahkan kakinya menuju pintu utama.

Namun, langkahnya terhenti ketika tatapan matanya melihat seluruh anggota keluarganya telah berdiri di depan pintu. Dan jangan lupakan senyuman manis mengembang di bibir masing-masing.

Darren yang melihat anggota keluarganya yang tersenyum hangat padanya merasakan kehangatan di dalam hatinya. Dengan langkah cepat, Darren menghampiri mereka semua.

"Opaa," panggil Darren.

GREP!

Darren langsung memeluk tubuh kakeknya erat. "Opa. Aku merindukanmu. Sangat!"

Robert tersenyum kala mendengar ucapan dari cucu kesayangannya. Robert memberikan kecupan sayang di pucuk kepala Darren.

"Opa juga sangat merindukan Darren. Sangat!"

"Lalu bagaimana dengan kita? Apa Darren tidak merindukan kita?" tanya Steffany yang menggoda keponakannya.

Darren melepaskan pelukannya dari kakeknya dan mengalihkan perhatian menatap satu persatu wajah orang-orang yang sangat dicintainya.

"Aku juga merindukan kalian. Sangat merindukan kalia," jawab Darren.

Mereka semua tersenyum ketika mendengar jawaban tulus dari Darren.

"Ya, sudah! Ayo, kita masuk ke dalam!" seru Clara.

Clara menggandeng tangan Darren dan langsung membawanya masuk ke dalam rumah tanpa mempedulikan orang-orang di sekitarnya.

Sementara anggota keluarga lainnya mendengus kesal akan ulah dari Clara yang seenaknya saja membawa Darren.

Kini semuanya telah berkumpul di ruang tengah. Anggota keluarga Smith sangat bahagia akan kepulangan Darren. Dan mereka juga bersyukur Darren pulang dengan selamat.

"Kamu kemana dulu tadi? Kenapa baru nyampe, sih? Kakak khawatir tahu." ucap dan tanya Saskia.

"Kita semua mengkhawatirkanmu, Darren!" Steven berucap lembut.

"Maafkan aku Kak, Om, Tante, Opa. Tadi aku singgah dulu ke Perusahaanku. Aku kesana hanya sekedar memantau keadaan dan juga perkembangan Perusahaan ku selama tidak ada aku." Darren menjawab pertanyaan dari kakaknya.

"Lalu bagaimana? Semuanya baik-baik sajakan?" tanya Robert.

"Iya, Opa. Semuanya baik-baik saja," jawab Darren.

"Kakak sudah mendaftarkan namamu di Kampus UNIVERSITAS SIDNEY. Kamu satu Kampus dengan kakakmu Afnan dan kakak sepupumu Naura." Willy berbicara sambil melihat kearah Darren. Willy adalah saudara kedua di keluarga Smith.

"Baik, Kak." Darren menjawabnya.

"Ya, sudah. Lebih baik Darren ke kamar dan istirahat. Darren pasti lelahkan? Nanti malam kita akan adakan acara pesta Barbeque di halaman belakang!" Erland berucap lembut.

"Baik, Om."

Setelah itu, Darren pun beranjak dari duduknya dan berjalan menuju kamarnya di lantai dua.

"Dan untuk kalian. Jangan ada yang mengganggu Darren. Biarkan Darren istirahat. Mengerti!" seru Ronald menatap putra-putranya dan keponakan-keponakannya.

"Baik, Om."

"Baik, Pa."

Mereka semua menjawab dengan kompak. Mereka juga tidak berniat untuk mengganggu Darren, walau mereka semua sangat merindukan Darren. Bagi mereka kesehatan Darren nomor satu. Jadi mereka membiarkan Darren untuk istirahat. Toh, nanti malam mereka bertemu dengan Darren dan berbicara banyak dengannya.

...Mohon Dukungannya...

Para Pembaca Yang Manis, Cantik,

Tampan dan Baik Hati.

Terpopuler

Comments

Febri Atifebri

Febri Atifebri

Bahagia ya Darren memiliki keluarga seperti keluarga Smith. Mereka semua sangat menyayanginya.

