Setelah mengingat kejadian dimana mereka yang bersikap buruk terhadap Darren. Kini mereka semua hanya bisa menangis meratapi perlakuan buruk mereka terhadap Darren. Mereka menangis karena tidak mempercayai putra dan adik mereka sendiri.
Apakah mereka menyesal? Iya. Mereka semua menyesal. Menyesal atas apa yang mereka lakukan dulu terhadap Darren.
Sesal adalah perasaan tidak senang (susah, kecewa, dan sebagainya) karena telah berbuat kurang baik (dosa, kesalahan, dan sebagainya)
Hakikat penyesalan adalah kesadaran atas kesalahan yang pernah diperbuat. Di balik itu semua, penyesalan menjadi satu di antara kunci dari kehidupan seseorang yang bisa membuat kita menjadi lebih baik dari sebelumnya.
"Hiks... Darren. Maafkan Kakak... Hiks," isak Velly.
"Darren... Hiks," isak Nasya.
"Darren," lirih Raka, Satya dan Vito.
"Darren. Maafkan Papa," lirih Felix.
Velly melihat kearah Andara. Semua kejadian yang mereka alami itu berawal dari Andara. Kebencian mereka, ketidakpercayaan mereka terhadap Darren juga berawal dari Andara.
FLASHBACK ON
Semuanya telah berkumpul di ruang tengah keluarga Austin. Jenazah Clarissa juga sudah dibawa pulang. Mereka semuanya menangis ketika jenazah Clarissa diturunkan dari mobil ambulance.
"Mama... Hiks," isak Velly dan Nasya.
Ketika mereka semua sedang bersedih sembari menatap wajah orang yang mereka sayangi, tiba-tiba mereka mendengar teriakan dari Andara. Mereka semua melihat kearah Andara yang sedang berbicara dengan seseorang di telepon.
"Apa? Apa anda yakin? Jangan mengarang cerita ya. Darren itu keponakan saya."
"...."
"Baiklah kalau begitu. Kalau memang perkataanmu itu benar. Tolong kamu perlihatkan buktinya."
"...."
"Oke, saya tunggu. Awas kalau sampai kamu berbuat hal-hal buruk kepada keponakanku."
PIP!
Andara langsung mematikan teleponnya setelah selesai berbicara dengan seseorang di telepon.
"Tante, ada apa?" tanya Satya.
"Barusan Tante menyebut nama Darren,"ucap Vito.
Andara menatap satu persatu wajah anggota keluarga Austin dengan senyuman di sudut bibirnya.
"Begini anak-anak, Kak Felix. Barusan ada yang menghubungiku. Orang itu bilang kalau Darren yang sudah mencelakai Kak Clarissa dan Amanda. Aku saja sampai kaget mendengar perkataan orang itu. Makanya aku ngancam dia buat nunjukkin bukti." Andara berbicara dengan tersenyum kemenangan di dalam hatinya.
"Apa jawaban dari orang itu Tante?" tanya Raka.
"Katanya dia akan mengirimkan bukti kepada Tante," jawab Andara.
TING!
Terdengar notifikasi dari ponselnya Andara Mendengar satu notifikasi di ponselnya. Andara pun langsung membukanya.
Seketika terukir senyuman. Senyuman yang tidak terlihat oleh anggota keluarga Austin dan keluarga Fernandez.
"Ini buktinya. Orang itu sudah mengirimkan buktinya kepada Tante!" seru Andara sembari memperlihatkan ponselnya kepada Felix, Raka dan adiknya dan anggota keluarga lainnya.
Mereka semua secara bergantian melihat ponselnya Andara. Di dalam ponsel tersebut terlihat sebuah video. Dan di dalam video itu terlihat Darren sedang berbicara dengan seseorang. Bahkan di dalam video itu Darren berbicara sembari menyebut kata membunuh dan menyebut nama Clarissa dan Amanda. Padahal yang sebenarnya bukanlah seperti itu.
Setelah melihat video. Raka dan adik-adiknya langsung marah dan timbullah kebencian dalam diri mereka. Begitu juga dengan yang lain. Tapi tidak dengan Julian dan ketiga anak-anaknya.
FLASHBACK OFF
"Tante Andara," panggil Velly.
Andara yang dipanggil oleh Velly langsung melihat kearah Velly. Dan jangan lupa senyuman manisnya.
