Penyesalan

Setelah mengingat kejadian dimana mereka yang bersikap buruk terhadap Darren. Kini mereka semua hanya bisa menangis meratapi perlakuan buruk mereka terhadap Darren. Mereka menangis karena tidak mempercayai putra dan adik mereka sendiri.

Apakah mereka menyesal? Iya. Mereka semua menyesal. Menyesal atas apa yang mereka lakukan dulu terhadap Darren.

Sesal adalah perasaan tidak senang (susah, kecewa, dan sebagainya) karena telah berbuat kurang baik (dosa, kesalahan, dan sebagainya)

Hakikat penyesalan adalah kesadaran atas kesalahan yang pernah diperbuat. Di balik itu semua, penyesalan menjadi satu di antara kunci dari kehidupan seseorang yang bisa membuat kita menjadi lebih baik dari sebelumnya.

"Hiks... Darren. Maafkan Kakak... Hiks," isak Velly.

"Darren... Hiks," isak Nasya.

"Darren," lirih Raka, Satya dan Vito.

"Darren. Maafkan Papa," lirih Felix.

Velly melihat kearah Andara. Semua kejadian yang mereka alami itu berawal dari Andara. Kebencian mereka, ketidakpercayaan mereka terhadap Darren juga berawal dari Andara.

FLASHBACK ON

Semuanya telah berkumpul di ruang tengah keluarga Austin. Jenazah Clarissa juga sudah dibawa pulang. Mereka semuanya menangis ketika jenazah Clarissa diturunkan dari mobil ambulance.

"Mama... Hiks," isak Velly dan Nasya.

Ketika mereka semua sedang bersedih sembari menatap wajah orang yang mereka sayangi, tiba-tiba mereka mendengar teriakan dari Andara. Mereka semua melihat kearah Andara yang sedang berbicara dengan seseorang di telepon.

"Apa? Apa anda yakin? Jangan mengarang cerita ya. Darren itu keponakan saya."

"...."

"Baiklah kalau begitu. Kalau memang perkataanmu itu benar. Tolong kamu perlihatkan buktinya."

"...."

"Oke, saya tunggu. Awas kalau sampai kamu berbuat hal-hal buruk kepada keponakanku."

PIP!

Andara langsung mematikan teleponnya setelah selesai berbicara dengan seseorang di telepon.

"Tante, ada apa?" tanya Satya.

"Barusan Tante menyebut nama Darren,"ucap Vito.

Andara menatap satu persatu wajah anggota keluarga Austin dengan senyuman di sudut bibirnya.

"Begini anak-anak, Kak Felix. Barusan ada yang menghubungiku. Orang itu bilang kalau Darren yang sudah mencelakai Kak Clarissa dan Amanda. Aku saja sampai kaget mendengar perkataan orang itu. Makanya aku ngancam dia buat nunjukkin bukti." Andara berbicara dengan tersenyum kemenangan di dalam hatinya.

"Apa jawaban dari orang itu Tante?" tanya Raka.

"Katanya dia akan mengirimkan bukti kepada Tante," jawab Andara.

TING!

Terdengar notifikasi dari ponselnya Andara Mendengar satu notifikasi di ponselnya. Andara pun langsung membukanya.

Seketika terukir senyuman. Senyuman yang tidak terlihat oleh anggota keluarga Austin dan keluarga Fernandez.

"Ini buktinya. Orang itu sudah mengirimkan buktinya kepada Tante!" seru Andara sembari memperlihatkan ponselnya kepada Felix, Raka dan adiknya dan anggota keluarga lainnya.

Mereka semua secara bergantian melihat ponselnya Andara. Di dalam ponsel tersebut terlihat sebuah video. Dan di dalam video itu terlihat Darren sedang berbicara dengan seseorang. Bahkan di dalam video itu Darren berbicara sembari menyebut kata membunuh dan menyebut nama Clarissa dan Amanda. Padahal yang sebenarnya bukanlah seperti itu.

Setelah melihat video. Raka dan adik-adiknya langsung marah dan timbullah kebencian dalam diri mereka. Begitu juga dengan yang lain. Tapi tidak dengan Julian dan ketiga anak-anaknya.