2021-06-23

0

Kayla Maysa

Kayla Maysa

Sabar Afnan. Sebentar lagi adek kesayangan kamu nyampe kok.

2021-06-23

0

Kayla Maysa

Kayla Maysa

Mau deh punya satu kayak mereka.

2021-06-23

0

lihat semua
Episodes
1 Kerinduan Darren
2 Kebahagiaan Keluarga Smith
3 Darren Dan Lory
4 Kepergian Amanda
5 Kabar Mengejutkan Untuk Darren
6 Kedatangan Darren
7 Amarah Darren
8 Kekecewaan Dan Kemarahan Andra, Adnan dan Merryn
9 Flashback
10 Kesedihan Keluarga Smith
11 Mulai Menyadari
12 Sebuah Kebenaran
13 Mencurigai
14 Kilasan Kejadian
15 Kilasan Kejadian 2
16 Penyesalan
17 Kemarahan Darren
18 Kebencian Darren
19 Tindakan Tiba-tiba Ataya Dan Darren
20 Senyuman Licik Darren
21 Bertemu Mantan Ayah
22 Menunggu Waktu Penyerangan
23 Kesedihan Dan Penyesalan Kiran
24 Merencanakan Penyerangan
25 Diego Divo Virera GAME OVER
26 Kebersamaan Darren Dan Ataya
27 Rencana Licik Darren
28 Keromantisan Darren Dan Ataya
29 Kesedihan Dan Penyesalan Raka dan Kelima Adiknya
30 Kemarahan Tuan Jecolyn
31 Keterkejutan Darren
32 Keinginan Darren
33 Melawan Aron Dan Tangan Kanannya
34 Tewasnya Aron
35 Bercerita Tentang Masa Lalu Darren
36 Kedatangan Ataya Ke Perusahaan Darren
37 Ketakutan Keluarga Austin
38 Kemarahan Darren Terhadap Veronika
39 Niat Buruk Veronika
40 Kunjungan Julian Sekaligus Meminta Bantuan
41 Rencana Yang Dijalankan
42 Perdebatan Darren Dengan Para Orang Tua Dari Musuh-musuhnya
43 Berkorban
44 Perasaan Lega
45 Penyerangan Kediaman Parvez
46 Kesedihan Yang Mendalam
47 Selamat Jalan Ataya
48 Emosi Darren Yang Meluap
49 Kedatangan Maminya Ataya Ke Kampus
50 Merencanakan Semuanya Dengan Rapi
51 Berjuang Untuk Meminta Maaf
52 Kedatangan Keluarga Austin
53 Rasa Sakit Darren
54 Memulai Permainan
55 Permainan Pertama Dimulai
56 Panggilan Pertama Darren Kepada Felix
57 Makan Malam Bersama
58 Menyusun Rencana
59 Pertemuan Terakhir Dengan Sang Nenek
60 Meninggalnya Victoria
61 Kekecewaan Saskia, Nuria, Marco dan Afnan
62 Perkataan Mengandung Arti
63 Merencanakan Penyerangan
64 Tatapan Kerinduan
65 Memulai Penyerangan
66 Penyerangan Markas Al Capone
67 Penyerangan Keluarga Roberto
68 Satu Fakta Terungkap
69 Terbongkar
70 Mengakhiri Sandiwara
71 Ketakutan Veronika Dan Keluarga Besarnya
72 Tak Sengaja Mendengar
73 Menyelesaikan Balas Dendam
74 Kemarahan Dendra Terhadap Kiran
75 Permintaan Maaf Kiran
76 Permintaan Maaf Kiran 2
77 Merencanakan Pembalasan
78 Menceritakan Kondisi Darren
79 Kabar Dari Sang Tangan Kanan
80 Janji Velly Dan Nasya
81 Gangguan Dari Kelompok Almoz
82 Kekalahan Sakti Dan Kelompok Almoz
83 Pembicaraan Ayah Dan Anak
84 Memulai Penyerangan
85 Penyerangan Beruntun
86 Menyiapkan Sebuah Berkas