"Iya sayang. Ada apa?" ucap dan tanya Andara.
"Maaf sebelumnya jika perkataanku sedikit menyinggung Tante." Velly menatap lekat Andara.
"Katakan saja sayang. Tante akan apa-apa," sahut Andara.
"Begini Tante. Kita semua menyebut Darren itu pembunuh. Kita semua memaki dan menghina Darren. Kita memukul dan menampar Darren. Itu semua berawal dari Tante. Tante yang sudah mengatakan kepada kami kalau Darren yang telah membunuh Mama." Velly berbicara dengan menatap wajah Andara.
Mendengar perkataan dari Velly. Raka, Satya, Vito dan Nasya membenarkan apa yang dikatakan oleh Velly. Dari Andara lah sehingga mereka membenci Darren.
"Loh kok malah Tante yang disalahkan. Kan Tante hanya mengatakan apa yang Tante dengar. Orang itu menghubungi Tante dan mengatakan bahwa Darren yang telah membunuh Mama kalian. Bahkan orang itu juga mengirim bukti dan kalian semua melihatnya kan." Andara berbicara dengan wajah yang terlihat begitu menyakinkan.
Raka dan adik-adiknya menatap lekat wajah Andara. Ada sedikit kecurigaan mereka terhadap Andara.
"Felix," panggil Victoria.
"Iya, Ma!" Felix melihat kearah ibunya.
"Apa kau tidak berniat untuk bertemu dengan Darren dan meminta maaf padanya," sahut Victoria.
Victoria kemudian melihat kearah Raka, Satya, Vito, Velly dan Nasya. " Dan kalian juga. Apa kalian tidak berniat untuk meminta maaf pada adik kalian?"
Baik Felix, Raka, Satya maupun Vito, Velly dan Nasya hanya bisa diam. Sejujurnya dari hati kecil mereka. Mereka ingin sekali meminta maaf kepada Darren. Mereka ingin memeluk kesayangan mereka kembali. Mereka merindukan kesayangan mereka itu. Tapi mereka semua takut. Mereka takut akan kemarahan dan kebencian Darren terhadap mereka.
"Kami takut, Nek!" seru Nasya.
Disaat Victoria ingin menjawab perkataan Nasya. Terdengar bunyi ponsel milik Rafael yang menandakan sebuah panggilan masuk.
Rafael yang mendengar bunyi ponselnya langsung mengambil ponselnya dan melihat nama asisten nya di layar ponsel miliknya. Tanpa membuang waktu lagi. Rafael pun menjawab panggilan tersebut.
"Hallo, Andez. Ada apa?"
"Hallo, Bos. Saya ingin kabar buruk."
"Kabar buruk? Kabar buruk apa Andez?"
Mendengar ucapan dari Rafael. Anggota keluarga Austin terkejut. Seketika rasa takut menjalar di pikiran mereka semua, tak terkecuali Dara, Jerry dan Michel.
"Perusahaan DRN'Smith tiba-tiba memutuskan hubungan kerja sama dengan Perusahaan AUSTIN CORP, Perusahaan utama keluarga Austin. Bahkan Perusahaan itu menarik 50 persen sahamnya yang ada di Perusahaan AUSTIN CORP. Bukan itu saja Bos. Perusahaan DRN'CORP membatalkan kerja sama dengan Perusahaan RFL CROP. Berkas kerja samanya sudah dikembalikan kepada kita."
"Apa? Kenapa bisa? Bukankah dua hari yang lalu Perusahaan DRN'CORP sudah setuju untuk join dengan perusahaan kita?"
"Saya juga kurang tahu Bos. Yang saya dengar dari asistennya. Pemilik dari kedua Perusahaan itu sudah tidak tidak minat lagi untuk melanjutkan kerja samanya Dengan Perusahaan AUSTIN CORP dan tidak minat menjalin hubungan berkerja sama dengan Perusahaan RFL CORP."
"Apa kau tahu siapa nama pemilik kedua Perusahaan itu?"
"Tidak Bos. Pemilik Perusahaan itu menutup akses tentang identitas kepada publik."
"Baiklah. Kau selidiki siapa nama pemilik kedua Perusahaan itu."
"Baik Bos."
Setelah mengatakan itu, Rafael mematikan teleponnya. Dan tanpa sadar Rafael pun mengumpat kesal.
"Ach, sial!"