FLASHBACK OFF

"Tante Andara," panggil Velly.

Andara yang dipanggil oleh Velly langsung melihat kearah Velly. Dan jangan lupa senyuman manisnya.

"Iya sayang. Ada apa?" ucap dan tanya Andara.

"Maaf sebelumnya jika perkataanku sedikit menyinggung Tante." Velly menatap lekat Andara.

"Katakan saja sayang. Tante akan apa-apa," sahut Andara.

"Begini Tante. Kita semua menyebut Darren itu pembunuh. Kita semua memaki dan menghina Darren. Kita memukul dan menampar Darren. Itu semua berawal dari Tante. Tante yang sudah mengatakan kepada kami kalau Darren yang telah membunuh Mama." Velly berbicara dengan menatap wajah Andara.

Mendengar perkataan dari Velly. Raka, Satya, Vito dan Nasya membenarkan apa yang dikatakan oleh Velly. Dari Andara lah sehingga mereka membenci Darren.

"Loh kok malah Tante yang disalahkan. Kan Tante hanya mengatakan apa yang Tante dengar. Orang itu menghubungi Tante dan mengatakan bahwa Darren yang telah membunuh Mama kalian. Bahkan orang itu juga mengirim bukti dan kalian semua melihatnya kan." Andara berbicara dengan wajah yang terlihat begitu menyakinkan.

Raka dan adik-adiknya menatap lekat wajah Andara. Ada sedikit kecurigaan mereka terhadap Andara.

"Felix," panggil Victoria.

"Iya, Ma!" Felix melihat kearah ibunya.

"Apa kau tidak berniat untuk bertemu dengan Darren dan meminta maaf padanya," sahut Victoria.

Victoria kemudian melihat kearah Raka, Satya, Vito, Velly dan Nasya. " Dan kalian juga. Apa kalian tidak berniat untuk meminta maaf pada adik kalian?"

Baik Felix, Raka, Satya maupun Vito, Velly dan Nasya hanya bisa diam. Sejujurnya dari hati kecil mereka. Mereka ingin sekali meminta maaf kepada Darren. Mereka ingin memeluk kesayangan mereka kembali. Mereka merindukan kesayangan mereka itu. Tapi mereka semua takut. Mereka takut akan kemarahan dan kebencian Darren terhadap mereka.

"Kami takut, Nek!" seru Nasya.

Disaat Victoria ingin menjawab perkataan Nasya. Terdengar bunyi ponsel milik Rafael yang menandakan sebuah panggilan masuk.

Rafael yang mendengar bunyi ponselnya langsung mengambil ponselnya dan melihat nama asisten nya di layar ponsel miliknya. Tanpa membuang waktu lagi. Rafael pun menjawab panggilan tersebut.

"Hallo, Andez. Ada apa?"

"Hallo, Bos. Saya ingin kabar buruk."

"Kabar buruk? Kabar buruk apa Andez?"

Mendengar ucapan dari Rafael. Anggota keluarga Austin terkejut. Seketika rasa takut menjalar di pikiran mereka semua, tak terkecuali Dara, Jerry dan Michel.

"Perusahaan DRN'Smith tiba-tiba memutuskan hubungan kerja sama dengan Perusahaan AUSTIN CORP, Perusahaan utama keluarga Austin. Bahkan Perusahaan itu menarik 50 persen sahamnya yang ada di Perusahaan AUSTIN CORP. Bukan itu saja Bos. Perusahaan DRN'CORP membatalkan kerja sama dengan Perusahaan RFL CROP. Berkas kerja samanya sudah dikembalikan kepada kita."

"Apa? Kenapa bisa? Bukankah dua hari yang lalu Perusahaan DRN'CORP sudah setuju untuk join dengan perusahaan kita?"

"Saya juga kurang tahu Bos. Yang saya dengar dari asistennya. Pemilik dari kedua Perusahaan itu sudah tidak tidak minat lagi untuk melanjutkan kerja samanya Dengan Perusahaan AUSTIN CORP dan tidak minat menjalin hubungan berkerja sama dengan Perusahaan RFL CORP."