87 Kedatangan Marissa Dan Arnold
88 Kekalahan Mutlak
89 Kemenangan Darren
90 Jatuh Pingsan
91 Rasa Syukur Felix Dan Kelima Anak-anaknya
92 Perang Mulut
93 Kekesalan Darren Dan Arinda
94 Presdir Baru Perusahaan AYJ
95 Kehangatan Keluarga Smith
96 Kembali Menjalin Kerja Sama
97 Menyelesaikan Balas Dendam 2
98 Keluarnya Andara Dari Penjara
99 Kembali Menghadapi Lawan
100 Ketakutan Saskia Terhadap Darren
101 Tewasnya Andara
102 Kemenangan
103 Kasih Sayang Dan Kepedulian
104 Terlambat Bangun
105 Kebersamaan
106 Siapa Dia?
107 Ibu Itu Mirip Mama
108 Memutuskan Menggali Kuburan Clarissa
109 Pemilik Asli Perusahaan AYJ
110 Kedatangan Clarissa
111 Tiga Tamu Tak Diundang
112 Keterkejutan Faza, Briyan Dan Kevin
113 Isak Tangis Darren
114 Kekesalan Briyan, Faza, Dan Kevin
115 Informasi Mengenai Anak Perempuan Fazio
116 Kemenangan Darren Dan Kekesalan Briyan
117 Menceritakan Kejadian Di Kampus
118 Rasa Bersalah Arinda
119 Kejahilan Darren
120 Membahas Darren, Arinda Dan Ataya
121 Permintaan Maaf Arinda
122 Terungkap Status Arinda
123 Kebahagiaan Clarissa Dan Felix
124 Keusilan Darren
125 Keterkejutan Keluarga Parvez
126 Kejahilan Para Kakak Sepupu
127 Kesalahpahaman
128 Darren Dan Afnan
129 Kerinduan Keluarga Parvez
130 Gadis Tak Tahu Malu
131 Pertemuan Keluarga Parvez Dan Arinda
132 Kesedihan Clarissa
133 Kejahilan Felix Dan Kelima Anak-anaknya
134 Kabar Mengejutkan
135 Ucapan Dan Pelukan Sang Ayah
136 Dalang
137 Merencanakan Pembalasan
138 Pembalasan Erland, Ronald Dan Steven
139 Kekhawatiran Darren
140 Kabar Dari Maminya Ataya
141 Berbagi Cerita
142 Mendapatkan Petunjuk
143 Air Mata Arinda
144 Berhasil Menyelamatkan Arinda
145 Mencari Pengganti Ataya
146 Bonus
147 Masih Menutup Diri
148 Penolakan Dari Briyan, Faza Dan Kevin
149 Penolakan Darren Akan Prisa
150 Kemarahan Rivo
151 Kabar Mengejutkan Dari Zidan
152 Amarah Dan Dendam Faza
153 Keberhasilan Faza Menghibur Ayahnya
154 Keberhasilan Para Tangan Kanan
155 Membahas Rencana Balas Dendam
156 Telepon Dari Faza
157 Tangisan Kebahagiaan Harley
158 Rencana Pertama Berjalan Sempurna
159 Telepon Dari Arinda
160 Bab 160
161 Pembalasan Faza
162 Kehancuran Keluarga Bader
163 Bab 163
164 Bab 164
165 Bab 165
166 Bertanya Tentang Prisa
167 Bab 167
168 Bab 168
169 Bab 169
170 Bukti Pengkhianatan
171 Bab 171
172 Telepon Dari Rektor
173 Bab 173
174 Keterkejutan Ardiansyah
175 Menyelesaikan Hukuman
176 Keributan
177 Keterkejutan Andro Dan Amel
178 Kekecewaan Tamara
179 Telepon Dari Maxi
180 Ucapan Dan Sumpah Arinda
181 Bab 181
182 Membahas Masalah Ibu Dan Kakak Perempuan Bella
183 Bab 183
184 Kemarahan Nando Terhadap Salma
185 Kiriman Video Dari Maxi
Episodes