Felix dan yang lain menatap Rafael. Mereka penasaran apa yang dibicarakan oleh Rafael di telepon.
"Rafael, ada apa?" tanya Felix.
"Kak Felix. Aku mau bertanya padamu."
"Iya, Rafael Kau mau bertanya apa?"
"Kalau aku boleh tahu. Apa nama Perusahaan milik Kak Clarissa? Bukankah Kakak mengatakan pada kami kemarin bahwa Kak Clarissa memberikan suntikan dana ke Perusahaan AUSTIN CORP, Perusahaan utama keluarga Austin. Dan Kakak juga bilang kalau Kak Clarissa menanamkan saham sebesar 50 persen di Perusahaan AUSTIN CORP."
"Nama Perusahaan Clarissa adalah DRN'Smith. Kenapa? Apa ada masalah? Apa terjadi sesuatu?" tanya Felix.
"Kak." Rafael berbicara dengan suara yang terdengar lirih.
"Perusahaan DRN'Smith memutuskan kerja samanya dengan Perusahaan AUSTIN CORP. Bukan itu saja. Perusahaan DRN'Smith juga menarik 50 persen sahamnya yang ada di Perusahaan AUSTIN CORP." Rafael menceritakan apa yang disampaikan oleh asistennya.
"Apa?" Felix terkejut mendengar penuturan dari Rafael. " Apa asistenmu itu yakin jika Perusahaan milik Clarissa memutuskan kerja sama yang sudah terjalin selama dua puluh tahun."
"Asistenku tidak pernah memberikan informasi yang salah padaku, Kak."
"Tapi ini tidak mungkin Rafael. Perusahaan milik Clarissa tidak mungkin melakukan hal ini padaku." Felix benar-benar terkejut ketika mengetahui fakta bahwa Perusahaan milik istrinya memutuskan kerja sama dan menarik saham miliknya.
"Bukan itu saja Kak Felix. Perusahaan DRN'CORP membatalkan kerja samanya dengan Perusahaanku. Padahal dua hari yang lalu Perusahaan itu sudah setuju." Rafael tampak sedih saat ini.
Mereka semua terdiam dan tidak tahu harus bicara apa. Pikiran mereka benar-benar kalut saat ini. Mereka tidak mengira dua Perusahaan besar itu tiba-tiba memutuskan hubungan kerja sama dengan dua Perusahaan mereka.
"Apa jangan-jangan...?" perkataan Jerry terhenti.
"Jangan-jangan apa Jerry?" tanya Victoria.
"Seperti yang sudah kita ketahui bahwa Tante Clarissa adalah ibu kandungnya Darren. Dan tante Clarissa juga memiliki empat orang anak dari pernikahan pertamanya. Selama om Felix menikah dengan tante Clarissa. Om Felix tidak tahu seperti apa keempat anak-anaknya tante Clarissa. Dengan kata lain, tante Clarissa menyembunyikan keempat anak-anaknya dari keluarga Austin. Bahkan tante Clarissa rela tidak tinggal bersama dengan keempat anak-anaknya hanya untuk menjadi istri dan ibu yang baik untuk om Felix, Kak Raka, Kak Satya, Kak Vita, Velly dan Nasya."
"Jadi maksud perkataanku tadi bahwa Darren mengambil alih Perusahaan milik ibunya. Dan dengan begitu Darren bisa membalaskan rasa sakitnya kepada kalian." Jerry berucap sembari menatap Felix dan kelima saudaranya.
Mereka lagi-lagi hanya bisa diam. Mereka tidak memberikan tanggapan atau komentar apapun. Kemudian mereka pun mengingat setiap perkataan Darren sebelum pergi meninggalkan kediaman keluarga Austin, salah satunya adalah bahwa Darren akan menghancurkan keluarga Austin.
"Perusahaan DRN'Smith dan Perusahaan DRN'CORP. Nama dua Perusahaan itu nama depannya sama. Hanya beda belakangnya saja," ucap Vito.
"Kau benar Vito. Nama depan Perusahaannya sama. Apa kedua Perusahaan itu milik Darren?" ucap dan tanya Satya.
"Jika itu benar. Ini adalah awal pembalasan Darren untuk kita. Darren benar-benar menepati niat dan ucapannya saat itu." Raka berucap sendu.
"Darren," batin mereka semua.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 185 Episodes
Comments