"Apa kau tahu siapa nama pemilik kedua Perusahaan itu?"

"Tidak Bos. Pemilik Perusahaan itu menutup akses tentang identitas kepada publik."

"Baiklah. Kau selidiki siapa nama pemilik kedua Perusahaan itu."

"Baik Bos."

Setelah mengatakan itu, Rafael mematikan teleponnya. Dan tanpa sadar Rafael pun mengumpat kesal.

"Ach, sial!"

Felix dan yang lain menatap Rafael. Mereka penasaran apa yang dibicarakan oleh Rafael di telepon.

"Rafael, ada apa?" tanya Felix.

"Kak Felix. Aku mau bertanya padamu."

"Iya, Rafael Kau mau bertanya apa?"

"Kalau aku boleh tahu. Apa nama Perusahaan milik Kak Clarissa? Bukankah Kakak mengatakan pada kami kemarin bahwa Kak Clarissa memberikan suntikan dana ke Perusahaan AUSTIN CORP, Perusahaan utama keluarga Austin. Dan Kakak juga bilang kalau Kak Clarissa menanamkan saham sebesar 50 persen di Perusahaan AUSTIN CORP."

"Nama Perusahaan Clarissa adalah DRN'Smith. Kenapa? Apa ada masalah? Apa terjadi sesuatu?" tanya Felix.

"Kak." Rafael berbicara dengan suara yang terdengar lirih.

"Perusahaan DRN'Smith memutuskan kerja samanya dengan Perusahaan AUSTIN CORP. Bukan itu saja. Perusahaan DRN'Smith juga menarik 50 persen sahamnya yang ada di Perusahaan AUSTIN CORP." Rafael menceritakan apa yang disampaikan oleh asistennya.

"Apa?" Felix terkejut mendengar penuturan dari Rafael. " Apa asistenmu itu yakin jika Perusahaan milik Clarissa memutuskan kerja sama yang sudah terjalin selama dua puluh tahun."

"Asistenku tidak pernah memberikan informasi yang salah padaku, Kak."

"Tapi ini tidak mungkin Rafael. Perusahaan milik Clarissa tidak mungkin melakukan hal ini padaku." Felix benar-benar terkejut ketika mengetahui fakta bahwa Perusahaan milik istrinya memutuskan kerja sama dan menarik saham miliknya.

"Bukan itu saja Kak Felix. Perusahaan DRN'CORP membatalkan kerja samanya dengan Perusahaanku. Padahal dua hari yang lalu Perusahaan itu sudah setuju." Rafael tampak sedih saat ini.

Mereka semua terdiam dan tidak tahu harus bicara apa. Pikiran mereka benar-benar kalut saat ini. Mereka tidak mengira dua Perusahaan besar itu tiba-tiba memutuskan hubungan kerja sama dengan dua Perusahaan mereka.

"Apa jangan-jangan...?" perkataan Jerry terhenti.

"Jangan-jangan apa Jerry?" tanya Victoria.

"Seperti yang sudah kita ketahui bahwa Tante Clarissa adalah ibu kandungnya Darren. Dan tante Clarissa juga memiliki empat orang anak dari pernikahan pertamanya. Selama om Felix menikah dengan tante Clarissa. Om Felix tidak tahu seperti apa keempat anak-anaknya tante Clarissa. Dengan kata lain, tante Clarissa menyembunyikan keempat anak-anaknya dari keluarga Austin. Bahkan tante Clarissa rela tidak tinggal bersama dengan keempat anak-anaknya hanya untuk menjadi istri dan ibu yang baik untuk om Felix, Kak Raka, Kak Satya, Kak Vita, Velly dan Nasya."

"Jadi maksud perkataanku tadi bahwa Darren mengambil alih Perusahaan milik ibunya. Dan dengan begitu Darren bisa membalaskan rasa sakitnya kepada kalian." Jerry berucap sembari menatap Felix dan kelima saudaranya.