Updated 185 Episodes

1
Kerinduan Darren
2
Kebahagiaan Keluarga Smith
3
Darren Dan Lory
4
Kepergian Amanda
5
Kabar Mengejutkan Untuk Darren
6
Kedatangan Darren
7
Amarah Darren
8
Kekecewaan Dan Kemarahan Andra, Adnan dan Merryn
9
Flashback
10
Kesedihan Keluarga Smith
11
Mulai Menyadari
12
Sebuah Kebenaran
13
Mencurigai
14
Kilasan Kejadian
15
Kilasan Kejadian 2
16
Penyesalan
17
Kemarahan Darren
18
Kebencian Darren
19
Tindakan Tiba-tiba Ataya Dan Darren
20
Senyuman Licik Darren
21
Bertemu Mantan Ayah
22
Menunggu Waktu Penyerangan
23
Kesedihan Dan Penyesalan Kiran
24
Merencanakan Penyerangan
25
Diego Divo Virera GAME OVER
26
Kebersamaan Darren Dan Ataya
27
Rencana Licik Darren
28
Keromantisan Darren Dan Ataya
29
Kesedihan Dan Penyesalan Raka dan Kelima Adiknya
30
Kemarahan Tuan Jecolyn
31
Keterkejutan Darren
32
Keinginan Darren
33
Melawan Aron Dan Tangan Kanannya
34
Tewasnya Aron
35
Bercerita Tentang Masa Lalu Darren
36
Kedatangan Ataya Ke Perusahaan Darren
37
Ketakutan Keluarga Austin
38
Kemarahan Darren Terhadap Veronika
39
Niat Buruk Veronika
40
Kunjungan Julian Sekaligus Meminta Bantuan
41
Rencana Yang Dijalankan
42
Perdebatan Darren Dengan Para Orang Tua Dari Musuh-musuhnya
43
Berkorban
44
Perasaan Lega
45
Penyerangan Kediaman Parvez
46
Kesedihan Yang Mendalam
47
Selamat Jalan Ataya
48
Emosi Darren Yang Meluap
49
Kedatangan Maminya Ataya Ke Kampus
50
Merencanakan Semuanya Dengan Rapi
51
Berjuang Untuk Meminta Maaf
52
Kedatangan Keluarga Austin
53
Rasa Sakit Darren
54
Memulai Permainan
55
Permainan Pertama Dimulai
56
Panggilan Pertama Darren Kepada Felix
57
Makan Malam Bersama
58
Menyusun Rencana
59
Pertemuan Terakhir Dengan Sang Nenek
60
Meninggalnya Victoria
61
Kekecewaan Saskia, Nuria, Marco dan Afnan
62
Perkataan Mengandung Arti
63
Merencanakan Penyerangan
64
Tatapan Kerinduan
65
Memulai Penyerangan
66
Penyerangan Markas Al Capone
67
Penyerangan Keluarga Roberto
68
Satu Fakta Terungkap
69
Terbongkar
70
Mengakhiri Sandiwara
71
Ketakutan Veronika Dan Keluarga Besarnya
72
Tak Sengaja Mendengar
73
Menyelesaikan Balas Dendam
74
Kemarahan Dendra Terhadap Kiran
75
Permintaan Maaf Kiran
76
Permintaan Maaf Kiran 2
77
Merencanakan Pembalasan
78
Menceritakan Kondisi Darren
79
Kabar Dari Sang Tangan Kanan
80
Janji Velly Dan Nasya
81
Gangguan Dari Kelompok Almoz
82
Kekalahan Sakti Dan Kelompok Almoz
83
Pembicaraan Ayah Dan Anak
84
Memulai Penyerangan
85
Penyerangan Beruntun
86
Menyiapkan Sebuah Berkas
87
Kedatangan Marissa Dan Arnold
88
Kekalahan Mutlak
89
Kemenangan Darren
90
Jatuh Pingsan
91
Rasa Syukur Felix Dan Kelima Anak-anaknya