Mereka lagi-lagi hanya bisa diam. Mereka tidak memberikan tanggapan atau komentar apapun. Kemudian mereka pun mengingat setiap perkataan Darren sebelum pergi meninggalkan kediaman keluarga Austin, salah satunya adalah bahwa Darren akan menghancurkan keluarga Austin.

"Perusahaan DRN'Smith dan Perusahaan DRN'CORP. Nama dua Perusahaan itu nama depannya sama. Hanya beda belakangnya saja," ucap Vito.

"Kau benar Vito. Nama depan Perusahaannya sama. Apa kedua Perusahaan itu milik Darren?" ucap dan tanya Satya.

"Jika itu benar. Ini adalah awal pembalasan Darren untuk kita. Darren benar-benar menepati niat dan ucapannya saat itu." Raka berucap sendu.

"Darren," batin mereka semua.

Episodes
1 Kerinduan Darren
2 Kebahagiaan Keluarga Smith
3 Darren Dan Lory
4 Kepergian Amanda
5 Kabar Mengejutkan Untuk Darren
6 Kedatangan Darren
7 Amarah Darren
8 Kekecewaan Dan Kemarahan Andra, Adnan dan Merryn
9 Flashback
10 Kesedihan Keluarga Smith
11 Mulai Menyadari
12 Sebuah Kebenaran
13 Mencurigai
14 Kilasan Kejadian
15 Kilasan Kejadian 2
16 Penyesalan
17 Kemarahan Darren
18 Kebencian Darren
19 Tindakan Tiba-tiba Ataya Dan Darren
20 Senyuman Licik Darren
21 Bertemu Mantan Ayah
22 Menunggu Waktu Penyerangan
23 Kesedihan Dan Penyesalan Kiran
24 Merencanakan Penyerangan
25 Diego Divo Virera GAME OVER
26 Kebersamaan Darren Dan Ataya
27 Rencana Licik Darren
28 Keromantisan Darren Dan Ataya
29 Kesedihan Dan Penyesalan Raka dan Kelima Adiknya
30 Kemarahan Tuan Jecolyn
31 Keterkejutan Darren
32 Keinginan Darren
33 Melawan Aron Dan Tangan Kanannya
34 Tewasnya Aron
35 Bercerita Tentang Masa Lalu Darren
36 Kedatangan Ataya Ke Perusahaan Darren
37 Ketakutan Keluarga Austin
38 Kemarahan Darren Terhadap Veronika
39 Niat Buruk Veronika
40 Kunjungan Julian Sekaligus Meminta Bantuan
41 Rencana Yang Dijalankan
42 Perdebatan Darren Dengan Para Orang Tua Dari Musuh-musuhnya
43 Berkorban
44 Perasaan Lega
45 Penyerangan Kediaman Parvez
46 Kesedihan Yang Mendalam
47 Selamat Jalan Ataya
48 Emosi Darren Yang Meluap
49 Kedatangan Maminya Ataya Ke Kampus
50 Merencanakan Semuanya Dengan Rapi
51 Berjuang Untuk Meminta Maaf
52 Kedatangan Keluarga Austin
53 Rasa Sakit Darren
54 Memulai Permainan
55 Permainan Pertama Dimulai
56 Panggilan Pertama Darren Kepada Felix
57 Makan Malam Bersama
58 Menyusun Rencana
59 Pertemuan Terakhir Dengan Sang Nenek
60 Meninggalnya Victoria
61 Kekecewaan Saskia, Nuria, Marco dan Afnan
62 Perkataan Mengandung Arti
63 Merencanakan Penyerangan
64 Tatapan Kerinduan
65 Memulai Penyerangan
66 Penyerangan Markas Al Capone
67 Penyerangan Keluarga Roberto
68 Satu Fakta Terungkap
69 Terbongkar
70 Mengakhiri Sandiwara
71 Ketakutan Veronika Dan Keluarga Besarnya
72 Tak Sengaja Mendengar
73 Menyelesaikan Balas Dendam
74 Kemarahan Dendra Terhadap Kiran
75 Permintaan Maaf Kiran
76 Permintaan Maaf Kiran 2
77 Merencanakan Pembalasan
78 Menceritakan Kondisi Darren
79 Kabar Dari Sang Tangan Kanan
80 Janji Velly Dan Nasya
81 Gangguan Dari Kelompok Almoz
82 Kekalahan Sakti Dan Kelompok Almoz
83 Pembicaraan Ayah Dan Anak
84 Memulai Penyerangan
85 Penyerangan Beruntun
86 Menyiapkan Sebuah Berkas
87 Kedatangan Marissa Dan Arnold
88 Kekalahan Mutlak
89 Kemenangan Darren
90 Jatuh Pingsan
91 Rasa Syukur Felix Dan Kelima Anak-anaknya
92 Perang Mulut
93 Kekesalan Darren Dan Arinda
94 Presdir Baru Perusahaan AYJ
95 Kehangatan Keluarga Smith
96 Kembali Menjalin Kerja Sama
97 Menyelesaikan Balas Dendam 2
98 Keluarnya Andara Dari Penjara
99 Kembali Menghadapi Lawan
100 Ketakutan Saskia Terhadap Darren
101 Tewasnya Andara
102 Kemenangan
103 Kasih Sayang Dan Kepedulian
104 Terlambat Bangun
105 Kebersamaan
106 Siapa Dia?
107 Ibu Itu Mirip Mama
108 Memutuskan Menggali Kuburan Clarissa
109 Pemilik Asli Perusahaan AYJ
110 Kedatangan Clarissa
111 Tiga Tamu Tak Diundang
112 Keterkejutan Faza, Briyan Dan Kevin
113 Isak Tangis Darren
114 Kekesalan Briyan, Faza, Dan Kevin
115 Informasi Mengenai Anak Perempuan Fazio
116 Kemenangan Darren Dan Kekesalan Briyan
117 Menceritakan Kejadian Di Kampus
118 Rasa Bersalah Arinda
119 Kejahilan Darren
120 Membahas Darren, Arinda Dan Ataya
121 Permintaan Maaf Arinda
122 Terungkap Status Arinda
123 Kebahagiaan Clarissa Dan Felix
124 Keusilan Darren
125 Keterkejutan Keluarga Parvez
126 Kejahilan Para Kakak Sepupu
127 Kesalahpahaman
128 Darren Dan Afnan
129 Kerinduan Keluarga Parvez
130 Gadis Tak Tahu Malu
131 Pertemuan Keluarga Parvez Dan Arinda
132 Kesedihan Clarissa
133 Kejahilan Felix Dan Kelima Anak-anaknya
134 Kabar Mengejutkan
135 Ucapan Dan Pelukan Sang Ayah
136 Dalang
137 Merencanakan Pembalasan
138 Pembalasan Erland, Ronald Dan Steven
139 Kekhawatiran Darren
140 Kabar Dari Maminya Ataya
141 Berbagi Cerita
142 Mendapatkan Petunjuk
143 Air Mata Arinda
144 Berhasil Menyelamatkan Arinda
145 Mencari Pengganti Ataya
146 Bonus
147 Masih Menutup Diri
148 Penolakan Dari Briyan, Faza Dan Kevin
149 Penolakan Darren Akan Prisa
150 Kemarahan Rivo
151 Kabar Mengejutkan Dari Zidan
152 Amarah Dan Dendam Faza
153 Keberhasilan Faza Menghibur Ayahnya
154 Keberhasilan Para Tangan Kanan
155 Membahas Rencana Balas Dendam
156 Telepon Dari Faza
157 Tangisan Kebahagiaan Harley
158 Rencana Pertama Berjalan Sempurna
159 Telepon Dari Arinda
160 Bab 160
161 Pembalasan Faza
162 Kehancuran Keluarga Bader
163 Bab 163
164 Bab 164
165 Bab 165
166 Bertanya Tentang Prisa
167 Bab 167
168 Bab 168
169 Bab 169
170 Bukti Pengkhianatan
171 Bab 171
172 Telepon Dari Rektor
173 Bab 173
174 Keterkejutan Ardiansyah
175 Menyelesaikan Hukuman
176 Keributan
177 Keterkejutan Andro Dan Amel
178 Kekecewaan Tamara
179 Telepon Dari Maxi
180 Ucapan Dan Sumpah Arinda
181 Bab 181
182 Membahas Masalah Ibu Dan Kakak Perempuan Bella
183 Bab 183
184 Kemarahan Nando Terhadap Salma
185 Kiriman Video Dari Maxi
Episodes