92
Perang Mulut
93
Kekesalan Darren Dan Arinda
94
Presdir Baru Perusahaan AYJ
95
Kehangatan Keluarga Smith
96
Kembali Menjalin Kerja Sama
97
Menyelesaikan Balas Dendam 2
98
Keluarnya Andara Dari Penjara
99
Kembali Menghadapi Lawan
100
Ketakutan Saskia Terhadap Darren
101
Tewasnya Andara
102
Kemenangan
103
Kasih Sayang Dan Kepedulian
104
Terlambat Bangun
105
Kebersamaan
106
Siapa Dia?
107
Ibu Itu Mirip Mama
108
Memutuskan Menggali Kuburan Clarissa
109
Pemilik Asli Perusahaan AYJ
110
Kedatangan Clarissa
111
Tiga Tamu Tak Diundang
112
Keterkejutan Faza, Briyan Dan Kevin
113
Isak Tangis Darren
114
Kekesalan Briyan, Faza, Dan Kevin
115
Informasi Mengenai Anak Perempuan Fazio
116
Kemenangan Darren Dan Kekesalan Briyan
117
Menceritakan Kejadian Di Kampus
118
Rasa Bersalah Arinda
119
Kejahilan Darren
120
Membahas Darren, Arinda Dan Ataya
121
Permintaan Maaf Arinda
122
Terungkap Status Arinda
123
Kebahagiaan Clarissa Dan Felix
124
Keusilan Darren
125
Keterkejutan Keluarga Parvez
126
Kejahilan Para Kakak Sepupu
127
Kesalahpahaman
128
Darren Dan Afnan
129
Kerinduan Keluarga Parvez
130
Gadis Tak Tahu Malu
131
Pertemuan Keluarga Parvez Dan Arinda
132
Kesedihan Clarissa
133
Kejahilan Felix Dan Kelima Anak-anaknya
134
Kabar Mengejutkan
135
Ucapan Dan Pelukan Sang Ayah
136
Dalang
137
Merencanakan Pembalasan
138
Pembalasan Erland, Ronald Dan Steven
139
Kekhawatiran Darren
140
Kabar Dari Maminya Ataya
141
Berbagi Cerita
142
Mendapatkan Petunjuk
143
Air Mata Arinda
144
Berhasil Menyelamatkan Arinda
145
Mencari Pengganti Ataya
146
Bonus
147
Masih Menutup Diri
148
Penolakan Dari Briyan, Faza Dan Kevin
149
Penolakan Darren Akan Prisa
150
Kemarahan Rivo
151
Kabar Mengejutkan Dari Zidan
152
Amarah Dan Dendam Faza
153
Keberhasilan Faza Menghibur Ayahnya
154
Keberhasilan Para Tangan Kanan
155
Membahas Rencana Balas Dendam
156
Telepon Dari Faza
157
Tangisan Kebahagiaan Harley
158
Rencana Pertama Berjalan Sempurna
159
Telepon Dari Arinda
160
Bab 160
161
Pembalasan Faza
162
Kehancuran Keluarga Bader
163
Bab 163
164
Bab 164
165
Bab 165
166
Bertanya Tentang Prisa
167
Bab 167
168
Bab 168
169
Bab 169
170
Bukti Pengkhianatan
171
Bab 171
172
Telepon Dari Rektor
173
Bab 173
174
Keterkejutan Ardiansyah
175
Menyelesaikan Hukuman
176
Keributan
177
Keterkejutan Andro Dan Amel
178
Kekecewaan Tamara
179
Telepon Dari Maxi
180
Ucapan Dan Sumpah Arinda
181
Bab 181
182
Membahas Masalah Ibu Dan Kakak Perempuan Bella
183
Bab 183
184
Kemarahan Nando Terhadap Salma
185
Kiriman Video Dari Maxi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!