Updated 185 Episodes

1
Kerinduan Darren
2
Kebahagiaan Keluarga Smith
3
Darren Dan Lory
4
Kepergian Amanda
5
Kabar Mengejutkan Untuk Darren
6
Kedatangan Darren
7
Amarah Darren
8
Kekecewaan Dan Kemarahan Andra, Adnan dan Merryn
9
Flashback
10
Kesedihan Keluarga Smith
11
Mulai Menyadari
12
Sebuah Kebenaran
13
Mencurigai
14
Kilasan Kejadian
15
Kilasan Kejadian 2
16
Penyesalan
17
Kemarahan Darren
18
Kebencian Darren
19
Tindakan Tiba-tiba Ataya Dan Darren
20
Senyuman Licik Darren
21
Bertemu Mantan Ayah
22
Menunggu Waktu Penyerangan
23
Kesedihan Dan Penyesalan Kiran
24
Merencanakan Penyerangan
25
Diego Divo Virera GAME OVER
26
Kebersamaan Darren Dan Ataya
27
Rencana Licik Darren
28
Keromantisan Darren Dan Ataya
29
Kesedihan Dan Penyesalan Raka dan Kelima Adiknya
30
Kemarahan Tuan Jecolyn
31
Keterkejutan Darren
32
Keinginan Darren
33
Melawan Aron Dan Tangan Kanannya
34
Tewasnya Aron
35
Bercerita Tentang Masa Lalu Darren
36
Kedatangan Ataya Ke Perusahaan Darren
37
Ketakutan Keluarga Austin
38
Kemarahan Darren Terhadap Veronika
39
Niat Buruk Veronika
40
Kunjungan Julian Sekaligus Meminta Bantuan
41
Rencana Yang Dijalankan
42
Perdebatan Darren Dengan Para Orang Tua Dari Musuh-musuhnya
43
Berkorban
44
Perasaan Lega
45
Penyerangan Kediaman Parvez
46
Kesedihan Yang Mendalam
47
Selamat Jalan Ataya
48
Emosi Darren Yang Meluap
49
Kedatangan Maminya Ataya Ke Kampus
50
Merencanakan Semuanya Dengan Rapi
51
Berjuang Untuk Meminta Maaf
52
Kedatangan Keluarga Austin
53
Rasa Sakit Darren
54
Memulai Permainan
55
Permainan Pertama Dimulai
56
Panggilan Pertama Darren Kepada Felix
57
Makan Malam Bersama
58
Menyusun Rencana
59
Pertemuan Terakhir Dengan Sang Nenek
60
Meninggalnya Victoria
61
Kekecewaan Saskia, Nuria, Marco dan Afnan
62
Perkataan Mengandung Arti
63
Merencanakan Penyerangan
64
Tatapan Kerinduan
65
Memulai Penyerangan
66
Penyerangan Markas Al Capone
67
Penyerangan Keluarga Roberto
68
Satu Fakta Terungkap
69
Terbongkar
70
Mengakhiri Sandiwara
71
Ketakutan Veronika Dan Keluarga Besarnya
72
Tak Sengaja Mendengar
73
Menyelesaikan Balas Dendam
74
Kemarahan Dendra Terhadap Kiran
75
Permintaan Maaf Kiran
76
Permintaan Maaf Kiran 2
77
Merencanakan Pembalasan
78
Menceritakan Kondisi Darren
79
Kabar Dari Sang Tangan Kanan
80
Janji Velly Dan Nasya
81
Gangguan Dari Kelompok Almoz
82
Kekalahan Sakti Dan Kelompok Almoz
83
Pembicaraan Ayah Dan Anak
84
Memulai Penyerangan
85
Penyerangan Beruntun
86
Menyiapkan Sebuah Berkas
87
Kedatangan Marissa Dan Arnold
88
Kekalahan Mutlak
89
Kemenangan Darren
90
Jatuh Pingsan
91
Rasa Syukur Felix Dan Kelima Anak-anaknya
92
Perang Mulut
93
Kekesalan Darren Dan Arinda
94
Presdir Baru Perusahaan AYJ
95
Kehangatan Keluarga Smith
96
Kembali Menjalin Kerja Sama
97
Menyelesaikan Balas Dendam 2
98
Keluarnya Andara Dari Penjara
99
Kembali Menghadapi Lawan
100
Ketakutan Saskia Terhadap Darren
101
Tewasnya Andara
102
Kemenangan
103
Kasih Sayang Dan Kepedulian
104
Terlambat Bangun
105
Kebersamaan
106
Siapa Dia?
107
Ibu Itu Mirip Mama
108
Memutuskan Menggali Kuburan Clarissa
109
Pemilik Asli Perusahaan AYJ
110
Kedatangan Clarissa
111
Tiga Tamu Tak Diundang
112
Keterkejutan Faza, Briyan Dan Kevin
113
Isak Tangis Darren
114
Kekesalan Briyan, Faza, Dan Kevin
115
Informasi Mengenai Anak Perempuan Fazio
116
Kemenangan Darren Dan Kekesalan Briyan
117
Menceritakan Kejadian Di Kampus
118
Rasa Bersalah Arinda
119
Kejahilan Darren
120
Membahas Darren, Arinda Dan Ataya
121
Permintaan Maaf Arinda
122
Terungkap Status Arinda
123
Kebahagiaan Clarissa Dan Felix
124
Keusilan Darren
125
Keterkejutan Keluarga Parvez
126
Kejahilan Para Kakak Sepupu
127
Kesalahpahaman
128
Darren Dan Afnan
129
Kerinduan Keluarga Parvez
130
Gadis Tak Tahu Malu
131
Pertemuan Keluarga Parvez Dan Arinda
132
Kesedihan Clarissa
133
Kejahilan Felix Dan Kelima Anak-anaknya
134
Kabar Mengejutkan
135
Ucapan Dan Pelukan Sang Ayah
136
Dalang
137
Merencanakan Pembalasan
138
Pembalasan Erland, Ronald Dan Steven
139
Kekhawatiran Darren
140
Kabar Dari Maminya Ataya
141
Berbagi Cerita
142
Mendapatkan Petunjuk
143
Air Mata Arinda
144
Berhasil Menyelamatkan Arinda
145
Mencari Pengganti Ataya
146
Bonus
147
Masih Menutup Diri
148
Penolakan Dari Briyan, Faza Dan Kevin
149
Penolakan Darren Akan Prisa
150
Kemarahan Rivo
151
Kabar Mengejutkan Dari Zidan
152
Amarah Dan Dendam Faza
153
Keberhasilan Faza Menghibur Ayahnya
154
Keberhasilan Para Tangan Kanan
155
Membahas Rencana Balas Dendam
156
Telepon Dari Faza
157
Tangisan Kebahagiaan Harley
158
Rencana Pertama Berjalan Sempurna
159
Telepon Dari Arinda
160
Bab 160
161
Pembalasan Faza
162
Kehancuran Keluarga Bader
163
Bab 163
164
Bab 164
165
Bab 165
166
Bertanya Tentang Prisa
167
Bab 167
168
Bab 168
169
Bab 169
170
Bukti Pengkhianatan
171
Bab 171
172
Telepon Dari Rektor
173
Bab 173
174
Keterkejutan Ardiansyah
175
Menyelesaikan Hukuman
176
Keributan
177
Keterkejutan Andro Dan Amel
178
Kekecewaan Tamara
179
Telepon Dari Maxi
180
Ucapan Dan Sumpah Arinda
181
Bab 181
182
Membahas Masalah Ibu Dan Kakak Perempuan Bella
183
Bab 183
184
Kemarahan Nando Terhadap Salma
185
Kiriman Video Dari Maxi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!